KAFILAH GUNUNGSARI JUARA UMUM MTQ XXVIII TINGKAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

Giri Menang, Jum’at 22 Meret 2019 – Rangkaian acara Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXVIII Tingkat Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di Lapangan Umum Kuripan secara resmi telah usai dilaksanakan. Kecamatan Gunungsari berhasil keluar sebagai juara umum dengan raihan nilai 89. Sedangkan posisi kedua diraih Kecamatan Labuapi dengan nilai 57 dan Kecamatan Lembar di uratan ketiga dengan nilai 54. Tuan rumah Kecamatan Kuripan hanya mampu menduduki peringkat keenam dengan nilai 36.

Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 16 Maret hingga 21 Maret 2019 ini secara resmi ditutup Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Kamis (21/3) malam. Fauzan pun memberikan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan MTQ tersebut.

Kesuksesan ini menurut Fauzan merupakan kebanggaan tersendiri atas terpilihnya qori, qoriah, hafiz, hafizah, mufasir dan mufasirah terbaik yang akan menjadi wakil Lobar pada MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB bulan Oktober mendatang.

“Prestasi ini terus dipertahankan, dan jangan merasa sombong setelah mendapatkan juara. Teruslah berlatih untuk mempersiapkan diri mengharumkan nama baik Kabupaten Lobar pada MTQ tingkat selanjutnya,” pesannya.

Untuk yang tidak mendapatkan juara saran Fauzan, jangan sampai putus asa dan sebisa mungkin kembali menunjukkan kualitas diri.

“Jadikan momen MTQ ini tidak hanya menambah wawasan penghayatan dan cinta terhadap Al-Qur’an, namun menjadikan pembiasaan sehari-hari dan nilai-nilai dapat diimplementasikan setiap hari,” katanya.

Di penghujung acara, Bupati H. Fauzan Khalid didaulat memberikan piala bergilir kepada juara umum yang diterima oleh Camat Gunungsari didampingi Ketua LPTQ Kecamatan gunungsari Muhammad Musanip.

Pemenang masing-masing memperoleh bonus uang saku sejumlah Rp 5 juta untuk juara umum. Selanjutnya juara pertama mendapat Rp. 2.5 juta, juara dua Rp. 2 juta dan Rp. 1.5 juta untuk juara ketiga.

KAFILAH GUNUNGSARI JUARA UMUM MTQ XXVIII TINGKAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

LOMBOK BARAT RESMI PUNYA UNIT METROLOGI LEGAL (UML)

Bandung, Rabu 20 Maret 2019 – Kabupaten Lombok Barat bersama 250 Kabupaten/ Kota se-Indonesia ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia sebagai Unit Metrologi Legal (UML).

Penetapan ditandai dengan penanda tanganan prasasti untuk 251 daerah tersebut yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Rabu (20/3).

Acara penanda tanganan prasasti itu menjadi salah satu rangkaian dari kemeriahan perayaan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2019 yang secara internasional jatuh setiap tanggal 15 Maret.

Harkonas 2019 itu dipusatkan di Lapangan Gasibu Area Parkir Gedung Sate Bandung dan telah berlangsung dua hari, 19-20 Maret. Tema perayaan Harkonas tahun ini adalah “Saatnya Konsumen Indonesia Berdaya”.

“Peran pemerintah sebaga abdi masyarakat adalah untuk menjamin hak-hak konsumen guna perbaikan produk yang berkelanjutan,” kata Enggartiasto Lukita saat memberi sambutan.

Adanya metrologi legal, lanjut Enggar, semata-mata untuk menciptakan tertib hukum agar konsumen terlindungi, baik saat membeli maupun purna beli atas sebuah produk.

Total untuk tahun ini, terang Enggar, setidaknya ada 300 UML yang sudah diresmikannya dan ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap konsumen.

“Pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap konsumen dengan memperhatikan aspek keselamatan, standar kualitas produk, harga, dan ketepatan ukuran,” tegas sang Menteri.

Dalam perspektif Presiden Joko Widodo, pungkas Enggartiasto Lukita, ada dua pilar yang dipegang oleh pemerintah di sektor perdagangan, yaitu memfasilitasi produsen untuk maju dan berkembang, serta memberdayakan konsumen.

Di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lombok Barat, Agus Gunawan yang ditemui sebelum penandatanganan prasasti memastikan bahwa Lombok Barat bersama Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa Barat telah ditetapkan sebagai UML.

