Menikmati Pesona Malam di Pantai Senggigi

Pesona Malam di Pantai Senggigi
Wisata alam di Lombok Barat begitu syarat akan keunikan, kekhasan dan karakteristik lokasi yang beragam. Wisata alam merupakan suguhan wisata yang lagi digandrungi para wisatawan khususnya para muda mania. Karena disamping sebagai media rekreasi, namun juga bermanfaat ganda sebagai media pembelajaran bagi referensi studynya di bangku kuliah atau sekolah.

Di Lombok Barat tidak hanya menyuguhkan keelokan alamnya yang tersaji. Namun ada sajian lain yang selalu melengkapi kunjungan wisata ke Lombok Barat, Diantaranya soal kuliner, budaya dan lainnya.

Baik wisata alam, wisata kuliner yang ada di Lombok selalu menjadi konsumsi media sosial maupun media elektronik dan cetak untuk selalu dipublis. Bagaimana menjajal keindahan malam di balik gemerlap lampu neon warna-warni di Pantai yang sudah kesohor namanya di tingkat dunia ini.

Pantai Senggigi menjadi obyek wisata paforit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, karena memliki daya tarik tersendiri bagi obyek wisata lainnya di Pulau Lombok.Keindahan pantai di siang hari masih berbekas hingga malam hari seakan tak pernah pudar atau luntur akan sergapan matahari di siang hari. Buktikan saja berjalan-jalan di malam hari, suasana pantai Senggigi sedikit beda dan khas dibanding siang harinya. Keindahan bola lampu yang terpasan di sana-sini baik di pinggir jalan hingga menerangi bibir pantai di kawasan Senggigi membuat siapapun berdecak kagum, bahkan ingin berlama-lama menikmati keindahannya, apalagi didukung oleh kondisi cuaca yang cerah.

Tiupan angin sepoi-sepoi dan deru ombak yang menghempas pelan di tepi pantai terasa nyanyian alam seakan menghibur hati yang tengah berkecamuk lara dan gundah gulana. Semuanya membuat hati menjadi lebih tenang, sunyi dan relaksasi denan sendirinya datang menghampiri.

Sembari menikmati sajian khas kuliner Lombok berbagai jenis aneka rasa ditemani segelas kopi atau minuman khas Lombok natural, sembari duduk menyandar di pinggir pantai menjadi kenangan malam yang teringat sepanjang masa. Berliburlah ke Senggigi siang dan malam hari tidak akan rugi meluangkan waktu anda untuk sekedar menghilangkan kepenatan selama rutinitas kerja yang begitu tinggi.

Wardi, jurnalisme warga Labuapi.

Jajar Legowo Maxi Tingkatkan Produktivitas Padi

DSC_0074Hasil kreatifitas dan rekayasa teknologi pertanian melalaui system kaji tindak dan ujicoba penanaman padi varietas Jajar Legowo Maxi yang diaplikasikan oleh para penyuluh pertanian khususnya dibawah binaan Unit Pelaksana Teknis  Balai Penyuluh Pertanian (UPT BPP) Kecamatan Lingsar, Lombok Barat hasilnya sungguh luar biasa. Kesungguhan para penyuluh atau sering disebut pahlawan kemakmuran ini dengan mendorong para petani yang berada pada lahan uji coba seluas 70 are tersebut mampu meningkatkan nilai produktivitas padi atau beras yang selama ini dikhawatirkan tidak bisa menuai  tingkat maksimal.

Keraguan itu akhirnya bisa dibuktikan pada panen raya padi sistim Jajar Legowo Maxsi, hasil kaji tindak penyuluh pertanian pada lahan percontohan UPT Balai Penyuluhan Kecamatan Lingsar, beberapa waktu lalu. Kepercayaan diri para penyuluh pertanian bersama masyarakat petani setempat cukup beralasan. Karena hasil uji coba dimaksud hasil panen meningkat cukup drastis. Misalnya pada padi varietas Jajar Legowo Maxsi sistem 2:1 target Kementerian Pertanian perkiraan hasil tidak lebih tidak kurang dari 7 ton padi persatu satuan hektar.  Namun oleh UPT Balai Penyuluh Kecamatan Lingsar mencoba kaji tindak tanam jajar legowo sistim 4:1 Maxi mampu menghasilkan 7,2 ton padi per hektar. Sedangkan dengan sistim 6:1 Maxi mampu menghasilkan 8 ton per satu satuan hektar.

