TERUS BANGKIT DENGAN MEKAKI

Giri Menang, Senin 1 Oktober 2018 – Untuk memulihkan kondisi pariwisata pasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) konsisten menggelar event besar. Salah satunya Mekaki Marathon.

Setelah sukses menggelar event Mekaki Marathon yang pertama di tahun 2017 lalu, Kawasan Pantai Mekaki di Desa Pelangan Sekotong akan kembali diserbu para runners. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali akan menggelar event serupa di lokasi yang sama. Mekaki Marathon 2018 akan digelar pada 28 Oktober mendatang. Minggu (30/9) kemarin, event Mekaki Marathon 2018 dilaunching di halaman kantor Kementrian Pariwisata RI di Jakarta.

Promosi event olah raga yang bertujuan untuk mempromosikan kawasan pariwisata di Sekotong Lobar pun dimeriahkan dengan lari sejauh 3,5 kilometer yang diawali dengan senam bersama. Hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dan rombongan, pihak spomsor seperti BliBli.com, D n D dan lainnya, serta diramaikan artis Wulan Guritno bersama suaminya Adila Demitri dan Fajar Alexa yang merupakan gitaris Alexa Band. Launching juga dimeriahkan dengan aktraksi sekehe musik tradisional Lombok yakni Gendang Beleq.

Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengaku bersyukur event Mekaki Marathon ke dua ini bisa dilaksanakan. Kondisi industri pariwisata Lombok Barat pasca gempa bumi yang bisa dikatakan mati suri sempat membuat Pemda setempat pesimis.

“Kita berharap Mekaki Marathon ini dapat membangkitkan semangat masyarakat dan semangat bagi para pelaku industri parowisata. Kita juga ingin meyakinkan kepada wisatawan kalau Lombok ini siap bangkit dan siap untuk lebih baik lagi,” ungkap bupati.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Mekaki Marathon kali ini tidak akan memasukkan half marathon dan full marathon dalam kategori lomba. Beberapa perubahan dilakukan untuk menyesuaikan kondisi pasca gempa. Namun, Fauzan berjanji Mekaki Marathon tetap akan menyajikan rute menantang. Menantang dalam artian bahwa peserta lari akan melalui tanjakan yang cukup curam.

“Mekaki Marathon ini hampir lengkap, selain rute menantang, di jalur yang akan kita lalui nanti kita bisa merasakan dua adat istiadat berbeda yakni adat Lombok dan adat Bali. Karena di rute ini kita melewati perkampungan Bali. Selain itu kita bisa menikmati suguhan pemandangan pegunungan dan pantai yang menakjubkan,” papar Fauzan.

Fauzan juga menambahkan, selain Mekaki Marathon, Pemkab Lobar melalui Dinas Pariwisata juga menyiapkan even lain yakni Senggigi Festival Jazz dan event budaya Perang Topat.

“Untuk event Perang Topat ini, ini satu satunya perang yang tidak mengeluarkan darah, perang yang gembira ria. Ini disuguhkan bagi masyarakat Indonesia bahwa Lombok sangat mencintai keberagamaan karena “perang” antar dua agama,” pungkasnya kemudian.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga, Hj.Husnanidiaty Nurdin yang saat itu hadir mewakili Gubernur NTB mengaku bahwa Pemprov NTB mendukung sepenuhnya event Mekaki Marathon tersebut. Menurutnya event Mekaki Marathon 2018 itu merupakan event yang pertama dilaksanakan pasca gempa bumi yang meluluhlantakkan sebagian wilayah NTB.

Dijelaskan Husnanidiaty Nurdin, didukungnya event Mekaki Marathon itu sesuai dengan perintah Gubernur NTB, DR. H. Zulkiflimansyah bahwa tidak ada agenda nasional yang ditunda dan harus dilaksanakan.

“Tujuan 4 juta wisatawan ke NTB harus bisa dipenuhi. Tahun kemarin 3,5 juta. Mudahan bisa mendekati. Yang jelas kita siap menerima tamu kita. Semakin banyak tamu luar yang datang, itu lebih baik,” pungkasnya.

