Batulayar – Diskominfo – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengharapkan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menerapkan budaya literasi. Karena dengan membaca dapat berpkir sistimatis dan bisa memilah informasi yang benar kebasahnnya. Demikian dikatakannya pada acara Musyawarah Daerah (Musda) ke – XIV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lombok Barat di Aula Hotel Montana Senggigi Batulayar, Minggu (14/9/2019).
Fauzan mensinyalir pemuda sekarang kurang membaca buku. Pemuda sekarang kebanyakan membaca pesan di media social yang sumber keabsahannya benar atau tidak. Mahasiswa sekarang jarang membeli buku, cukup dengan handphon. Inilah menurutnya yang membuat pemuda sekarang pola pikirnya tidak sistimatis, bahkan setiap informasi yang diterima dan yang ingin disampaikan kembali masih kurang seperseratusnya dia mengambil kesimpulan.
“Ini penting dengan membaca kita bisa berfikir sistematis, karena dengan membaca itu kita bisa menyaring informasi. Informasi yang masuk ke kita itu benar atau tidak. Maka dari itu sekarang mahasiswa jarang membeli buku, cukup dari WA atau HP. Ini kemudian yang membuat cara atau pola berfikirnya tidak sitematis,” ungkapnya
Fauzan Khalid juga mengharapkan agar berfikir sistimatis, karena berfikir sistimatis itu adalah salah satu perintah agama. Menurutnya perintah agama itu kebenaran adalah mutlak. Itulah diperintahkan membaca, membaca, dan membaca. Dia mencontohkan dirinya, ketika menjadi mahasiswa selalu menyisihkan uang jajan untuk membeli buku dan untuk dibaca. Setiap kiriman uang dari orang tua wajib hukumnya untuk membeli buku, bukan hanya sekedar beli tapi wajib untuk dibaca.
“tapi kalau sekarang mahasiswa menyisikan uang jajannya untuk membeli paket data,” candanya.
Fauzan juga membandingkan dengan warga negara asing. Setiap ada waktu luang selalu membaca, ntah dalam keadaan naik kereta, angkutan umum, dan terlebih ketika berjemur di pantai. Mereka menyempatkan diri untuk membaca walaupun itu membaca novel.
Dalam sambutannya Fauzan Khalid juga mengharapkan agar peserta Musda KNPI Lombok Barat rajin rajin membaca karya sastra. Karena dengan karya sastra bisa memperhalus budi pekerti.
Menurut Fauzan, organisasi apapun namanya tidak ada yang tidak mengatas namakan politik. Fauzan mengutip ungkapan Presiden Amerika John F. Kennedy. Jika kedua tangan ini kotor dengan politik saya menyucinya, membersihkannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan karya sastra. Kenapa politik itu kotor, karena mau menang sendiri dan merasa sendiri benar. Menilai orang lain menurut ukuran dirinya, menurut perilakunya sendiri. Orang demikian tidak pernah membaca karya sastra. Fauzan juga meminta melihat pioner atau tokoh politik luar negeri saja. Tokoh politik tanah air sepeti sikap kepemimpinan Sukarno, Mohammad Roem, dan Habibie, mereka tidak pernah lupa membaca, kecerdasannya luar biasa, etika-etika politiknya luar biasa.
“untuk itu kepada rekan-rekan KNPI membacalah untuk melengkapi nilai-nilai keperibadian, agar tidak tertinggal dan kedepan bisa bersaing,” harapnya diakhir sambutan.
Sementara itu Ketua KNPI Lombok Barat dalam laporannya mengatakan, Musda KNPI Lombok Barat akan berlangsung dari tanggal 14 hingga 15 September 2019. Akan membahas dan memutuskan program kerja dan memilih pengurus untuk periode selanjutnya.
Hadir dalam acara tersebut Asisten Satu H.Ilham, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maad Adnan, Ketua DPD KNPI Provinsi Nusa Tenggara Barat L. Wire Kencana, Ketua DPD KNPI Lombok Barat Zaen Darmat, beserta seluruh ketua ranting KNPI se Lombok barat, dan sejumlah organisasi pemuda lainnya di Lombok Barat. Diskominfotik Lobar/yani/rasidibragi