LOMBOK BARAT MENUJU KABUPATEN ELIMINASI MALARIA

Giri Menang, Rabu 28 Agustus 2019 – Beberapa pemerintah daerah sudah menunjukkan komitmen untuk mempercepat eliminasi malaria di masing-masing daerahnya. Termasuk Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang sebenarnya sudah mencanangkan pada 2019 sebagai kabupaten eliminasi malaria.

Namun sejak Agustus 2018, dengan terjadinya gempa 7 SR membuat situasi berubah drastis. Di luar perkiraan, kasus Malaria menjadi sangat cepat menyebar. Dari yang awalnya hanya tiga kasus, kemudian selama bencana hingga Desember 2018 menjadi 1.015 kasus positif Malaria di Lombok Barat.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat H. Rachman Sahnan Putra usai membuka kegiatan ‘Monitoring dan Supervisi Penanggulangan Malaria di Kabupaten Lombok Barat’ di Hotel Santika Mataram, Rabu (28/8).

Kegiatan yang digelar oleh Yayasan Save the Children itu juga dihadiri jajaran Dinas Kesehatan Lombok Barat, para Camat, Kepala UPT BLUD Puskesmas, Kepala Desa, dan masyarakat.

“Dengan berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dibantu oleh provinsi, pusat, daerah-daerah lain, beberapa NGO, lembaga swadaya masyarakat melakukan upaya-upaya pencegahan, penanggulangan, pengobatan setiap kasus Malaria. Tahun 2019 ini masih ada 332 kasus yang terus kita kawal supaya tidak menyebar dan sembuh dari malaria,” jelas Rachman.

Bencana gempa satu tahun silam menjadi salah satu momen terberat yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Di saat pemerintah berupaya memulihkan kondisi pasca gempa, kasus Malaria di tengah masyarakat terdampak gempa tiba-tiba muncuk dan semakin lama semakin besar.

Dengan kondisi darurat saat itu, kemampuan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, baik SDM, sarana prasarana, bahkan anggaran untuk memulihkan kondisi dari ancaman malaria sangat minim.

Bupati H. Fauzan Khalid kemudian menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria untuk Kabupaten Lombok Barat. Walaupun penetapan status tersebut berisiko secara politis, namun bupati tidak ingin mengambil resiko lebih besar lagi dengan tidak menetapkannya.

Untuk itu, dengan mempertimbangkan keselamatan masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menetapkan KLB Malaria untuk tiga wilayah kerja Puskesmas Meninting, Puskesmas Gunungsari, dan Puskesmas Penimbung saat itu.

Pasca penetapan dan dukungan pemberitaan media berskala nasional, penanganan malaria tersebut menjadi lebih massif. Hasilnya, berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, BNPB, WHO, Unicef, dan lainnya ikut membantu pemerintah daerah.

“Beberapa NGO juga ikut terlibat, salah satunya adalah yang saat ini dibackup oleh UNICEF, yaitu Save The Children. Mereka juga melakukan pemerikasaan sediaan darah lanjutan di lapangan, melakukan pelatihan terhadap kader, meningkatkan kapasitas petugas, petugas laboratorium, petugas perawat yang turun. Kemudian mereka ada tim, ada 12 tim yang diketuai oleh seorang dokter, terus melakukan pemantauan di lapangan dalam rangka mencegah penyebaran lebih lanjut,” paparnya.

Bersama Yayasan Save the Children, Dinas Kesehatan Lombok Barat selama enam bulan terakhir juga sudah melakukan upaya pengentasan penyakit malaria melalui program Preventing and Response to Malaria Outbreak (Promote).

“Semua upaya ini kita harapkan nantinya Lombok Barat benar-benar tujuan akhirnya, goalnya adalah kabupaten yang Eliminasi Malaria, artinya terbebas dari Malaria. Mohon do’a dari kita semua dan upaya kita semua. Ini akan bisa terlaksana kalau semua orang, semua stakeholder ikut bergerak bersama-sama mencegah, menanggulangi Malaria di Kabupaten Lombok Barat,” harap Rachman.

