KEPALA KKP MATARAM JAMIN WISATAWAN KAPAL PESIAR AMAN POTENSI CORONA

Giri Menang – Setelah kapal pesiar MV. Vasco Da Gama pada akhir Februari lalu, sekitar pukul 06.00 Wita pagi tadi (9/3/2020) kapal pesiar kembali singgah di Pelabuhan Gili Mas Lembar, Lombok Barat. Untuk kali pertama, kapal pesiar MV. Albatros bersandar di pelabuhan yang resmi beroperasi pada November tahun lalu itu. Kapal pesiar berbendera Bahamas itu membawa 344 wisatawan dan 317 kru. Kapal ini datang dari Pelabuhan Benoa Bali dengan tujuan selanjutnya Probolinggo dan Semarang.

Sebelum bersandar, para wisatawan dan para kru melaksankan serangkaian pemeriksaan oleh tim kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Mataram. Hal ini dilakukan sesuai standar untuk menjamin keamanan terkait potensi penyebaran virus Corona (Covid-19) yang belakangan meresahkan masyarakat.

Sesuai standar, kapal terlebih dahulu diarahkan ke area labuh untuk diperiksa oleh tim KKP. Selanjutnya, setelah ada pernyataan sehat dari tim KKP, maka Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar akan memberikan izin bersandar bagi kapal tersebut.

“Setelah diperiksa tadi kemudian dicek semua, kami simpulkan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir. Buktinya kami semua disini tidak ada pake masker. Petugas kesehatan tadi bilang sudah clear, tidak ada masalah, dan tidak ada potensi,” jelas Kepala KKP Kelas II Mataram I Wayan Diantika.

“Sampai sekarang tamu kita ini pergi ke tempat wisata tetap sama-sama kita pantau baik oleh tim dikes provinsi dan kabupaten. Kalaupun ada apa-apa kami tetap berkordinasi dengan sistem jaringan yang ada,” lanjutnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Barat, Mawardi menghimbau masyarakat agar tidak terlalu panik namun tetap waspada dengan isu virus Corona. Ia meminta masyarakat agar percaya dengan ketatnya prosedur yang diberlakukan pemerintah.

“Jangan terlalu takut dengan karena isu masuknya Corona di kapal pesiar ini karena tim dari KKP itu sudah siap dengan alat detektornya untuk mengidentifikasi virus. Selain itu kita juga mengacu di Bali. Di Bali itu ketat. Mereka (kapal pesiar, red) sebelumnya juga sudah diperiksa dan dijinkan bersandar. Itu acuan kita juga,” terang Mawardi usai mengunjungi Pelabuhan Gili Mas Lembar.

Usai bersandar dengan sempurna, sekitar pukul 08.00 Wita para tamu mulai melaksanakan tour pulau Lombok dengan menggunakan agen travel mengunjungi beberapa lokasi diantaranya Museum Mataram, Lingsar, Banyumulek, Kuta Mandalika, dan Ende Sasak Village. Selain menggunakan agen travel beberapa wisatawan berwisata secara mandiri menggunakan angkutan Kopaja.

Sumber : Humas Lombok Barat

 

Sosialisasi Pencegahan Corona, Pesan Bupati Lombok Barat: Jangan Panik!

Giri Menang – Senin, 9 Maret 2020. Merebaknya virus corona (Covid-19) menyebabkan kesiapsiagaan insan kesehatan. Tidak terlepas di Lombok Barat (Lobar). Bupati Lobar H Fauzan Khalid dalam pesannya yang disampaikan pada acara bertajuk ‘Sosialisasi Pencegahan Penularan Virus Corona (Covid-19) dan Pengembangan Posyandu Keluarga di Kabupaten Lombok Barat’ oleh Dinas Kesehatan Lobar, mengingatkan agar masyarakat Lobar tidak perlu panik dengan merebaknya virus corona.

“Waspada sangat penting, namun, panik, tidak perlu dan harus dihindari,” ujar bupati dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar, Dr H Baehaqi.

Bangsa Indonesia, lanjut bupati, saat ini sedang mengalami keresahan terkait merebaknya wabah virus Corona atau Covid -19. Meskipun sampai saat ini di Kabupaten Lombok Barat belum ada laporan tentang adanya pasien yang terjangkit virus corana. Dalam menghadapi isu ini, pesan bupati, masyarakat tidak perlu resah dan lebih melakukan proteksi diri ataupun pencegahan supaya tidak terkena virus corona melalui pola perilaku hidup bersih dan sehat.

Hal ini, lanjutnya, adalah sesuai dengan instruksi gubernur Nusa Tenggara Barat terkait bagaimana cara kita menyikapi corona yaitu jangan panik; waspada bila muncul gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan,dan demam, serta segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu juga melalui pola hidup sehat seperti rajin cuci tangan menggunakan sabun antiseptic, menghindari memegang area muka, mulut, hidung bila tangan belum dicuci, dan menggunakan masker (terutama bagi orang yang sedang sakit saluran pernafasan).

