Masyarakat Lingsar, Tumpah Ruah Sambut Zigi si Pahlawan Olahraga

Diskominfotik-Ahmad Zigi Zaresta Yuda karateka nasional yang berhasil mendulang medali emas pada Seagames 2019 Filipina menjadi sprit tidak hanya bagi milenial Lombok Barat, namun juga bagi milineal Indonesia. Atas keberhasilan Zigi yang merupakan alumni SMAN 2 Lingsar, Lombok Barat ini disambut haru biru oleh masyarakat Lombok Barat, khususnya masyarakat Desa Lingsar, Senin (16/12/2019).

Sebelumnya Zigi diterima Pemkab Lombok Barat di Kompleks Pemerintahan Kantor Bupati Lombok barat Giri Menang, Gerung. Sekda Lobar HM Taufiq, M.Sc menyambut kepulangan Zigi ke kampung halamannya diikuti seluruh Kepala OPD se Lombok Barat. Selanjutnya Zigi diiringi Foredes diarak keliling Lombok Barat hingga fhinis di Desa Lingsar.

Bak pahlawan olahraga, yang telah mengharumkan nama daerah di ajang internasional Seagames 2019, di kampung halamannya keriuhan masyarakat bersama aparat pemerintah kecamatan dan desa Lingsar tumpah ruah membuat sang jawara dengan penuh suka cita  berjalan kaki dari gerbang pintu masuk Desa menuju Kantor Desa Lingsar. Ribuan masyarakat Lingsarpun rela berjalan kaki mengiringi kedatangan Zigi hingga Kantor Desa.

Dalam kata penerimaannya Plt Kades Lingsar, Juhaini mengungkapkan, dirinya atas nama masyarakat Desa Lingsar mangaku bangga bahkan haru atas torehan prestasi Zigi pada Seagames 2019 yang berhasil meraih puncak prestasi dalam ajang internasional Seagames Filipina.

“Meraih emas bagi Zigi tidaklah mudah, butuh proses, kerja keras dan semangat tinggi. Karena itu semangat dan kerja keras Zigi diharapkan bisa menjadi sprit yang menginspirasi kaula muda khususnya di Desa Lingsar untuk dijadikan pedoman, pegangan kuat dalam meraih kesuksesasan,” kata Kades.

Kades berharap ke depannya perhatian pemerintah daerah agar memberi perhatian lebih terhadap kaum milenial beroptensi dan berbakat khususnya di Desa lingsar ini agar mendapatkan pembinaan lebih intensif bagi bakat dan talenta-talenta yang dimilki generasi muda.

Dalam ungkapan sekapur sirihnya Zigi Zaresta Yudha mengaku haru dan tidak menyangka atas sambutan masyarakat Desa Lingsar yang tak pernah ia duga sebelumnya. Bagi Zigi, keberhasilannya saat ini tidak terlepas dari panjatan doa dari seluruh asyarakat Lingsar khususnya kedua orangtua yang tetap memberi semangat oftimisme untuk meraih kesuksesan.

“Perlu kami sampaikan, bahwa selain kerja keras yang berbuah kesuksesan, iringan doa menjadi hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam menjalani suatu proses. Karena itu saya berharap agar para generasi muda di Lingsar khususnya agar tetap tekun belajar, punya semangat dan impian yang tak pernah redup untuk meniti jalan kesuksesasan,” ujar Zigi penuh harap.

Zigi juga mengungkapkan kebanggaannya lahir di Desa Lingsar, karena kekompakan masyarakat dan rekan seusianya untuk selalu mensuport keberhasilan yang saat ini diraihnya.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur Setda Lombok Barat HM Ilham, M.Pd mewakili Bupati Lombok Barat mengungkapkan, prestasi yang diraih Zigi dalam ajang Seagames 2019 di Filipina merupakan tonggak awal meraih kesuksesan berikutnya pada ajang internasional yang akan datang, baik di tingkat Asia bahkan pada percaturan Olimpiade mendatang.

Ilham berharap agar capaian Zigi tidak lantas cepat berpuas diri apalagi jumawa dengan predikat terbaik yang disandangnya. Namn diharapkan menjadi pemicu bagi generasi muda Lombok Barat untuk mengikuti jejak keberhasilan Zigi.