“Setelah ini, kita sudah bisa melaksanakan pelayanan tera/tera ulang, menyusul Kota Mataram dan Lombok Timur yang terlebih dahulu diresmikan kelembagaan UML-nya,” terang Agus.

Kelebihan ditetapkan sebagai UML, lanjut Agus, maka bagi para pelaku usaha di Lombok Barat sudah bisa diayani secara mandiri, tidak perlu lagi meminta fasilitasi dari Pemerintah Pusat, dan bahkan bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah.

Agus optimis, setelah kelembagaan UML ini ditetapkan, pihaknya sudah bisa memberikan pelayanan tera atau tera ulang atas sebuah produk sehingga konsumen dapat disuguhkan kepastian ukuran.

“Kita sudah punya SDM yaitu tenaga penera terampil. Kita sudah punya 1 orang sesuai persyaratan minimal dan peralatan kita juga sudah memenuhi persyaratan minimal,” tegas Agus.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, janji Agus, akan mulai melakukan pelayanan tera/ tera ulang di bulan April ini.

“Kita sudah bisa mulai untuk melayani semua pemilik UTTP, seperti pompa ukur di SPBU, gas elpigi, timbangan jembatan, dan timbangan di pasar tradisional,” pungkas Agus Gunawan sambil mewanti-wanti hal tersebut adalah untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/lombok-barat-resmi-punya-unit-metrologi-legal-uml/

BPOM MATARAM SOSIALISASIKAN OBAT DAN MAKANAN BERBAHAYA DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Selasa 19 Maret 2019 – Masih banyaknya bahan berbahaya yang beredar di dalam makanan dan obat-obatan menimbulkan keresahan di seluruh kalangan masyarakat. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram bersama TP-PKK Lombok Barat dan TP-PKK NTB melakukan sosialisasi makanan dan obat berbahaya. Kegiatan dalam rangka Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 ini digelar di halaman PAUD Tunas Unggul Orong Dalem, Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar, Selasa (19/3).

Kepala BPOM Mataram Ibu Ngan Suarningsih menjelaskan, akses jual beli melalui produsen yang langsung ke konsumen atau masyarakat saat ini sudah dipermudah. Oleh karena itu, masyarakat sebagai konsumen harus paham barang yang akan dibeli. Masyarakat harus dapat memastikan produk obat dan pangan yang digunakan aman dengan melihat apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM.

“Konsumen harus cek kemasan, label, cek izin edar dan kedaluwarsa. Jika semua terpenuhi baru boleh dikonsumsi dan beli. Masyarakat juga dapat mengecek nomor izin edar di google play hingga aplikasi BPOM terlebih dulu,” tegasnya

Untuk lebih memberikan pemahaman pada masyarakat, Ngan kemudian mencontohkan registrasi obat generik dan obat paten kepada semua masyarakat yang hadir.

“Untuk obat generik yang bebas diperjual belikan memiliki nomer registrasi REG NO. GBL dan memiliki 15 digit angka, jenis obat banyak di apotek dan toko obat.. Kemudian obat bebas terbatas nomor registrasi REG NO. GTL sama memiliki 15 digit angka. Obat ini bebas di toko obat tanpa resep dokter. Dan untuk obat keras REG NO.GKL. Angkanya juga sama sebanyak 15 angka. Obat ini harus di beli dengan resep dokter. Dan dilarang di jual di toko obat dan harus diberikan oleh Apoteker,” paparnya.

Selain menjelaskan obat ia juga menjelaskan ke masyarakat bahaya obat tradisional, suplemen, kosmetika dan bahaya makanan kemasan (kaleng).

“Jangan sembarangan membeli makanan kemasan karena banyak makanan yang kadalaurasa,” serunya.

Untuk masyarakat ketahui registrasi makanan dalam negeri memiliki kode registrasi angka 12 digit dengan bertulisan POM MD. Sedangkan registrasi makanan luar negeri 12 digit angka dengan kode POM ML. Untuk itu Ngan minta masyarakat waspada terhadap obat ilegal yang diperjual belikan di pasaran.

“Sekarang ini banyak masyarakat yang mengidap penyakit aneh. Itu karena pengaruh bahan-bahan berbahaya yang masuk di obat maupun kosmetik yang mereka konsumsi,” tegasnya.