Upaya pencegahan lain juga dengan makan dan minum teratur yang bergizi, tidak memakan daging yang tidak dimasak, tidur dan istirahat cukup, menghindari konsumsi minuman beralkohol, serta tidak merokok karena dapat menurunkan daya imunitas tubuh.

“Melalui kesempatan ini, diharapkan agar semua yang hadir di sini dapat mensosialisasikan tentang Virus Corona ini, sehingga masyarakat tidak merasa takut dan resah,” harap bupati.

Sekda Baehaqi, menambah pesan bupati, mengingatkan salah satu wujud kepedulian terhadap kesehatan termasuk bagian dari upaya mencegah corona adalah melalui gerakan ‘Ijo, Nol Dedoro’. Gerakan ini merupakan tema dari hari ulang tahun (HUT) Lobar yang ke-62 tahun 2020 yang berpuncak pada 17 April mendatang.

“Ini juga sesuai dengan imbauan provinsi (NTB) tentang ‘zero waste’, tetapi kita menggunakan istilah Sasak, supaya dipahami inak-inak (ibu-ibu), papuk-papuk (kakek-kakek dan nenek-nenek),” ujar Baehaqi. Dikatakan Baehaqi, 400 kepala sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) telah dikumpulkan untuk mensosialisasikan gerakan ‘Ijo Nol Dedoro’, dengan menyediakan fasilitas memilah sampah organik dan non organik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, dalam paparannya menjelaskan covid merupakan kepanjangan dari corona virus disease, sedangkan 19 mewakili tahun munculnya virus yaitu 2019.

“Covid nama penyakitnya, corona nama virusnya,” jelas kadikes. Corona, jelas kadikes, bukanlah virus corona yang pertama, tetapi ada juga SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

“Jadi corona virus ini tidak sendiri-sendiri, banyak sepupu-sepupunya, yang di Cina merupakan corona virus yang ke-7,” ujar Nurhandini.

Dalam konteks Indonesia, sebut Nurhandini, dengan ditemukannya 6 pasien corona, maka sudah termasuk kejadian luar biasa nasional sehingga NTB termasuk Lombok Barat juga merupakan kejadian luar biasa. Nurhandini berpesan agar menghindari kontak dengan binatang yang menjadi penyebab corona.

“Corona ini penyebabnya biasanya binatang, corona yang di Cina penyebabnya diduga adalah kelelawar, sementara yang MERS Covid di Timur Tengah penyebabnya adalah onta,” ujarnya. Sampai saat ini, kata Kadikes, belum ditemukan vaksin untuk corona padahal corona sudah menyebar ke 50 negara.

“Corona sudah menyebar ke 50 negara, tren nya saat ini kasus di Cina menurun, tapi di luar Cina naik. Hampir semua benua sudah kena, sehingga status saat ini masih disebut endemi” tuturnya. Bila seluruh benua kena termasuk Afrika yang saat ini satu-satunya benua yang belum terkena, maka akan disebut pandemi.

Kepala Dinas Kesehatan Lobar, drg Hj Ni Made Ambaryati menjelaskan acara sosialisasi mengundang 160 orang yaitu dari OPD se-Lobar, DPRD khususnya Komisi IV, 10 camat, PKK, gabungan organisasi wanita (GOW), IISWARA, kepala-kepala Puskesamas, dari Dinas Kesehatan Lobar 25 orang, dan para da’i kesehatan. Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun Fauzan Khalid.

Sumber : Humas Lombok Barat

Sosialisasi Pencegahan Corona, Pesan Bupati Lombok Barat: Jangan Panik!Giri Menang – Senin, 9 Maret 2020. Merebaknya…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 09 Maret 2020

Wagub NTB Puji Potensi Pulau Lombok dan Sumbawa

Giri Menang, Senin 9 Maret 2020. Wakil Gubernur (wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj.Siti Rohmi Djalilah menyatakan, secara umum, potensi alam di daerahnya cukup beragam. Hal tersebut disampaikan saat memberikan arahan pada acara Rapat Kerja Teknis, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berlangsung di
Senggigi-Lombok Barat, Senin (9/2/2020).

Wagub menyebut, bicara lingkungan, pihaknya sedang menggiatkan dua program yakni NTB Bersih (Zero Waste) dan NTB Hijau. Kedua program ini, kata wagub, intinya merujuk pada lingkungan.

“Untuk Program NTB Bersih, kami menargetkan 70 persen pengelolaan sampah dan 30 persen mengurangi,” sebutnya di hadapan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ketua Komisi IV DPR RI Dapil NTB, Kadis LH se Indonesia, Bupati Lombok Barat serta seluruh Dirjan lingkup Kemen LH dan Kehutanan.