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2215940071861661/2215939585195043/?type=3&theater

PKK KECAMATAN LABUAPI JUARAI LOMBA MASAK SERBA IKAN TINGKAT KABUPATEN

Giri Menang, Rabu 28 Agustus 2019 – Dalam rangka menciptakan ragam menu masakan ikan untuk kesehatan masyarakat, mencegah stunting dan mencerdaskan anak, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat menggelar lomba masak serba ikan tingkat Kabupaten Lombok Barat.

Berdasarkan kreativitas, penyajian, cita rasa, higienis, nilai gizi, dan bagaimana tingkat keterampilan dalam memasak, PKK Kecamatan Labuapi berhasil keluar sebagai juara pertama. Nantinya, PKK Kecamatan Labuapi juga akan mewakili Lombok Barat dalam ajang serupa untuk tingkat Provinsi NTB.

“Alhamdulillah PKK Kecamatan Labuapi menjadi juara pertama. Terimakasih atas semua dukungan para pihak, dari Dinas Kelautan dan Perikanan, TP-PKK Kabupaten, dan juga anggota TP-PKK Kecamatan Labuapi. Selama ini kami selalu melakukan pelatihan-pelatihan dengan mengundang para cheff untuk memberikan pembinaan,” ujar Hj. Lina, Ketua TP-PKK Kecamatan Labuapi.

Sementara itu Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq dalam kesempatan itu menargetkan PKK Kecamatan Labuapi sebagai perwakilan Lombok Barat menjadi juara di NTB. Mengambil contoh Desa Suranadi yang berhasil mengharumkan nama Lombok Barat melalui Lomba Desa tingkat nasional, sekda yakin PKK Kecamatan Labuapi mampu berprestasi layaknya Desa Suranadi.

“Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini saya bandingkan dengan lomba desa di NTB dengan jumlah desa itu ada 995 desa. Kenapa Desa Suranadi sanggup dan mampu? Karena mereka punya kemauan untuk menjadi juara. Makanya moto kita adalah ‘Mantap’, yakni Amanah, Sejahtera, dan Berprestasi. Berprestasi disegala bidang. Kalau kita memang berusaha semaksimal mungkin insyaalah kita bisa dan jangan pernah patah semangat,” tutur Taufiq.

“Kalau kita sudah berlomba ditingkat level atas maka dinas dan pemda jangan lepas tangan. Apa yang lemah ditahun kemarin kita perbaiki dan tampilkan. Setiap OPD di kabupaten Lombok Barat harus punya prestasi di bidangnya. Kalau kita ingin jadi juara pertama mental kita harus mental juara karena itu akan memberi kita semangat. Pak Kepala Dinas dan Sekertariat Daerah akan full membackup Labuapi untuk bisa menang ke tingkat provinsi,” lanjut Taufiq.

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 28 Agustus 2019

LOMBA MASAK SERBA IKAN UNTUK TURUNKAN TINGKAT STANTING

Gerung, Diskominfotik – Kampanye gerakan mengkonsumi ikan atau gemar makan ikan terus dilakukan dengan berbagai program. Salah satu program mengkampanyekan makan ikan di Kabupaten Lombok Barat dengan melaksanakan Lomba Masak Serba Ikan. Thema lomba tersebut adalah menu masakan ikan untuk kesehatan masyarakat dalam mencegah stanting dan kesehtan anak.

Demikian dikemukakan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lombok Barat Ir. H Subandi ketika memberikan laporan pada acara Lomba Masak Serba Ikan di Halaman Rumah Kemasan Penginges Rue Jalan Selaparang Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung, Rabu (28/8/2019).

Dikatakan,  Lomba Masak Serba Ikan pada tahun ini merupakan yang ke lima kalinya. Lomba tersebut diselenggarakan karena Ikan merupakan bahan makan yang harus di pertahankan karena mengandung banyak manfaat terutama dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak.

“ Thema lomba masak serba ikan adalah  menu masakan ikan untuk kesehatan masyarakat dalam mencegah stanting dan kesehtan anak.    Tujuan meningkatkan keterampilan memasak bahan baku ikan, menganekaragamkan masakan berbahan ikan,   menyebarluaskan informasi mendukung pemanfaatan sumberdaya ikan serta melakukan kampanye gemar makan ikan.  Sasarnnya menciptakan keanegaragaman menu masakan berbahan baku ikan”, ungkapnya.

