A-BOKS-1-1CERAMAH: Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid (berdiri) saat memberikan tausiah di Masjid Darul Taqwa, Desa Labuapi, Minggu (26/6).

Menjelang berakhirnya Ramadan, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengadakan kegiatan Nuzulul Quran. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi pemimpin daerah kepada masyarakatnya.

AZAN Magrib baru saja berkumandang. Masjid Darul Taqwa, Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi telah dipenuhi jamaah.

Selain hendak melaksanakan salat Magrib, jamaah datang untuk melihat pemimpin mereka di Lombok Barat.

Mereka ingin mengenal lebih nakhoda daerahnya secara lebih dekat. Sekaligus menyampaikan aspirasi dan keluhan kepada Bupati Lombok Barat.

Salah satunya meminta Bupati untuk menjadi pelindung penasehat untuk tiga masjid yang ada di Desa Labuapi.

”Saya siap, selama ini untuk kebaikan dan kemaslahatan masyarakat,” kata Bupati Lobar Fauzan Khalid.

Fauzan mengatakan, Nuzulul Quran ini jangan hanya diperingati secara seremonial saja. Paling utama adalah membiasakan setiap diri kita untuk selalu membaca Alquran.

Di mana saja dan kapan saja. Mengamalkan setiap isi dan kandungan dari Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

”Bila dibaca dengan benar, Alquran mampu menggetarkan hati. Membuat tentram jiwa, baik bagi yang membaca dan mendengar bacaan itu,” terang Fauzan.

Karena itu, Fauzan mengajak umat Islam di Lombok Barat untuk membiasakan diri membaca Alquran. Meski berat di awal, namun bila membaca Alquran telah menjadi kebiasaan, maka akan terasa mudah.

”Kalau sudah terbiasa, hampa rasanya tidak membaca Alquran,” ujar mantan Ketua KPU NTB.

Lebih-lebih, Pemkab Lobar telah mencanangkan program magrib mengaji dan belajar. Ditambah lagi Bulan Ramadan segera berakhir, sambung Fauzan, harus dimaksimalkan dengan memperbanyak zikir, sedekah, dan membaca Alquran.

”Jangan lupa untuk menjaga habluminallah dan habluminanas. Insya Allah, masyarakat Lobar akan sukses, rukun, damai dan sejahtera,” ungkapnya.

Sementara TGH Satir Idris menyampaikan hal serupa. Beliau mengatakan Alquran merupakan kitab suci yang sempurna.

Hanya saja, dewasa ini lebih banyak orang yang menyimpan Alquran, tanpa membaca, apalagi mengamalkan isi Alquran.

”Padahal Alquran diturunkan sebagai tuntunan, pembeda yang hak dan bathil,” katanya.

TGH Satir melanjutkan, Alquran mengandung sumber ilmu. Bisa dijadikan petunjuk dalam bersikap untuk kehidupan sehari-hari.

Sehingga siapa saja yang membaca Alquran dan mengamalkannya dengan baik, Insya Allah akan menemui kesuksesan. (Wahidi Akbar S/Giri Menang/r6)