Wagub juga bersyukur, dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) sebagian digunakan untuk pengelolaan sampah. Dan seluruh desa se NTB menerima, sehingga pengelolaan sampah bisa merubah persepsi masyarakat bahwa, sampah bukan musibah melainkan sampah membawa sumberdaya.

“Sampah di NTB bisa dikelola menjadi pupuk dan pakan ternak. Pilot projet pengelolaan sampah menjadi pupuk dan pakan ternak ada di Desa Lingsar-Lombok Barat,” puji wagub seraya menunjuk kehadiran Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid, satu-satunya bupati/walikota se NTB yang hadir.

Tidak berhenti sampai di situ, wagub juga mempromosikan pengelolaan sampah organik dan non organik menjadi bahan bakar. Hal ini sudah dilakukan kerja sama dengn pihak PLN. Diharapkan, kegiatan pengelolaan sampah ini akan menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Program lain sebut wagub adalah NTB Hijau. Hal ini ratusan lebih desa berada di pelosok pesisir. Lahannya sebagian gundul. Melalui program NTB Hijau ini, desa-desa tersebut akan tersentuh oleh penghijauan dengan memberikan bantuan bibit dari provinsi dan pusat.

Sumber : Humas Lombok Barat

Wagub NTB Puji Potensi Pulau Lombok dan SumbawaGiri Menang, Senin 9 Maret 2020. Wakil Gubernur (wagub) Nusa Tenggara…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 08 Maret 2020

Bupati Lombok Barat Launching ‘Ijo Nol Dedoro’

Giri Menang, 9 Maret 2020-Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid melaunching gerakan bersama dan gotong royong ‘Ijo Nol Dedoro’. Hal ini dalam upaya mewujudkan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bebas dari sampah organik dan non organik untuk mendukung program Zero Waste di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Seiring sejarah, Kabupaten kita tercinta akan memasuki usia ke-62 tahun di 17 April 2020 ini. Usia itu seyogyanya membuat dinamika perkembangan kesejarahan Kabupaten Lombok Barat semakin baik dan positif. Banyak hal positif, prestasi, dan kegemilangan yang telah kita torehkan bersama. Namun kegembiraan itu juga beriringan dengan dinamika kebutuhan pembangunan yang tidak akan pernah bisa cukup dan usai,” kata bupati saat menjadi Inspektur Upacara sebelum melaunching ‘Ijo Nol Dedoro’ di Lapangan SMPN 1 Gerung, Senin (9/3).

Pada kesempatan itu, Fauzan mengajak semua kalangan untuk bekerja sama dan bergotong royong. Tugas ini adalah milik bersama dalam menjalankan roda pemerintahan yang transparan dan akuntabel, pembangunan yang efektif dan efisien, serta pelayanan publik yang partisipatif sehingga semangat bijaksana Patut Patuh Patju menjadi milik semua yang teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari.

“Usia ke-62 Kabupaten Lombok Barat ini, kita menetapkan tema ‘Ijo, Nol Dedoro’ sebagai apresiasi kita terhadap kecenderungan global untuk go green life dan green governance,” akunya.

Dilanjutkan Fauzan, pemerintah harus menjadi terdepan memulai aksi peduli terhadap lingkungan. Banyaknya kejadian alam ekstrem dan berakibat pada bencana adalah akibat perubahan iklim atau climate change yang disebabkan oleh pembangunan yang tidak pro terhadap harmoni ekologis. Namun pemerintah tidak bisa berdiri dan bekerja sendiri. Gerakan menanam pohon, reboisasi, atau konservasi alam akan menjadi semakin bernilai bila menjadi gerakan bersama yang justru diawali di seluruh kawasan perdesaan. Semua dusun bergerak. Semua desa bergerak. Semua Kecamatan bergerak kembali menggiatkan penanaman pohon, maka Kabupaten Lombok Barat akan menjadi Kabupaten dengan sejuta pohon dan Kabupaten Hijau.

“Untuk mewujudkan Kabupaten Hijau tersebut, secara holistik juga harus dibarengi dengan cara memperlakukan sampah dengan baik. Ketika Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggulirkan gerakan lingkungan bernama Zero Waste, maka sebagai lanjutan dari Go Green Governance, kita meletakkannya secara bersama dalam gerakan ‘Ijo, Nol Dedoro’ yang memiliki makna denotatif dengan Zero Waste itu,” jelasnya.

Disebutkan Fauzan, untuk tahun lalu, produksi sampah warga perdesaan Kabupaten Lombok Barat mencapai 486,85 ton setiap hari. Belum lagi jika secara khusus menghitung untuk kawasan perkotaan seperti Kediri, Gerung, Gunung sari, dan Narmada. Jumlahnya untuk kawasan kota saja menyuplai sampah sebanyak 221,03 ton per hari.

“Jadi kalau dihitung rata-rata dengan jumlah penduduk kita yang mencapai lebih dari 685 ribu jiwa, maka setiap kita telah menghasilkan sampah sebesar 1 kilogram lebih per jiwa per hari. Luar biasa banyak. Luar biasa menggunung. Luar biasa membuat kita tidak nyaman. Dan luar biasa memusingkan,” terangnya.