“Lombok Barat sesungguhnya memiliki banyak potensi atau talenta generasi muda. Karena itu melalui jalur pendidikan dari SD hingga SLTA, menjadi wadah yang tepat untuk melakukan pembinaan atlet berprestasi yang diharapkan Dispora sebagai leading sector terus melakukan pemetaan ke sekolah-sekolah atas potensi berbakat anak-anak kita di Lombok Barat,” terang mantan Kadis Dikbud Lombok Barat ini. (her/yani)

Perajin dan Disigner Berbakat NTB Dianugrahi Dekranasda Award 2019

Mataram, Diskominfotik-Potensi dan kreatifitas para perajin di Nusa Tenggara Barat (NTB) diapresiasi melalui penganugrahan Dekranasda Award 2019. Ganjaran bagi para perajin dan designer berbakat asal NTB diserahkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah pada malam anugrah Dekranasda Award 2019 di Lombok raya Hotel, Mataram, Sabtu (14/12) malam.

Tidak kurang dari sembilan orang perancang  dan pengerajin kriya unggulan  serta  Disigner busana terbaik dari seluruh NTB dianugrahi penghargaan dimaksud dan uang pembinaan jutaan rupiah.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi istri sekaligus ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dan Tim Juri

Pada acara bertajuk “Lombok Sumbawa Tenun Festival 2019” Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menilai  sebuah perubahan menuju dunia modern haruslah mempertimbangkan simbol yang dekat dengan masyarakat agar mudah mengajak kepada perubahan.

Gubernur Zul mengungkapkan, ada beberapa  aspek yang perlu jadi pertimbangan dalam design produk. Diantaranya, kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, pemenuhan tanggung jawab sosial.

“Sehingga akan berdampak pada originalitas, inovasi, dan orientasi pada selera pasar. Ajang Dekranasda NTB Award akan membantu para pegiat kriya yang sudah ada, untuk mampu  menumbuhkan jiwa kompetisi mereka serta membuka peluang baru dalam industri tenun,” ungkap Gubernur seraya mengungkapkan keyakinannya melihat kekayaan kain tenun NTB dan kreativitas yang ada.

Gubernur meyakini, jika dalam waktu yang relative singkat  NTB akan menjadi pusat industri fashion muslim dunia. Alasannya, kain tenun sebagai ikon yang dekat dengan masyarakat NTB dapat digunakan membawa pesan perubahan menuju modern di masyarakat. Namun tetap dengan desain menarik serta berbasis budaya dan kearifan lokal, tegasnya.

Ketua Dekranasda NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengungkapkan, Dekranasda NTB Award 2019, menjadi ajang penting guna memamerkan serta memperkenalkan hasil karya kriya unggulan dari pelosok daerah di NTB.

Ia menambahkan, penganugerahan  tersebut merupakan pintu gerbang bagi karya-karya pemenang dalam rangka melestarikan kekayaan budaya provinsi di NTB. Serta untuk mendorong peningkatan kualitas produksi tenun dalam memasuki pasar global.

“Program mendorong peningkatan mutu dan design produk kriya, harus dimulai dengan pembinaan dan penguatan sumberdaya untuk industri ini. Sebelum malam anugerah Dekranasda NTB Award 2019 ini, telah dimulai dengan kegiatan inkubasi dan pelatihan bagi penenun, penjahit dan desainer kain tenun,” ungkap Niken.

Selain itu Dekranasda NTB juga menggelar Lomba Kriya dengan kategori Kayu, Logam, Keramik dan material alam lainnya. Dalam lomba desain fashion kain tenun ini, selain menilai konsep juga orisinalitas motif dan kain serta kerapian jahitan. Sehingga menghasilkan busana yang siap pakai (wearable) sebagai syarat produk industri agar dapat dipasarkan.

Maya Damayanti juri dalam lomba ini mengungkapkan, secara umum yang luar biasa dari festival tenun kali ini adalah hadirnya konsep desain milenial yang makin beragam dan siap pakai. Bahkan beberapa desainer seperti Bima memang berasal dari kaum milenial sendiri sehingga dapat menangkap desain dan pasar.

Maya menambahkan, jumlah peserta yang mengirimkan karyanya, mencapai  105 desain. Terdiri dari busana kerja pria 11 desain, busana kerja wanita 17 desain, busana kasual pria 9 desain, busana kasual wanita 24 desain, busana malam pria 11 desain dan busana malam muslim wanita 33 desain.

Sedangkan perancang dan pengrajin yang ikut dalam lomba ini sebanyak 45 hasil kriya. Terdiri dari kelompok serat alam 12 karya, bahan kulit 1 karya, kelompok kayu-kayuan 8 karya, kelompok tekstil 6 karya, kelompok logam 17 karya dan kelompok material asli alami lain 1 karya.