Sementara Plt Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Kemenpar RI, Giri Adnyani menyatakan bahwa Kemenpar mendukung pula kegiatan itu. Hal itu dilakukan agar kondisi NTB kembali pulih.

“Semoga kegiatan ini bisa mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Lombok Barat. Kita berharap Mekaki Marathon sukses dan smoga target 100 persen lebih banyak dari peserta tahun lalu bisa tercapai,” harapnya.

Ditempat yang sama, artis Wulan Guritno menyatakan, kesediaannya turut andil untuk kedua kalinya dalam event itu karena sudah merasakan bahwa event Mekaki Marathon itu mengasyikkan. Selain itu, ditengah moment kebangkitan Lombok pasca gempa bumi, dia merasa terpanggil untuk turut ambil bagian.

“Sambil mempromosikan kembali keindahannya, kita juga ingin menyemangati masyarakat di Lombok. Ini untuk kembali membangkitkan Lombok. Sudah saatnya Lombok itu bangkit,” tegas Wulan.

Selain runners lokal, tercatat hingga saat ini sekitar tiga puluh runners dari mancanegara sudah mendaftar. Di antaranya dari Malaysia, Singapura, Australia dan lainnya. (Humas Lobar)

Pengumuman Formasi CPNS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 498 Tahun 2018 Tanggal 30 Agustus 2018 Tentang Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2018 dan Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor 585/800/155/BKD-PSDM/2018 Tanggal 27 September 2018 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2018, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membuka kesempatan bagi Warga Negara Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018.

Formasi, persyaratan dan ketentuan lainnya bisa diunduh disini

Contoh Surat Lamaran unduh disini

Contoh Surat Pernyataan unduh disini

Buku Pentujuk Pendaftaran unduh disini

 

Sumber  : http://bkdpsdm.lombokbaratkab.go.id/berita-formasi-cpns-kabupaten-lombok-barat-tahun-2018.html

FAUZAN : SERTIFIKAT TANAH BERIKAN KEPASTIAN HUKUM

Giri Menang, Kamis 27 September 2018 – Sertifikat tanah menjadi sangat krusial ketika kebutuhan tanah semakin meningkat. Harganya semakin mahal dan semakin banyak pihak yang berkepentingan. Hal inilah yang menjadikan sertifikat tanah menjadi suatu hal yang urgent untuk segera diselesaikan.

Hal tersebut diktakan Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat menghadiri Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (Hantaru) ke-28 Tahun 2018. Selain peringatan Hantaru, kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan sertifikat tanah kepada seribu orang penerima sertifikat hak atas tanah yang dilakukan di Gedung Seni dan Budaya Narmada, Kamis (29/9/2018).

“Penyerahan sertifikat hak atas tanah yang akan saya serahkan pada hari ini terdiri dari satu buah setifikat atas nama Kejaksaan Negeri Mataram yang penggunaannya untuk pembangunan Kantor Kejaksaan Negeri Lombok Barat. Tiga belas buah sertifikat wakaf dan tempat peribadatan berupa masjid dan pura, serta seribu buah sertifikat tanah milik masyarakat untuk dua kecamatan, yakni Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,” katanya.

Fauzan berharap penyerahan sertifikat ini dapat memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemegang hak dan dapat dimanfaatkan untuk menambah modal usaha atau kegiatan produktif lainnya.

Tidak lupa bupati memberikan apresiasi kepada anggota Forkopimda, OPD terkait dan para aparatur desa yang telah bekerja erat dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lobar dalam mensukseskan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

PTSL merupakan salah satu program Kementerian Agraria dan Tata Ruang melalui Kepala dalam rangka percepatan terdaftarnya tanah di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Lombok Barat.

Sementara itu Kepala BPN Lobar Ramli menyampaikan, di tahun 2017 BPN telah berhasil merealisasikan 14.500 bidang tanah di Kecamatan Narmada yang ditargetkan. Namun diakuinya masih ada sebagian masyarakat yang belum mendapatkan.

Untuk tahun 2018, taget yang semula sebanyak 22.500 bidang tanah bertambah menjadi 25.000 karena sebanyak 2.500 bidang tanah yang ditargetkan di Kabupaten Lombok Utara telah dialihkan ke Kabupaten Lombok Barat.