Dengan kenyataan data tadi, ulang tahun ke-62 harus menjadi momentum bersama untuk menjadikan sampah sebagai masalah bersama.

“Kita memiliki pemahaman yang sama terhadap kesadaran lingkungan dengan konsep 3 R yang kita miliki. Kita ingin memilah atau reduce sampah, lalu memanfaatkan sampah agar bernilai ekonomis atau re-use, serta memanfaatkan teknologi tepat guna dengan mendaur ulang atau recycle agar sampah yang mudarat menjadi manfaat buat kita semua,” harapnya.

Untuk mewujudkan konsep indah bernama “3 R” itu, lanjut Fauzan, basis asalnya adalah kesadaran masyarakat atau bahkan kesadaran setiap individu anggota rumah tangga. Mereka harusnya tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah yang organik dan non organik bahkan sampah pecah belah, dan mengurangi bahkan tidak lagi menggunakan sampah plastik.

“Selain mengedukasi langsung ke tengah masyarakat rumah tangga, saya pun mendorong semua unit di pemerintahan mulai menjadi posko TPS 3 R. Setiap desa memiliki bank sampah, setiap sekolah memiliki fasilitas sarana prasarana sederhana untuk memilah sampah, dan setiap unit usaha di tengah masyarakat ikut membantu dengan pola 3 R itu,” tuturnya.

Bersamaan dengan itu, tahun ini juga semakin fokus untuk memenuhi sarana prasarana pengelolaan sampah.

“Insya Allah kita akan mengupayakan 5 titik lokasi se-Kabupaten Lombok Barat untuk kita desain menjadi TPS dengan skema 3 R. 5 lokasi tersebut tidak hanya menjadi tempat buang dan mengumpulkan sampah, namun menjadi pusat edukasi, pusat pengolahan, dan pusat transformasi agar sampah memberi manfaat secara ekonomis. Saya mendorong seluruh pihak untuk terlibat dalam hal itu,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Gerung H. Junaidi menuturkan dengan telah dilaunching-nya gerakan bersama dan gotong royong ‘Ijo, Nol Dedoro’ di Kabupaten Lombok Barat supaya di setiap sekolah untuk memulai menjalankan program ini.

“Siswa kami di SMPN 1 Gerung bukan hari ini memulai program ini, tetapi sudah dijalankan sejak beberapa bulan lalu. Kami juga siapkan bagaimana anak-anak ini peduli terhadap sampah terutama bagaimana mereka bisa memisahkan sampah organik, non organik dan sampah dari logam,” katanya.

Dari program ‘Ijo, Nol Dedoro’, lanjutnya, pihak sekolah sudah menyiapkan beberapa tong sampah, tong sampah warna hijau untuk sampah organik, kuning untuk sampah non organik dan merah untuk sampai yang logam.

“Aplikasi yang sudah kita laksanakan di sekolah, anak-anak kita untuk membiasakan membawa minuman dari gelas tupperware. Di kantin sekolah juga kita rencanakan untuk tidak menjual barang-barang yang berkaitan dengan plastik, besok jajanan maupun nasi disajikan menggunakan piring dan tidak dibungkus lagi,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan, sudah menginovasi sampah yang tidak berguna seperti sampah plastik dibuat menjadi bunga-bunga yang bisa dimanfaatkan di sekolah sebagai hiasan.

“Kita mulai dari SMPN 1 Gerung untuk menggalakan terus gerakan bersama dan gotong royong ‘Ijo, Nol Dedoro’ ke depan, 100 persen sampah itu belum bisa kita laksanakan tetapi paling tidak bisa kita kurangi 70 persen sampah,” harapnya.

Sumber : Humas Lombok Barat

Bupati Lombok Barat Launching 'Ijo Nol Dedoro'Giri Menang, 9 Maret 2020-Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 08 Maret 2020

Bupati Minta Dibangun Tiga Lapangan Voley di Lombok Barat

Giri Menang – Minggu, 8 Maret 2020. Kejuaraan Bola Voley se Pulau Lombok memperebutkan piala bergilir Bupati Lombok Barat kembali digelar untuk ketiga kalinya di lapangan Bola Voley Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid menyambut baik kejuaraan bola voley yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas para atlit bola voley Lombok Barat khususnya.

Bupati Fauzan memahami keinginan masyarakat Desa Labuapi agar pelaksanaan open tournament voley Bupati Cup HUT Lombok Barat ke-62 tahun ini bisa diselenggarakan di Desa Labuapi. Hal ini selain lebih menyemarakkan dan memasyarakatkan olahraga voley di kalangan masyarakat Labuapi khususnya generasi muda juga bisa menjadi rujukan desa-desa lainnya untuk bias membangun lapangan voley seperti di Labuapi ini.

