Bupati Berantas Izin Bodong

PAUSSSZZZAAANNNGIRI MENANG – Bupati Lombok Barat (Lobar) H Fauzan Khalid berjanji mencegah izin bodong, baik terhadap bangunan maupun reklame, terutama di kawasan pariwisata. Meski diakuinya sulit menghadapi izin bodong  di wilayah Lobar.

“Pengawasannya akan kami tingkatkan sehingga dapat meminimalisasi izin bodong terutama di kawasan wisata,” kata Fauzan kepada wartawan Sabtu (24/9).

Selain mewaspadai maraknya izin bodong, Pemkab Lobar juga berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Negara (BPN) Lobar untuk mendata tanah terlantar di wilayah Lobar. Gerakan itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti aset pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

Sebelumnya Dinas Pendapatan dan Pengelelolaan Keuangan Daerah (PPKD) Lobar sudah mengoptimalkan pemasukan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak. PPKD meluncurkan program pajak online untuk memudahkan masyarakat membayar pajak. Terutama pihak hotel, tempat hiburan, dan restoran.

Beragam kegiatan itu, kata Fauzan, sebagai upaya meningkatkan penghasilan daerah untuk kesejahteraan rakyat. Meski begitu, Pemkab Lobar tetap tidak bisa melepas diri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU).

Kepala Dinas Tata Kota, Kebersihan, dan Pertamanan Lobar H Lalu Winengan juga akan turun tangan untuk mengendalikan spanduk dan baliho iklan yang tidak berizin. Bangunan tidak berizin terutama di kawasan pariwisata akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Lagipula, bangunan tersebut melanggar konsep tata ruang daerah.

“Karena kalau tidak sesuai dengan izin tentu harus ditertibkan. Bahkan bisa sampai ke ranah hukum kalau memang melawan aturan,” tegas dia. (tan/r3)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/09/26/bupati-berantas-izin-bodong/

BPBD Lobar Latih TSBD Hadapi Bencana

bpbdGuna meningkatkan kapasitas dan kemampuan Tim Siaga Bencana Daerah (TSBD) Kabupaten Lombok Barat dalam menghadapi berbagai bencana, Selasa pagi ini (27/9) mengambil tempat di halaman depan Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang, Gerung dilakukan latihan kesiapsiagaan bagi 42 orang anggota TSBD se-Kabupaten Lombok Barat dengan instruktur dari Kodim 1606 Lobar dan dari Badan SAR Nasional NTB.

Kasi Kesiapsiagaan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Sanusi di sela-sela pelatihan ini menjelaskan, pelatihan semacam ini merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan volume kegiatan sebanyak lima kali. Pelatihan kali ini baru dua kali dilaksanakan tahun ini dan tersisa 3 kali lagi dan akan segera dituntaskan sebelum akhir tahun 2016.

Pelatihan ini sendiri berlangsung selama dua hari. Hari pertama dengan materi baris berbaris dan penempaan fisik anggota dalam menghadapi bencana dan penyelamatan korban menggunakan perahu boat. Hari keduanya denga materi teknik penyelematan evakuasi korban bencana dan mengantisipasi penyelematan diri oleh anggota tim yang kemungkinan bisa saja dihadapi tim saat bertugas.

Menurut Sanusi, pelatihan ini tidak semata-mata kesiapsiagaan tim dalam menghadapi bencana yang secara tiba-tiba terjadi. Namun dibalik itu semua, tim diharapkan punya kepekaan intlektual dan emosional yang langsung bertindak cepat, tanggap bila sewaktu-waktu bencana itu terjadi bahkan mengintai di depan mata.

Selain melakukan pelatihan fisik dan mental dalam menghadapi bencana, anggota tim yang terlibat pelatihan ini nantinya akan langsung praktik di lokasi-lokasi yang sering terjadi bencana seperti akibat luapan air sungai yang tinggi saat terjadi hujan dan kemungkinan terjadi bencana banjir. Sungai-sungai di maksud Sanusi mencontohkannya di bantaran Sungai Dodokan, Sungai Babak dan lainnya. “Di kali-kali ini sangat memungkinkan terjadi luapan air yang tinggi sehingga bisa mengakibatkan banjir bandang. Karena itu tim kita turunkan ke kali-kali tersebut untuk langsung praktek penanggulangan bencana baik penyelamatan dirinya maupun masyarakat yang terkena banjir,” ujar Sanusi.