Kerjasama yang baik antara para penyuluh pertanian dengan para kelompok tani di Kecamatan Lingsar juga menjadi semangat dan kolaborasi sistim yang selama ini cukupbagus dikembangkan dan terbina dengan baik. Karena itu tidak heran jika keberhasilan itu tidak mungkin datang sendiri. Namun kerjasama antara para penyuluh pertanian dan dan kelompok tani patut diberikan apresiasi. Sebagaimana dijelaskan Camat Lingsar, Rusditah S.Sos bahwa di wilayahnya terdapat 25 orang penyuluh baik penyuluh pertanian, perikanan maupun kehutanan. Sementara jumlah kelompok tani sebanyak 112 kelompok. Terbagi dalam 72 kelompok tani pangan, 25 kelompok tani perikanan dan 15 kelompok tani kehutanan. “Kecuali itu berkat sponsor dari PT Singenta Indonesia dan pupuk Kaltim dari segi penyediaan pupuk juga turut membantu kerhasilan ini,” kata Rusditah.

Kepala Balai Penyuluh Lombok Barat, HM. Halawi Mustafa menjelaskan, jumlah penyuluh di kabupaten Lombok Barat saat ini sebanyak 356 orang. Terdiri dari penyuluh pertanian tanaman pangan sebanyak 288 orang, penyuluh perikanan 33 orang dan penyuluh kehutanan 35 orang. Penyuluh sebanyak itu terdiri dari penyuluh yang bersatatus PNS, penyuluh swadaya dan penyuluh tenaga kontrak pusat.

Kaji tindak di Kecamatan Lingsar ini akan ditindaklanjuti dengan desiminasi teknologi dalam bentuk media cetak, brosur, leaplet dll. Kegiatan ini akan dijadikan materi penyuluhan bagi para penyuluh di Lombok Barat. “Dibalik petani sukses ada penyuluh handal yang selalu mendampingi, menjadi pasilitator, desiminasi teknologi inovasi bagi petani di kabupaten Lobar.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyatakan, penyuluh harus mengikuti perkembangan terbaru di bidang teknologi pertanian dan tak boleh tertinggal. Ia member contoh, beberapa waktu lalu di kecamatan Lingsar ini mampu produktivitas padi melalui pendekatan teknologi pertanian dengan capaian 10, 64 ton/ha. Hasil ubinan dan kaji tindak teknologi tanam sistim jajar legowo telah menghasilkan padi sebanyak 8 ton per hektar. “Ini tentu tidak akan terjadi secara tiba-tiba tapi perlu ada satu pengelolaan/pendekatan dan juga tentu saja ada teknik-teknik di bidang pertanian yg mampu menghasilkan tingkat produksi yang sangat tinggi. Secara nasional produktivitas baru mencapai 5-6 ton/ha. Kita di Lombok Barat sudah bisa mencapai 7-8 ton/ha. Ini artinya sudah bisa diatas rata-rata nasional,” katanya.

Bupati mengakui saat ini areal pertanian semakin banyak berkurang. Namun di Lombok Barat mampu mencetak sawah baru tahun ini seluas 100 ha. Namun tetap saja terjadi pengurangan atau penyempitan lahan. Disebabkan makin banyaknya pembangunan perumahan, perkantoran, sekolah, pertokoan dll. Serba dilematis, disatu sisi diperlukan penyediaan lahan untuk pembangunan fhisik utk menunjang percepatan pembangunan ekonomi. Tapi di sisi lain lahan pertanian makin berkurang. Disinilah perlu adanya intensifikasi tapi juga ekstensifikasi, bahkan diversifikasi di bidang pertanian.

“Ini tugas penyuluh. Yang harus terus mendidik, melatih, membemibing para kelompok tani agar mampu mempertahankan stabilitas hasil. Katakanlah pada tahun 2008 lalu hasil produksi padi kita sebanyak 148 ribu ton. Sekarang sudah bisa mencapai 171 ribu ton ada peningkatan. Itu ekwivalen dengan 117 ribu ton beras, ada surplus, kata fauzan.