Dikatakan pula, menu yang dilombakan sebanyak tiga katagori yaitu menu keluarga, menu kudapan dan balita.  Sementara peserta lomba dari seluruh Kecamatan yang ada di Lombok Barat.  Pemenang lomba masak serba ikan akan mewakili Lombok Barat pada Lomba di tingkat Provisni NTB. Bila memenangkan Lomba did Tingkat Provinsi  akan maju ke tingkat nasional yang rencananya diadakan di Makasar.

Menurut Subandi, tahun ini Lombok barat mendapat kepercayaan dari Forum Gemar Makan Ikan (FORIKAN) Nasional akan dilakukan santunan pada tanggal 17 September mendatang dalam rangka membantu pengurangan tingkat stanting yang ada di Lombok barat.  Ada empat desa terdapat stanting yaitu Desa Gili Gede, Buwun Mas, Penimbung dan Desa Mambalan. Paling banyak stantingnya ada di Desa Kuripan 280 orang, Desa Buwun Mas 251 orang dan Desa Mambalan 38 serta Desa Penimbung sekitar 58 orang.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat Hj. Sukerniati Moh. Taufiq dalam sambutannya mengatakan, ikan merupakan sumber protein  hewani yang mengandung mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh terutama pada anak-anak di masa pertumbuhan atau 1000 hari pertama kehidupan. Selain sumber protein yang murah, ikan mengandung asam amino lemak assensial, omega 3, omega 6, omega 9 yang bermanfaat untuk pertumbuhan sel sel otak. Mineral yodium, faspor, zat besi dan kalsium bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak.   Penting meningkatkan gemar makan ikan di Lombok Barat agar bebas stanting sampai tingkat desa.

“pentingnya makan ikan, maka perlu meningkatkan gerakan gemar makan ikan atau gemar ikan agar Lombok Barat bebas stanting sampai ke tingkat desa,” ungkapnya.

Dikatakan pula, standing adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek daripada usianya.  Stanting disebabkan oleh factor multi dimensi sehingga penangananya dilakukan oleh multi sector. Penyebabnya antara lain praktik pengasuhan yang tidak baik,  terbatasnya pelayanan kesehatan dan kurangnya akses makanan bergizi serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

Menurutnya, Tim Penggerak PKK dari Kabupaten sampai Desa memegang peran penting dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga stanting dengan memahami betapa pentingnya makan ikan sebagai asupan gizi anak. Mendorong tingkat konsumsi ikan  Tim Penggerak PKK kecamatan dan desa perlu dibekali dengan keterampilan dan keahlian sehinga menjadi  leader dalam membentuk generasi sehat kuat dan cerdas dalam menghadapi tantangan kedepan.

Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq dalam sambutannya menyatakan, potensi perikanan di Lombok Barat sangat besar.

“Kita punya panjang pantai sekitar 190 km dari utara sampai selatan. Kita punya potensi perikanan air payau lebih dari 800 hektar. Potensi air tawar lebih dari 12 ribu hektar. Semua itu dalam rangka meningkatkan produksi perikanan”, ungkapnya.

Menurutnya, perikanan tidak hanya bicara produksi tetapi juga bicara pengelolaan dan pemasaran. Dirinya mengimpikan di Lombok Barat ada tempat kuliner khusus yang menjadi model. Taufiq memerintahkan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan untuk mencari tempat itu.

“Coba carikan satu titik saja untuk dikembangkan. Bila ada tamu bisa diarahkan ketempat itu untuk makan ikan.  Tempat mangkal yang dikelola dan melibatkan pemerintah.   Tempatnya yang nyaman, bernilai seni dan ditata sedemikian rupa, orang pasti banyak yang datang makan. Supaya kalau kita mau makan enak ada tempat dan Pemda intervensi di dalamnya, tempat itu menjadi kebanggaan,” terangnya.

Dalam acara lomba masak serba ikan tersebut Taufiq menghimbau masyarakat untuk makan ikan.Ikan banyak mengandung vitamin, protein dan mineral  yang sangat berguna untuk kesehatan terutama adanya omega 3 dan 6 yang dikandung bahan ikan tersebut. Diharapkan menu sehari ada ikan didalamnya sehingga kelak tercipta masyarkat yang sehat dan cerdas. Kominfo/Rasidibragi.