Sebagaimana informasi yang diserap dari Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat belum lama ini terjadi banjir di Dusun Buncit, Desa Lembar Selatan dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini. Wargapun tak bersedia dievakuasi, alasanya sudah terbiasa menghadapi banjir.

Banjir dalam waktu yang bersamaan juga terjadi di Desa ebon Ayu, Kecamatan Gerung. Tidak kurang dari 200 warga setempat rumahnya digenangi banjir. “Pihak BPBD Lobar dan propinsi serta aparat kepolisian juga turut membantu mengevauasi warga di Kebon Ayu, meski tak sampai ada korban,” ujar Sanusi.

Sanusi juga meluruskan, terkait bencana banjir yang menghantam jembatan lintas kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah di Desa Buwun Mas Sekotong belum lama ini. Menurutnya, yang mengalami kerusakan bukan jembatan, namun hanya deker kecil lokasi mengalirnya air parit. Namun atas bencana ini memutuskan akses jalan yang menghubungkan Lombok Barat dan Lombok Tengah. “Namun tim sudah turun baik dari BPBD Lobar, BPBD propinsi, PU Lombok Barat. Kondisi jalan sudah membaik kembali dan akses sudah kembali normal. Jalan ini sudah tuntas ditangani BPBD NTB, karena bencana lintas kabupaten menjadi tanggungjawan pihak provinsi,” demikian Sanusi. (her)

Anak-anak harus Aman dari dan ke Sekolah

10Terwujudnya tumbuhkembang anak secara optimal, jika pemenuhan hak dan perlindungannya telah diupayakan kapanpun dan dimanapun mereka berada, baik dalam keluarga, sekolah maupun di ruang publik. Hal tersebut dikemukakan oleh Asisten Deputi (Asdep) Pemenuhan Hak Anak dan Pengasuhan Keluarga dan Lingkungan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Rohika Kurniadi Sari,SH.M.Si di Gerung. Pernyataan tersebut dikemukanan saat berlangsungnya kegiatan Pelatihan Pemetaan Rute Aman dan Selamat dari dan ke Sekolah (RASS) di Aula Utama kantor bupati, Senin (26/9).

Kata Rohika, di era otonomi daerah, pemenuhan hak dan perlindungan anak yang tertera dalam amanah Konvensi Hak Anak (KHA), diwujudkan melalui pengermbangan Kabupaten/kota Layak Anak (KLA) yang telah dirintis sejak tahun 2006 silam. Sedikitnya ada 31 indikator yang mencerminkan pemenuhan hak dan perlindungan anak. Salah satu indikator tersebut adalah, pasilitas sarana dan prasarana keamanan dan keselamatan perjalanan anak ke dan dari sekolah. Anak-anak harus dilindungi keamanannya dari kecelakaan ketika mereka dalam perjalanan menuju dan pulang sekolah. “Ini sebagai salah satu upaya percepatan untuk menuju KLA,” tegas Rohika.

Kegiatan pelatihan RASS rencananya berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Lobar melalui Kepala BKBPP Lobar, Hari Ramadan, S.Sos. Hari pertama, diikuti oleh puluhan anak SD, SMP dan SMA sederajat. Pihak asdep sendiri menghadirkan tiga orang nara sumber yang mempasilitasi pelatihan. Mereka adalah, Rohika Kurniadisari, membawakan materi Terwujudnya KLA. Narasumber kedua, Prof. Dr. Darmaningtyas dengan materi, Menggali Mimpi-mimpi Anak serta Dr. Hamid Patilima membawakan materi General Concept. Pada hari kedua, Selasa 27 September 2016, direncanakan akan hadir sebagai peserta Pimpinan SKPD terkait. (LPA-Humas)

12 11

Gamelan, Seni Tradisi Sasak Yang Mendunia

gamelan lombokGamelan, alat musik tradisional bagi masyarakat sasak-Lombok sudah demikian mentradisi (dikenal, red). Gamelan, sama halnya dengan asset berkesenian yang dimiliki oleh masyarakat Jawa, Bali atau bahkan Kalimantan dimanfaatkan sebagai sarana atau alat pendukung berkesenian. Gamelan sasak, saat ini keberadaannya justru menjadi pemikat khusus bagi wisatawan mancanegara. Sejumlah wisatawan dari berbagai Negara justru menikmati jika gamelan Lombok dimainkan. Jadi alat seni tradisional ini sudah mendunia.

