Ketua MUI Lombok Barat, Kami Berkomitmen Berjuang Jihad Melawan Covid- 19

Giri Menang. 21 April 2020. “Kami Majlis Ulama Infonesia (MUI) Kabupaten Lombok Barat, FKUB, dan KNPI berkomitmen untuk sama sama berjuang untuk jihad melawan covid 19,”. Hal tersebut disampikan Ketua MUI Kabupaten Lombok Barat TGH. Abdullah Mustafa saat memberikan sosialisasi penyebaran Covid 19 bagi 60 orang Tokoh Masyarakat (toma), tokoh agama (toga) dan Takmir masjid se Kecamatan Lingsar di Aula Kantor Camat Lingsar (21/4).

Tim Sosialiasai ini merupakan satgas gabungan yang terdiri dari Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Lombok Barat, Forum Komunikasi Umat beragama (FKUB) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Barat.

“Karena agama Islam itu diturunkan dengan tujuan di antaranya memelihara agama itu sendiri dan memelihara jiwa. Melawan covid-19 ini termasuk menjaga jiwa itu sendiri,” kata Mustafa.

Dikatakan, dalam menjalankan ibadah pun perlu ilmu pengetahuan bukan dengan emosional.
“Jangan merasa teguh dengan virus, Islam itu mengharuskan kita berikhtiar berupaya menghindar dari sebuah wabah. Oleh karena itu cara melawan covid 19 ini dengan menghindar yang sudah diajarkan agama,” tegasnya.

Mustapa juga menyebutkan sabda Nabi yang ungkapannya keras untuk menghindar dari penyakit menular.
“Lari dari penyakit menular layaknya dikejar seekor macan,” ucapnya mengutip hadis.

Dalam sebuah pristiwa sebut Mustapa, Rasulullah juga pernah didatangi oleh masyarakat yang ingin dibaiat masuk agama Islam. Di antara puluhan masyarakat itu ada salah satu dari mereka yang terkena penyakit menular. Dan rasullullah mengatakan saya sudah membaiat kamu.
“Itu artinya rasulullah tidak bersalaman dan menyentuh yang terinfeksi penyakit menular,”ujar Mustapa.

Oleh karena itu, pemerintah membatasi krumunan agar tidak menular. Menurut Mustapa, ada potensi penularan ketika saat salat berjamaah atau salat Jumat. Sehingga MUI pusat, Provinsi, dan Kabupaten menganalisis tidak hanya berdasarkan ilmu agama saja melainkan dengan ilmu pengetahuan terkait penularan. Sehingga MUI mengeluarkan Maklumat supaya salat Jumat diganti dengan solat zuhur di rumah masing-masing.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak semua kalangan dan semua sektor untuk sama sama berjihad melawan Covid 19.

Kepala Kantor Kementrian Agama H. Jaelani yang jugakordinator satgas mengatakan sosiaslisai Pencegahan Covid 19 ini dilakukan dengan membagi tim menjadi lima tim, satu tim untuk dua Kecamatan.

Dan tim ini akan terus melakukan sosialisasi selama tiga bulan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait wabah yang sedang dihadapi atau pandemi covid 19 yang terjadi secara global di dunia.

“Tiga bulan ke depan kita turun dan mudah-mudahan kita berharap hadirnya bulan suci Ramadhan akan berakhir wabah ini,” harapnya.

Selain itu Jaelani juga menyebut kehadirannya bersama MUI dan FKUB tidak hanya mensosialisasikan pencegahan dan penularan covid-19 melainkan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, karena masih banyak ditemukannya masyarakat yang belum mentaati Fatwa MUI.

Maklumat yang dikeluarkan juga merupakan maklumat yang isinya sama secara menyeluruh dikeluarkan di negara-negara Islam terbesar seperti Arab Saudi, Mesir, Yaman dan seluruh negara di Timur Tengah.

Bahkan, Masjidil Haram dan Masjidil Aqso juga ditutup di tengah wabah yang mendunia ini.
“fatwa sudah dikeluarkan oleh ahlinya bahkan kiyai, dan tuan guru di tempat kita memberi pandangan yang sama, “ujarnya

Bupati H. Fauzan Khalid juga menjelaskan bagaimana akibatnya jika penyebaran Covid 19 ini makin meluas di tengah tengah masyarakat

“Jumlah tenaga kesehatan kita sangat terbatas. Fasilitas kita sangat terbatas. Bila terjadi lonjakan pasien, kita pasti akan sangat kesulitan karena keterbatasan itu. Belum lagi dengan APD bagi tenaga kesehatan kita yang sangat terbatas,” ujar Fauzan Khalid.

Selain keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan APD, Fauzan juga meminta kepada para tokoh masyarakat dan para tokoh agama lainnya merenungkan beban pemerintah hanya untuk menanggulangi masalah penyebaran Corona jika masyarakat tidak mengindahkan imbauan.

“Jika seseorang sudah dinyatakan positif, maka wajib ditelusuri riwayat kontaknya dengan siapa saja. Hasil penelusuran itu terus ditindaklanjuti dengan rapid test, terus di swab kalau ada yang reaktif atas hasil rapid test.

