Sejak belasan tahun terakhir, budaya gotong royong di tengah masyarakat sepertinya hilang. Hal ini dimungkinkan karena tidak lagi diprogramkannya Padat Karya oleh pemerintah. Namun, Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Zaini Arony, tak ingin budaya gotong royong itu jadi pudar sebagai budaya lokalnya. Bahkan bupati berkeinginan, padat karya ini semata-mata untuk menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya. “Zaman orde baru, padat karya ini pernah kita dengar, tapi akhir-akhir ini lama menghilang bahkan semangat gotong royong memudar,” kata bupati saat memberikan arahan pada acara pembukaan Padat Karya Produktif di Dusun Aiq Ampat, Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung, Senin (9/4).

Menurut bupati, memperhatikan kondisi tenaga kerja di wilayahnya cukup tinggi, kesempatan untuk memperoleh pekerjaan masih sangat sulit, meskipun upaya kesempatan kerja selalu dibuka oleh pemerintah dan swasta. Pada kesempatan ini, Pemkab Lobar melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat mnelalui Padat karya Produktif. “Padat karya ini untuk mengisi kesempatan kerja sementara selain bekerja ke luar negeri atau bekerja secara formal di dalam negeri,” katanya.

Padat karya produktif yang diisi dengan kegiatan pembuatan genteng dan pembukaan jalan baru itu, melibatkan seluruh masyarakat Kelurahan Dasan Geres serta melibatkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mahmud Dusun Aiq Ampat. Pembuatan jalan baru sepanjang 625 x 4 m2 ini, akan dilaksanakan selama tiga minggu dengan pekerja minimal rata-rata-80 orang.

Pada kesempatan itu, bupati juga berkenan memberikan bantuan berupa cadangan beras bagi sejumlah nelayan yang gagal melaut akibat cuaca buruk baru-baru ini. Selain itu, sejumlah sembako bagi korban bencara alam, serta bagi tenaga kerja mandiri (TKM) berupa unit peralatan pembuatan kue kering dan rombong bak so. Bantuan lain berupa uang tunai masing-masing sebesar 20 juta rupiah kepada 20 kelompok usaha bersama (Kube) di tiga kecamatan. Tidak hanya itu, bantuan unit peralatan kerja berupa mesin pertukangan, alat pencetak vavink blok, batako dan bata merah, diberikan kepada 26 kelompok di kecamatan Gerung dan Gunungsari.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi H.Lalu Surapati,SH,MH melaporkan, kegiatan padat karya produktif ini menyerap tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur. “Supaya kegiatan ini lancar, kami telah menyiapkan tenaga tehnis lapangan untuk terus memantau kegiatan,” kata Surapati.