Kelompok peraih penghargaan bidang kriya unggulan keramik berhasil disabet oleh, Arya Suharno, kelompok serat alam, Yong Ying Cing, dari binaan Lapas Perempuan Mataram, kelompok batu – batuan, diraih Jaelani, kelompok kayu – kayuan diraih Lalu Surya Sanjaya, kelompok textil, Rahma Wirnasari dan kelompok logam, diraih oleh  Abdul Kahar, Serta kelompok material asli alami didapatkan oleh Mustiadi.

Sedangkan pada lomba perancang busana,  Designer asal Kota Bima berhasil meraih juara I kategori busana casual pria dan Juara I Busana Malam Pria. Kedua desainer ini bernama Indo Suryati asal Kelurahan Oi Foo dan Mustaqim dari Kelurahan Nae.

Lombok Sumbawa Tenun Festival 2019 dimeriahkan dengan peragaan busana berbahan tenun karya seniman/ desainer terkemuka di NTB oleh puluhan peragawati di atas panggung Catwalk. Para Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-NTB yang juga istri Bupati/Walikota, ikut ambil bagian sebagai peragawati yang tampil anggun diatas panggung catwalk mengenakan busana berbahan tenun khas daerah masing-masing. (her, yani, ris)

Bidan Punya Tanggungjawab Besar Selamatkan Ibu dan Anak

Batulayar, Diskominfotik-Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Lombok Barat menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Yang Ke-VI,  di Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat (Lobar), Sabtu (23/11/2019). di Ruang Ramayana Hotel Puri Saron, Senggigi Lombok Barat dihadiri oleh 170 peserta.Senggigi, Diskominfotik, Sabtu, (23/11/2019).

Wakil Bupati Lombok Barat dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten  II Lombok Barat Hj. Lale Prayati sangat mengapresiasi kegiatan Muscab IBI Lombok Barat yang Ke-VI. Diharapkan, Bidan di Lobar selalu kompak dan melayani masyarakat dengan ikhlas, guna meningkatkan kesehatan masyarakat yang merata.

Lale mengajak para Bidan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan Ibu dan Bayi, serta menjadi sahabat seorang perempuan, guna menjaga hubungan baik dengan pasiennya untuk jangka waktu lama. “Bidan akan mendapatkan perannya karena itu sebuah pekerjaan yang berat dengan tanggung jawab yang besar dan bidan akan menjadi sebuah cerita dalam kehidupan perempuan,” tukasmnya.

Ditambahkan, Bidan tidak hanya akan menjadi garda terdepan dalam pelayanan maternal dan neonatal, namun bidan akan menjadi pelukis maha karya kehidupan seorang generasi yang sehat dan cerdas serta memastikan mereka tumbuh dengan tahapan yang berkesinambungan.

Ketua IBI Lombok Barat Hj. Napaah mengatakan, IBI Lombok Barat adalah organisasi profesi yang secara berkesinambungan melakukan berbagai upaya terobosan untuk memperkuat organisasi IBI, melalui pelayanan dan pengabdian profesi kepada masyarakat meningkatkan citra bidan, membangun kesehatan pada umumnya dan kesehatan ibu dan anak pada khususnya.

Muscab ini juga guna memilih pengurus IBI Lombok Barat masa bakti 2019-2024.

“Bidan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan, dan bidan memiliki kewenangan memberikan pelayanan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi. Hingga saat ini jumlah anggota IBI Lombok Barat sebanyak 439 orang,” ujarnya.

Ketua Umum IBI Pusat dalam sambutannya dibacakan Ketua PD IBI NTB Hj. Siti Aisyah menekankan, Muscab Merupakan Forum Musyawarah Tertinggi Organisasi IBI di tingkat Kabupaten/Kota, juga merupakan wahana konsolidasi serta pembinaan organisasi di tingkat ranting dan anggota.

Muscab ke-VI Cabang Lombok Barat pada hari ini bertema “Bidan Garda Terdepan Mengawal Kesehatan Maternal dan Neonatal Melalui Gerakan Masyarakat dan Pelayanan Berkualitas”.

Terkait kebijakan yang telah diperjuangkan dan telah disahkannya UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, harus menjadi pijakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Besar Harapan kami dalam kehadiran sejawat bidan dalam kegiatan Muscab Ke-VI Tahun 2019 ini akan memacu semangat dan memotivasi kerja dalam mengelola organisasi yang kita cintai dan kita banggakan sehingga membawa dampak positif kepada masyarakat melalui tangan dan hati bidan,” tutupnya.