“Jika positif, ditelusuri lagi, di-rapid test lagi, di-swab lagi, terus seperti itu. Bayangkan berapa jumlah anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk biaya rapid test dan swab,”pungkasnya.

Di akhir sosialisasi Sekretaris MUI Lombok Barat H. Marliadi MA membacakan maklumat penyelenggaraan ibadah di bulan Ramadhan dalam menghadapi covid 19.

Di antaranya masyarakat Lobar untuk sementara masih salat Jumat diganti dengan Salat zuhur di rumah. Juga melaksanakan rangkaian ibadah ramadhan (buka bersama, solat tarawih berjamaah, nuzulul quran) di rumah masing masing.

Selanjutnya Salat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah baik di masjid dan lapangan dilaksanakan di rumah masing-masing.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699240526864944?__tn__=K-R

Hari Kartini, Hj Khaeratun Fauzan Khalid: Perempuan Harus Berpendidikan

Giri Menang, 21 April 2020. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Sayangnya, wabah Covid-19 membuat peringatan tahun ini menjadi sangat sederhana. Meski demikian, tidak mengurangi teladan yang diberikan Raden Ajeng Kartini. Salah satu teladan terpentingnya adalah bahwa perempuan haruslah berpendidikan.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat,Hj. Khaeratun pada peringatan sangat sederhana Hari Kartini di Ruang Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa (21/4).
“Perempuan itu tidak akan maju tanpa diiringi dengan pendidikan,” ujarnya. Pendidikan yang dimaksud istri Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid ini adalah pendidikan di manapun baik pendidikan formal maupun informal. Perempuan yang berpendidikan menurutnya kemudian akan bisa mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, lanjut Khaeratun, seorang perempuan apapun bidang yang ditekuninya haruslah dikerjakan dengan keikhlasan hingga meraih sukses.
“Apapun bidangnya, baik itu rumah tangga, menjadi ibu rumah tangga yang baik, memberikan pembelajaran untuk keluarganya, karena keluarga itu adalah organisasi yang terkecil sehingga ibu adalah mentor bagi keluarganya,” ujar Khaeratun.

Senada dengan Hj Khaeratun, Hj Nurhikmah yang merupakan istri Sekretaris Daerah Lombok Barat, Dr H Baehaqi, mengatakan, teladan utama dari RA Kartini adalah pendidikan.
“Perempuan kan pada dahulu tidak bebas untuk mengejar pendidikan, apalagi sampai keluar daerah untuk mengejar pendidikan seperti saat ini. Jadi sangat luar biasa untuk Ibu Kartini pada saat itu bagaimana beliau memikirkan kaum perempuan mengejar pendidikan,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sambung Hj Nurhikmah, RA Kartini juga menyampaikan pemikirannya lewat buku-bukunya yang dia karang.
“Itu sangat luar biasa menurut saya, dan itu yang perlu dicontoh oleh kaum perempuan untuk sekarang ini. Apalagi saat ini diimbangi oleh teknologi yang sangat maju, maka kita sangat rugi sekali seorang perempuan tidak mencontoh pemikiran seorang Kartini untuk saat ini,” Hj Nurhikmah menekankan.

Kepala Dinas Polisi Pamong Praja Lombok Barat, Baiq Yeni S Ekawati melihat peran wanita di dunia kerja. Menurutnya, wanita juga memiliki hak yang sama dan juga bisa mengimbangi sebagaimana pekerjaan kaum laki-laki. Ia mencontohkan pada dirinya, saat ini ia bisa bekerja sebagai Kepala Dinas Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Barat, itu menunjukan bahwa perempuan juga bisa mengimbangi laki-laki.
“Sudah gak jaman (dibeda-bedakan), laki-perempuan itu sama, dan wanita sudah mendapatkan kesempatan dan kita buktikan kita mampu. Harapan saya di hari Kartini ini adalah bagaimana wanita bisa menunjukkan diri bahwa perempuan juga mampu,” terangnya.

Acara sederhana ini selain dihadiri Bupati Fauzan Khalid, juga beberapa orang kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Barat perempuan seperti Assiten II Hj Lale Prayatni, Kepala Dinas Kesehatan drg Hj Ni Made Ambaryati, dan Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nurhidayah.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699235800198750?__tn__=K-R

Akibat Covid-19, Pasokan Darah PMI Lombok Barat Berkurang

Giri Menang, 21 April 2020 – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Barat mengalami kekurangan pasokan darah selama masa pembatasan sosial secara massal akibat penyebaran virus corona atau covid-19.

Sekretaris PMI Lobar Ahmad Mustarudin saat ditemui, Selasa (21/4), menuturkan, untuk stok pasokan darah di PMI Lombok Barat sekitar 3.000 kantong lebih dan sejak penyebaran covid-19 menjadi 1000 kantong, sehingga kalau dipresentasekan hampir 60 persen penurunannya. Sedangkan permintaan untuk darah itu tinggi, apalagi selain covid-19 beberapa masyarakat mengalami DBD seperti Lobar, Mataram dan kemarin yang tinggi kasus DBD itu Lombok Tengah sehingga permintaan darah tinggi dan harus terpenuhi permintaannya.