Panen raya akan sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan produktivitas di bidang beras dan lainnya. Dalam rangka peningkatan produktivitas beras NTB telah dijadikan satu daerah secara nasional yaitu dua hal pariwisata dan ketahanan pangan. Ketahanan pangan terkait dengan upaya penyuluh, pertanian. Ketahanan pangan ini juga sangat terkait dengan keterjangkauan dan ketersediaan pangan setidaknya harus mampu menyediakan pangan yang berkualitas/padi yg berkualitas.

“Mudah-mudahan Lobar menjadi kiblat pertanian di NTB. Catatan dari Asosiasi Perbenihan Lombok Barat mencatat telah mampu mensuplay 60 persen kebutuhan benih petani dari Lobar. Dari 3.200 kebutuhan benih Lombok Barat mampu memenuhi 800 ton saja dari kebutuhan selebihnya dikiri ke seluruh NTB. Surplus kita sekarang 25 ribu ton. Kalau ini kita pertahankan lobar akan menjadi penyangga beras dan pangan nasional,” jelas Fauzan

Jurnalis Warga: Oleh Wardi, Labuapi

IPM Lobar Tahun 2015 Diekspose

ipm1Giri Menang, 3 November 3016 – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Lombok Barat (Lobar) tahun 2015 telah diexpose. Kegiatannya berlangsung Kamis (3/11) di Aula Bappeda Lobar. Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappeda Lobar, BPS, Dikes, Dikbud, Perindag dan sejumlah perwakilan SKPD lingkup Pemkab Lobar.

Kepala Bappeda Lobar, H.Baehaqi menyatakan, sesungguhnya angka IPM Lobar sudah terdengar jauh sebelum ekspose hari ini. Namun yang terdengar itu hanya menyangkut peringkat dan indeks kompositnya. “Tetapi sesungguhnya isi di dalamnya kita tidak tahu,” papar Baehaqi.

Menurut dia, pada ekspose kali ini semua akan tahu, dari tiga komponen IPM yang ada, pada komponen mana saja mengalami percepatan atau keterlambatan. Dari tiga komponen IPM yang ada, perkembangannya bervariasi, ada yang rendah, sedang dan kategori tinggi. Ketiga komponen ini meliputi, indeks Kesehatan, Pengetahuan dan indeks Pendapatan. “Yang masuk dalam kategori rendah, masuk dalam komponen indeks pengetahuan,” tambahnya.

Dalam komponen pengetahuan ini, berada pada angka 54,11. Sedangkan indeks kesehatan sebesar 69,38 (kategori sedang) serta indeks pendapatan sebesar 72,01. Indeks pendapatan ini sudah masuk dalam kategori tinggi, karena mencapai angka di atas 70 persen.
Menurut Baehaqi, IPM ini merupakan akumulasi dari seluruh indikator pembangunan di Lobar. Menurut ukuran statistik kata dia, perlu bersyukur, karena IPM Lobar dari tahun sebelumnya terus menanjak. “Ini seperti mimpi, karena naik dari satu peringkat saja tidak mudah,” sebutnya.

Namun Baehaqi memaparkan, IPM Lobar dua tahun terakhir terus meningkat. Pertama, berada pada peringkat 8, naik menjadi 5. Kemudian dari peringkat 5, terkoreksi lagi menjadi perigkat 4. Meningkatnya peringkat ini, kerjanya tidak semudah membalik telapak tangan.Tapi semuanya tidak lepas dari upaya dan kerja keras semua komponen aparat serta masyarakat Lobar. Pada ekspose kali ini, dikupas apa yang lebih ditekankan. Hal ini lanjutnya sering disampaikan pada kegiatan Rapim maupun kegiatan formil lainnya.

Diharapkan semua komponen SKPD yang terlibat di dalamnya harus saling berkoordinasi, sehingga tujuan pembangunan daerah yang menjadi isu strategis daerah dan nasional bisa diselesaikan.”Karena semua ukuran yang tertuang dari RPJM memiliki tiga indikator, disatukan menjadi IPM,” pesannya. Dia juga yakin, IPM Lobar akan bisa meningkat, asal semua komponen bekerja, menyelesaikan masalah berdasarkan data bisa membuat program. Namun dalam perencanaan itu, semua harus tahu dimana sebenarnya data yang diperlukan itu. (LPA/humas)

ipm3 ipm2

Peda KTNA NTB, Lobar Raih 5 Kejuaraan

capirGiri Menang, 2 November 2016 – Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) ke XV provinsi NTB Rabu siang ini (2/11) tengan berlangsung di Asrama Haji NTB, Jl. Lingkar selatan Loang Baloq, kota Mataram. Pertemuan selama sepekan ini dihajatkan sebagai ajang silaturrahmi dan tukar-menukar informasi seputar pengembanga pertanian, perikanan dan kehutanan bagi sesama anggota KTNA se-NTB. Pada kesempatan ini hadir seluruh perwakilan KTNA se-NTB termasuk peserta andalam yang tergabung dalam KTNA Lombok Barat.