“Dari jumlah 25.000 bidang tanah sudah dilakukan pengukuran yuridis sebanyak 24.432 bidang tanah atau 97,7 persen. Sedangkan data fisik sudah mencapai 23,075 atau 92 persen. Hingga bulan September ini kami sudah menerbitkan 18.701 sertifikat,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk tahun 2019 BPN Lobar akan kembali memprogramkan PTSL untuk 15.000 bidang tanah di Kecamatan Gunung Sari. (anded/humas)

BUPATI CANANGKAN KAMPUNG KB KE-16 DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Rabu 26 September 2018 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) mencanangkan Dusun Jeranjang yang berada di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung sebagai Kampung KB, Rabu (26/9/2018). Desun Jeranjang menjadi Kampung KB ke-16 di Lobar. Pencanangan secara simbolis ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan membentuk 21.000 Kampung KB di seluruh wilayah Indonesia hingga akhir 2018. Sejak dicanangkan Bapak Presiden RI, H. Joko Widodo pada bulan Januari 2016 lalu, tercatat baru 14.000 Kampung KB terbentuk.

“Kampung KB diharapkan mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam melaksanakan pengendalian penduduk yang dapat berpengaruh terhadap pembangunan dan mengurangi laju pertumbuhan penduduk di Lombok Barat,” kata Kijo, Direktur Kedeputian KBKR BKKBN.

Menurutnya, Kampung KB sangat diperlukan karena sangat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga pra sejahtera untuk menuju lebih baik.

“Dengan ditetapkannya Dusun Jeranjang sebagai kampung KB, diharapkan akan mendorong pembangunan masyarakat menuju masyarakat yang sejahtera,” harapnya.

Kampung KB sebenarnya dirancang sebagai upaya membumikan, mengangkat kembali, merevitalisasi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat dalam upaya mengaktualisasikan fungsi keluarga secara utuh dalam masyarakat. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan pada Kampung KB tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi, akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya.

Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.

Oleh karena itu cukup beralasan apabila pembangunan kependudukan dimulai dari wilayah-wilayah pinggiran yaitu dusun. Karena dusun atau kampung merupakan cikal bakal terbentuknya desa, dan apabila pembangunan pada seluruh kampung maju, maka desapun akan maju. Dan apabila seluruh desa maju maka sudah barang tentu negarapun akan menjadi maju

Sementara itu Bupati H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengakui program Kampung KB tidak selesai pada saat pencanangan saja. Namun diharapkan ada peroses pembinaan, evaluasi dan monitoring kepada Kampung KB yang telah dicanangkan. Bupati juga berharap agar partisipasi dan kesadaran masyarakat bisa membantu mensukseskan program Kampung KB.

Program andalan Lobar yakni Gerakan Anti Merariq Kodeq (Gamaq) dapat menjadi pintu masuk suksesnya program Kampung KB yang dibuat untuk menyukseskan Nawa Cita ketiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat pedesaan. Program ini juga sesuai cita kelima untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan cita kedelapan untuk merevolusi karakter bangsa.

“Gamaq merupakan gerakan pendewasaan usia pernikahan dan Pemkab Lobar telah mensosialisasikan sejak beberapa tahun lalu. Program Gamaq ini harus berjalan, tidak boleh diabaikan. Karena bagi saya itu adalah jalan masuk,” ungkap bupati.

Program Kampung KB di Lombok Barat sendiri berjalan cukup baik. Intervensi lintas program seluruh SKPD terkait penyelesaian masalah di masing-masing Kampung KB menunjukkan progres yang signifikan. Mulai dari masalah adminduk bersama Dinas Dukcapil, masalah bantuan dan pelatihan untuk kelompok-kelompok usaha yang dibantu solusinya oleh Dinas Tenaga Kerja, masalah penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) yang dibantu sokusinya oleh Dinas PMD, kemudian intervensi dari Dinas PUPR terkait masalah jalan dan irigasi, lalu ada Dinas Dikbud yang membantu masalah pendidikan terutama bagi anak-anak putus sekolah, tidak terkecuali masalah pernikahan dini yang diintervensi oleh Kemenag Lobar dan lainnya.