Untuk mengatasi hal itu, PMI Lombok Barat bekerja dengan cara menerima pelayanan jemput bola melayani donor di kantor-kantor dan melayani donor darah dengan mendatangi rumah pendonor. Ini dilakukan guna meningkatkan kembali stok darah karena saat ini sudah mulai berkurang untuk persediaan darah per hari.
“Kami di PMI Lombok Barat menggunakan standar protokol pencegahan covid-19 yang sangat ketat. Jadi setiap yang mendonor dan yang melaksanakan donor di instansi kami terapkan protokol yang super ketat untuk memastikan yang donor aman dan petugas kami aman dan darah yang di ambil juga aman,” katanya.

Cara ini ditempuh untuk mempermudah masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya dalam keadaan physical distancing. Dengan cara seperti ini, masyarakat tidak perlu takut untuk donor darah dan juga dapat memenuhi stok darah.

Ia berharap baik masyarakat maupun instansi mau melaksanakan kegiatan donor.

“Alhamdulillah kemarin kita disupport oleh TNI dan Polri dari Kapolda dan seluruh jajarannya melaksanakan donor darah,” terangnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699229270199403

KETUA PMI LOMBOK BARAT SERAHKAN 100 APD UNTUK PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT

Giri Menang, 21 April 2020-Bupati Lombok Barat (Lobar) H.Fauzan Khalid yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Barat menyerahkan 100 Alat Pelindung Diri (APD) kepada delapan puskesmas dan dua rumah sakit yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

“APD ini kita harapkan mampu menjaga tenaga medis yang ada di puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit agar terhindar dari transmisi virus corona atau covid-19 dari pasien, sehingga bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di tengah pandemik covid-19,” kata Ketua PMI Lobar H.Fauzan Khalid di Aula Kantor Camat Lingsar, Selasa, (21/4).

Ia menyampaikan beberapa hal dalam menyikapi penyebaran wabah covid-19 di Kabupaten Lombok Barat, saat ini masyarakat yang sudah positif terjangkit sebanyak 10 orang dan sedang menunggu hasil tes swab sebanyak 31 orang yg sebelumnya juga telah melakukan rapid test. Dan saat ini pasien sedang menjalankan proses karantina di Sanggar Mutu Belajar yang ada di Kecamatan Gerung.

“Saya berpikir apabila setengah dari 31 orang tadi positif terjangkit, bayangkan bagaimana susahnya tim medis kita. Karena semua orang yang telah melakukan kontak dari orang yang positif tadi, semuanya kita rapid test yang biayanya cukup besar. Dan itu belum kita bicarakan dampak perekonomian dan fasilitas dan tenaga medisnya,” akunya.

Ia juga memohon maaf apabila pemerintah kewalahan menanganinya jika masyarakat tidak ikut berperan mengikuti arahan pemerintah.

“Kita beragama harus berilmu bukan memakai perasaan saja, sehingga kita harus mengikuti ulama yang berilmu. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu Sekretaris PMI Lobar Ahmad Mustarudin mengatakan, melihat keprihatinan beberapa petugas medis saat turun ke lapangan saat menjemput masyarakat yang terpapar dan begitu juga tingginya aktivitas mereka di puskesmas dan rumah sakit.

“Tentu ini menjadi catatan semua kita, bagaimana membantu petugas kita aman saat bekerja dan nyaman saat menjalankan tugasnya,” katanya.

PMI bagian tugasnya, kata mustarudin, adalah untuk membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan, tentu harus juga mengambil bagian dan peran bagaimana membantu masyarakat dan petugas medis.

“Namanya Corona atau Covid-19 penyebarannya begitu cepat dan kita melakukan pencegahan. APD yang kita kasih 10 APD di masing-masing puskesmas dan rumah sakit yang penyebaran covid-19 kasusnya tinggi di masyarakat. Seperti Puskesmas Narmada, Puskesmas Lingsar, Puskesmas Sigerongan, Puskesmas Gunungsari, Puskesmas Meninting, Puskesmas Perampuan, Puskesmas Jakem, Puskesmas Gerung, RS. Tripat dan RSUD Awet Muda Narmada,” terangnya.

Ia berharap semoga covid-19 cepat berlalu, tenaga medis sehat aman menjalankan tugasnya dan masyarakat terus mengikuti himbauan pemerintah dan jangan panik.

Di tempat yang sama Direktur RSAM Narmada Dr. Aan Suryanatha mengucapkan terima kasih kepada PMI telah membantu berupa APD dan peduli dalam upaya-upaya bersama di dalam penanganan kasus covid-19 di masyarakat.