Dibuka Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin bersama anggota Forkompinda NTB dan kepala SKPD se NTB kegiatan ini diwarnai dengan penyerahan hadiah dan piala kepada para pemenang dalam berbagai jenis mata lomba yang sudah dilaksanakan panitia daerah.

Yang menarik dan patut menjadi kebanggn dari 15 katagori lomba yang digelar panitia daerah pada Peda kali ini, utusan kabupaten Lombok Barat termasuk salah satu kabupaten/kota se-NTB yang memperoleh nominasi terbaik sebagai juara pertama dalam lomba dimaksud. Kabupaten Lombok Barat yang konsen dan punya komitmen membangun agribisnis di sektor pertanian ini meraih juara I pada berbagai jenis mata lomba. Diantaranya, juara I Kelompok Tani Berprestasi Komoditas Jagung atas nama Kelompok Tani Mertak Songkan. Juara I Penyuluh Pendamping Kelompok Tani Jagung Berprestasi atas nama penyuluh Syarif Hidayatullah, SP, Juara I Petani Berprestasi atas nama Sudirman, Juara I THL TBPP Teladan atas nama Sahmin, A,Md dan juara I Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi atas nama KSU Rean Mandiri.

Atas prestasi tersebut, Sahmin, A,Md asal Lombok Barat pemenang pertama pada lomba Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanan (THL-TBPP) diganjar hadiah umrah oleh pemrintah provinsi NTB bersama pemenang pertama lainnya untuk katagori penyuluh pertanian berprestasi dari Kabupaten Lombok Tengah dan Sumbawa Barat.

Wakil Gubernur NTB, H. Moh. Amin mengapresiasi upaya sungguh-sungguh dari para petani, kelompok tani, kelembagaan ekonomi petani maupun para penyuluh pertanian yang ada di NTB yang tidak pernah pantang enyerah dalam melakukan inovasi di bidang pertanian, sehingga NTB dikenal secara nasional sebagai propinsi yang berhasil membangun sektor pertanian. “Kepada para petani dan nelayan se-NTB saya terus memotivasi usaha pertanian dan perikanan yang dilakukan selama ini. Dan tingkatkan terus pencapai produksi di segaa lini dalam rumpun pertanian. Tapi ingat tidak saja kita tingkatkan produksi dalam kuantitas tapi juga kualitas jangan sampai kita abaikan. Dengan demikian daya saig petani terhadap pasar gelobal dapat berkompetisi secara sehat,” harap Wagub. (her/budi/humas)

Sukses Petani Asal Trong Tawah Dengan Pupuk Organik

jurnalis wargaKetekunan Inaq Sairah (40) dibantu suaminya Amaq Sairah warga Trong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat dari menyiapkan bibit tanamannya, mengolah lahan, pemupukan hingga proses terakhir panen maupun pasca panen mesti menjadi pembelajaran amat pentig bagi petani lainnya untuk selalu bekerja keras dan mennyenangi pekerjaannya sebagai petani. Meski tak punya lahan sejengkalpun, namun berbekal keterampilan dan keuletannya, ia tak lantas menyerah pada keadaan. Ia memutuskan untuk menyewa lahan yang luasnya tidak lebih dari 10 are saja.

Rutinitas ini selalu ia teruskan, meski masa sewa lahan sudah berakhir. Ia mencari lahan sewa yang lain. Inaq Sairah merupakan petani penggarap lahan milik orang dan yang spesifik dan tetap melekat padanya adalah menanam tanaman sayur-mayur yang setiap hari diserap pasar. Sebutlah misalnya, tanaman tomat, cabe rawit, cabe besar, kacang panjang, sawi, col, mentimun dan lain sebagainya.  Inaq Sairah cukup jeli melihat pasar. Di saat sayur-mayur lagi langka dan petani lainnya tidak berminat untuk membudidayakannya, karena factor iklim yang kurang mendukung, justru petani 4 orang anak ini berani mengembangkannya. Meski petani lainnya sering menentang pola tanam yang diterapkannya, namun Amaq Sairah tetap memprediksikan peluang pasar. “Di saat panen melimpah pada satu komoditi saja, alhamdulillah kami bisa mendapatkan hasil yang lumayan, namun dari komoditi lain seperti tanaman sayur-mayur ini,” terang Amaq Sairah.