RENO, DALANG CILIK LOMBOK BARAT WAKILI NTB DI FESTIVAL PEWAYANGAN TINGKAT NASIONAL

Giri Menang, 27 Agustus 2019 – Diiringi alunan musik gambelan (gamelan,red), wayang kulit itu bergerak lincah bagaikan hidup. Dialog dan kepiawaian gerakan tangan atau dalam dunia wayang disebut ‘sabetan’ (peran,red) menjadi tontonan seru saat Rahardian Reno Wardana atau lebih akrab disapa Reno berlatih.

Bakat dalang mengalir dari sang kakek, H. Lalu Nasip AR, dalang kebanggan Lombok Barat. Reno bahkan pernah didaulat mengisi pertunjukkan dalam salah satu acara yang digelar BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di hampir seluruh kabupaten/kota di NTB.

Saat dijumpai di kediaman sang kakek pada Senin (26/8) sekitar pukul 21:00 malam, Reno tengah melatih kemampuan mendalangnya. Didampingi sang kakek, Reno tampak serius mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan Festival Pewayangan Nasional 2019. Ajang pewayangan nasional yang digelar oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) di Jakarta ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 19-21 September mendatang.

Reno sendiri merupakan putra sulung dari pasangan Dani Eko Nurbono dan Baiq Anjar Sri Katun. Siswa kelas I SMPN 1 Gerung ini merupakan cucu dari pedalang wayang kulit Sasak yang terkenal di Lombok, yakni H. Lalu Nasip AR.

“Saya mulai dilatih jadi dalang sama ninik (kakek) sejak masih duduk di bangku sekolah Taman Kanak-kanak (TK) sampai sekarang. Saya tertarik dan mengenal dunia wayang ini karena hobi dan ingin meneruskan jejak ninik sebagai pedalang yang terkenal,” ungkap putra sulung pasangan Dani Eko Nurbuwono dan Baiq Anjar Sri Katun ini.

H. Lalu Nasip, sang kakek sekaligus tokoh pedaling di Lombok, telah membantu persiapan Reno untuk ajang nasional ini sejak satu bulan lalu. Beberapa hal yang dimatangkan dalam latihan di antaranya ‘sabetan’, sastra, dan tema yang berisikan pesan-pesan sosial pemerintah.

“Ini untuk kita persiapkan biar lebih mahir saat berlomba di Ajang Festival Pedalang berskala nasional di Jakarta. Mudah-mudahan besok wayang sasak kita di Lombok masuk nominasi dan bersaing dengan 23 Provinsi dari seluruh indonesia,” katanya.

“Jadi nanti reno ini diorbitkan jadi pedalang wayang millenial untuk memakai bahasa indonesia campuran bahasa sasak dan tidak mengurangi keasriannya wayang itu sendiri. Dan semoga saja dalang yang lain mengikuti jejak Reno dan wayang sasak tidak punah,” lanjutnya berharap.

Ditanya beda wayang sasak dengan yang lain, Lalu Nasip memberikan penjelasan. Menurutnya, wayang jawa, wayang sasak, dan wayang bali memiliki beberapa perbedaan. Jika wayang jawa ditampilkan dari dalam diperankan oleh Ramayana, sedangkan wayang bali oleh maha barata yaitu etos india.

“Wayang sasak dipentaskan dengan sumber cerita mengangkat hikayat Amir Hamzah yaitu perjalanan agama islam dengan dakwah-dakwahnya di mana wayang sasak itu pengembangan agama islam sesuai dengan ceritanya yang sudah pakem. Dengan mengambil cerita negara malandapura yang belum menganut agama islam itu diperangi oleh Jayangrane sebagai amirulmukminin di bumi Mekkah,” jelasnya.

Sementara itu, Dewan Kesenian Bidang Karya dan Budaya Lombok Barat H. Sapoan yang juga hadir menyaksikan Reno berlatih menjelaskan, dipilihnya Reno mewakili NTB lantaran siswa kelas I SMPN Gerung itu memenuhi kriteria setelah dilakukannya seleksi di semua kabupaten/kota di NTB. Melalui festival ini diharapkan regenerasi dalang tetap terjaga dan tidak punah.