“Misalnya kita di RSAM tidak mungkin bisa lepas dari namanya APD dan berbagai sumber sudah memberikan bantuan juga untuk menunjukkan kepedulian dari berbagai lembaga. Dan kita juga menyiapkan anggaran dalam rangka pemenuhan APD di RSAM,” tuturnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699226220199708?__tn__=K-R

Bengkel Lombok Barat Panen Raya Ikan

Giri Menang, 21 April 2020. Di tengah kesibukan melakukan bermacam agenda yang berfokus pada usaha pencegahan penyebaran Covid-19, Bupati Lombok Barat (Lobar) siang tadi menyempatkan diri untuk ikut melakukan panen raya dengan salah satu kelompok peternak ikan di desa Bengkel Kecamatan Labuapi, Selasa (21/4).

Bupati menyampaikan rasa syukur karena para peternak ikan masih bisa produktif di tengah situasi sekarang ini.

“Alhamdulillah, di tengah kita semua sibuk melakukan usaha pencegahan penyebaran Covid-19, kelompok peternak ikan kita bisa aktif dan melakukan panen raya seperti hari ini. Hasil panen hari ini saja bisa sampai puluhan ton dan itu sudah diorder,” ucapnya.

Ia berharap nantinya pemerintah desa (pemdes) bisa memfasilitasi masyarakat untuk membuat kolam ikan lainnya seperti ini, karena dikatakannya hasil dari ternak ikan itu bisa menjadi sangat menjanjikan.

“Bahkan dari sisi jumlah orderan itu sebenarnya pasarnya masih cukup terbuka, makanya kita tetap dorong pemdes di sini (Desa Bengkel) untuk tetap mendukung menfasilitasi masyarakat kita untuk membuat kolam ikan semacam ini lagi, karena hasilnya bisa berlipat-lipat daripada misalnya menanam padi atau lainnya,” harapnya.

Sebagai dukungan dari pemerintah daerah (pemda) sendiri, bupati menyatakan siap membantu, selain berupa pakan atau benih ikan, di wilayah sekitar kolam kelompok ternak ikan Desa Bengkel ini terdapat tanah pemda seluas sekitar 56 are yang masih digunakan untuk pertanian, yang tentu juga bisa dimanfaatkan untuk hal semacam ini.

Mendukung statemen bupati, Kepala Dinas (kadis) Kelautan dan Perikanan Lalu Sukawadi yang ikut mendampingi bupati dalam acara panen raya memberikan semangat kepada para peternak-peternak ikan yang ada di Lombok Barat yang berjumlah sekitar 300 kelompok lebih.

“Dengan hal ini semoga masyarakat bisa terbantu dan tidak terpengaruh dalam situasi Corona ini, sektor lain boleh lesu, tapi perikanan ini harus tetap eksis,” tuturnya.

Jamil, salah satu anggota kelompok peternak ikan Ledung Jaya Desa Bengkel, juga menyampaikan rasa syukur atas panen hari ini, terlebih dengan kehadiran bupati langsung untuk ikut dalam kegiatan panen.

“Kami tentu senang ada pak bupati di sini ikut panen, semoga hasil hari ini bisa sampai 20-25 ton lah,” ucap Jamil.

Ia juga menyampaikan jika panen yang dilakukan para peternak ikan di Desa Bengkel ini bisa dilakukan 3-4 kali panen dalam setahun.

“Kita bisa panen sekali dalam 3 atau 4 bulan sesuai ukuran benih, kebetulan hasil selama ini lebih banyak kami kirim ke Sumbawa, dan Alhamdulillah juga keuntungan bisa cukup lah dibagi rata untuk semua 15 anggota kelompok yang ada,” tukasnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699219046867092

Progres Pembangunan RTG Lombok Barat 97%

Giri Menang, 21 April 2020. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Joko Marhandriyanto, ST di sela-sela acara video conference (vidcon) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Ruang Jayengrane, Selasa (21/4).

Dikatakan Joko hampir 97 persen RTG sudah dibangun dan sekitar 3 % itu masih ada kendala seperti buku tabungan yang belum diambil, dan sebagainya. Dikatakan Joko, RTG yang sudah dibangun seratus persen sebanyak 64% sedangkan sisanya on progress.
“Ini yang 64% itu bukan berarti yang 33 sekian persen itu belum terbangun, mereka on progress, ada yang 80% sehingga belum masuk di 100%, ada yang 50%,” kata Joko.

Berkaca dari pengalaman rehabilitassi dan rekonstruksi di daerah-daerah lain, dikatakan Joko, progress Nusa Tenggara Barat (NTB) terbilang cepat.
“Progress kita termasuk yang lumayan cepat di antara daerah-daerah lain yang terkena gempa. Aceh misalnya butuh belasan tahun untuk normal 100% semuanya, Sinabung dalam tiga tahun hanya mampu membangun 600 rumah. Di Jogja lebih dari tiga tahun juga. Kita di NTB terutama di Lombok Barat, mampu membangun rumah sebanyak 72.843 unit RTG,” ujar Joko.

Percepatan ini, menurut Joko, karena Provinsi NTB dan Lombok Barat bercermin mengacu pada daerah-daerah lain yang terkena gempa di seluruh Indonesia, termasuk mengantisipasi kendala-kendala yang pernah dialami daerah-daerah tersebut.