“Untuk itu saya minta kepada Kepala Dinas PUTR selaku Ketua PBVSI Lombok Barat agar bisa membangun Lapangan Bola Voley seperti ini di lokasi lain yang menjadi titik potensial sumber atlit voley di Lombok Barat. Dua titik yang saya maksudkan yakni di Desa Kumbung, Kecamatan Kuripan dan Desa Batukumbung, Kecamatan Lingsar. Selain itu dalam pertandingan ini diminta kepada para atlit untuk selau menjunjung tinggi sportivitas bertanding, ” ujar Bupati.

Pada kesempatan itu Bupati juga menyinggung tema HUT Lombok Barat ke-62 tahun 2020 yakni ‘Ijo Nol Dedoro’. Ijo dimaksud yakni diharapkan masyarakat Lombok Barat bisa menanam pohon di mana saja terlebih saat ini musibah banjir, tanah longsor selau terjadi.

“Untuk menghindari bencana tersebut mari kita sama-sama menanam pohon. HUT Lombok Barat ke-62 juga akan kita rangkai dengan gerakan menanam pohon di beberapa tempat,” kata bupati.

Bupati lebih jauh menjelaskan Nol Dedoro dimaksudkan agar masyarakat tetap peduli terhadap kebersihan lingkungan yang dimulai dari rumah. Tidak membuang sampah di sembarang tempat. Di setiap desa juga nanti akan dibentuk kelompok-kelompok kebersihan sampah.

Selain itu juga diharapkan masyarakat yang berbelanja untuk menghindari pemakain plastik. Pisahkan mana sampah organik dan anorganik yang bisa memberi manfaat lebih dan menguntungkan bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua paniatia pelaksana H Iwan Setiawan melaporkan, atlit bola voley Lombok Barat mencatat prestasi membanggakan. Buktinya dua kali penyelenggaraan Poprov NTB, Lombok Barat selau meraih medali emas.

Dikatakan, pertandingan ini diikuti oleh 24 Tim se Pulau Lombok yang diikuti oleh sejumlah pemain-pemain top voley bahkan yang aktif dalam pertandingan proliga voley juga turut serta dalam event ini. Pertandingan ini akan berlangsung selama 1 bulan mulai 8 Maret hingga 17 April 2020 dengan menggunakan system pertandingan setengah kompetisi.
“Kita berharap voley Lombok Barat dengan berbagai capaian prestasi yang diukirnya selama ini akan semakin maju dan terus berkembang,” ujar Iwan Setaiawan.

Pada kesempatan tersebut Bupati melakukan servis bola pertama menandai pertandingan pembuka antara klub Voley PLN Mataran dan Klub Ober, Lombok Tengah. Pada kesempatan tersebut hadir Sekda Lombok Barat H Baehaqi, Asisten I Agus Gunawan, Asisten II H Mahyudin, Ketua PBVSI Lombok Barat Made Arthadana dan Muspika kecamatan Labuapi.

Sumber : Humas LOmbok Barat

Bupati Minta Dibangun Tiga Lapangan Voley di Lombok BaratGiri Menang – Minggu, 8 Maret 2020. Kejuaraan Bola Voley se…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Minggu, 08 Maret 2020

Bupati Lombok Barat Berharap Desa Juga Diaudit

Giri Menang – 6 Maret 2020. Dalam rangka peningkatan profesionalisme tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dan kinerja keuangan di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Barat, Inspektorat Kabupaten Lombok Barat menggelar Pelatihan Kalangan Sendiri (PKS). Kegiatan itu mengangkat tema “Sinergitas Aparat Penegak Hukum dan Inspektorat dalam Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lombok Barat” yang diikuti oleh 45 orang. Mereka adalah PNS fungsional yang ada di lingkup Inspektorat Lombok Barat dan diselenggarakan di Hotel Jayakarta-Senggigi, Jumat (6/2) kemarin.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid dalam arahannya meminta, Inspektorat tidak hanya sekedar mengaudit OPD di Pemkab Lombok Barat, namun tiap tahun bisa melakukan audit ke masing-masing desa.

“Karena DD (dana desa) dan ADD (alokasi dana desa) tiap tahun meningkat, saya minta kepala desa juga diaudit tiap tahun,” kata bupati yang tujuannya agar di Lombok Barat tidak terjadi masalah terkait keuangan desa.

Audit kepada Pemerintah Desa, tambah Fauzan, agar dilakukan sekali dalam setahun guna pembinaan kepada aparatur pemerintah desa mengingat besarnya anggaran yang dikelola.

“Kita ingin sekali semua pemerintah desa, tidak pakai sample supaya diaudit tiap tahun,” tegas Bupati Fauzan di hadapan Inspektur Inspektorat Lombok Barat, nara sumber serta seluruh peserta pelatihan.

Dikatakan, audit oleh Inspektorat kepada desa sifatnya adalah pembinaan sebagai semangat dasar Inspektorat selaku APIP.

