Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Untuk memulihkan kondisi pariwisata pasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) konsisten menggelar event besar. Salah satunya Mekaki Marathon.

Setelah sukses menggelar event Mekaki Marathon yang pertama di tahun 2017 lalu, Kawasan Pantai Mekaki di Desa Pelangan Sekotong akan kembali diserbu para runners. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali akan menggelar event serupa di lokasi yang sama. Mekaki Marathon 2018 akan digelar pada 28 Oktober mendatang. Minggu (30/9) kemarin, event Mekaki Marathon 2018 dilaunching di halaman kantor Kementrian Pariwisata RI di Jakarta.

Promosi event olah raga yang bertujuan untuk mempromosikan kawasan pariwisata di Sekotong Lobar pun dimeriahkan dengan lari sejauh 3,5 kilometer yang diawali dengan senam bersama. Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan rombongan, pihak spomsor seperti BliBli.com, D n D dan lainnya, serta diramaikan artis Wulan Guritno bersama suaminya Adila Demitri dan Fajar Alexa yang merupakan gitaris Alexa Band. Launching juga dimeriahkan dengan aktraksi sekehe musik tradisional Lombok yakni Gendang Beleq.

Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengaku bersyukur event Mekaki Marathon ke dua ini bisa dilaksanakan. Kondisi industri pariwisata Lombok Barat pasca gempa bumi yang bisa dikatakan mati suri sempat membuat Pemda setempat pesimis.

“Kita berharap Mekaki Marathon ini dapat membangkitkan semangat masyarakat dan semangat bagi para pelaku industri parowisata. Kita juga ingin meyakinkan kepada wisatawan kalau Lombok ini siap bangkit dan siap untuk lebih baik lagi,” ungkap bupati.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Mekaki Marathon kali ini tidak akan memasukkan half marathon dan full marathon dalam kategori lomba. Beberapa perubahan dilakukan untuk menyesuaikan kondisi pasca gempa. Namun, Fauzan berjanji Mekaki Marathon tetap akan menyajikan rute menantang. Menantang dalam artian bahwa peserta lari akan melalui tanjakan yang cukup curam.

“Mekaki Marathon ini hampir lengkap, selain rute menantang, di jalur yang akan kita lalui nanti kita bisa merasakan dua adat istiadat berbeda yakni adat Lombok dan adat Bali. Karena di rute ini kita melewati perkampungan Bali. Selain itu kita bisa menikmati suguhan pemandangan pegunungan dan pantai yang menakjubkan,” papar Fauzan.

Fauzan juga menambahkan, selain Mekaki Marathon, Pemkab Lobar melalui Dinas Pariwisata juga menyiapkan even lain yakni Senggigi Festival Jazz dan event budaya Perang Topat.

“Untuk event Perang Topat ini, ini satu satunya perang yang tidak mengeluarkan darah, perang yang gembira ria. Ini disuguhkan bagi masyarakat Indonesia bahwa Lombok sangat mencintai keberagamaan karena “perang” antar dua agama,” pungkasnya kemudian.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga, Hj.Husnanidiaty Nurdin yang saat itu hadir mewakili Gubernur NTB mengaku bahwa Pemprov NTB mendukung sepenuhnya event Mekaki Marathon tersebut. Menurutnya event Mekaki Marathon 2018 itu merupakan event yang pertama dilaksanakan pasca gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian wilayah NTB.

Dijelaskan Husnanidiaty Nurdin, didukungnya event Mekaki Marathon itu sesuai dengan perintah Gubernur NTB, DR. H. Zulkiflimansyah bahwa tidak ada agenda nasional yang ditunda dan harus dilaksanakan.

“Tujuan 4 juta wisatawan ke NTB harus bisa dipenuhi. Tahun kemarin 3,5 juta. Mudahan bisa mendekati. Yang jelas kita siap menerima tamu kita. Semakin banyak tamu luar yang datang, itu lebih baik,” pungkasnya.

Sementara Plt Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Kemenpar RI, Giri Adnyani menyatakan bahwa Kemenpar mendukung pula kegiatan itu. Hal itu dilakukan agar kondisi NTB kembali pulih.

“Semoga kegiatan ini bisa mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Lombok Barat. Kita berharap Mekaki Marathon sukses dan smoga target 100 persen lebih banyak dari peserta tahun lalu bisa tercapai,” harapnya.

Ditempat yang sama, artis Wulan Guritno menyatakan, kesediaannya turut andil untuk kedua kalinya dalam event itu karena sudah merasakan bahwa event Mekaki Marathon itu mengasyikkan. Selain itu, ditengah moment kebangkitan Lombok pasca gempa bumi, dia merasa terpanggil untuk turut ambil bagian.

“Sambil mempromosikan kembali keindahannya, kita juga ingin menyemangati masyarakat di Lombok. Ini untuk kembali membangkitkan Lombok. Sudah saatnya Lombok itu bangkit,” tegas Wulan.

Selain runners lokal, tercatat hingga saat ini sekitar tiga puluh runners dari mancanegara sudah mendaftar. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Australia dan lainnya. (Humas Lobar)