Giri Menang, Jumat 20 Juli 2018 – Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Fauzan Khalid masih belum bisa memfasilitasi sejumlah mahasiswa/i Universitas Mataram (Unram) yang akan menggelar sebuah kegiatan.

Pasalnya, para mahasiswa/i yang rencananya akan menggelar kemah berlabel Tekhnologi Pertanian dan Ekowisata di Desa Lingsar ini dirasa bupati belum melakukan koordinasi dengan leading sector terkait. Bupati meminta agar mereka berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata untuk mengetahui kebutuhan secara detail selama kegiatan.

Dalam menjalankan sebuah kegiatan, koordinasi menjadi sangat penting untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kesuksesan koordinasi akan menciptakan keharmonisan dan keselarasan seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

“Silahkan berkoordinasi dulu dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata,” kata bupati saat menerima delapan orang mahasiswa/i di ruang kerjanya, Jum’at (20/7).

Bupati Fauzan Khalid sendiri semasa menimba ilmu Sastra Arab Kajian Timur Tengah di IAIN Yogyakarta dan S2 Ilmu Politik di UGM ini terkenal aktif di berbagai organisasi. Fauzan aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pengurus Forum Studi dan Komunikasi Mahasiswa Lombok (Foskomal), Keluarga Pelajar Mahasiswa Lombok (KPML) Yogyakarta dan lainnya.

Setelah berlangsungnya pertemuan, mereka juga diharapkan lebih banyak dialog, berkonsultasi dengan pihak pemerintah desa dan kecamatan dimana lokasi digelar. Dengan begitu, para mahasiswa dapat lebih banyak memperoleh informasi terkait kegiatan yang akan digelar.

Rencananya, kegiatan yang akan dihadiri oleh perwakilan mahasiswa/i se-Indonesia ini nantinya akan mempresentasekan tekhnologi yang ditemukan oleh masing-masing perwakilan. Namun bupati belum bisa memfasilitasi mereka, lantaran kehadirannya tidak disertai Kepala Desa (Kades) maupun instansi terkait.

“Silahkan adik-adik berkoordinasi dan berkonsultasi dulu dengan pihak OPD terkait,” perintahnya.

Usai pertemuan, secara terpisah, salah seorang dari tim mahasiswa menyatakan, kehadirannya, selain melaporkan rencana kegiatan, yang paling inti adalah memohon bantuan dana dari bupati.

“Yang penting kami sudah berusaha,” paparnya sembari memancarkan wajah kecewa. (LPA/humas)