skt2Giri Menang – Bupati Lobar H. Fauzan Khalid tadi pagi (23/10) menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Hotel Omie Club di Dusun Medang Desa Sekotong Barat Kecamatan Sekotong. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD Lobar, Dandim, Kapolres, Camat Sekotong dan Kepala Bappeda Lobar.

Dalam sambutannya bupati minta kepada manajemen hotel agar memanfaatkan potensi yang ada di Sekotong ini. Kalau sinergi ini ada, maka masyarakat sendiri nantinya yang akan menjaga proses pembangunan Hotel Omie Club ini.

“Kita sudah punya SMK Pariwisata dan sudah bisa dimanfaatkan tenaganya,” ujar Bupati Fauzan.

Dikatakan, industri pariwisata tidak pernah mati, dengan syarat keamanan harus terjamin. Keamanan bisa terjamin apabila ada rasa memiliki dari masyarakat. Rasa memiliki itu akan ada bila ekonomi mereka tercukupi. Dan ekonomi mereka bisa tercukupi apabila kita mengakomodir mereka.

Ia juga berharap agar pembangunan Hotel Omie Club ini dapat menjadi pancingan bagi investor lainnya untuk membangun wilayah selatan Lobar ini. Pihaknya akan terus bergerak mempercepat segala proses terutama perizinan. Namun demikian Bupati Fauzan minta agar pembangunan hotel ini tidak selesai sampai di sini saja.

“Jangan sampai begitu peletakan batu pertama, terus hilang lagi. Lengkapnya pejabat yang datang hari ini merupakan bentuk dukungan penuh,” kata orang nomor satu di Lobar ini.
Direktur Hotel Omie Club, Budi Susetyo mengatakan, dengan tekstur daerah beragam, pantai dan pulau kecil membuat pihaknya tertarik berkontribusi untuk Sekotong.

Pihaknya juga berjanji akan menggali potensi yang belum termanfaatkan dan juga akan mengembangkan produk lokal. “Ini adalah visi kami,” tegasnya.
Budi mengaku sudah memetakan sejumlah keterbatasan daerah. Misalnya saja masalah air bersih, SDM, dan pembuangan limbah. “Kami akan selesaikan,” ucapnya meyakinkan.

Sementara itu Bisnis Development Hotel Omie Club, Herwin Prabawananda menjelaskan, luas areal pembangunan hotel ini 1,9 hektar. Lokasinya di pinggir pantai dengan menghadap sunset, terdiri dari 52 paviliun vila dan suites. “Diperkirakan tenaga kerja yang akan diserap sekitar 400 hingga 500 orang,” jelasnya.

Rusaknya akses jalan ke lokasi tidak membuat pihaknya pesimis. Herwin malah lebih condong mengangkut tamu melalui laut menggunakan boat. Pemandangan melewati laut menurutnya sangat indah sehingga sayang untuk dilewatkan begitu saja.
“Kalau lewat laut, wisatawan bisa lihat Pura Goa Landak yang cukup indah. Selain itu SDM lokal yang bisa diserap jauh lebih besar dari pada lewat darat,” tandasnya. (afgan/humas)

skt3n skt2 skt_n skt_1n