Selain itu juga pihaknya menyarankan kepada masyarakat supaya lebih jeli dengan cara mengecek nomor izin edar di aplikasi ‘cek BPOM’.

“Cek di aplikasi tersebut. Jika tak muncul keterangannya, itu berarti ilegal,”ungkapnya.

Selain sosialisasi, kegiatan juga dirangkai dengan pemberian sembako bagi masyarakat sekitar yang kurang mampu yang bertempat.

SAMBUT HKG PKK KE-47 DENGAN BHAKTI SOSIAL

Giri Menang, Selasa 19 Maret 2019 – Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) ke-47, TP-PKK NTB melakukan kegiatan bhakti sosial dengan memberikan bantuan paket sembako kepada lansia Perempuan Kepada Keluarga (PEKKA). Kegiatan bhakti sosial ini menyasar 200 orang dari Desa Batu Kumbung dan Desa Lingsar. Kegiatan dilaksanakan di PAUD Tunas Unggul, Dusun Orong Dalem, Desa Batu Kumbung, Selasa (19/3).

Kehadiran rombongan TP-PKK NTB disambut oleh Ketua TP-PKK Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid didampingi Camat Lingsar dan sejumlah Kepala OPD Lombok Barat.

Dalam sambutannya, Khairatun menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan yang diberikan TP-PKK NTB. Dirinya berharap apa yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

“Alhamdulillah masyarakat kita yang ada di Desa Batu Kumbung setelah kejadian gempa beberapa bulan lalu, masyarakat sudah mulai beransur-angsur pulih kembali seperti biasa. Masyarakat sudah mulai berbenah dengan berbagai bantuan yang telah diberikan,” katanya.

Sementara itu Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyampaikan dalam kunjungannya kali ini tidak hanya melaksanakan kegiatan bhakti sosial saja, tapi juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Desa Batu Kumbung sendiri merupakan desa yang PAUDnya dikelola oleh tim PKK Provinsi dalam rangka peningkatan PAUD berkualitas.

“Kita ingin anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang baik dari PAUDnya. Karena anak-anak yang umurnya 0-5 tahun itu adalah masa-masanya mereka untuk berkembang dengan sangat baik, sehingga peran PAUD sangat penting” ungkapnya.

Niken menambahkan, tim PKK Provinsi terus berupaya untuk melanjutkan dengan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas PAUDnya, baik bagi gurunya maupun orang tua murid.

Selain bhakti sosial, kegiatan juga diisi dengan sosialisasi makanan dan obat-obatan berbahaya oleh BPOM Mataram.

BPPT JALIN KERJASAMA DESIMINASI TEKHNOLOGI PETERNAKAN DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Selasa, 19 Maret 2019 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) boleh bangga karena ketempatan sebagai lokasi kerjasama desiminasi tekhnologi peternakan. Kerjasama ini diinisiasi oleh salah satu anggota DPR RI Komisi VII, H. Kurtubi yang bermitra dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi (BPPT). Kerjasama ini diawali dalam bentuk pertemuan dengan ratusan kelompok tani (Poktan) se-Lobar di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang, Selasa (19/3).

Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian Dudi Iskandar menyatakan, dalam rangka menghasilkan inovasi tekhnologi di berbagai bidang, pihaknya melakukan kerjasama sebagai mitra kerja dengan pemerintah daerah. Karena diakui, BPPT tidak memiliki kepanjangan tangan.

“Khusus di Lombok Barat, dipilih untuk tekhnologi bidang peternakan. Karena ini baru kerja sama awal, kami dari tim akan memberikan penjelasan kepada kelompok tani,” kata Dudy.

Dikatakan, permasalahan yang cukup krusial di Lobar adalah masalah pakan ternak. Untuk itu, BPPT akan menjelaskan berbagai hal sesuai aplikasi yang dimiliki seperti si Pandai dan si Pintar. Si Pandai lanjutnya, merupakan aplikasi yang bisa membuat pakan ternak berbasis bahan baku lokal.

“Sesuai penjelasan bupati di sini ada dedak, ada jerami yang nanti bisa diinovasikan yang cocok untuk pakan ternak,” jelas Dudy.