Dijelaskan Joko, dari 72.843 RTG tersebut, sekitar 14 ribu termasuk rusak berat, lebih dari 13 ribu rusak sedang, dan lebih dari 45 ribu rusak ringan.
“Yang paling parah di empat kecamatan yang terdekat dengan Lombok Utara sebagai sumber gempa yaitu Kecamatan Batulayar, Gunungsari, Lingsar, dan Narmada, itulah centernya terbanyak daripada rumah-rumah yang terkena gempa,” kata Joko.

Terkait dengan wabah Covid-19, Joko mengaku sangat berpengaruh dari sisi progress reportnya.
“Contoh misalnya, fasilitator dulu rombongan ramai-ramai menilai rumah banyak, sekarang cuma satu dua orang yang turun sehingga dalam satu hari hanya menghasilkan 2-3-4 rumah yang dulu bisa 14-15 rumah, itu dari sisi pengawasan,” ujar Joko. Selain pengawasan, ada juga kendala dari sisi tukang. Para tukang, sebut Joko, betul-betul sadar terhadap Covid-19 ini sehingga mereka sampai menemui orang saja tidak berani.
“Namun ada juga yang berani, yang kerjanya harian langsung dibayar,” cerita Joko.

Dikatakan Joko, untuk RTG yang rusak parah diberikan bantuan RP 50jt, untuk yang rusak sedang Rp 25jt, dan untuk yang rusak ringan Rp 10jt.
“Uang masuk ke rekening mereka tapi diblokir oleh bank, pencairannya melalui kelompok-kelompok masyarakat beranggotakan maksimal 20 orang atau minimal tiga orang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara,” ujar Joko.

Kepala Pelaksana BPBD Lobar, Mahnan, dalam paparannya menyampaikan telah dua kali menyampaikan usulan data pembangunan 76.553 unit rumah, namun yang disetujui setelah direviu sebanyak 72.843 unit RTG.
“Mengenai progres sama dengan yang lain yaitu terkait SK PPK agar segera diterbitkan, perpanjangan fasilitator agar ditindaklanjuti, dan bantuan tambahan yang kami usulkan dalam percepatan penanganan rumah tahan gempa agar dipertimbangkan,” ujar Mahnan.

Acara vidcon ini diikuti oleh Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah,seluruh kabupaten/kota yang ada di NTB, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai, dan lain-lain.

Sumber : Humas Lombok Barat

https://www.facebook.com/humaslobar/posts/2699214606867536?__tn__=K-R

BUPATI MEMBAGIKAN 12 PAKET APD KEPADA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DI LOMBOK BARAT

Lingsar – Diskominfotik. Bupati Lombok Barat yang sekaligus menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lombok Barat H. Fauzan Khalid membagikan 12 paket Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari Face Shield (Pelindung Wajah), Masker, dan Hamzat Suit kepada 10 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Bertempat di Halaman Kantor Camat Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Selasa, (21/4/2020).

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, “sampai saat ini jumlah yang postif Covid-19 di Lobar mencapai 10 orang dari 61 kasus yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, Sedangkan yang dalam pengawasan Reaktif 46 Orang dan masih menjalani SWAB 31 Orang yang kini berada dalam karantina di Gedung Sanggar Mutu Gerung Kabupaten Lobar, yang akan diketahui hasilnya pada 3 (tiga) hari kedepan.” Ujarnya.

 

“Jika nanti setengah dari hasil SWAB 31 orang ini keluar bisa jadi jumlah yang postif di kabupaten Lobar akan bertambah ini bisa jadi 2 Rumah Sakit yang berada di Lobar Bisa Kita Kosongan Salah Satunya untuk kita jadikan lokasi karantina khusus.” Tambahnya.

Buapti juga mengatakan,”ini yang menyebabkan pemerintah dengan tegas membatasi masyarakat untuk melakukan kotak fisik, karena cara penularannya yang sangat gampang dan mudah. Yang saya dengar dimasyarakat saat ini adalah membandingkan Pasar dengan Masjid, kalau ada masyarakat yang sampai membandingkan Pasar dengan Masjid itu membuat saya malu. Kalau mau membandingan Masjid bandingkan dengan Masjid, Contohnya Masjid Islamic Center Mataram dengan Masjidil Haram ditutup. Padahal Indonesia Lebih Parah Kasus Covid-19 dengan Arab Saudi yang sampai saat ini masih kurang dari 1.000 penderita se Arab Saudi dibandingkan dengan Indonesia yang sudah mencapai 7.000, Bahkan Arab Saudi menutup Ibadah Umrah Sejak Februari 2020, ini yang membuat saya malu membandingkan masyarakat lobar yang mengatakan tidak Jum’atan itu orang munafik, bandingkan dengan Arab Saudi dengan banyaknya ulama yang berada disana tidak pernah mengatakan orang yang mengganti Shalat Jum’at dengan Shalat Dzuhur itu orang munafik. Itu sebabnya kami mengundang seluruh tokoh agama di lonbar ini untuk mendengarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Cabang Lobar dan berdiskusi masalah untuk masalah ini. Untuk lebih jelasnya seperti yang diungkapkan oleh TGH. Zainul Majdi mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga sebagai panutan ulama di Lombok khusnya  Kita Beragama ini Harus Berilmu bukan pakai perasaan, kalau kita kurang berilmu ikuti orang yang berilmu. ” Pungkasnya.

