Giri Menang, Selasa 9 Maret 2019 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Selasa (9/4) pagi, meninjau lokasi pembangunan bendungan Meninting di Desa Dasan Geriya, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

Dalam kesempatan itu Fauzan ditemani Sekda H. Moh. Taufiq, Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Arif, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT) I Hendra Ahyadi, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTB Dalu Agung Darmawan, serta Satker.

Usai melakukan peninjauan, Fauzan mengatakan bahwa pembangunan proyek multi yearas ini harus dipercepat pengerjaannya. Proyek ini sendiri membutuhkan lahan seluas 115,6 Hektar. Dari total keseluruhan lahan itu, sebagian besarnya atau 94,6 hektar harus melalui pembebas lahan karena dimiliki oleh masyarakat yang meliputi wilayah Desa Bukit Tinggi di Kecamatan Gunungsari, Desa Dasan Geriya dan Desa Gegerung di Kecamatan Lingsar.

“Hari ini kita samakan persepsi mulai bagaimana proyek bendungan Meninting ini dipercepat pengerjaannya. Dari hasil rapat tadi mudah-mudahan akhir bulan april ini bisa mulai pengerjaannya,” kata Bupati Fauzan.

“Kalau dari sisi masyarakatnya sudah tidak ada masalah. Rencana pembangunan ini juga sudah lama disosialisasikan dan masyarakat kita sangat senang dengan dibangunkan bendungan meninting ini,” lanjutnya menambahkan.

Bendungan ini nantinya dapat menjadi sumber air, baik untuk irigasi maupun sumber air bersih yang layak konsumsi. Dijadwalkan pembangunan bendungan senilai Rp. 1,4 triliun ini akan berlangsung selama empat tahun. Diperkirakan bendungan ini dapat menampung air, total 9,91 juta m3 untuk air irigasi di Kabupaten Lombok Barat, Mataram dan suplai ke Lombok Tengah.

Sementara itu Kepala Desa Dasan Geriya Muhammad Nawa Komparesa usai rapat menuturkan progres proyek pembangunan meninting sudah berjalan sejak tahun 2015. Proses pendataan jumlah warga yang terkena dampak, dan lainnya sudah dihitung oleh tim verifikasi. Kini Masyarakat masih menunggu tahapan akhir dari pihak appraisal.

“Dari pihak pelaksana untuk memulai kerja walaupun pihak appraisal belum selesai walaupun hal ini yang menjadi hambatan. Jangan lupakan masyarakat kita yang sudah mau mengorbankan tanahnya untuk pembangunan bendungan ini dan mereka butuh kedepannya ada tempat untuk mencari rezki,” ungkapnya.