Gamelan multifungsi bagi masyarakat Sasak. Sebutlah misalnya untuk menyemarakkan (meramaikan) kegiatan beracara begawe atau kenduri (selamatan) sesuatu bagi masyarakat Lombok. Gamelan juga bisa diminkan dalam acara merarik (kawin), nyunatan (khitanan), pengiring peresean (adu ketangkasan), pagelaran wayang Sasak dan sebagainya.

Gamelan Sasak selain multifungsi juga lebih lentur tidak terikat dimainkan hanya pada acara-acara tertentu saja. Namun ia lebih dinamis, atraktif guna mengikuti di mana dan ke mana kegiatan kesenian itu diselenggarakan. Sebutlah, misalnya yang kerap ditemui pada acara Nyongkolan, Gamelan dijadikan sebagai music tradisi pengiring bagi pasangan pengantin yang berjalan mengiringi music tradisi lainnya berupa Gendang Beleq.

Seorang perajin gamelan Sasak Komang Kantun berdomisili di Gunungsari, Lombok Barat malah memproduksi gamelan dari bahan-bahan yang ringan dibawa. Diantaranya dari pohon  kapuk, kayu gesting, kayu goak, kayu guruk, kayu randu dan sebagainya. Dipilinya kayu ringan sebenarnya untuk simple saja, agar gamelan mudah dibawa` kemana-mana terlebih saat pentas suatu acara.

Banyak perajin gamelan selain Kantun. Di Lombok saja pengrajin-pengrajin gamelan bisa ditemui di Krembong, Janapriya Lombok Tengah, Lelede, Labu Api Lombok Barat, Banyumulek, Bongor Selatan, Parampuan, Pagutan Mataram, dan Lombok Timur. Komang Kantun terbilang pengrajin yang bisa membuat semua jenis alat musik tradisional Sasak.

Mendapatkan bahan baku untuk membuat gamelan bagi seorang perajin taklah sulit. Contohnya, kayu, kulit kambing dan sapi untuk gendang, bambu tali dan lainnya. Perajinpun bersyukur tak pernah kosong pesanan.

Hasil kerajinannya berupa perangkat gamelan telah banyak menjadi suvenir atau oleh-oleh bagi wisatawan asing dari Taiwan, Jepang, Singapura dan Australia hingga Amerika Serikat.  Wisatawan biasanya membeli gendang saja, seruling atau bagian lainnya untuk oleh-oleh.

Satu set gamelan lengkap biasa dijual dengan harga Rp 150 juta. Susunan perangkat gamelan satu set, terdiri dari: 1 pemugah, 4 set saron, 2 set kantil, 2 set calung, 2 set jegog, 1 set reog, 1 buah kempul, 1 buah gong, 1 set rincik, 1 buah petuk, 1 buah seruling, 2 buah gendang yang umum disebut lanang dan wadon (laki-laki dan perempuan).

Pemugah dalam gamelan Sasak adalah komandan yang memberikan komando kepada keseluruhan bunyi dan tata posisi pemusik, misalnya komando nada sedang ke nada rendah, fungsinya memimpin mempunyai kuasa mengatur dinamika. Saron sendiri merupakan penyumbang 5 nada sedang dan 5 nada tinggi dalam musik gamelan.

Lain halnya dengan kantil, yang terdiri dari 5 nada tinggi dan 5 nada tinggi sekali. Calung dan jegog menyeimbangkannya dengan nada sedang dan nada rendah. Kempul berfungsi sebagai nada sela seperti koma dalam tanda baca. Misalnya ketukan suara ke 4 kempul, 8 alat musik lain, 12 kempul lagi dan ke 16 gong. Rincik berfungsi untuk meramaikan dan saron sebagai melodi.

Jurnalis Warga: H. Wardi, S, warga Labuapi

Pemkab Gelontorkan 700 Juta Untuk Pilkades

Dana-pilkadaGIRI MENANG – Anggaran dana pemilihan kepala desa serentak 2016 mencapai Rp 700 juta. Anggaran pilkades untuk masing-masing desa berbeda tergantung jumlah pemilih dan jumlah dusunnya.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lobar HL Surapati kepada wartawan di Lobar, kemarin (20/9)

Menurut dia, pelaksanaan pilkades serentak di 18 desa di Lobar akan berlangsung pada 7 Desember 2016. Alokasi dana terbesar akan diberikan kepada Desa Buwun Mas sebesar Rp 72 juta dan terendah Desa Gili Gede Rp 21 juta.