Muscab IBI ini dihadiri juga organisasi kewanitaan di Lombok Barat, Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Wayan Mujung Ngasih, Sekertaris PD IBI NTB Hj Siti Aisyah, Ketua IBI Lombok Barat Hj Napaah, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat drg. Ambarwati, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) H Sulaiman Adam, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lombok Barat dr. I Dewe GD Ngurah Agung, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Lombok Barat Pryo Purwoko, Ketua IBI Lombok Timur Hj. Rohliana, Ketua IBI Lombok Utara Hj. Rusmiatun, Ketua IBI Lombok Tengah IGAP Sri Wahyuni, dan pengurus ranting IBI se-Lombok Barat. (Yani)

Festival Minum Tuak Manis dan Trail Adventure Jelajah Gawah Daye

Batulayar, Diskominfotik-Minggu (24/11/2019) warga Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, menggelar Festival Minum Tuak Manis dan Trail Adventure Jelajah Gawah Daye dengan jumlah peserta 600 Crooser dari Pulau Lombok, Sumbawa, Bima, Bali, dan Jawa.

Kegiatan ini merupakan rangkaian event Festival Pesona Pusuk Lestari 2019.Tuak di daerah ini berbeda dengan tuak yang ada. Tuak ini adalah minuman tradisional yang dinilai mampu menyembuhkan penyakit karang atau ginjal pada tubuh manusia.

Minuman ini berasal dari air pohon aren yang disadap. Kemudian diolah menjadi tuak dengan cara tradisional hingga mendapatkan rasa yang sangat manis dan menyejukkan. Desa Pusuk Lestari dikenal dengan tuak khas ini.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan bahwa tuak berkhasiat mampu menyegarkan tubuh dan mengobati karang serta ginjal pada tubuh.

“Banyak orang belum mengetahui manfaat dari tuak. Sehingga kegiatan semacam ini sangat perlu dilestarikan oleh warga Desa Pusuk Lestari,” ungkap orang nomor satu di Lombok Barat ini.

Dikatakan, dengan memperkenalkan tuak manis ini dalam festival minum tuak manis 3000 gelas, diharapkan mampu memperkenalkan lebih luas baik festival ini di kancah nasional maupun internasional.

Dilanjutkan Bupati, diharapkan kegiatan ini bias merubah stigma masyarakat yang selama ini menganggap tuak sebagai minuman yang memabukkan.

“Kita akui, kalau udah ngomong soal tuak di pikiran orang pasti negatif. Tapi inilah khas minuman kita. Di Lombok ada tuak yang enak tidak memabukan, dapat mengobati banyak penyakit, khususnya karang dan ginjal,” ujar Fauzan.

Bupati menekankan, sesungguhnya Tuak Manis di Desa Pusuk Lestaritak menjadikan seseorang mabuk. Tuak Ini Justru Bisa Atasi Penyakit Ginjal.

“Kita akui, kalau udah ngomong soal tuak di pikiran orang pasti negatif. Tapi inilah khas minuman kita, di Lombok ada tuak yang enak tidak memabukan, dapat mengobati penyakit ginjal,” tuturnya. (Yani)

Ribuan Peserta Ikuti Apel Sumpah Pemuda ke 91 di Lombok Barat

Gerung, Kominfo-Senin (28/10) bertempat di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Jalan Soekarno Hatta Giri Menang, Gerung dilaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-91 Tahun 2019 dengan Inspektur Upacara Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, M.Si. Upacara diikuti anggota Forkmpinda, anggota DPRD Lobar, sekda, para Asisten, Kepala OPD, Kabag hingga Camat se Lombok Barat. Para pelajar dan para guru juga turut serta mengikuti apel bersejarah dari kebangkitan pemuda Indonesia ini.

Bupati Lombok Barat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia antara lain memapresiasi setinggi-tingginya kepada para tokoh pemuda tahun 1928 yang telah berjuang sehingga telah menjadi pelopor pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sekaligus menjaga keutuhan NKRI.

Hari Sumpah Pemuda ke-19 kali ini mengambil tema ” Bersatu Kita Maju “. Tema tersebut diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda, bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat dua mata pisau, satu sisi memberikan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing, namun pada sisi lain perkembangan ini mempunyai dampak negatif, informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dan terorisme juga masuk dengan mudah apabila pemuda tidak dapat memfilter dengan ilmu pengetahuan dan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.

“Pemuda yang tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kerja, pemuda yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja ikhlas, dan tuntas. Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional,” kata Menteri.

Tema Bersatu Kita Maju sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa yang bagi pemuda menjadi keharusan karena ditangan pemudalah Indonesia bisa lebih maju.