Ppelatihan itu sendiri, menurut Fauzan, sangat penting dan strategis, lebih-lebih dalam instruksi Inspektorat. Ke depan agar terus diperdalam lagi. Beralasan, karena tidak ada aparat hukum dalam menangani suatu perkara yang terkait dengan aparat sipil negara yang langsung menangani suatu perkara tetapi harus melakukan koordinasi dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), kecuali yang bersifat operasi tangkap tangan (OTT).

Di tempat yang sama, Inspektur Inspektorat Kabupaten Lombok Barat, H Ilham dalam laporannya mengatakan, outcome dari kegiatan ini agar meningkatnya Kompetensi Aparat Pengawasan.

“Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi fungsional Inspektorat dalam pemeriksaan (Audit Investigatif,red) terkait penanganan pengaduan masyarakat,” kata Ilham.

Dari pelatihan yang berlangsung dua hari ini, peserta dapat memahami tentang pemeriksaan, yaitu Audit Investigasi terkait perhitungan kerugian Negara. Peserta juga agar mampu menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan dengan tujuan tertentu terkait perhitungan kerugian Negara secara memadai.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah nara sumber dari Inspektorat, BPKP Perwakilan NTB dan Kepolisian Resort Lombok Barat.

Sumber  : Humas Lombok Barat.

Bupati Lombok Barat Berharap Desa Juga DiauditGiri Menang – 6 Maret 2020. Dalam rangka peningkatan profesionalisme…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Sabtu, 07 Maret 2020

WARGA DESA KEKAIT APRESIASI PROGRAM PEMDA MENYAPA DESA

Giri Menang – 6 Maret 2020. Warga asal Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Sadikin (45), mengaku senang atas pelayanan yang ia terima. Sadikin sejak pukul 9.00 pagi sengaja menghampiri mobil samsat keliling yang sudah parkir di halaman Kantor Desa Kekait untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan miliknya. Setelah itu, ia pun menghampiri meja petugas kesehatan untuk diperiksa kesehatannya.

Pria yang berprofesi sebagau buruh ini mengatakan, dari rangkaian pelayanan yang ia terima dari para petugas, ia sangat dipermudah dan baginya sangat memuaskan. Sadikin mengetahui ada pelayanan seperti samsat keliling dan layanan kesehatan ini dari pengumumam di masjid yang dilakukan oleh pihak desa.

“Tadi cek kesehatan, tensi darah saya dicek dan saya dikasih obat, Alhamdulillah sudah mendapatkan layanan kesehatan geratis,” seru Sadikin usai melakukan cek kesehatan.

Senada dengan Sadikin, Ibu Nadal Hayati juga gembira mengetahu adanya pelayanan kependudukan di desanya, ia bersama suami dan bayi perempuannya sengaja datang ke kantor desa untuk mendapatkan pelayanan kependudukan. Ibu yang berpropesi sebagai guru di salah satu madrasah ini juga gembira karena ia tidak harus pergi ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Gerung untuk mengurus kartu keluarga.

“Saya detang kesini mengurus kartu keluarga, saya mau memasukkan nama anak saya di kartu kelurga karena kemarin sekitar 4 bulan bayi saya baru lahir. Saya senang adanya program ini (Pemda Menyapa Desa) karena sangat membantu bagi masyarakat yang sangat sibuk,” ungkap Hayati.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. Baehaqi yang sudah datang sejak pagi mengatakan program Pemda Menyapa Desa di Desa Kekait yang merupakan yang kelima pelaksanaan program ini akan terus dievaluasi serta akan terus melakukan penyempurnaan ke minggu berikutnya. Hal ini, kata sekda, untuk melakukan pelayanan perima kepada masyarakat serta menggali informasi. Sehingga ke depan belanja daerah dalam RPJMD di tahun 2021 nanti akan lebih fokus.
“Di samping kegiatan ini ruhnya adalah silaturahim dan diakhiri dengan sholat jumaat bersama Bupati, Sekda dan seluruh Kepala OPD. Jadi di sini kita lebih memahami kebutuhan masyarakat, maka pelayanan akan lebih fokus,” seru Sekda.

Baehaqi juga memastikan dibminggu berikutnya Program Pemda Menyapa Desa akan menambah pelayanan, ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan Polres Lombok Barat untuk memberikan pelayanan sim keliling. Selain itu, ia juga berencana akan menambah pelayanan perijinan dan lainnya.

“Ajang ini selain memberikan layanan sebenarnya juga sebagai informasi kepada masyarakat. Dan intinya hajatan pemda adalah dalam rangka mempercepat kesejahteraan masyarakat dan ini adalah salah satu medianya,” kata Baehaqi.

Sumber : Humas Lombok Barat

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 06 Maret 2020

 

Gedung Rumah Sakit Awet Muda Harus Ramah Disabilitas

Giri Menang – 5 Maret 2020. Dalam ekspose pengembangan pembangunan fisik Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) yang digelar di ruang rapat Jayangrane Kantor Bupati Lombok Barat dan dihadiri oleh sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menginstruksikan perencanaan pembangunan fisik rumah sakit harus memperhatikan akses-akses disabiltas atau masyarakat yang berkebutuhan khusus.