“Saat ini masing-masing desa sedang menyiapkan panitia pemilihan termasuk alokasi anggarannya,” kata Surapati.

Dikatakan, pihaknya sedang menginventarisasi kebutuhan masing-masing desa termasuk daftar pemilih tetap. Termasuk bekerjasama dengan KPUD Lobar terkait mekanisme pemilihan serta kebutuhan logistik selama pilkades berlangsung.

Disinggung mengenai munculnya bakal calon kades yang merupakan anggota partai politik, Surapati menyatakan tidak ada regulasi yang melarang hal itu. Hanya saja, pasal 29 huruf G Undang-undang nomor 6 tahun 2014 melarang kepala desa menjadi anggota partai.

“Nah kalau saat pencalonan sih nggak ada larangannya. Tapi kalau sudah menjabat, baru harus netral,” ungkap dia.

Adapun untuk kades yang terbukti melanggar aturan tersebut, akan mendapat peringatan. BPMPD, kata Surapati, merupakan lembaga yang berwenang melakukan pembinaan. Pihaknya akan mengawal agar proses pilkades berlangsung lancar.

Terdapat 18 desa yang akan menggelar pilkades serentak 2016 yakni Ombe Baru, Nyurlembang, Buwun Mas, Batu Putih, Gili Gede, Sekotong Tengah, dan Kuranji. Pilkades juga akan digelar di Desa Tempos, Bengkel, Jatisela, Guntur Macan, Mekar Sari, Kekait, Dasan Gria, Sekotong Timur, Batu Layar, Labuan Tereng, dan Meninting. (tan/r5)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/09/21/pemkab-gelontorkan-700-juta-untuk-pilkades/

Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) dan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Lombok Barat

lpaGiri Menang – Keterbatasan perempuan untuk mengakses sumber informasi, meningkatkan pengetahuan serta layanan pendidikan terhadap perempuan, menyebabkan kaum hawa ini masih tertinggal. Kontribusi perempuan di bidang tenaga kerja dan ekonomi, masih jauh tertingggal dibanding laki-laki. Karenanya, Lombok Barat (Lobar) masih dikategorikan sebagai daerah dengan kontribusi perempuan marjinal cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan masih tingginya angka buta huruf sebanyak 65 ribu dan 90 persennya disandang perempuan. Selain itu angka KDRT pun masih tinggi serta angkatan kerja menjadi TKW juga masih tinggi. Untuk itu dalam rangka mengurangi kekurangan kekurangan bagi perempuan tersebut, hari ini, Rabu 21 September 2016, digelar acara Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) dan Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Kegiatan tersebut berlangsung di Bencingah Agung yang dihadiri oleh Asiten I Pemkab Lobar, Kadis Pendidikan, perwakilan dari Dirjen PAUDNI Kemendiknas, sejumlah pimpinan SKPD, Lembaga penyelenggara Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan (PKHP) dan penyelengggara Taman Bacaan Masyarakat (TBM).
Bupati Lobar, melalui Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra, Dra.Hj.Bq.Eva Nurcahyaningsih dalam arahannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pihak penyelenggara, karena kata dia, melalui kegiatan sarasehan GIM ini, maka dengan membaca setiap orang mampu mempertajam wawasan, mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif dan produktif. Untuk itu lanjut mantan Kepala BKBPP Lobar ini, kegiatan membaca harus ditumbuhkembangkan sejak usia dini di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Terpisah, Kadis Pendidikan Lobar, Melalui Kabid PAUDNI, Hj.Emi Iriawani, S.Pd mengemukakan, salah satu tujuan sarasehan GP3M dan GIM ini adalah, untuk meningkatkan komitmen pemda Lobar dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan.
Usai memberikan arahan, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada pemenang sejumlah lomba. Diantaranya adalah pemenang lomba Membaca, Menulis dan Menghitung (calistung), cerpen, mewarnai gambar serta lomba photo Budaya Baca. (LPA-Humas)

lpa1 lpa2 lpa3

UPACARA PEMBUKAAN TENTARA MANUNGGAL MEMBANGUN DESA (TMMD )