Salah satu keberhasilan Program Kampung KB juga didukung dengan program Gamaq milik Pemkab Lombok Barat dalam usaha penurunan penikahan dini. Secara keseluruhan jumlah perkawinan di bawah 20 tahun di Lombok Barat berhasil diturunkan.

“Kalau tahun 2015 dari pendataan keluarga jumlahnya 56 persen tapi tahun 2017 22 persen. Dan dari januari sampai juni masih di angka 20%. Ini datanya by name by address. Dan saat ini desa sudah mulai menganggarkan kegiatan-kegiatan untuk program KKBPK termasuk Gamaq,” jelas Erni Suryana, Kepala Bidang P4 Dinas PPKBPPPA Lobar.

LOMBOK BARAT SEGERAKAN BANGUN RUMAH RUSAK

Giri Menang, Rabu 26 September 2018 – Setelah didesak berbagai pihak, akhirnya proses pembangunan rumah warga yang rusak akibat gempa segera akan dimulai.

Pihak Kementerian PUPR dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) segera menindak lanjuti Petunjuk Pelaksanaan dan Pertunjuk Teknis (Juklak Juknis) Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Korban Bencana Gempa Bumi yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa minggu yang lalu.

Mereka pun telah menindak lanjuti implementasinya dengan segera mensosialisasikannya, bahkan sampai dengan membentuk kelompok masyarakat (pokmas).

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah yang sekaligus merupakan Kepala BPBD Lobar, H. Moh. Taufiq saat memimpin rapat persiapan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) di Ruang Rapat Kantor Sementara Bupati Lobar, Rabu (26/09).

“Kita harus segera pecah telur, jangan terlalu lama,” ujar Taufiq memerintahkan agar secepatnya proses pembangunan dilaksanakan.

“Pecah Telur” yang dimaksud Taufiq adalah karena sampai hari ini, di Lobar belum satu pun bantuan rumah yang telah diberikan saat Presiden berkunjung beberapa waktu lalu telah diimplementasikan.

“KLU sudah mulai minggu ini, Lotim sudah, kita kapan?,” tanya Taufiq.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Lobar selaku Koordinator TPM, H. Lalu Winengan mengakui hal tersebut.

“Kita memang agak lamban, tapi pasti. Saya sendiri menantang segera bangun segera 10 rumah, bahkan fasilitator minta 50, tapi Risha-nya kan belum siap?. Ini kan harus pesan karena sifatnya pabrikasi, ” ujar Winengan.

Bersamaan dengan Winengan, Kepala Bidang Perumahan di Dinas tersebut, Ratnawi menjelaskan bahwa “pecah telur” yang dimaksud akan segera dilaksanakan pihaknya.

“Kita akan segera menindak lanjuti minggu ini, bisa jadi Sabtu atau Senin,” janjinya untuk memulai launching pembangunan rumah.

Namun ia berdalih bahwa aspek yang membuat lambannya pembangunan karena prosedurnya yang harus dilalui cukup banyak. Tidak hanya sosialisasi dan pembentukan TPM dan Pokmas, tapi juga proses pencairan dan pengerjaanya.

“Yang melaksanakan pembangunan adalah Pokmas. Jadi dana yang ada di rekening perorangan iru, harus ditransfer ke Pokmas. Di pokmas kan ada ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Jadi mereka yang bernegosiasi dan membangun rumahnya,” terang Ratnawi.

Persoalan pembangunan pun kerap datang dari masyarakat sebagai anggota Pokmas itu sendiri.

“Anggota masyarakat yang ada di satu Pokmas, kadang suka berubah. Mereka tidak sepakat bulat apakah mau membangun Risha atau rumah konvensional,” terang Ratnawi.

Risha yang ia makaud adalah Rumah Instan Sehat Sederhana yang merupakan konsep yang ditawarkan kepada masyarakat untuk rumah dengan sistem knock down sehingga proses pemasangannya sangat cepat.

“Bisa satu hari, karena unsur pokok struktur rumah seperti kolom, balok, dan sloop sudah ada, tinggal dirangkai,” terang salah seorang fasilitator yang direkrut oleh Kemen PUPR, Saiful Amri.