Pada saat ini dibelahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, serta instan, lintas batas, cenderung individualistik dan gramatikal. Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, yang interaksi mereka di media sosial berjalan real time 24 jam.

Pemuda juga adalah harapan bangsa dan Negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukan dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga berharap kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.

Gerakan revolusi mental menemukan relevansinya, pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda dunia, kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi, tetapi kita harus mempu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekat dan semangat yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di akhir sambutannya Menteri Pemuda Dan Olahraga mengatakan pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan keluar batas-batas tembok kekinian dunia demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.

Pada kesempatan tersebut dilakukan pembacaan ikrar pemuda oleh pemuda-pemudi Lombok Barat dengan pakaian adat tradisonal dari 34 propinsi se Indonesia. (her/yani)

 

Tekan Banjir, Pemkab Lobar dan TNI Restorasi Sungai

Batulayar, Kominfo-Dalam rangka Karya Bhakti TNI AD, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bersama Kodim 1606/Lobar melakukan restorasi sungai yang menyasar 2 Lokasi Sungai, yaitu Sungai Karang Lamper Kecamatan Kuripan dengan panjang 4 Kilometer dan telah direstorasi sepanjang 72 meter dan di Sungai Teloke, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar yang dimulai dari Dusun Tanak Embet Timur, Dusun Tanak Embet Barat, Dusun Teloke Tengah, Dusun Teloke Lauk dan Dusun Kekeran dengan panjang 3 Kilometer dan telah direstorasi sepanjang 1,6 Kilometer.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas PUTR Lobar yang terkoneksi dengan BWS NTB Satu dan Dinas Pertanian, masyarakat bisa membentuk Kelompok Masyarakat (POKMAS) Peduli Sungai.

“Pokmas inilah yang nantinya menjadi terdepan dalam memelihara dan mengembalikan sungai kepada fungsi aslinya sebagai ekosistem lingkungan. Salah satunya adalah sebagai penyedia air irigasi dan bahkan sumber baku air minum. Untuk saya berharap Pokmas berfungsi sebagai “Polisi” dari masyarakat yang membuang sampah, BAB sembarangan, dan bisa memberdayakan fungsi sungai secara ekstensif dengan menjadikan sungai sebagai eko-wisata di desa yang dilalui,” kata Bupati pada  Gelar Pasukan Karya Bhakti KODIM 1606 Lobar di Lapangan Dusun Teloke Desa Batulayar, Kamis (24/10/2019).

Bupati Lobar menambahkan, karya bhakti ini juga ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memelihara dan mejaga sungai dari prilaku hidup masyarakat yang kurang peduli terhadap keberlangsungan sungai. Selanjutnya pihak TNI akan mendorong warga desa membentuk komunitas masyarakat peduli sungai, yang nantinya komunitas ini akan bertanggung jawab terhadap kebersihan sungai diwilayahnya masing-masing.

“Program restorasi sungai mulai muncul saat peringatan Hari Air Sedunia tanggal 23 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan restorasi sungai harus dimulai pada satu sungai di setiap Kecamatan yang berdekatan dengan ibu kota kecamatan, maupun sungai yang berpotensi dan yang sebelumnya menimbulkan persoalan masalah banjir dan sebagainya,” ujar orang nomor satu di Lombok Barat ini.

Bupati menambahkan, dari itu setelah terdentifikasi dan memang semuanya penting. Namun melihat beberapa pertimbangan, dicoba dan diawali di Desa Batulayar Kecamatan Batulayar dan Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan.

Selain Kegiatan karya bhakti ini juga dilaksanakan kegiatan Bakti Sosial, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Pelayanan SIM Keliling, Pemberian Sembako dan Pasar Murah.

Hadir dalam acara tersebut Komandan Korem 162 Wirabhakti Nusa Tenggara Barat Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, Ketua DPRD Lobar Hj. Nur Hidayah, , Kepala Dinas PUTR Lobar Made Arthadana, Persatuan Istri Tentara (Persit) Lobar, Forum Koordinasi Kepala Daerah (Forkopimda) Lobar, Camat Batulayar, Kepala Desa se Kecamatan Batulayar, Siswa SD, SMP, SMA se Kecamatan Batulayar, dan Masyarakat sekitar. (Yani)

Trend Peningkatan HIV-AIDS Dipengaruhi Gaya Hidup

Gerung, Kominfotik-Bupati Lombok Barat (Lobar) H Fauzan Khalid, M.Si menceritakan kisah Freddie Mercury, Vokalis Band Queen yang mengidap penyakit Aids. Freddie kemudian meninggal dalam usia yang masih produktif yaitu 45 tahun. Berdasarkan peristiwa tersebut, ia Fauzan menyebutkan, HIV atau Aids merupakan fenomena gunung es yang sulit untuk dimusnahkan.