tmmd3Giri Menang – Ribuan orang hadir pada upacara pembukaan TMMD ke 97 Kodim 1606 yang berlangsung di Dusun Segenter Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar, Selasa (20/9/2016). Sekda Lombok Barat H. M. Taufiq mewakili Bupati Lombok Barat bertindak sebagai Inspektur Upacara membuka TMMD sekaligus menandatangani naskah TMMD. Turut hadir dalam acara tersebut Letkol Inf Heri Setiyanto Kasrem 162 / WB, Letkol inf Ardiansyah Dandim 1606 Mataram, Muspida Kab. Loba, Letkol Cpm H.Widodo, Dandenpom IX-2 Mataram, Mayor CPM Sukmawan Lanal Mataram, Kurniawaddin Dirpolair Polda NTB, Mayor AU Adiyana LANUD Rembiga, Moch Fuad Fanyonif 742/ SWT Mataram, Kepala SKPD Lobar dan masyarakat.

TMMD merupakan salah satu solusi bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan percepatan pembangunan di daerah utamanya daerah-daerah yang sampai saat ini masih dikategorikan sebagai daerah tertinggal/miskin, terisolir/terpencil , perbatasan dan kumuh perkotaan.

Operasi TMMD merupakan operasi bhakti sosial kemasyarakatan yang sangat efektif dan efisien, karena kegiatan operasi ini dilaksanakan bersama sama dengan masyarakat di lokasi TMMD dan hasil dari operasi tersebut dapat langsung dirasakan dan diambil manfaatnya oleh masyarakat setempat .

TMMD ke 97 Tahun 2016 diselenggarakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, khususnya untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara dilaksanakan di Kab. Belu (perbatasan), Kab. Ngada, Kab. Lobar, Kab. Sumbawa, Kab. Lombok Timur (operasi Imbangan), Kab. Badung dan Kab. Jembrana. Untuk Lombok Barat sendiri Operasi TMMD berlokasi di Desa Sekotong Timur Kecamatan Lembar.

Operasi TMMD yang akan dilaksanakan selama 30 hari ini diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal, sejalan dengan semangat yang terkandung dalam tema TMMD ke 97 yaitu dengan semangat kemanunggalan serta kerjasama lintas sektoral dan lintas komponen Bangsa, kita tingkatkan percepatan pembangunan di daerah guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Humas & Protokol)

tmmd1 tmmd tmmd2

OPD BERUBAH, TAK PERLU RESAH

opd1Giri Menang – Sekda Lombok Barat H. M. Taufiq mengatakan, Insya Allah Minggu depan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kita akan berubah dari 32 menjadi 31 OPD. Dengan perubahan ini diharapkan bisa menghasilkan OPD yang efisien, efektif, rasional dan proporsional.
“Perubahan ini dimaksudkan agar belanja pegawai bisa ditekan seminimal mungkin dan belanja modal ditingkatkan semaksimal mungkin. Dengan demikian program-program pembangunan dapat berjalan seperti yang diharapkan,” jelasnya saat memberikan amanat pada Apel Paripurna, Senin (19/9/2016) di Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat.
Menyikapi hal ini, lanjut H. M. Taufiq, pasti ada semacam perubahan restrukturisasi. Misalnya perubahan kepala dinas, kepala badan, sekretaris, kepala bidang dan sebagainya. Tidak perlu kita berandai-andai nanti saya di mana kalau diubah, nanti saya di mana kalau digabung.
Laksanakan saja tugas sampai akhir tahun. Karena pertanggungjawaban OPD berdasarkan PP 41 adalah sampai Desember 2016. Selanjutnya kita akan bicara PP 18 dan itu aplikasinya nanti pada tahun 2017. Tetapi TAPDE telah membagi dan menyusun anggaran untuk OPD-OPD yang baru, baik OPD yang digabung maupun OPD yang dipisah.
Berdasarkan kondisi ini, H. M. Taufiq mengingatkan agar jangan sampai motivasi turun, karena ini adalah hal yang normal. Tugas-tugas harus diselesaikan tepat waktu sesuai tugas dan tanggung jawab kita masing-masing.
“Jadi jangan sampai kita berfikir bulan depan itu seperti apa. Laksanakan saja tugas pada saat ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan target pimpinan kita,” pungkasnya. (afgan/humas)