Kesuksesan mengembangkan dengan komoditi sayur-mayur bagi Amaq Sairah tentu tidak terlepas juga dari proses usaha tani yang selama ini dijalankan, terutama dari sisi pemupukan tanaman dengan cara sederhana, baik dan benar. Ditengah kelangkaan pupuk, mahalnya harga pupuk dan selama ini pemupukan dengan menggunakan zat kimia sangat berpengaruh terhadap kejenuhan tanah dan kesuburannya dan sangat rentan akan gangguan kesehatan bagi manusia yang dijadikannya sebagai makanan tiap harinya.

Karena itu Amaq Sairah merasa tidak perlu repot soal pemupukan tanaman hortikulturanya. Ia selalu mengandalkan pupuk kompos dan atau pupuk kandang. Hal ini mengingat pupuk kandang secara swadaya bisa diusahakannya, mengingat di kampungnya banyak warga yang memelihara ternak baik sapi, ayam, burung dan lainnya. “Bahkan saya bisa membuat sendiri pupuk organik yang bahannya dari sampah dedaunan, sampah organic dari dapur, kotoran ternak dan selalu saya manfaatkan untuk setiap kali saya bertanam sayur,” ungkap Amaq Sairah.

Ia mencontohkan pada tanaman mentimunnya yang luasnya hanya 10 are tersebut ia hanya membutuhkan 10 karung pupuk kompos yang disebarkannya sebelum melakukan penanaman maupun secara rutin dua kali sebulan.

“Hasilnya cukup menggembirakan, daun dan bunga lebih  cepat tumbuh, sehingga cepat berbuah. Dan buah yang dihasilkannyapun benar-benar alami dan terbebas dari pupuk pestisida lainnya. Rata-rata setiap kali panen mentimun kami memperoleh maksimal 10-15 karung dengan harga di tingkat pengepul Rp. 90.000 per karung. Setiap minggu panen antara 3-4 kali saja. Usia panen kan bisa sampai sebulan lebih. Bisa dihitung berapa hasil yang bisa kami peroleh,” Tanya Amaq Sairah sembari tersenyum.

Jurnalis Warga oleh  Wardi,  Alamat Labuapi

Wayan Swastika Penyuluh Inovatif dari BPP Narmada

Wayan Swastika Penyuluh Inovatif dari BPP Narmada (1)Seorang penyuluh secara umum baik pertanian, perikanan, kehutanan maupun perkebunan haruslah tetap berinovasi sekaligus berimprovisasi. Hal ini perlu dilakukan selain sebagai bentuk pembelajaran dan contoh positif yang harus dikembangkan dan diteruskan kepada kelompok tani binaannya, juga merupakan nilai tambah bagi karier seorang penyuluh.

Penyuluh Kehutanan Madya BPP Narmada, Lombok Barat, Wayan Swastika terbilang penyuluh kreatif dan inovatif. Media ini ketika berkunjung ke rumahnya di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Narmada, Lombok Barat suasananya menjadi riuh nan ramai. Pasalnya 1000-an ayam pedaging dipeliharanya dalam kandang yang cukup rapi dan bersih. Belum lagi di kebunnya yang seluas 5 are, ia memlihara ayam serupa dengan jumlah 2000-an ekor.

Yang menarik dari usaha ternak yang ditekuni penyuluh yang cukup ramah ini adalah pemanfaatan limbah ternak untuk mpembuatan pupuk kompos atau pupuk bokashi dengan aplikasi cairan pupuk organik EM. Ia berinisiatif untuk membuat pupuk organik ini karena terinspirasi oleh keberhasilan rekan-rekan penyuluh lainnya terhadap pembinaan pembuatan pupuk organik aplikasi EM kepada sejumlah kelompok tani dan ternak yang ada di wilayah BPP Narmada.

