Giri Menang, Senin 19 Maret 2018 – Hasil evaluasi capaian indikator kinerja utama daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lombok Barat (Lobar) sampai tahun 2017 menunjukkan dari 35 indikator kinerja utama, telah tercapai 34 dan 1 belum tercapai.

Hal itu disampaikan Sekda Lombok Barat H.M. Taufiq di hadapan sidang paripurna DPRD Lobar, Senin (19/3/2018) saat membacakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lobar tentang penyelenggaraan pemerintahan Lobar tahun anggaran 2017.

Ke 34 indikator yang telah tercapai itu bila diprosentasekan menjadi sebesar 97,14%. Sedangkan 1 indikator yang belum tercapai sebesar 2,86%. Indikator yang belum tercapai tersebut adalah indikator rata-rata lama sekolah.

“Satu indikator yang belum tercapai ini merupakan tugas cukup berat. Oleh karena itu butuh strategi, sumber daya dan komitmen tinggi agar satu indikator ini dapat dicapai pada akhir RPJMD yaitu 2019,” ujar Sekda H.M. Taufiq.

Lebih lanjut dikatakan, angka rata-rata lama sekolah yang ditargetkan 6,31 tahun, baru terealisasi 5,93 tahun. Ini artinya bisa dikatakan masyarakat Lobar secara rata-rata belum tamat SD. Namun demikian angka rata-rata lama sekolah ini sebenarnya mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2016 rata-rata lama sekolah yaitu 5,63 tahun meningkat 0,36 tahun menjadi 5,93 tahun pada 2017.

“Namun kita masih belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 6,31 tahun,” kata Sekda.

Padahal, lanjutnya lagi, angka rata-rata lama sekolah merupakan salah satu komponen penghitungan IPM. Pencapaian IPM Lobar sendiri saat ini tercatat sebesar 65,55. Angka ini menjadikan Lobar menjadi yang terbaik kedua di pulau Lombok setelah Kota Mataram dan di NTB menempati posisi ke 4 di bawah Kota Mataram, Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat.

“Tentu saja kita semua berambisi untuk terus mengejar prestasi yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya. (afgan/humas)