opd

PERINGATAN HARI PERHUBUNGAN NASIONAL DILPELABUHAN LEMBAR

perhubGiri Menang – Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2016 untuk wilayah Nusa tenggara Barat dilaksanakan di Pelabuhan Lembar Kabupaten Lombok Barat, Senin (19/9/2016). Bertindak sebagai Inspektur Upacara pada acara tersebut Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin. Sementara yang menjadi Pemimpin Upacara pada apel tersebut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika provinsi NTB Lalu Bayu Windya. Hadir Pula dalam kesempatan tersebut semua yang terkait dengan perhubungan. Sementara itu dari Pemda Lombok Barat hadir Asisiten III H. Fathurrahim dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat. Dalam instruksinya, Wakil Gubernur NTB yang membacakan Sambutan Menteri Perhubungan RI mengatakan, peranan Transportasi sebagai urat nadi politik hendaknya harus benar- benar seimbang. Semua pihak terkait hendaknya juga harus saling memperkuat kerjasama dan kesejahteraan dengan pelayanan. Lebih jauh Muhammad Amin menjelaskan dengan Tema Hari Perhubungan kali ini yaitu “Melalui Peringatan HARHUBNAS Tahun 2016 Kita Tingkatkan Prestasi Kerja Nyata Untuk Mewujudkan Transportasi yang Aman, Sehat dan Nyaman”, hendaknya peningkatan pelayanan perhubungan harus terwujud dengan cara mewujudkan transportasi yang nyaman, aman dan disertai pengawasan peraturan. Di akhir sambutannya Wagub mengingatkan agar gairah kerja bisa diwujudkan dengan peringatan hari perhubungan ini. (budi/humas)

perhu perhub1

3 Spot Utama Gelaran Festival Pesona Senggigi 2016

detiku

Foto: Pantai Senggigi dari ketinggian (Darwance Law/d’Traveler)

Mataram – Festival Pesona Senggigi akan digelar di Lombok tanggal 16 September 2016. Ada 3 spot panggung utama yang bakalan menghibur turis.

Tidak ada matinya! Turis di NTB tidak akan kehabisan hiburan saat berlibur di lombok. Festival Pesona Senggigi 2016 akan jadi penyambung gelaran Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) yang akan berakhir tanggal 16 September ini. Konsep festival akan menyatu dengan audiens.

“Kita ingin ada warna berbeda dari sebelumnya. Bedanya di sisi konsep skenario acara. Hampir sama dengan pawai pembangunan yang diisi oleh kecamatan-kecamatan di Lombok Barat maka akan berbeda pada tahun ini,” kata Lalu M Faozal saat rapat koordinasi dengan pemangku daerah Kabupaten Lombok Barat di kantornya, Jalan Langko, Kota Mataram, Selasa (13/9/2016).

Untuk penutupan BBLS dan pembukaan Festival Pesona Senggigi akan dilakukan di Pantai Senggigi di belakang Hotel Santosa. Selama acara, ada 3 titik konsentrasi pada festival ini. Kata Faozal, spot tersebut akan tersebar di sepanjang Jalan Raya Senggigi dan menyatu dengan wisatawan yang sedang menikmati pantai.

“Gate utama akan berada setelah jembatan masuk kawasan Pantai Senggigi. Setelahnya ada stage atau panggung di depan Hotel Aruna. Akan ada pula instalasi bambu karena kita dorong pembuatannya adalah khas produk kita,” jelas Faozal.

Dijelaskan Faozal, selain 3 panggung utama, akan ada 10 lapak yang diisi oleh produk ekonomi kreatif dan makanan khas lombok. Penikmatnya adalah para wisatawan.

“Kita akan memberi plang pengumuman yang isinya akan ada penggunaan trotoar dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penggunaan pasar seni Senggigi adalah untuk art performance serta dilakukan peremajaan toiletnya akan diutamakan pada tahun ini,” urai dia.

Pihak Satpol PP yang hadir pada kesempatan kali ini juga diminta oleh Disbudpar untuk memaksimalkan pengamanan pada penggunaan boulevard di Pantai Senggigi. Sejumlah 33 titik lampu sebagai sarana penerangan pendukung dalam acara ini akan mendapat perhatian, begitu pula masalah kebersihan.

“Permasalahan sampah atau kebersihan di sekitar Senggigi akan kita lebih diperhatikan. Oleh karena itu, aksi bersih-bersih pantai akan mengawali kegiatan sehari sebelum festival,” tutup Faozal. (krn/krn)

1 7 8 9 10 11 27