Kesuksesan aplikasi EM ini yang menginisiasinya untuk membuat pupuk kompos sendiri. Secara kebetulan Wayan Swastika memlihara ayam pedaging. Ketimbang kotorannya dibuang percuma iapun membuat pupuk kompos dengan bahan-bahan sisa kotoran ayam dimaksud, lalu dicampur dengan tanah gembur, sekam dan sampah dedaunan yang sudah kering.

Proses pembuatan pupuk kompos aplikasi EM ini langsung dimasukkan dalam karung dan diendapkan beberapa lamanya di dalam karung. Tidak lebih dari 9 karung yang sudah dihasilkan dari pembuatan pupuk ini. “Rencananya akan saya gunakan untuk pemupukan pada tanaman sayur-mayur yang akan saya siapkan di lahan ini. Ya paling tidak bisa untuk konsumsi sendiri. Karena mengkonsumsi tanaman sayur-mayur untuk keluarga dari hasil pemupukan secara organik sangat baik untuk kesehatan. Kita dianjurkan untuk kembali kea lam,” kata Wayan.

Wayan juga berkomitmen untuk memperbaiki mutu dan kualitas produksi ternak ayam pedagingnya sehingga mampu meningkatkan volume dan kualitas daging dengan aplikasi EM ternak. Ia mengaku tingkat usaha ternak sangat terbantu dan meningkat setelah menggunakan EM. Disamping itu juga bau limbah kotoran ternak yang tidak sedap bisa dielimir oleh EM ternak ini

Jurnalis Warga: Wardi,    Alamat:  Labuapi.

Lombok Barat Terima Anugerah Perpuseru 2016

per3Giri Menang, 31 Oktober 2016 – Kinerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lombok Barat mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat. Bersama Kota Mataram, Kabupaten Dompu dan 9 Kabupaten/Kota se Indonesia, Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah melalui Bupati H. Fauzan Khalid menerima anugerah Perpuseru 2016 dari Kementerian Dalam Negeri.

Penghargaan tersebut diperoleh Bupati dalam Acara Peer Learning Meeting Nasional Pengembangan dan Inovasi Perpustakaan di Hotel Novotel Makasar, Senin, (31/10) yg dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri RI Thahjo Koemolo dan dg peserta para pustakawan nasional mitra dari Coca-Cola Foundation. Program yayasan ini diantaranya adalah memitrakan Perpuseru dengan Perpusnas dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk Lombok Barat sendiri, indikator penilaian utama yg membuat tim pusat menghadiahkan anugerah tersebut adalah berdasarkan inovasi-inovasi yg dilakukan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah. Di antaranya adalah pengembangan E-Katalog, Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Desa, akses internet seputar area perpustakaan, dan pelatihan-pelatihan bagi pustakawan di sekolah-sekolah dan arsiparis.

Menurut H. Yamil, Kepala KAPD, program-program tersebut sepenuhnya merupakan program utama di samping program yg didukung oleh Coca Cola Foundation dan kerja sama dg STMIK Bumi Gora. Hal utama yg paling berharga bagi tim penilai adalah kemampuan KADP menjalin kemitraan dan menggalang partisipasi masyrakat untuk mentransformasi perpustakaan.

Bupati Lombok Barat menyambut gembira anugerah penghargaan yg diberikan kepada Pemerintah Daerah, terutama setelah melihat stand perpustakaan mini yg dimiliki oleh Kabupaten Lombok Barat di area acara. Beliau berharap inovasi semacam ini tdk boleh berhenti. Janagn karena minimnya anggaran lantas membuat karyawan dan ASN tidak bisa bekerja optimal. “Inovasi dg membuka kerja sama dg pihak lain, terutama pihak swasta akan membuat kinerja layanan kita semakin baik. Ini harus menjadi contoh buat yg lainnya,” tegasnya mengakhiri komentar beliau via telepon. (humas)

per per1 per2 per3

MENTERI PERHUBUNGAN RI KUNJUNGI PELABUHAN LEMBAR.

lemGiri Menang – Pagi tadi (30/10) Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi melakukan kujungan ke Pelabuhan Lembar. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat secara langsung lokasi pembangunan pelabuhan terminal Gili Mas

Untuk diketahui Pelabuhan terminal Gili Mas yang akan dibangun ini merupakan pelabuhan besar yang akan digunakan untuk tempat sandar kapal-kapal besar seperti Kapal Pesiar dan Kapal Pinisi. Sebagaimana diutarakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, kapal-kapal yang akan berlabuh dan singgah di Gili Mas adalah kapal yang memilki panjang 100 s/d 300 meter. Selain itu Pelabuhan terminal ini juga akan dijadikan tempat bongkar muat peti kemas dan jalur masuknya penumpang internasional. Budi juga berjanji dalam satu minggu kedepan akan segera menandatangani surat perizinanan rencana pembangunan pelabuhan Gili Mas.