Di Lobar sendiri, baru 379 warga terdampak gempa yang telah memiliki rekening dan berisikan anggaran sesuai jenis kerusakan rumahnya.

“Seluruhnya rusak berat, tapi hanya 60 orang yang mau bangun rumah Risha. Sisanya konvensional tapi harus tahan gempa,” terang Winengan.

Untuk diketahui, sampai dengan hari ini tim verifikator baru berhasil memverifikasi data sebanyak 70.807 rumah dengan kategori rusak ringan 44.716 rumah, 12.425 rusak sedang, dan 13.666 rusak berat.

Angka tersebut melampaui data awal yang diberikan oleh Posko Utama Kab.Lobar yang awalnya hanya mencatat 57.614 rumah mengalami kerusakan.

“Ini masih akan divalidasi lagi. Tapi saya yakin berapapun kebutuhan kita, pihak Kemen PUPR pasti membantu,” pungkas Ratnawi yakin.

Laporan Keterbukaan Cost Bulan Juli, Agustus, September, Oktober, November 2018

Realisasi Fisik

Bulan Oktober

Bulan September

Bulan Agustus

Bulan Juli

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekotong, Wisata Bahari Menggoda di Lombok Barat

Berwisata bahari di Lombok Barat, sangatlah menarik bagi wisatawan yang suka wisata jalan-jalan. Mengingat suguhan alam wisata bahari di Lombok Barat (Lobar) tak pernah habis. Salah satunya yang punya potensi untuk itu adalah wisata bahari yang ada di Sekotong.
Secara umum Indonesia memiliki beragam wisata bahari yang meneduhkan dan sangat eksotis. Salah satu pulau bagian Indonesia yang bernama pulau Lombok menyimpan keunikan wisata bahari yang indah yakni wisata bahari pantai Sekotong. Wisata bahari di pantai Sekotong Lombok Barat merupakan wisata bahari yang akan memanjakan hari libur dengan keluarga. Tempat bersantai yang nyaman dapat anda nikmati disini.

Pantai Sekotong terletak di Kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat. Sekotong berada sekitar 40 km arah selatan ibukota kabupaten Lobar yakni Gerung atau terletak sekitar 60 km dari kota Mataram. Bisa menjadi pilihan wisata bahari terbaik, jika tak pernah berkunjung ke wilayah ini.

Tidaklah rugi jika berkunjung ke obyek wisata di wilayah ini. Dan sebelum anda pergi ketempat wisata, alangkah baiknya persiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Banyak keindahan yang bisa di dapat di Pantai Sekotong. Pantai Sekotong memiliki air laut yang jernih, pasir indah yang berwarna putih dan buaian angin yang asri yang keindahan alamnya masih belum terjamah oleh polusi udara, polusi air, ataupun polusi tanah. Sehingga keasrian alam dari Pantai Sekotong ini begitu natural.

Ombak di pantai Sekotong yang memiliki ombak tenang ini anda dapat berenang sepuas mungkin, dan dengan matahari yang melimpah ruah tentunya anda dapat menikmati sun baking dengan begitu fantastisnya. Pantai Sekotong memiliki bukit – bukit kecil yang dapat didaki. Dengan mendaki bukit tersebut kegiatan climbing akan menyenangkan.

Selain itu, sunrise dan sunset akan semakin terlihat indah dengan menyaksikan keelokan sunrise dan sunset di bukit ini. Tidak puas sampai di situ saja, biota laut yang beragam dapat anda temukan disini. Tentu dengan biota laut anda dapat memberi pelajaran berharga seputar biota laut pada anak anda. Jadi bukan hanya aktivitas liburan biasa yang dapat anda nikmati disini, aktivitas belajar dengan alam dapat dirasakan pula. Selamat berlibur akhir pecan di Pantai Sekotong. Silahkan mencoba!. (her/Sadri/KIM Sekotong Bersatu)

KOMPAS BANTU REHAB SARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI TIGA DAERAH TERDAMPAK GEMPA LOMBOK

Giri Menang, Selasa 25 September 2018 – Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga kepala daerah terdampak gempa Lombok, Selasa (25/9). Penandatangan antara Ketua Yayasan DKK Rusdi Amral dengan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar dan Plt Bupati Lombok Timur Lalu Syafii dilakukan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB disaksikan oleh Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah.