 

Komisi Fatwa MUI Lobar Dr. TGh Muhammad Said Ghazali yang merupakan lulusan Al Azhar Mesir Sebagai Doktor Fiqih mengungkapkan bahwa seseorang akan dikategorikan munafik Karna meninggalkan Jum’at itu apabila dengan alasan abai atau meremehkan dan dalam kondisi normal.

“berhak dia dianggap munafik jika konteks nya dia tahawunan atau meremehkan dan tidak melaksanakan shalat Jum’at sama sekali apalagi menggantinya dan dalam kondisi biasa. Tapi ini kan kita dalam kondisi ab normal, jadi harus bersikap” ungkapnya.

Said Ghazali menambahkan,”kami siap bertemu dengan orang yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat jum’at itu kafir, silahakan datang dan temu kami untuk berdiskusi dengan tidak mengedepankan hawa nafsu.” Tutupnya.

Hadir Dalam Acara Pembinaan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang dirangkai dengan Penyerahana APD pada 2 Rumha Sakit dan 10 Puskesmas yang berada di Kabupaten Lombok Barat antara lain, Wakil Ketua Bidang Penanganan Bencana PMI Lobar I Nyoman Darmawan, Asisetn I Bidang Pemerintahan dan Aparatur Setda Lobar H. Agus Gunawan, Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, ketua MUI Lobar TGH. Abdullah Mustafa, Camat Lingsar Jamaludin,Tim Satgas Covid-19 Lobar, serta masyarakat sekitar. Diskominfotik/yani

DPRD Lombok Barat Menerima LKPJ Bupati 2019

Giri Menang, 20 April 2020. Rapat Paripurna laporan badan anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan persetujuan terhadap laporan keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati tahun anggaran 2019 dilaksanakan Senin (20/4). Rapat ini akhirnya memutuskan menyetujui LKPJ Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid tahun anggaran 2019. Persetujuan itu dibacakan oleh Lalu Irwan, SP, salah seorang anggota DPRD Lombok Barat Fraksi Gerindra.

“Atas nama fraksi-fraksi Dewan dari Badan Anggaran DPRD Kabupaten Lombok Barat dapat pada prinsipnya menerima dan menyetujui LKPJ Tahun 2019,” ujar Lalu Irwan. LKPJ Bupati, dibacakan Irwan, disetujui karena secara umum tampilan dokumen LKPJ telah dapat menggambarkan apa yang disyaratkan atau diamanatkan dalam peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2019. Adapun fraksi-fraksi yang dimaksud yaitu Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Golkar, Fraksi PPP, Fraksi Berkarya, Fraksi Demokrat, Fraksi PKB, Fraksi Amanat Nasional dan Restorasi, dan Fraksi Perjuangan Rakyat.

Namun demikian, selain menyetujui, DPRD juga memberikan sejumlah catatan dan masukan seperti penyelesaian pajak Hotel Sentosa dan Pelindo, OPD yang tidak sesuai serapan anggarannya agar dipangkas, peningkatan sinergitas OPD sehingga tidak ada ego sektoral, dan upaya-upaya peningkatan PAD melalui terobosan-terobosan yang lebih unggul
Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid menyampaikan ucapan terima kasih atas rekomendasi laporan LKPJ tahun 2019 tersebut. Disampaikan bupati, LKPJ Bupati 2019 dilakukan tanggal 12 Maret yang tidak lama setelah itu digemparkan oleh bencana Covid-19. Dampaknya, kata bupati, sebagian besar sumber daya yang ada difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Dikatakan bupati, Lombok Barat ditimpa dua musibah besar yang hampir berurutan tahunnya. LKPJ tahun 2019 menunjukkan capaian kinerja yang mengalami pelambatan karena gempa bumi yang menggoncang Lombok tahun 2018. Kemudian, ketika sudah mulai ada sinyal kondisi membaik, kita diserang dengan wabah Covid-19 tahun 2020 ini.

“Sekarang realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, penyesuaian belanja karena menurunnya Pendapatan Asli Daerah dan transfer dana pusat ke daerah,” ujar bupati. Dampaknya, lanjutnya, apa yang sudah diupayakan dalam upaya peningkatan pencapaian target kinerja, dengan memanfaatkan SIMDA INTEGRATED menjadi terhambat karena keterbatasan fiskal daerah.

Disampaikan bupati, program pembangunan tahun 2019 belum sesuai harapan karena tuntutan dan perkembangan yang terus bergerak maju termasuk yang disebabkan bencana, penyakit, dan sebagainya. “Namun kami akan terus berupaya agar capain kinerja menjadi lebih baik,” ujarnya. Pada kesempatan itu bupati juga mengajak untuk saling bahu membahu menghadapi Covid-19.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota DPRD Kab Lombok Barat yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencermati laporan keterangan pertanggung jawaban dan merekomendasikan LKPJ Bupati Lombok Barat 2019 sebagai bahan evaluasi, untuk perbaikan di masa mendatang.
“Terhadap masukan yang disampaikan dewan, akan menjadi perhatian khususnya bagi perangkat daerah pelaksana kegiatan,” ujar bupati. Rapat paripurna ini diikuti ketua dan anggota DPRD Lombok Barat, TAPD, juga sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Lombok Barat.