Sementara itu Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan pak Menteri. “Sepatutnya kita semua merasa bangga karena berdasarkan keputusan Presiden ada 3 daerah yang menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia, kawasan wisata Mandalika NTB, Danau Toba dan Borobudur,” imbuhnya.

Ditempat yang sama Kepala Kantor Kesahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Lembar, R.H. Harahap dalam pemaparannya mengatakan Pelabuhan Lembar merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia. Ada dua jenis pelabuhan yang saat ini sedang beroperasi di pelabuhan Lembar yaitu pelabuhan penyeberangan dan pelabuhan barang. Sementara itu Dermaga pelabuhan untuk kapal – kapal besar belum tersedia, biasanya kapal-kapal besar ini bersandar di tengah laut dan penumpangnya akan diangkut mengunakan sekoci. “Hadirnya pelabuhan terminal Gili Mas merupakan solusi permasalahan ini,” tuturnya.

Untuk pembebasan lahan areal pelabuhan Gili Mas, Harahap menjelaskan bahwa 60 hektar lahan akan disiapkan dengan rencana anggaran yg akan menghabiskan dana Rp.1,11 triliun. Saat ini yang menjadi kendala strategis pembangunan Gili Mas adalah :
– Belum ditetapkanya rencana induk pelabuhan (RIP) Pelabuhan Lembar
– Belum ditetapkanya ijin pengembangan Pelabuhan Gili Mas
– Belum ditetapkannya ijin penetapan lokasi pembebasan lahan.
– Banyaknya calo tanah untuk pembebasan lahan
– Terdapat klaim kepemilikan perorangan tanah laut dilokasi pembebasan lahan pelabugan terminal Gili Mas.(budi/humas)

lem3 lem2 lem1

lem5

BUPATI AKAN KELUARKAN “PERBUP GULA SEMUT”

semutGiri Menang – Desa Batu Mekar merupakan salah satu desa di Kecamatan Lingsar yang memiliki sumber daya alam melimpah. Aneka buah-buahan banyak berasal dari desa ini seperti manggis, durian, rambutan dan aneka buah lainnya. Maklumlah tanahnya begitu subur ditambah dengan hutannya yang cukup luas.

Selain buah-buahan, salah satu hasil alam yang bisa diandalkan memberikan kontribusi bagi penduduk setempat adalah gula aren. Gula aren ini merupakan hasil olahan dari air nira (tuak) yang disadap dari pohon enau. Oleh penduduk, tuak ini dimasak berjam-jam hingga kental dan menjadi gula merah. Setelah itu baru bisa dipasarkan. Harganya memang cukup menggiurkan meski prosesnya agak melelahkan dan merepotkan.

Sayangnya tidak semua penduduk mengolah air nira ini menjadi gula aren. Sebagian dari mereka mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang banyak. Caranya, nira tersebut dicampur sedikit ramuan lalu dibiarkan berpermentasi sehingga menjadi minuman memabukkan. Inilah yang sering disebut tuak toaq atau brem. Peredarannya pun cukup luas dan mengkhawatirkan.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid minta supaya warga yang suka bikin tuak agar menghilangkan kebiasaan tersebut. “Kalau bikin brem, maka ini perbutan dosa karena yang seharusnya nira bisa bermanfaat, dibuat jadi tidak bermanfaat,” ujarnya.

Untuk itu Bupati Fauzan minta agar nira yang dihasilkan itu dibuat jadi gula merah dan gula semut. Kedepannya Pemkab Lobar melalui Dinas Perindag akan memberikan pelatihan kepada penyadap nira untuk pembuatan gula merah dan gula semut.

Dicontohkan, Desa Langko yang juga berada di Kecamatan Lingsar berhasil memberdayakan para petani aren untuk membuat gula semut. Dalam 1 drum bisa dihasilkan gula semut yang cukup banyak. Bahkan gula semut produksi Desa Langko ini sudah bisa masuk Alfamart dan Indomart.