“Ini juga ajang silaturahim antar dalang bocah se-Indonesia serta menjaring bibit-bibit generasi penerus di masa depan. Anak-anak yang menonton pun akan mendapat pemahaman dan bahkan mencintai wayang,” lanjut H. Sapoan yang juga anggota Pepadi NTB ini.

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 27 Agustus 2019

BUPATI LOMBOK BARAT DAN JAJARAN DUKCAPIL MENGAJI

Giri Menang, Selasa 27 Agustus 2019 – Sebagai implementasi dari sekolah perjumpaan serta meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat menggelar kegiatan mengaji dan makan siang bersama. Kegiatan yang rutin digelar setiap bulannya ini juga dihadiri Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid.

“Selain mengaji, kita sudah laksanakan sekolah perjumpaan atau Kepala Dinas menyebutnya sekolah hati,” kata Sekretaris Dinas Dukcapil Fathurrahman, Selasa (27/8).

Sekolah perjumpaan sedniri sudah dilaksanakan sejak bulan Ramadhan hingga akhir Juli lalu setiap minggunya. Rencananya, pada bulan september mendatang akan dilakukan evaluasi, dan mendatangkan narasumber yang berkompeten pada kegiatan yang sama.

Sementara itu Bupati H. Fauzan Khalid dalam kultum singkatnya menyerukan agar jajaran Dinas Dukcapil terus berpikiran positif. Salah satunya dengan tidak menyebar fitnah.

“Karena fitnah dan kesalahan itu sulit diklarifikasi. Banyak mudaratnya. Seperti gibah, dimana gibah itu seperti memakan bangkai saudara, ” kata Fauzan.

Tidak lupa Fauzan juga mengundang seluruh jajaran untuk menghadiri peringatan 1 Muharram yang jatuh pada hari sabtu malam mendatang untuk berzikir dan berdo’a bersama TGH. Muharar Mahfuz.

“Saya mengundang Dinas Dukcapil pada perayaan malam 1 Muharram yang jatuh pada malam minggu yang akan datang,” pungkasnya.

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 27 Agustus 2019

TANGANI ILEGAL MINING PEMKAB LOBAR BENTUK TIM SATGAS TERPADU

Giri Menang, Senin 26 Agustus 2019 – Kewenangan penanganan tambang emas illegal (illegal mining) dan kebakaran hutan, sepenuhnya merupakan kewenangan Provinsi NTB. Kendati demikian, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lombok Barat tengah melakukan upaya penanganan illegal mining di wilayah Kecamatan Sekotong. Terkait dengan itu, Senin (26/8/2019) digelar rapat yang membahas Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) atau illegal mining di ruang kerja Sekretaris Daerah (Sekda).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Lombok Barat, Kapolres Lombok Barat, Dandim 1606/Lombok Barat, Asisten II, Bakesbangpol, Kadis LH, Kadis Perindag, Kasat Pol PP, Kadis Damkar dan Camat Sekotong.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan, kendati masalah Peti dan kebakaran hutan merupakan tupoksi pemerintah provinsi, namun dampaknya sagat dirasakan pihak kabupaten/kota. Untuk menangani hal ini, bupati meminta untuk segera membentuk Tim Satuas Tugas (Satgas) Terpadu. Tim ini dalam bertugas, langkah awalnya adalah, menggelar apel siaga, sosialisasi baru kemudian menyasar pada warga yang melakukan kegiatan peti, termasuk menyasar kemungkinan adanya bahan berbahaya (BB) berupa mercury, sianida dan sejenisnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Asisten II Setda Lombok Barat, Hj. Lale Prayatni menjelaskan, seperti yang disinggung Gubernur NTB saat digelar rapat yang sama, Kabupaten Lombok Barat yang belum bergerak terkait peti ini. Lale juga meminta Kepala Disperindag terkait data mercury dan sianida yang ada di tengah warga penambang. Data ini baik bersifat legal maupun illegal, kemudian dijadikan bahan evaluasi selanjutnya. Bahkan Lale meminta, kegiatan ini supaya dipulikasikan. Tujuannya agar pemerintah Provinsi maklum, Pemkab Lombok Barat tengah melakukan upaya-upaya positif.