Fauzan berharap pembangunan fisik di RSAM agar menambahkan konsep green design yang menjadi pembeda dengan rumah sakit lain. Selain itu bupati juga menginstruksikan pembangunan fisik juga harus mengadopsi arsitektur yang mencerminkan daerah, seperti atap yang berbentuk atap bencingah atau kubah. Ornemen-ornamen juga harus ada unsur kedaerahan yang berupa lumbung dan cukli.

“Saya berharap pelayanan jadi lebih prima, dan penataan lahan yang paling depan kurang teratur untuk itu saya berharap ditata dengan rapi,” kata Fauzan.

Sementara itu, Direktur RSAM dr. AAN Surya Natha mengatakan bahwa di Tahun 2020 ini adalah tahun yang sangat strategis untuk RSAM dalam upaya kesiapan penambahan jenis layanan yang akan berdampak pada peningkatan pelayanan. Pasalnya, ada 4 Paket pembangunan fisik yang akan dilaksanakan di tahun 2020 ini. Bangunan fisik konstruksi, kata Aan, bersumber pertama dari dana Dana Alokasi Khusus (DAK), itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan gedung rawat inap lantai dua, yang akan memakan biaaya sekitar Rp 7 milyar lebih. Ada juga pembangunan instalasi bedah sentral dengan anggaran sekitar Rp 9 milyar lebih, jadi total dari DAK untuk pembangunan fisik sekitar Rp 18 milyar.

“Selanjunya dari dana pinjaman daerah sekitar Rp 6 miliyar akan dialokasikan untuk pembangunan gedung ICU sebesar Rp 5 miliyar lebih dan pembangunan gedung genset sebagai pendukung sebesar Rp 814 juta,” kata dr.Aan.

Sumber : Humas Lombok Barat.

 

LOMBOK BARAT SIAP HADAPI CORONA

Giri Menang, 4 Maret 2020 – Setelah wabah virus Corona atau COVID-19 sudah mulai merambah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian warga menanggapinya dengan penuh resah. Isyu pasien suspect COVID-19 di Kabupaten Lombok Timur begitu menghentak, namun seperti dimuat oleh berbagai media ternyata dipastikan hanya menderita TB Paru kronis. Lalu beredar lagi kabar ada pasien asal India suspect Corona dan saat ini telah ditangani secara serius oleh Rumah Sakit Umum Provinsi NTB.

Di Kabupaten Lombok Barat sendiri dipastikan sampai saat ini belum menangani satupun pasien suspect COVID-19. Demikian dipastikan oleh Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, dr. H. Ahmad Taufik Fathony saat dihubungi melalui telpon, Rabu (4/3/2020).

“Sampai sekarang di Lombok Barat tidak ada yang terindikasi ke arah terkena virus Corona atau Covid-19,” terang Fathoni.

Namun demikian, tegas dokter Toni, demikian ia biasa dipanggil, pihaknya telah meminta agar Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju (RSUD Tripat) dan RSUD Awet Muda Narmada menyiapkan sarana prasarana berupa ruang isolasi dan tim yang secara khusus memberikan penanganan bila ditemukan ada pasien terjangkit virus mematikan tersebut.

Di kesempatan terpisah, Direktur RSUD Tripat drg. H. Arbain Ishaq membenarkan pihaknya telah menyiapkan ruang khusus yang dimaksud.

“Secara khusus kita tidak memiliki ruang isolasi. Akan tetapi kita menyiapkan satu ruang besar dengan mengorbankan 3 sampai 4 bed untuk kita jadikan ruang isoloasi. Begitu pula dengan tim, kita sudah siapkan. Kalaupun ada pasien yang suspect Corona, pasti segera akan kita rujuk ke RSUP yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah,” terang Arbain.

Baik Arbain maupun Toni meminta agar masyarakat tidak panik terhadap wabah tersebut.

“Kita berharap aspek pencegahan dini bisa kita lakukan. Masyarakat bisa mencegah berbagai jenis virus, termasuk Covid-19 dengan mencuci tangan dengan sabun secara benar, sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan orang lain yang terindikasi sakit, hindari kontak dengan binatang pembawa virus seperti kelelawar atau ular, hindari makan daging mentah, dan hindari terlalu sering menggosok-gosok mulut, hidung, dan mata. Bila menderita demam lebih dari 38,5 derajat celcius yang disertai dengan batuk pilek dan sesak nafas agar segera memeriksakan diri ke p dokter , puskesmas atau rumah sakit,” terang dokter Toni panjang lebar.

Khusus kepada penderita batuk, dokter Toni mewanti-wanti agar menerapkan tata cara etika batuk yang tidak berhadap-hadapan langsung dengan orang lain yang membuat air liur atau dahaknya mengenai orang lain.