“Nanti saya akan buat perbup untuk wajibkan semua hotel pakai gula semut ini,” kata Bupati Fauzan.
Untuk itu ia minta kepada Kadis Perindag agar segera memberikan pelatihan kepada masyarakat. Ini dimaksudkan agar gula merah bisa dimanfaatkan dan tidak dijadikan minuman keras.

Kepala Dinas Perindag Lobar Drs. H. Mahyudin mengatakan, perintah bupati tersebut akan segera kita tindak lanjuti dan diterjemahkan dalam bentuk program-program. “Mulai tahun 2017 kita akan adakan pelatihan-pelatihan,” ujarnya.

Dijelaskan Mahyudin, wilayah yang akan disasar dalam program pelatihan tersebut ialah wilayah yang merupakan basis enau. Misalnya, di Kecamatan Lingsar dan Gunungsari. Para penyadap nira akan dilatih untuk bisa merubah nira menjadi berbagai produk olahan.

“Kami akan kaji dulu jenis produk apa saja yang bisa dijadikan sebagai produk ekonomis,” ujar mantan Kadis PPKAD Lobar itu
Yang jelas, lanjut Mahyudin, tujuan program ini adalah agar bisa merubah kebiasaan masyarakat agar tidak lagi bikin tuak toaq. “Kita latih agar mereka bisa merubah nira menjadi produk bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi,” tandasnya. (afgan/humas)

Bupati dan Masyarakat Tasyakkuran Jalan dan Listrik

1aGiri Menang – Infrastruktur menjadi satu sasaran pokok dalam pembangunan karena diyakini mampu menjadi prasyarat pngentasan kemiskinan. Terutama untuk daerah-daerah marginal yg minim akses, maka pembangunan infrastruktur menjadi sangat penting menggeliatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Bupati menyampaikan hal tersebut hari ini (30/10) pada acara tasyakkuran pengaspalan jalan sepanjang 2,6 km di dusun Batu Rimba desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar. Tahun ini 2016 untuk Kecamatan Lingsar terbangun jalan aspal hotmix sepanjang 10 km di samping infrastruktur lainnya. Jalan sepanjang 2,6 km sesungguhnya juga melengkapi infrastruktur yang sudah ada sebelumnya yaitu teralirinya listrik utk 1800an KK di 3 dusun yang langsung berbatasan denga hutan di desa Batu Mekar. “Jalan ini akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat”, begitu Bupati menjelaskan.

Tahun 2017 nanti beban pembangunan akan lebih meningkat terkait dengan tawaran pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas jalan dan pembangunan bendungan di wilayah Gunungsari dan Lingsar. “Kita mungkin dibebankan pembebasan lahan”, jelas Bupati. Untuk itu TAPD masih melakukan kajian utk meningkatkan komposisi anggaran untuk beban-baban tersebut, begitu penjelasan Bupati.

Acara yang cukup meriah ini dihadiri oleh banyak kepala SKPD, di antaranya adalah Plt. Kadis PU, Plt Kaban Kesbangpol, Kadis Dukcapil, Kadis Tamben, Kadis Perindag, dan Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat ibu Hj. Khairatun Fauzan Khalid dan juga dihadiri pula oleh Camat Lingsar, Forkompimka Lingsar, Kepala-kepala Desa se- Kec Lingsar, Kepala-kepala desa kecamatan tetangga dan masyarakat se- dusun Batu Rimba.

Dalam kesempatan itu Kepala Desa Batu Mekar H. Sarnah menyambut riang pembangunan yang masuk di wilayahnya. Dalam kesempatan tersebut Kades ini memaparkan rencana jangka pendeknya utk mengembangkan wilayah ini dengan mengajak kerja sama kepada SKPD dan Investor untuk mngembangkan wilayah ini menjadi area out bound, perkemahan, kebun bunga, dan pengembangan ekonomi berbasis produk unggulan desa berupa buah-buahan yang sudah memiliki nama di Lombok ini. Mendengar hal itu Bupati menjanjikan akan menindak lanjuti hal-hal itu dengan koordinasi dengan lintas sektor di SKPD lingkup Pemkab Lombok Barat. (Humas)1aa 1aaa

1 4 5 6 7 8 27