“Untuk Humas mohon kegiatan ini dipublikasikan agar provinsi tahu, karena kita sudah melakukan pertemuan ketiga kalinya,” pinta Lale.

Demikian pula Kapolres Lombok Barat, AKBP Heri Wahyudi menjelaskan, jika Surat Keputusan (SK) tim satgas sudah terbentuk, maka pihaknya langsung action. Namun kata Heri, dalam melakukan kegiatan diutamakan tindakan persuasif.

“Kalau ada kegiatan illegal dengan alasan urusan perut dan urusan makan, tetap kita salahkan. Namun itu kita lakukan sosialisasi dulu,” papar Heri.

Yang penting kata Heri, harus ada regulasi berupa SK. Karena SK ini memiliki kekuatan untuk melakukan kegiatan. Untuk itu baik Dandim 1606/Lombok Barat, Pol PP serta mereka yang masuk dalam tim, segera melalukan tugas yang diawali dengan apel di lapangan Empol Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong.

Di tempat yang sama, Kepala Bakesbangpol Lombok Barat, H. Isnanto Karyawan menjelaskan, pihaknya sudah menyusun draf SK tim, namun ada beberapa item yang butuh perbaikan.

“SK Bupati tentang Pembentukan Tim dan Sekretariat Tim Terpadu Pencegahan dan Penyelesaian Illegal Mining tinggal ditandatangani pak Bupati, namun ada beberpa item yang perlu dirubah redaksinya,” kata mantan sekretris DPRD Lombok Barat ini. Dia menambahkan, SK terbit paling lama 2-3 hari lagi.

ATRAKSI SAKA BAHARI LOMBOK BARAT RAMAIKAN HUT PRAMUKA KE 58

Upacara Peringatan HUT Pramuka ke-58 yang digelar di Halaman Kantor Camat Lingsar, Sabtu (24/8) kemarin diramaikan dengan atraksi dari Saka Bahari Lombok Barat. Binaan Angkatan Laut yang anggotanya berasal dari pelajar SMA dan SMK di Lombok Barat ini menampilkan atraksi kesiapsiagaan di laut.

“Terkait dengan atraksi tadi itu menceritakan tentang kami pramuka kebaharian yang memang dilatih untuk selalu siap siaga apabila memang kami dibutuhkan saat situasi genting atau apabila ada kecelakaan di laut. Kami juga selalu mengikuti setiap ada kegiatan patroli di laut,” jelas ketua pleton, Tomi Ali Sadikin.

Satuan Karya Pramuka Bahari atau disingkat sebagai Saka Bahari adalah salah satu Satuan Karya Pramuka yang diselenggarakan secara nasional di Indonesia.

Saka Bahari mempunyai arti sebagai wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kebaharian yang berguna bagi diri pribadi, keluarga, dan lingkungan serta dapat menjadi bekal dalam mengembangkan lapangan kerja.

Saka Bahari menjadi salah satu Satuan Karya Pramuka yang bersifat Nasional. Pembentukan dan pembinaan Saka Bahari dilaksanakan melalui kerja sama antara Gerakan Pramuka dengan TNI Angkatan Laut.

Saka Bahari Lombok Barat sendiri beranggotakan 65 orang dan berpangkalan di Lembar. Tidak jarang Saka Bahari Lobar terlibat langsung dalam setiap acara-acara yang dilaksanakn TNI AL seperti upacara tabur bunga, MNEK, pelantara dan sebagainya.

Beberapa prestasi juga berhasil diraihnya. Tahun ini Saka Bahari Lobar berhasil meraih juara 1 tenda terapung dan juara 3 miniatur pionering tingkt NTB. Selain itu, Saka Bahari Lobar juga mengirim 4 orang sebagai peserta dalam Pelantara Sail Nias , pemandu kegiatan joy sailing siswa-siswi bengkulu, dan masih banyak lagi.

 

FAUZAN KHALID HADIRI UPACARA BENDERA HARI PRAMUA KE 58

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menghadiri upacara peringatan Hari Pramuka ke-58 Tingkat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019. Fauzan mengatakan gerakan pramuka menjadi salah satu gerakan yang telah memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan Indonesia.