Sementara itu Bupati Lobar H. Fauzan Khalid mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Bupati beralasan, karena dalam rangka menambah SDM Lobar di bidang tekhnologi peternakan. Lebih-lebih di daerah Patut Patuh Patju ini sedang menerapkan Pariwisata sebagai ‘power of industry’. Karena pariwisata sebagai lokomotif, kata bupati tentu dibackup oleh produk lokal.

“Yang namanya pariwisata, tentu manusia butuh makan. Padi, buah, ternak, daging dan sebagainya kita usahakan bersumber dari kita sendiri, tak perlu dari impor,” harap Fauzan di hadapan Kepala Dinas Pertanian Lobar, sejumlah Pimpinan OPD dan ratusan peserta yang didominasi oleh kelompok tani dan kelompok ternak.

Kata bupati, jika semua sudah terealisasi maka tentu semua juga akan menjadi hidup. Termasuk dari sisi kualitas, ke depan apa yang diharapkan terus diintervensi. Apalagi lanjutnya, ke depan bantuan akan diperbanyak dalam bentuk stimulan. Dalam bentuk infrastruktur akan dikurangi.

“Memang infratruktur tetap kita butuhkan, namun bantuan stimulan harus juga kita tingkatkan, tidak mau setengah-setengah” pintanya.

Karena kata bupati, setiap membuat suatu program, pihaknya tidak hanya memanggil kepala dinas yang menangani, tetapi selalu memanggil kepala dinas yang bisa membackup sampai masalah pemasaran.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI H. Kurtubi berpesan, pihaknya akan tetap menyuarakan aspirasi warga NTB, khsusunya Lombok Barat sesuai bidang tugas Komisi VII.

WISATA SENTELUK LOMBOK BARAT JADI IKON WISATA HALAL DI NTB

Giri Menang, Selasa 19 Maret 2019 – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meyakini Desa Senteluk yang berada di Kecamatan Batulayar bisa menjadi ikon wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendes PDTT, Anwar Sanusi saat mengujungi wisata kuliner di Tanjung Bias Desa Senteluk, Senin (18/3) kemarin. Bersama rombongannya, Sekjen Kemendes langsung menikmati santapan hidangan laut dengan bumbu khas Lombok ditambah pemandangan pinggir pantai yang menawan di lokasi tersebut.

“Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Senteluk. Keberadaan wisata kuliner ini merupakan pembangunan desa yang bisa menyerap lapangan kerja dari kalangan pemuda desa,” ujar Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi dalam sambutannya.

Ia menilai keberadaan wisata kuliner ini menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya membangun desa. Pihak kementerian berjanji akan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan wisata kuliner ini. Terlebih lagi dengan deretan lapak kuliner yang ada di sepanjang Pantai Tanjung Bias yang diyakini akan membuat kunjungan wisatawan ke desa wisata itu terus meningkat.

“Wisata Kuliner Desa Senteluk bisa menjadi salah satu ikon wisata halal di NTB,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Senteluk Fuad Abdul Rahman pada kesempatan itu sedikit menceritakan awal mula pihaknya membangun kawasan wisata kuliner tepi Pantai Tanjung Bias. Berawal dari kegelisahannya selama ini melihat kawasan pantai yang kotor dipenuhi sampah, termasuk semak belukar yang ada di pesisir membuat pantai ini terkesan tidak terurus. Dirinya kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat dan para pemuda untuk mengembangkan pusat wisata kuliner di pantai itu.

“Alhamdulillah, berkat tekad yang sama, pusat wisata kuliner ini bisa terbangun,” ungkapnya.

Wisata kuliner itupun membawa dampak bagi wisata di Desa Senteluk. Bahkan ia mengungkapkan, lapak kuliner yang ada di pantai itu tiap harinya tidak pernah sepi dari pengunjung. Tidak hanya dari daerah Lombok Barat saja namun dari luar daerah. Efek lainnya yakni dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Sejak adanya gempa, banyak warga kami yang dirumahkan. Namun keberadaan wisata kuliner ini bisa menampung mereka,” ungkapnya.

Seperti diketahui, wisata kuliner yang berada di tepi Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk ini menawarkan makanan laut yang enak. Selain itu bahan makan itu langsung diperoleh dari hasil tangkapan para nelayan. Sehingga cita rasanya tetap terjamin kesegarannya.

Untuk harga, lapak kuliner di tempat wisata ini menawarkan harga yang sangat bersahabat. Hal ini yang menjadi penilaian pihak dari Kemendes PDTT sehingga wisata kulinter Pantai Tanjung Bias diyakini dapat menjadi salah satu ikon wisata halal di NTB.

