Giri Menang, Senin 20 November 2017 – Sistim Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dengan level tertinggi di Indonesia yaitu level tiga menjadi idaman semua daerah, salah satunya Pemerintah Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Siang tadi (20/11), rombongan kabupaten yang sudah beberapa kali memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ini mengunjungi kantor Pemkab Lombok Barat. Lantaran level SPIP yang masih belum meningkat, dengan dipimpin Wakil Bupatinya, rombongan yang terdiri dari seluruh kepala SKPD Pemkab Garut ini mencoba belajar dari Pemkab Lobar.

Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid. “Sistem ini memang membutuhkan proses yang panjang, atau bahkan bisa dibilang never ending process. Namun banyak manfaat yang bisa diambil dengan penerapan SPIP ini,” kata bupati memberikan semangat.

Pelaksanaan SPIP di Kabupaten Lombok Barat sendiri dilaksanakan oleh Tim Satgas SPIP Kabupaten Lombok Barat yang dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor 54 A/6.2/Inspektorat/2017 tanggal 26 Januari 2017 tentang Pembentukan Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemda Lobar Tahun 2017. Jumlah anggotanya sebanyak 28 orang di mana para anggotanya merupakan pimpinan OPD di lingkup Pemkab Lobar.

Pemaparan terkait proses keberhasilan Pemkab Lobar mencapai level 3 SPIP kemudian dilanjutkan oleh Inspektur Kab. Lombok Barat, H. Rachmat Agus Hidayat.

Diakui Wakil Bupati Garut, dr. H. Helmi Budiman, saat ini SPIP Kab. Garut berada di level 1,85. “Hal itu mewajibkan kami untuk belajar di Kabupaten Lombok Barat. Padahal secara administrasi kami sudah mengerahkan dan malaksanakan persyaratan untuk bisa naik ke level yang lebih tinggi. Tapi level kami hanya jalan di tempat. Maka itu, Lombok Baratlah yang menjadi tambatan hati untuk belajar tentang SPIP yang mencapai level 3, sekaligus meminta bocoran untuk bisa naik level,” candanya.

Selain ingin belajar tentang SPIP di Kabupaten Lombok Barat, rombongan dari kota dodol ini juga berhasrat untuk belajar tentang tata kelola di bidang pariwisata Lombok yang terkenal dengan wisata halalnya.

Untuk periwisata sendiri rombongan akan turun langsung ke lapangan, yaitu ke wilayah Senggigi dan beberapa gili-gili yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

“Semoga tenarnya pariwisata Lombok bisa berdampak positif bagi Kabupaten Garut atas kunjungan kami ini,” harapnya. (alok/humas)