“Terutama kepada para penderita batuk dan pilek, agar memakai masker untuk menghindari penularan ke orang lain,” ujar dokter Toni.

Soal masker tersebut, Kepala Bidang P3KL itu memastikan stock masker khusus untuk para tenaga medis dan para medis, bahkan untuk pasien di Kabupaten Lombok Barat masih aman untuk 2 sampai 3 bulan ke depan.

Hasil pantauan di RSUD Tripat sendiri, dari ratusan pasien yang memeriksakan diri di BLUD milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat itu, penyakit terbanyak yang diderita pasien adalah hipertensi dan diabetes melitus.

Sumber: Humas Lombok Barat

LOMBOK BARAT SIAP HADAPI CORONAGiri Menang, 4 Maret 2020 – Setelah wabah virus Corona atau COVID-19 sudah mulai…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 04 Maret 2020

‘Ijo Nol Dedoro’ Jadi Gaya Hidup, Pinta Bupati

Giri Menang – 2 Maret 2020. Hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) ke-62 tahun 2020 ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan peringatan serupa di tahun-tahun sebelumnya. Kali ini HUT Lobar lebih ditekankan pada kepedulian semua pihak baik Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Lombok Barat maupun masyarakat Lobar untuk lebih peduli pada lingkungan dan kebersihan. Karena itu, tema HUT Lobar tahun ini dipilih “Ijo, Nol Dedoro”.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan, tema HUT dijadikan sebagai gaya hidup dan penerapannya harus mulai dari diri sendiri serta harus konsisten dengan tema yang diangkat.

“Kita semua harus konsisten, saya juga harus konsisten. Di ruangan kerja jangan ada lagi makanan atau minuman plastik. Kita harus cerminkan nilai-nilai yang kita angkat dalam HUT ke-62 ini,” tegas Bupati Fauzan pada Rapat Pimpinan (Rapim) II yang berlangsung di Aula Bupati Lombok Barat, Giri Menang.

Selain itu, bupati juga mengatakan, tidak ada target yang mudah atau muluk, tetapi hal itu bisa tercapai dengan bersama-sama bergerak dengan ditopang kebersamaan. Untuk mencapai keberhasilan itu dibutuhkan kebersamaan dan menyampingkan ego personal.

“Tidak ada keberhasilan personal, tidak ada keberhasilan lembaga, tidak ada keberhasilan bupati, yang ada adalah keberhasilan kita semua masyarakat Lombok Barat. Ini gampang diucapkan tetapi sulit (dilaksanakan) ,” tekan bupati.

Menurut bupati, hal yang harus dilakukan adalah dengan membuang ego personal. Tidak bisa terbentuk ego sektoral jika ego personal masih dikedepankan. Cara menekan ego personal kata bupati, adalah dengan cara menunjuk kekurangan atau kelemahan kepada diri sendiri. Selanjutnya berusaha memperbaiki dan mencari kelebihan orang lain. Setelah itu secara bersama-sama bekerja untuk mencapai target bersama yang sudah ditetapkan.

Asisten III Setdakab Lombok Barat H. Mahyudin mengatakan, launching kegiatan HUT Lobar ke-62, 17 April 2020 ini akan dimulai pada Senin 8 Maret 2020 mendatang. Dengan mengkampanyekan ‘Ijo Nol Dedoro’, di seluruh perkantoran dan sekolah. Ia menekankan agar setiap isi pidato di setiap sekolah maupun perkantoran menyangkut sadar kebersihan sehingga Lobar menjadi benar-benar tidak ada sampah atau nol sampah.

“Semua kepala OPD pidato tentang itu (Nol Dedoro, red) termasuk di sekolah. Insyallah nanti kita launching di salah satu madrasah untuk mengkampanyekan nol dedoro ini. Supaya nyambung dengan program provinsi,” imbuhnya.

Mahyudin juga menambahkan, HUT Lobar ke-62 tahun ini dihajatkan mulai dari pemerintah dan untuk masyarakat Lobar, maka kegiatan setiap OPD dibiayai oleh OPD yang menyelenggarakan. Mahyudin juga menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang harus dikolabolarasikan seperti Forest Tracking yang akan dilaksanakan di Kecamatan Narmada. Kegiatan ini akan mengambil rute Desa Sesaot menuju Desa Kumbi. Pada waktu bersamaan direncanakan akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tentang pemberdayaan masyarakat sekitar hutan serta akan dilaunching di pintu pendakian Rinjani melalui Sesaot.

“Oleh masyarakat di sana kita akan disambut oleh pesta rakyat yang menampilkan berbagai produk desa sekitar. Untuk itu kalo membawa air jangan menggunakan plastik dan jangan buang plastik sepanjang jalan serta jangan bawa bekal. Tapi kita belanja di sana agar bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Mahyudin.

1 161 162 163 164 165 395