Draft APBD Perubahan 2015 – Perda

PERDA

Besar, Kontribusi Media Komunitas Bangun Partiwisata Di Lobar

Plt. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si menyatakan, Indonesia merupakan negara yang paling kaya dengan kebudayaan dan pariwisata, termasuk di Kabupaten Lombok Barat ini. Dengan pesona alam yang begitu menakjubkan, banyak pengusaha yang tertarik untuk mengelola destinasi-destinasi wisata di Lombok Barat sebagai objek wisata. Mulai dari wisata alam seperti pantai Senggigi dan pantai-pantai lainnya yang begitu indah dan menarik minat untuk dikunjungi para wisatawan. Wisata sejarah seperti Taman Narmada yang penuh dengan budaya dan wisata-wisata lainnya termasuk didalamnya, adanya wisata kuliner Lombok Barat yang semakin melengkapi khasanah kepariwisataan dan kekhasan budaya masyarakat Lombok Barat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Fauzan Khalid, Kamis (1/10) di aula Dishubkominfo Lobar, Gerung ketika membuka Bimtek Peningkatan Peran Media Komunitas dalam Mencerdaskan Masyarakat dan Meningkatkan Pembangunan, khususnya di bidang kepariwisataan di Lombok Barat.

Ditambahkan, perkembangan dan kemajuan pariwisata dan kebudayaan di daerah ini tentu tidak terlepas dari peran strategis dan kontribusi yang disumbangsihkan oleh media pada umumnya termasuk media komunitas. Media dalam mempromosikan pariwisata Lombok Barat memegang peran penting sehingga wisata Lombok Barat berkembang seperti saat ini yang banyak di kunjungi wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun manca negara.

Menurut Fauzan Khalid, peran strategis media komunitas seperti yang telah ditumbuh-kembangkan seperti Radio Komunitas, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Kelompok Informasi Wisata (KIW) dan kelompok-kelompok lainnya perlu terus dikembangkan dan dimaksimalkan kegiatannya guna memberikan dukungan terhadap pembangunan terutama keberlangsungan pembangunan pariwisata di daerah kita masing-masing.

Karena itu kegiatan Bimtek ini diapresiasinya sebagai kegiatan yang sangat bermanfaat dan perlu ditingkatkan pada waktu yang lain dengan materi yang beragam dan sistim yang lebih menyentuh hati nurani, lebih modern dan bisa mengaplikasikan teknologi yang semakin canggih sesuai dengan perkembangan zaman.

Beberapa kelompok media komunitas yang sudah berkembang di Lombok Barat kata Fauzan Khalid, seperti Radio Komunitas, Kampung Media, Kelompok Informasi Masyarakt (KIM), Kelompok Informasi Wisata (KIW) dan beberapa kelompok lainnya telah memberikan warna dalam pembangunan di Lombok Barat. Pemda Lombok Barat memberikan dukungan penuh namun masih terbatas sesuai dengan kemampuan.

Dukungan terhadap kelompok-kelompok media komunitas ini sangat penting, karenanya dengan kegiatan seperti ini, diharapkan banyak dukungan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam upaya memprogramkan peningkatan kapastitas kelompok-kelompok media ini untuk berkiprah lebih baik dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

Kepada peserta Bimtek mantan Ketua KPU NTB ini berharap agar mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas program yang akan dilaksanakan.

Plt. Bupati juga berharap pada peserta, agar Bimtek ini tidakhanya sebatas dipelatihan saja. Pasca Bimtek nantinya dapat dikembangkan, tetap berkreasi, berinovasi untuk bisa memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi masyarakat Lombok Barat khususnya.

Fauzan mengakui, peran media komunitas sewaktu dirinya masih aktif di KPU NTB. Saat itu ia menggandeng media komunitas melalui Radio Komunitas untuk mensosialisasikan program-program KPU agar masyarakat berpasrtisipasi dalam pemilihan umum maupun Pilkada untuk menggunakan hak pilihnya. “Saya rela berkeliling kampung bersama tim dr KPU dan bermitra dengan Radio Komunitas dan media komunitas lainnya untuk lebih memaksimalkan program,” aku Fauzan.

Karena itu Fauzan berharap agar kegiatan ini bisa diikuti secara serius dank e depannya bisa memberikan kontribusi bagi bangsa, negara terlebih bagi Lobar yang tengah gencar-gencarnya membangun pariwisata sebagai sektor basis kedua setelah pertanian. “Lakukan pengemasan informasi yang baik dan positif, sehingga komunikasi informasi dengan publik dapat diterima dengan benar,” kata Fauzan.

Fauzan juga mengaku, media komunitas bisa melakukan bentuk inovasi, kreatifitas yang bersifat promotif bagi pengembangan usaha wisata, terutama bagaimana mengekplore keindahan obyek wisata dan kekayaan kahasanah budaya masyarakat untuk secepatnya diupload di media komunitas yang dikelaola masing-masing, khususnya di Lombok Barat.

Seiring dengan penyebarluasan informasi dengan sistem digitalisasi media online/internet, penyebaran informasi sedemikian cepat bisa dilakukan tak tersekat pembatas sedikitpun, informasi itu bisa diterima secepat yang dibutuhkan. Pengembangan pariwisata yang dikemas melalui informasi yang cepat dan akurat dengan mengimpormasikan keindahan alam suatu daerah ataupun kekayaan dan kearifan budaya yang dimiliki tergantung bagaimana pelaku pariwisata yang terlibat di dalamnya termasuk steak holder lainnya untuk terus mengasah SDM mereka.

“Kita jangan sampai kalah dengan negara-negara Asean lainnya, semisal Thailand, Malaysia atau Singapura. Negara-negara ini sebenarnya tak memiliki kekayaan alam ataupun kahasanah budaya yang banyak. Namun pengelolanya dengan kualitas SDM yang unggul, mampu mengemas pariwisatanya dengan baik, sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke negaranya. Itulah yang harus tetap menjadi pola pikir bersama, jika kemajuan bersama ingin kita raih. Tentunya dengan informasi yang berimbang dan benar adanya,” kata Fauzan Khalid dihadapan Direktur Kemitraan Dirjen Informasi Komunikasi Publik, Kemen. Kominfo Dedet Suryana, Kadishubkominfo Lobar H.A. Syaichu dan Kabid IKP Dishubkominfo Lobar Rasidi. (her-LPA-Humas)

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Lobar Positif

Penyerahan Dokumen Hasil Penelitian IPKM di Lobar oleh Ketua Tim Peneliti Kemenkes RIGiri Menang – Berdasarkan hasil penghitungan IPKM tahun 2010 di Provinsi NTB menempatkan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sebagai Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) diperingkat 7 dengan nilai 0.46.

Namun demikian, meski Lobar masuk dalam kategori DBK, hasil evaluasi berdasarkan nilai Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2013 terjadi perubahan ke arah positif. Perubahan positif ini dapat dilihat dari adanya peningkatan skor IPKM dari 0.46 (IPKM 2007) menjadi 0.66 (IPKM 2013). Perubahan ini juga dapat dilihat dari kenaikan peringkat nasional, yang semula 296 pada tahun 2007 menjadi 274 pada tahun 2013 dengan menggunakan model IPKM tahun 2007, dan 259 berdasarkan pengembangan model IPKM tahun 2013. (lebih…)