Penandatanganan ini mengisyaratkan dimulainya proses rehabilitasi dan rekonstruksi dua sekolah dasar yakni dan SDN 3 Bengkaung yang berada di Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lobar serta SDN 3 Sajang di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Selain itu Yayasan DKK juga akan membiayai rehabilitasi gedung Puskesmas Nipah di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Biaya pembangunan tiga gedung ini diperkirakan berjumlah Rp 10 miliar.

“Kami berkomitmen aktivitas belajar mengajar tidak boleh terhenti. Layanan kesehatan masyarakat pun tetap berjalan. Oleh sebab itu, guna mempercepat kegiatan belajar siswa dan layanan kesehatan itu, Pembaca Harian Kompas berpartisipasi membangun sekolah dasar dan puskesmas,” kata Rusdi Amral.

Ditambahkannya, para pembaca Kompas tidak hanya cukup menyumbang kebutuhan logistik, melainkan juga melibatkan diri mempercepat pemulihan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak akibat gempa. Dari masa tanggap darurat hingga penandatanganan nota kesepakatan ini diperkirakan total bantuan yang diserahkan Kompas menjadi Rp. 11 miliar.

Sementara itu, Pimpinan Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo mengaku NTB sendiri ibarat rumah kedua bagi Kompas. Hampir tiap tahun Kompas datang ke NTB untuk peringatan meletusnya Tambora di Sumbawa dengan menggelar operasi katarak, jelajah sepeda dan menjelajahi pulau Sumbawa. Tujuannya untuk menggaungkan Tambora keseluruh dunia. dengan menggelar operasi katarak, jelajah sepeda dan menjelajahi pulau Sumbawa.

“Itu sebabnya Kompas sangat mengenal NTB. Sehingga ketika terjadi gempa di Lombok ikatan emosi ikut tergerak sehingga ketika gempa, Kompas membuka dana kemanusian dengan mengumunkan kepada pembaca dari Kompas, Kompas.com dan pemirsa Kompas TV untuk mengajak pembaca dan pemirsa Kompas bersolidaritas di Lombok,” ungkapnya.

Budiman berharap setelah MoU ini dilakukan, proses pembangunan dapat lebih cepat sehingga warga segera memperoleh layanan kesehatan dan siswa segera kembali belajar.

Wakil Gubernur NTB, Hj Siti Rohmi Djalilah dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi partisipasi Kompas untuk membangun Lombok. Rohmi berharap sinergi antara pemerintah dan masyarakat dari berbagai elemen dapat berjalan dengan baik sehingga memberikan efek yang besar untuk memulihkan Lombok.

“Mudah-mudahan dengan bantuan dari pembaca Kompas bisa dimanfaatkan dan pembangunan bisa cepat selesai. Pemerintah, bapak bupati dan semua perangkat daerah tidak boleh sakit. Masyarakat sebagai penguat kita semoga NTB bisa cepat bangkit,” harap Rohmi.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian yayasan Kompas ini.

“Secara umum dengan kondisi kerugiaan akibat kerusakan mencapai Rp. 4,12 trilyun dan untuk recovery butuh Rp. 2 trilyun lebih. Kehadiran donatur seperti Kompas dan para pembacanya, cukup meringankan beban pemda saat rekonstruksi nanti,” kata Fauzan.

Pestifal Senggigi, Trauma Healing Bangkitnya Pariwisata Lombok Barat

Tari zikir zaman Lombok menjadi klimaks penutup utama terselenggaranya Festipal Pesona Senggigi (FPS) 2018 yang telah berlangsung sejak Jumat (21/9) lalu. Tari dengan sebagian besar penarinya menggunakan costum mirip prajurit keraton berlenggak-lenggok mengiringi irama dan lantunan bait-bait syair berbahasa arab dan pembacaan shalawat Nabi menggema membelah angkasa.

Sementara di pelataran bawah panggung riuh rendah terdengar pembacaan zikir dan doa dipimpin seorang Tuan Guru. Pembaca zikir dan doa terdiri dari para pejabat lingkup Pemerintah Daerah, masyarakat umum, bahka para wisatawan juga turut mengabadikan momen sakral dan religi yang menjadi pembeda penyelenggaraannya dibanding tahun sebelumnya.