Upacara peringatan Hari Pramuka itu digelar di Halaman Kantor Camat Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (24/8/2019).

Dalam kesempatan itu, Fauzan mengajak seluruh anggota pramuka di Lombok Barat menjadi pioneer dalam menanamkan nilai-nilai membangun keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mengingat saat ini banyaknya permasalahan yang mengancam keutuhan dan keberlangsungan bangsa Indonesia.

“Sampai saat ini semangat itu tidak boleh pudar. Tidak ada sekat daerah, suku, ras, dan agama. Semua terlebur menjadi kebhinekaan yang indah. Dari itu jadikan peringatan Hari Pramuka ini sebagai wujud syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat dan berkah telah mempersatukan kita dalam satu wadah tunggal, Gerakan Pramuka,” kata bupati di hadapan ratusan peserta upacara.

Mengakhiri sambutannya, Fauzan berharap agar jiwa gerakan pramuka tetap terpatri, selalu produktif, kreatif, dan inovatif dalam berkarya.

“Karena kalian adalah generasi muda Indonesia yang unggul, generasi yang hebat, kreatif, kalian generasi petarung bukan generasi terpasung dan pecundang,” tegas bupati.

“Dan selalu menjadi generasi muda yang terdepan sebagai warisan terbaik bangsa dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu Bupati H. Fauzan Khalid menyerahkan Lencana dan Piagam Penghargaan Kwartir Nasional meliputi Lencana Pancawarsa kepada Mahdan Guru SD 2 Mareje Lembar, Lencana Darmabakti kepada H. Ahmad Hadi Wakil ketua bidang Binawasa Kwartir Daerah Nusa Tenggara Barat, dan Lencana Melati kepada H. Muhammad Yamil, Ketua Kwarcab Lombok Barat.

Ditemui usai acara, Ketua Kwarcab Lombok Barat, H. Muhammad Yamil berharap masyarakat lebih mengenal Pramuka sebagai organisasi untuk pembentukan karakter, dimana anggotanya memiliki keterampilan, kreasi dan inovasi.

“Pada kesempatan ini juga kita menampilkan pameran sovenir kerajinan tangan anak-anak pramuka yang sudah kita latih dan sudah mempunyai peralatannya untuk kita terapkan. Kita diminta untuk segera berkoordinasi dengan Disperindag untuk ditingkatkan keterampilannya,” jelasnya.

Kegiatan juga diiisi dengan penampilan dari Saka Bahari Lombok Barat. Binaan Angkatan Laut yang anggotanya berasal dari pelajar SMA dan SMK di Lombok Barat ini menampilkan atraksi kesiapsiagaan di laut.

Statement Bupati Lombok Barat atas Situasi di Papua

Papua adalah bagian utuh dari NKRI. Sejak Dwikora, Papua yang dahulunya adalah Irian sudah sepakat menjadi bagian dari kebhinekaan Indonesia.
Pemkab Lombok Barat sangat prihatin dengan peristiwa Surabaya dan Malang. Kami mengutuk tindakan rasisme, kalaupun benar, atas ujaran-ujaran menjurus “rasisme” yang menimpa saudara kami orang Papua. Kami pun mendukung pengusutan hukum atas pemberitaan hoax yang berdampak pada stabilitas ketertiban dan keamanan di tanah Papua.
Insya Allah Lombok Barat tidak akan berbuat dan mentolerir tindakan intoleran, rasis, dan saling hujat seperti hal tersebut. Untuk itu, kami menghimbau, mari kedepankan rasa kesatuan sebagai Indonesia dengan saling memaafkan satu dengan lainnya.