Saat menjadi pembicara saat Rakor Pencegahan dan penangguilangan HIV/AIDS Kabupaten Lombok Barat, Rabu (16/10) di Aula Exasavator Dinas PUPR Lombok Barat Giri Menang, Gerung, ia mengatakan, risiko HIV sebenarnya bisa dikurangi meski sampai saat ini obatnya belum ditemukan. Menurutnya, salah satu upaya pencegahan dengan menahan perkembangan virus, sehingga penderita dapat bertahan hidup. 

“Sekarang di Indonesia luar biasa dan ini butuh perhatian. Jika melihat gaya hidup anak muda saat ini, sekarang ada lagi fenomena baru Cross Hijaber laki-laki berhijab. Di Jakarta sudah muncul fenomena seperti itu. Di Lombok belum kita dengar seperti itu. Mudah-mudahan tidak ada. Ini tugas kita semua, laki-laki berhijab bahkan laki-laki bercadar,” ujarnya memberikan informasi terbaru.

Ia mengatakan, gaya hidup seperti itu jelas akan memancing perhatian. Sedangkan benteng atas perilaku negatif itu adalah keluarga. Ia menekankan, seluruhnya berbasis pada kedekatan keluarga.

“Kalau kita lihat fenomena sosial rata-rata anak-anak nakal yang terjangkit akan gaya hidup bebas, sebenarnya kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga. Fenomena sekarang ini semakin banyak. Coba hampir tidak ada tempat angkringan atau taman yang tak dijadikan sebagai tempat yang tidak baik oleh anak kita. Lucunya, taman yang disalahkan,” ungkapnya.

Menurut Bupati Lobar, berdasarkan basis keluarga, masyarakat memiliki kesadaran penuh untuk saling memperhatikan dan mengontrol. Ia mengamati, hal ini bermula dari pergaulan bebas dan gaya hidup yang tidak benar, sehingga mereka terjangkit HIV. 

Bupati juga membandingkannya dengan narkoba. Mengganti jarum suntik dan sebagainya juga bisa menularkan penyakit HIV/Aids. “Dan ini butuh perhatian kita semua. Rakor seperti ini tidak cukup, ini butuh kerja bersama. Misalnya kita minta Puskesmas, bila perlu di masing-masing Puskesmas sesuai desa binaan dan ada sekolah di sana bisa giliran jadi Inspektur upacara untuk menyampaikan bahaya HIV/AIDS, narkoba dan bahkan hal-hal lain yang bisa mengakibatkan masyarakat kita terjangkit akan virus HIV/Aids,” ujarnya.

Ia melanjutkan, beberapa hal yang kerap tidak disadari ketika keluarga baru sadar ketika salah satu anggotanya sudah terkena penyakit itu. Apabila tidak ada yang terkena, mereka tidak terlalu memperhatikan persoalan itu.

“Kita tidak anggap sebagai ancaman. Namun, kalau keluarga kita sudah terkena baru rebut-ribut. Semua hal yang negatif harus kita anggap sebagai bagian dari ancaman kita. Walaupun keluarga kita belum kena, sehingga bisa dilakukan tindakan preventif untuk melindungi keluarga kita,” ucapnya.

Fauzan berharap, rakor ini bisa menemukan solusi untuk mengatasi persoalan ini, terutama menekankan ketegasan dari pemangku kepentingan.

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Lombok Barat. H Djunaidi, SH melaporkan, di Lombok Barat sampai dengan tahun 2018 lalu tercatat sebanyak 174 orang warga di Lombok Barat terkena HIV, dimana 121 lainnya dipastikan sebagai penderita AIDS. Angka tersebut mengalami tren kenaikan dari beberapa tahun sebelumnya.

“Diketahui kawasan Lombok Barat yang terbanyak memiiki suspect HIV-AIDS yakni Kecamatan Batulayar yang sampai tahun 2018, lalu berjumlah 35 orang, dibandingkan kecamatan lainnya. Artinya pertumbuhan pariwisata di Senggigi dan kawasan lainnya juga berkontribusi dan potensial terhadap penyebaran HIV-AIDS yang harus disikapi secara baik,” kata Djunaidi. (her)

POPKAB Lobar cari Bibit Olahraga Asal Lombok Barat

Gerung, Kominfotik-Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar POPKAB (Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten) Lombok Barat tahun 2019 di GOR Patut Patuh Patju Senin (14/10).