560 Peserta Ikuti Pembukaan MTQ 28 Lombok Barat

Kuripan, Kominfo. Ditandai dengan pemukulan bedug oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat HM. Taufiq didampingi Wabup Lombok Barat terpilih Hj Sumiatun dan Ketua DPRD Lombok Barat M Kafali Musabaqah Tilawatil Qur’an ke 28 Kabupaten Lombok Barat dibuka, Sabtu (16/3/2019) malam di Lapangan Umum Kuripan.

Pembukaan juga dihadir, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemda Lobar, tokoh agama, tokoh masyarakat, para camat dan para kafilah MTQ dari 10 kecamatan yang ada di Lombok Barat. Meski upacara pembukaan diwarnai dengan gerimis tak menyurutkan antusias warga masyarakat Kuripan untuk menyaksikan secara langsung MTQ yang digelar setiap empat tahun sekali tersebut.

Ketua panitia penyelenggara yang juga Ketua Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Lombok Barat Dr. H. Fathurrahim menyatakan, secara keseluruhan peserta MTQ ke 28 ini mempertandingkan, 8 cabang yang dibagi dalam 6 majlis dengan jumlah peserta sebanyk 560 peserta dengan tambahan official 60 orang dan ditambah dengan dewan hakim.

“Melalui MTQ ini bertujuan untuk merajut ukhuwah Islamiyyah di bumi Lombok Barat,” ujar Fathurrahman.
Pada kesempatan tersebut dilakukan pelantikan Dewan Hakam oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat yang sebelumnya dibacakan Surat Keputusan tentang penunjukan Dewan Hakam dalam MTQ ke 28 tahun 2019.

Para peserta selama berlangsungnya MTQ diinafkan di perumahan penduduk yang ada di Desa Kuripan. Sementara untuk para Dewan Hakam disiapkan satu perumahan khusus. Adapun thema MTQ ke 28 yakni “Dengan MTQ ke 28 Kabupaten Lombok Barat kita bangun Lombok Barat dengan hati guna mencetak generasi Lombok Barat yang Qurani”.

Sekretaris Daerah Lombok Bafrat Ir.HM. Taufiq, M.Sc menyatakan, Prestasi kafilah MTQ asal Lombok Barat cukup menonjol dan seringkali menjuarai lomba serupa di ajang MTQ tingkat provinsi NTB baghan nasional.

“Lombok Barat berkali-kali secara berturut-turut menjuarai MTQ Provinsi dan cukup disegani oleh peserta dari10 kabupaten/kota se NTB. Apalagi Lombok Barat pada bulan Oktober 2019 ini akan menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ tingkat provinsi NTB,” ujar HM Taufiq.
Karena itu HM Taufiq memberikan semangat dan dorongan kepada peserta MTQ Kabupaten Lombok Barat yang turut berlaga pada MTQ`ke 28 ini.

“Saya berharap para peserta dapat menunjukkan penampilan i terbaiknya untuk melahirkan prestasi terbaik pada MTQ ke 28 ringkat propinsi NTB di Lombok Barat,” tutup Sekda. (her/ria/Rasidi/Arul/Kominfo).

HIDUP BERKAH TANPA RIBA BERSAMA BANK NTB SYARIAH

Giri Menang, Senin 18 Maret 2019 – Sejak September 2018 Bank NTB tidak lagi sebagai bank konvensional, melainkan berkonversi menganut sistem bank syariah. Sesuai fatwa para ulama sedunia, sejak tahun 1994 disepakati bahwa bunga bank merupakan salah satu yang diharamkan. Untuk itu, bank konvensional selanjutnya disebut sebagai bank Ribawi. Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Kukuh Raharjo pada acara Sharia Lifestyle atau Hidup Berkah Tanpa Riba di Aula Utama kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang Gerung, Senin (18/3).

Menurut Kukuh, pasti ada pertanyaan, apa bedanya bank konvensional dengan bank syariah. Dijelaskan, secara transaksi kedua bank ini jelas sekali bedanya. Namun masyarakat melihat, perbankan syariah secara tipikal hanya mengganti istilah. Perbankan syariah secara produk dinilai sama dengan bank konvensional.