Sumber : Humas Lobar

DPRD Lombok Barat Menerima LKPJ Bupati 2019Giri Menang, 20 April 2020. Rapat Paripurna laporan badan anggaran…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 20 April 2020

Perangi Corona, Damkar Lombok Barat Semprot Disinfektan di Ruas Jalan Wisata

Giri Menang, 20 April 2020-Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus vorona atau Covid-19.

Penyemprotan itu dilakukan di pusat pelayanan publik, perkantoran, tempat karantina covid-19 dan wilayah obyek wisata. Selain itu, ruas-ruas jalan dan ruang publik di wilayah Kabupaten Lobar.

”Dinas Damkar sendiri sudah melakukan penyemprotan di beberapa lokasi, di antaranya di wilayah ruas jalan obyek wisata Senggigi seperti di Kecamatan Batulayar, Kecamatan Sekotong, Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,” ungkap Kepala Dinas Damkar Moh. Sahlan di Ruang Kerjanya , Senin,(20/4/2020).

Selain di ruas jalan wisata yang ada di Lobar, tegas Sahlan, penyemprotan juga dilakukan di tempat karantina di Sanggar Mutu Belajar yang ada di Kecamatan Gerung. Dan juga di Pantai Sosial Perlindungan dan Petirahan Sosial Anak (PSPPSA) “Sasambo Matupa” yang ada di Desa Selat Nramada yang dilakukan untuk tempat isolasi mandiri.

“Bahkan di Kecamatan Gunungsari kita melakukan kedua kalinya bersama dengan TNI/Polri, BPBD dan lapisan masyarakat beberapa waktu lalu setelah apel siaga bersama,” terangnya.

Selain itu, penyemprotan juga dilakukan di pasar lilir Gunungsari, kemudian di Kecamatan Kediri meliputi sekolah-sekolah.

“Penyemprotan dilakukan atas permintaan dari masyarakat melalui BPBD Lobar dan menyiapkan disinfektan dan Damkar sendiri menyiapkan mobil penyemprotan dan personil,” tegasnya.

Penyemprotan dilakukan dengan cara mencampurkan cairan disinfektan dilarutkan dengan air dan disemprotkan oleh mobil damkar. Mobil yang dipakai 2 mobil dan 1 mobil untuk penyuplai air yang berisikan sekitar 3.000 liter.

“Banyak permintaan dari masyarakat, namun kendala di BPBD sendiri ialah bahan disinfektan masih terbatas,”keluhnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

Perangi Corona, Damkar Lombok Barat Semprot Disinfektan di Ruas Jalan WisataGiri Menang, 20 April 2020-Dinas Pemadam…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 20 April 2020

KUNJUNGI TUAN GURU, FAUZAN JELASKAN PENULARAN COVID 19

Giri Menang, 19 April 2020 – Terkait dengan fatwa Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) tentang penyelenggaran Ibadah Shalat Jum’at untuk diganti dengan Shalat Zuhur sebagai upaya pencegahan merebaknya Covid 19 yang masih memantik perdebatan di tengah masyarakat, Bupati Lombok Barat akhirnya turun mengunjungi para tuan guru yang masih berpegang pada pendapat harus menyelenggarakan ibadah Shalat Jum’at.

Bersama Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Kalaksa BPBD Mahnan, dan Kasat Pol PP Baiq Yeni S. Ekawati, dan Plt Kabag Humas Protokol Saiful Ahkam, kali ini Fauzan menyempatkan diri mengunjungi Pimpinan Pondok Pesantren Riyadhussibyan Lendang Re Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar, TGH. Hanafi. Kunjungan tersebut dilakukan Fauzan di sela-sela melakukan monitoring ke Pos Komando (Posko) Penanganan Covid 19 di Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan batulayar, Sabtu malam (18/4/2020).

Bupati dan rombongan disambut langsung oleh tokoh sepuh Kecamatan Batulayar dan mengajak rombongan langsung masuk ke masjid pesantren. Mungkin karena tahu maksud kedatangan rombongan, TGH. Hanafi langsung membacakan sebuah ayat dalam Al-Qur’an yang memiliki arti bahwa manusia hanya boleh takut kepada Allah, bukan virus Corona.

Mendengar hal tersebut, jebolan dua pesantren dan juga menganggap TGH. Hanafi adalah gurunya, pun berdiskusi dengan pimpinan pesantren tersebut. Diskusi mereka nampak sangat akrab dan penuh kekeluargaan.
“Takut itu hanya kepada Allah, bukan kepada virus Corona,” ulang TGH. Hanafi.

Karena itu, dirinya tetap menyelenggarakan ibadah Shalat Jum’at di masjid dan menyarankan jama’ahnya untuk juga tetap beribadah shalat Jum’at.