POPKAB tersebut diikuti 718 Atlet dari 71 Sekolah unit satuan pendidikan baik yang ada di SMP,MTS,SMA,SMK,MA sederajat se Kabupaten Lombok Barat. Lomba ini mempertandingkan 10 cabang olahraga. Diantaranya, sepakbola, bola basket, bola voli indoor, bola voli pasir, pencak silat, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis,renang dan sepak takrow.

Plt Kadispora Lombok Barat Maad Adnan menjlaskan, diadakannya POPKAB Lombok Barat tahun 2019 untuk mencari atlet yang betul-betul potensial dan menjadi salah satu tim cabang olahraga yang akan mewakili Kabupaten Lombok Barat pada pelaksanaan Politik POPDA NTB tahun 2020 yang akan dilaksanakan  antara bulan Maret- Juni 2020 di Mataram.

Popda tersebut tersebut dihadiri Bupati Lombok Barat, Anggota Forkopimda Lombok barat , Sekda, Asisten 1, sebagian para Kepala OPD Lombok Barat, para Kepala Sekolah yg mengikuti POPKAB 2019 tersebut.

“Saya mengajak kepada semua pihak khususnya kepada para Kepala Sekolah, pembina, pelatih olahraga di sekolah-sekolah khususnya SMP/SMA sederajat,untuk terus membina dan melatih para calon atletnya agar bisa berbicara ditingkat yang lebih tinggi, seperti di tingkat nasional,” kata Bupati Lombok Barat, H fauzan Khalid dalam sambutannya.

Popda Lobar ditandai dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya perhelatan pekan olahraga pelajar tersebut. (Aroel).

Banyak Finalis, Lobar Diyakini Pertahankan Juara Umum

Gerung, Lombokbaratkab.go,id-Perhelatan MTQ ke 28 Provinsi NTB yang sudah memasuki hari keenam, Rabu (9/10) berbagai mata lomba sudah masuk dalam tahap penyisihan. Artinya seluruh penyisihan sudah dilaksanakan dengan baik dan saat ini sudah masih tahap finalis.

Ketua Tim Kafilah MTQ 28 Provinsi NTB H Safarudin, M.Ag mengungkapkan, Lombok Barat pada MTQ kali ini berhasil menempatkan 21 finalis yg tersebar di berbagai macam cabang dan golongan diantaranya cabang tilawah, cabang tartil putra, dewasa putra, dewasa pi dan rtilawah Canet putra. Dan dilihat dari banyaknya finalis, kafilah Lobar mendominasi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya se NTB.

Dikatakan, untuk tingkat cabang Tahfizul Quran  ditempatkan 2 finalis yaitu 5 juz putra putri, 10 jus putri, 30 juz putri. Cabang golongan Tafsir diturunkan 2 finalis yaitu golongan Tafsir Bahasa  Indonesia putra putri. Sedangkan Fahmil Quran juga masuk finalis yaitu untuk golongan putri dan Sahril Qur’an putri.

Berikutnya, untuk golongan hot (kaligrafi) yang jumlahnya 4 golongan putra-putri, dari 8 peserta asal Lombok Barat berhasilkan menemnpatkan 4 finalis golongan naskah putra, hiasan Mushaf putra, golongan dekorasi putra dan kontemporer putra. “Dan untuk cabang Musabaqah Ilmiah Quran (M2IQ) 1 orang finalis bias masuk. Sehingga jumlah finalis kita menjadi 21 orang,” ujar Safarudin yang juga kasi Penerangan Agama Islam Kemenag Lombok Barat ini.

Ia menambahkan, dari 21 orang ini maka peluang-peluang yang bisa diharapkan menjadi juara yakni tilawah golongan dewasa putra, golongan Cacat Netra (Canet) putra, tahfiz 5 juz putra-putri, golongan Tafsir Bahasa Indonesia (BI) putra-putri, Mushaf Al-Qur’an atau  hot Al Qur’an, dimana dua tahun yang lalu, Lombok Barat mewakili NTB ke lomba tingkat nasional.