“Secara transaksi antara bank konvensional dengan bank syariah sama dengan bank syariah, karena orang-orang yang bekerja di bank syariah mereka berasal dari bank konvensional,” jelas Kukuh di hadapan Sekda Lobar H. Moh. Taufiq, Ketua MUI Lobar TGH. Abdullah Mustafa, Dirut Bank NTB Cabang Gerung Lalu Purnawan, Ketua Dewan Pengawas Bank NTB Syariah TGH. Rubai, sejumlah pimpinan dan bendahara OPD camat dan kepala desa lingkup Pemkab Lobar.

Namun Kukuh menilai, bank konvensional saat ini, lebih berkembang dibanding bank syariah. Bank syariah kalah jauh dari segi tekhnologi dan sebagainya. Namun ditambahkan, kaidah kedua bank ini yang membedakan adalah soal transaksi akadnya. Dalam bank syariah, fungsinya bukan sebagai kreditur, melainkan sebagai mitra bagi nasabahnya.

“Produk di bank syariah sifatnya bermitra dengan para nasabah,” tambah Kukuh.

Di tempat yang sama, Sekda Lombok Barat, H. Moh. Taufiq berpesan, sesuai tema dari pertemuan ini yakni, hidup berkah tanpa riba, berarti bahwa semua yang hadir di tempat ini ditekankan tidak saja berpikir dunia tetapi juga berpikir akhirat. Karena kata Taufiq, hidup di dunia hanya sementara yang kekal itu hidup di akhirat.

Taufiq menyebut, bank daerah syariah di Indonesia hanya ada yakni NTB dan Aceh. Tiga belas di antaranya merupakan cabang syariah. Maka lanjut Taufiq, nasabah yang betul-betul muslim pun belum mengetahui makna dari syariah itu ada.

“Untuk mengetahuinya, mohon diikuti sampai selesai, sehingga rizki yang kita dapatkan itu berkah atau tidak,” pesannya sebelum meninggalkan acara, karena pada hari yang sama Taufiq harus berangkat ke luar daerah.

Pada sesi lainnya, Ketua MUI Lombok Barat, TGH. Abdullah Mustafa menjelaskan, hijrahnya bank NTB yang semula sebagai bank konvensional menjadi bank syariah merupakan langkah besar dalam rangka mengembalikan nasabah yang bertahuhid dan bermuamalat.

“Dalam sehari-hari bank NTB seolah-olah mengajak kita untuk meninggalkan riba dan kembali pada transaksi yang diridhoi Allah SWT,” tegasnya, karena lanjut Abdullah, bukan hanya Islam yang mengharamkan riba, agama lainpun sama.

Hal ini, ditegaskan pula dalam tausiah yang disampaikan oleh Ketua Dewan penasehat Bank Syariah, TGH.Rubai.

“Islam tidak sekedar mewajibkan ibadah mufqoh atau ibadah praktis, melainkan ada ibadah lain yang menganut aqidah syariah wal muammalah,” kata TGH Rubai.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Bank NTB Syariah dengan Kepala Sekolah SMP IT darul Wahdah, Dirut PT. Wirat Bangun NTB, Ketua IWAPI Lobar dan Ketua Wanita Islam Lobar.

LAGI, NETRALITAS ASN LOMBOK BARAT DIINGATKAN SEKDA

Giri Menang, Senin 18 Maret 2019 – Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) H. Moh. Taufiq mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Lobar agar menjaga netralitas dan mentaati aturan yang berlaku menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum 2019. Hal tersebut dikatakan Taufiq saat menyampaikan sambutan pada Apel HUT Pemadam Kebakaran yang ke-100, Satuan Polisi Pamong Praja ke-69 dan Satuan Perlindungan Masyarakat ke-57, di Lapangan Bupati Lobar, Senin (18/3).

Sekda menjelaskan, memasuki agenda nasional tersebut seluruh aparatur pemerintahan dan komponen lainnya, memiliki kewajiban dalam menyukseskan pelaksaan pemilihan preseiden dan legislatif mendatang. Untuk itu dipastikan semua pihak dapat mematuhi aturan dan berpolitik secara elegan, sehingga proses demokrasi bisa melahirkan pemimpin bangsa yang berkiblat kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

“Saya ingatkan, bahwa seluruh ASN di Lobar harus menjaga netralitas dalam proses pemilihan umum. Netralitas ASN akan turut mempengaruhi berjalannya seluruh proses demokrasi sesuai dengan ketentuan,” tegas Taufiq.