Saat ini Lombok Barat terus diupayakan untuk menjadi miniatur toleransi dan kebhinekaan yg tunggal ika di Indonesia. Itu mengapa evet Perang Topat di Pura Lingsar selalu mendapat perhatian untuk diselenggarakan. Bahkan, sedang dibahas untuk menjadikan ke-Bhineka Tunggal Ika-an itu sebagai hal utama saat Lombok Barat menjadi Tuan Rumah MTQ Provinsi NTB. Kita akan meneruskan tradisi baik yang sudah berkembang di beberapa desa yg heterogen saat pawai takbiran. Kita akan berikan peluang seluas-luasnya untuk saudara kami dari Suku Bali atau bahkan Umat Hindu untuk berpartisipasi dalam moment pawai inaguratif. Begitu juga dg umat Budha, Kristen, Khatolik, bahkan Konghucu/ Tao. Mereka akan terlibat aktif menyuarakan Lombok Barat itu daerah yang toleran dan menjunjung tinggi Kesatuan NKRI.
#kitasemuabersaudara #savenkri #saynotoracism #bhinekatunggalika#LombokBaratMantap #SopoqAngenMembangunLombokBarat

HADDAD ALWI PUKAU WARGA LOMBOK BARAT

Giri Menang, Kamis 22 Agustus 2019 – Ribuan warga Lombok Barat memadati Bencingah Komplek Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang-Gerung, Kamis (22/8/2019). Kehadiran mereka untuk menghadiri Ceramah Kebangsaan dan Dzikir Nusantara. Sebagai agenda akhir HUT RI ke-74, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lombok Barat, sengaja menghadirkan Habib Haddad Alwi dan KH. Manarul Hidayat sebagai penceramah.

Ribuan warga yang didominasi oleh karyawan, guru, pelajar dan masyarakat umum sangat terpukau dengan kehadiran Hadad Alwi. Selain sebagai musisi, pria yang mempersunting perempuan warga Ampenan ini pun berceramah melalui lagu-lagu Islami.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan, pihaknya sengaja menutup HUT RI ke-74 dengan menggelar kegiatan bersifat keagamaan. Alasannya, karena semua kegiatan yang telah dilakukan perlu ada keberkahan.

“Tidak ada artinya pembangunan fisik dan semua usaha jika tanpa ada keberkahan. Semua usaha yang kita lakukan perlu keberkahan dan sumbernya dari Allah SWT,” kata bupati di hadapan Wabup Hj. Sumiatun, Sekda H. Moh. Taufiq, pimpinan DPRD Lombok Barat, sejumlah Toga-Toma, Kepala OPD serta seluruh pengunjung yang hadir.

Dalam kesempatan itu Bupati Fauzan mengajak semua hadirin agar setiap usaha dan pekerjaan yang dilakukan perlu didasari rasa ikhlas. Selain bekerja dan melaksanakan tugas rutin kata bupati, semua harus dibingkai dalam ibadah kepada Allah SWT.

“Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan dua orang tamu. Masing-masing Habib Haddad Alwi yang dulu kita kenal sebagai penyanyi lagu-lagu religius bersama Sulis,” sebut bupati seraya menyebut seorang lagi tamu penceramah KH. Manarul Hidayat.

Haddad Alwi yang dikenal sebagai penyanyi religi Islam Indonesia ini, tidak saja melantunkan lagu-lagu yang pernah populer di masanya. Namun dia juga berceramah dengan mengajak seluruh hadirin agar mencintai Allah SWT, Rasul akhir zaman, Muhammad SAW.

Haddad dalam melantunkan lagu, terlihat sangat familiar dan akrab, karena harus berbaur ke tengah warga, bahkan mengajak sejumlah hadirin untuk maju, bersama menyanyikan lagu islami yang pernah populer bersama Sulis. Haddad pun memberikan bonus berupa album terbaru bertajuk “Pelangi Cinta untuk Sang Nabi”.

Usai Haddad, giliran KH. Manarul Hidayat yang mengambil peran. Penceramah dari pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini pun tak kalah memukaunya. Ceramah yang diselingi humor ini yang membuat hadirin betah.

“Mencuri uang suami itu halal,” katanya sembari menoleh kepada hadirin Jemaah perempuan yang terlihat bengong dan heran.

Manarul mengasumsi halal ini, jika suami pelit dan kikir. Suami yang mengaku tidak punya uang, namun setelah dilihat dalam dompet atau saku, ternyata uangnya banyak.

“Jika uang di dompet lima ratus ribu, ambil saja dua ratus ribu, toh itu untuk kebutuhan bersama, dibelanjakan untuk makan bersama,” aku Manarul yang disambut tawa dan aplaus meriah hadirin.

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2205422519580083/2205420596246942/?type=3&theater

1 186 187 188 189 190 394