“Kita sebelum shalat itu kan sudah mandi, wudhu. Jadi sebelum ke masjid, kita ini sudah bersih,” terang TGH. Hanafi.

Mendengar hal tersebut, Fauzan dengan senyum meminta waktu kepada ulama’ sepuh itu untuk memperdengarkan pandangan ulama’ besar Pulau Lombok yang juga mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH. Zainul Madjdi yang pandangannya sedang viral di media sosial. Fauzan pun lalu meminta putra TGH. Hanafi juga bisa memperdengarkan dan mempertontonkan pandangan ulama’-ulama’ lain yang banyak beredar di media sosial tentang mengapa harus menghindari bahaya virus Corona.

“Masalahnya bukan pada mandi dan wudhu, tapi cara penyebaran dan penularan virus ini. Virus ini banyak menular melalui percikan ludah saat bicara, sentuhan tangan saat bersalaman, dan bahkan menyentuh sesuatu yang pernah digunakan atau disentuh oleh orang yang tertular virus ini. Itu mengapa kita menghimbau agar semua masjid menggulung karpetnya karena bisa jadi virus itu menempel di karpet yang pernah dipakai oleh orang yang tertular tapi tidak disadarinya,” papar Fauzan.

Kata Fauzan, saat ibadah shalat Jum’at, orang berkerumun dalam shaf yang dekat sehingga sulit terhindarkan dari penularan jika ada jama’ah yang membawa Covid 19 ini.

“Belum lagi penularan di Pulau Lombok ini banyak didapatkan dari cluster Gowa. Jama’ah ini mungkin tidak tahu dirinya tertular dan membawa virus, terus shalat berjama’ah bersama kita,” terang Fauzan.

Jadi kata Fauzan, dengan menyebutkan sebuah dalil dalam usul fiqh yang menyatakan bahwa ibadah itu juga jangan sampai melahirkan mudarat buat diri sendiri dan memudaratkan orang lain, maka mestinya para ulama’ mempertimbangkan untuk tidak menyelenggarakan shalat Jum’at.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menjelaskan bagaimana akibatnya jika penyebaran Covid 19 ini makin meluas.

“Jumlah tenaga kesehatan kita sangat terbatas. Fasilitas kita sangat terbatas. Bila terjadi lonjakan pasien, kita pasti akan sangat kesulitan karena keterbatasan itu. Belum lagi dengan APD (alat pelindung diri, red) bagi tenaga kesehatan kita yang sangat terbatas. Kasihan mereka,” ujar Fauzan Khalid.

Selain keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan APD, Fauzan juga meminta kepada TGH. Hanafi dan para ulama’ lainnya merenungkan beban pemerintah hanya untuk menanggulangi masalah penyebaran Corona jika masyarakat tidak mengindahkan himbauan.

“Jika seseorang sudah dinyatakan positif, maka wajib ditelusuri riwayat kontaknya dengan siapa saja. Hasil penelusuran itu terus ditindak lanjuti dengan rapid test, terus di swab kalau ada yang reaktif atas hasil rapid test.

Jika positif, ditelusuri lagi, di-rapid test lagi, di-swab lagi, terus seperti itu. Bayangkan berapa jumlah anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk hal yang kita anggap saja sia-sia. Kan lebih baik untuk penanganan ekonomi,” papar Fauzan menyebutkan biaya per test rapid dan swab.
Mendengar penjelasan panjang bupati, TGH. Hanafi nampak berfikir. Sepertinya dirinya pun masih sulit menerima penjelasan tersebut.

Sampai rilis terakhir, Ahad (19/4/2020), jumlah pasien postif di Kabupaten Lombok Barat ada 9 orang, namun 1 orang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke rumahnya. Terjadi penambahan 1 orang di hari ini dari jumlah total pasien positif di dua hari sebelumnya, yaitu pasien nomor 56 atas nama M (perempuan 48 tahun) asal Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar. Ibu ini diketahui memiliki kontak erat dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa Sulawesi dan diduga tertular dari orang tersebut. Jadi sampai hari ini, ada 8 orang pasien positif dari 36 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 36 orang PDP tersebut, 4 orang telah melewati masa pengawasan, 1 orang PDP meninggal dunia namun dipastikan negatif dari virus Corona, dan 32 orang masih dalam pengawasan. Sampai hari ini juga, Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Lombok Barat juga mencatat ada 588 orang dalam pemantauan (ODP) di mana 515 orang dinyatakan telah selesai dalam pemantauan. Dinas ini juga mencatatkan sampai hari Jum’at lalu (17/4/2020) telah memeriksa 149 orang dari yang telah melakukan perjalanan ke Gowa dan 107 orang dinyatakan negatif. Sisianya 42 dinyatakan reaktif terhadap hasil rapid test yang dilakukan sehingga membutuhkan test swab.

Sumber : Humas Lobar

KUNJUNGI TUAN GURU, FAUZAN JELASKAN PENULARAN COVID 19Giri Menang, 19 April 2020 – Terkait dengan fatwa Majelis Ulama’…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 19 April 2020

1 154 155 156 157 158 394