Pada kesempatan yang sama, Taufiq juga mengingatkan Pemadam kebakaran, Sat Pol-PP dan Sat Linmas untuk berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan pemilu April mendatang.

“Institusi itu harus berperan aktif dalam proses pembangunan, melindungi hasil pembangunan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Termasuk terlibat aktif dalam menyukseskan agenda nasional, tujuan akhir semua itu adalah peningkatan kesejahteran masyarakat,” tambah Taufiq.

Kegiatan juga dirangkai sukuran yang diikuti seluruh pejabat dan anggota satuan. Sukuran sederhana berupa makan bersama ala lesehan itu dilakukan di Bencingah Agung. Kegiatan kemudian ditutup dengan aksi donor darah yang dilakukan oleh para anggota satuan.

RASAKAN SENSASI MOUNTAIN BIKE DI TREK BARU WISATA SESAOT

Giri Menang, Minggu 17 Maret 2019 – Ratusan pesepeda dari berbagai komunitas di Pulau Lombok ikut memeriahkan peringatan HUT Kabupaten Lombok Barat ke-61 melalui kegiatan Mountain Bike yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sesaot. Kegiatan bertajuk “Ride Your Bike, Conquer The Track, Enjoy The Nature” memberikan sensasi baru bersepeda dengan track yang lumayan menantang namun menyajikan pemandangan persawahan dan perkebunan yang alami. Apalagi Desa Sesaot menjadi salah satu desa di Kecamatan Narmada bersama Desa Pakuan dan Desa Buwun Sejati yang dikenal dengan “Sekawan Sejati” sudah ditetapkan sebagai pilot project wisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism Observatory (STO) di Lombok Barat.

“Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk atraksi yang akan kita laksanakan di Desa Sesaot dan menjadi salah satu paket wisata Desa Sesaot. Ketika jalur ini sudah bisa dilalui dan imbasnya juga untuk perekonomian masyarakat. Besok event besarnya, Mountain Bike Nasional Insya Allah bulan April kita akan laksanakan,” kata Kepala Desa Sesaot, Yuni Hariseni sebelum melepas acara di halaman kantor Desa Sesaot, Minggu (17/3).

Yuni memaparkan, selaku Kepala Desa Sesaot dirinya memiliki program untuk mengembangkan potensi wisata di masing-masing dusun yang ada di Desa Sesaot. Tujuannya untuk mengurangi pengangguran juga agar kelompok-kelompok home industry yang ada di Desa Sesaot dapat tumbuh dan berkembang.

“Kalau untuk wisata Vetong Hill ini sendiri sebenarnya bentuk destinasi baru, tetapi sudah mulai dilirik sejak satu tahun yang lalu. Tetapi belum begitu dipromosikan karena wadah di sana belum begitu maksimal dan penataannya belum mulai digarap,” kata Yuni mencontohkan salah satu destinasi baru yang ada di Desa Sesaot.

Sementara itu Ketua Panitia sekaligus Ketua Pokdarwis Desa Sesaot Azudinnur mengaku optimis kegiatan Mountain Bike menjadi langkah tepat untuk mempromosikan potensi Desa Sesaot. Hal itu terlihat dengan banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan ini.

“Jarak trek sekitar 7 kilometer ini melewati view perbukitan, persawahan dan perkebunan. Tapi yang paling utama untuk menunjukkan isi dalam Sesaot supaya kita lebih mengenal Sesaot bukan hanya indah di luar, tetapi di dalam juga patut kita pertimbangkan untuk kita kembangkan,” katanya.

Kegiatan ini sendiri mendapat respon positif dari para peserta. Salah satu peserta asal Lingsar, Sudarsana mengaku kegiatan ini sangat menantang. Namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh pihak penyelenggara untuk event selanjutnya.

“Trek lintasannya lumayan dan kalau bisa nambah lagi untuk penunjuk arah supaya tidak tersesat. Untuk event-event selanjutnya mohon supaya ada penunjuk arah dan panitia lebih fokus lagi arahkan ke peserta. Trek medannya lumayan dengan tanjakan yang terjal-terjal, dengan jalur turunannya juga maut, dengan melewati view pemandangan persawahan dan perbukitannya yang bagus,” ungkapnya.

1 207 208 209 210 211 395