“Kita harapkan kembali kembali di kaligrafi ini bisa meraih juara 1 di empat peserta tersebut. Mudahan di cabang dan golongan lain juga bisa kita raih juara 1. Karena sistem penilaian untuk pinalis walaupun kita saat ini terbanyak finalisnya tetapi harus berusaha untuk bisa meraih dan mengumpulkan yang terbaik. Karena untuk juara 1 nilainya 5, juara 2 nilai 3 dan juara 3 nilainya 1. Mudah-mudahan kita bisa meraih juara 1, agar kita bisq mempertahankan predikat juara umum yang pernah kita raih pada MTQ 27 2017 lalu di kabupaten Bima,” katanya. (her)

Tinggi Partisipasi Masyarakat di Setiap Majelis MTQ 28 NTB di Lobar

Gerung, Kominfotik-Pelaksanaan MTQ 28 Provinsi NTB tahun 2019 yang dipusatkan di Lombok Barat ternyata tingkat partisipasi masyarakat menghadiri 8 Majelis yang disiapkan panitia cukup tinggi. Tidak hanya masyarakat umum, namun sejumlah siswa dan santri yang ada di seputar lokasi Majelis turut menyimak dan menyaksikan langsung para kafilah dari 10 kabupaten/kota se NTB.

Sekretaris Daerah Lombok Barat HM Taufiq, M.Sc  menyatakan, kehadiran masyarakat termasuk para pelajar dan santri di arena MTQ merupakan pertanda bahwa Al Qur’an sudah membumi di Lombok Barat.

Tidak saja tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi, namun yang menjadikan pimpinan birokrasi tertinggi di jajaran pemda Lombok Barat ini justru partisipasi para jamaah yang dengan ikhlas menyiapkan berbagai konsumsi yang dibutuhkan oleh para kafilah, termasuk dewan hakam dan panitia secara gratis selama pelaksanaan lomba di Majlis III Masjid Al Haya, Perumahan Pemda Lombok Barat.

“Saya terharu di Majelis III Masjid Al Haya, Perumahan Pemda Lobar ini terlihat begitu meriahnya seperti MTQ terasa Maulid Nabi. Ini yang dilakukan oleh warga di sini  telah disiapkan makan gratis setiap harinya. Mudah-mudahan amal warga yang ada di perumahan ini diterima dan di balasa Alloh SWT,” ujar Taufiq kepada media ini  pada jeda waktu istirahat mata lomba di Masjid Haya BTN Pemda Lombok Barat, Selasa (8/10/2019).

Sekda Lobar berharap dan meminta partisipasi masyarakat di semua Majelis yang ada untuk tetap dipertahankan tradisi baik seperti ini. Dengan demikian saat berlangsungnya kegiatan lomba hingga akhir penutupan MTQ ini akan dapat berjalan sukses dan lancar sesuai keinginan bersama masyarakat Lombok Barat.

“Sekali lagi saya atas nama panitia berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia dan masyarakat Lobar yang telah mensukseskan acara ini. Tanpa mereka tak mungkin semuanya berjalan sukses. Kebersamaan ini terus kita pupuk tidak hanya saat sebagai tuan rumah MTQ, namun juga di masa-masa yang akan datang,” ucapnya.

Terkait obsesi kafilah Lobar untuk bisa mempertahankan juara umum MTQ seperti yang diraihnya pada MTQ 27 di Kabupaten Bima, Sekda Lobar membenarkan jika dua tahun sebelumnya Lobar pernah meraih juara umum.

“Dan sekarang mempertahankan juara umum itu lebih sulit  dibandingkan dengan meraih juara umum, karena mungkin ada beban psikologis dan lain sebagainya. Tapi tetap harapan kami meski besok diumumkan siapa juara umum kami sampaikan terima kasih kepada seluruh kafilah Lobar yg telah berusaha keras dan saya lihat persiapannya sudah cukup maksimal. Soal hasil seluruh kabupaten/kota lainnya juga melakukan upaya sejenis dengan kita,” ungkap Sekda.

Sekda Lobar mengatakan, upaya Lobar sudah maksimal, meski harapan untuk itu bisa saja meleset. Namun ia bersama LPTQ Lobar sudah melakukan kerja maksimal. “Karena bagaimanapun juga perlu saya sampaikan MTQ 28 provinsi NTB ini tidak hanya sukses sebagai tuan rumah juga sukses sebagai juara,” ujarnya kemudian.

Pada kesempatan tersebut Sekda Lobar Atas nama panitia panitia dan kafilah se NTB memohon maaf jika dalam penyelenggaraann ini ada protes , keluhan hal-hal yang kurang berkenan Sekda menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya.

“Intinya kami ingin menjadi tuan rumah sebaik-baiknya, tapi karena dengan segala keterbatasan yang ada mungkin ada hal-hal yang tak berkenan di hati dari kafilah 10 kabupaten/kota se NTB mohon untuk dimamaafkan,” ujarnya mellaui Radio Suara Giri Menang FM. (her)

1 5 6 7 8 9 32