Itulah ritual religi eksibisi berbagai varian  Festival Pesona Senggigi 2018. Persembahan ritual zikir dan doa merupakan klimaks gelar Roah Asuh Gumi sebagai wujud memohon ampun kepada sang pencipta jagat raya atas segala tingkah laku manusia diatas bumi yang selama ini jauh menyimpang syar iat.

Musibah gempa Lombok yang terjadi secara beruntun hampir setiap hari berdampak pada mati surinya industri pariwisata yang merupakan urat nadi ekonomi masyarakat Lombok Barat khususnya.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid membenarkan pelaksanaan Pestifal Pesona Senggigi ini dikemas berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, zikir dan doa menunjukkan bahwa manusia itu sangat kecil dihadapan Alloh SWT. “Namun sesuai janji Alloh kita harus bangkit. Kita tak mungkin bisa kuat dan bisa naik kelas tanpa terlebih dahulu diuji,” kata Fauzan.

Ujian dimaksud Fauzan yakni terjadinya gempa bumi selama dua bulan berturut-turut yang berdampak pada kerusakan pasilitas wisata, perumahan masyarakat, bahkan 563 korban jiwa meninggal dunia.

Akibat musibah ini industri pariwisata yang menjadi andalan Lombok Barat sedikit mati suri karenanya. “Namun pariwisata Lombok Barat akan segera bangkit lagi ” terang Fauzan.

Tentu saja Fauzan punya trik untuk  itu. Pestifal Sengigi dihelat guna memberikan sinyal kepada dunia masyarakat bahwa masyarakat Lombok Barat siap untuk kembali bangkit dan bahkan siap kembali membangun industri pariwisata lebih maju lagi.

Dikatakan,  efek gempa Pendapatan Asli Daerah ((PAD) Lombok Barat jauh defisit. Hingga Desember 2018 saja estimasi defisit PAD dari sektor pariwisata mencapai Rp. 50 miliar.

Fakta inilah yang membuat Pemda Lombok Barat harus putar kemudi lebih ekstra lagi. Event-event pariwisata harus digelar tanpa berpikir untung rugi. Apalagi event yang terkait dengan pariwisata tak boleh tidak dilaksanakan. “Karena kalau kita tidak laksanakankita tak dianggap bangkit oleh dunia luar,” kata Fauzan.

Kepala Dinas pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi menyimpulkan, dari seluruh industri pariwisata di Lombok Barat,hamir 99 persen mengalami kolaps. Hotel sebagian besar sepi dari tamu. Hanya satu dua hotel saja yang masih sempat dikunjungi tamu dan itulah fakta miris yang terjadi.

Dikatakan Ispan, mau tidak mau karena industri pariwisata butuh trust (kepercayaan, red) maka harus dilakukan recorvery dan trobosan melalui gelaran berbagai event, agar industri pariwisata tetap eksis. “Padahal permintaan visa dari Malaysia untuk mengunjungi Lombok tidak pernah turun sampai detik ini. Maka kita malu menjadi tuan rumah, padahal kita masih tidur di tenda pengungsian dalam suasana duka.  Mudah-mudahan lewat pestifal Senggigi ini kita akan bangkit,” harap Ispan.

Menurut Ispan, Pestifal Senggigi sengaja dikemas dengan berbagai kegiatan seni dan budaya. Muara semua ini merupakan sistim trauma healing kepada masyarakat Lombok yang terdampak gempa. Dalam Pestifal ini berbagai hiburan dan seni digelar. Mulai dari permainan tradisional, tari-tarian, musik band, tari ngulat cerorot, beledokan, tari ngerakat, tari gandrung, zikir zaman, tari trisna teruna. “Semua ini dari masyarakat supaya mereka terhibur dan bangkit kembali,” kata Ispan.

Ispan juga menyatakan, sebelumnya bersama Dispora Lombok Barat menggelar konfrensi pers di Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait digelarnya event Mekaki Marathon 28 Oktober 2018. Dipastikan 50 media massa nasional dan media massa terbesar di Tiongkok Chinwa Post mengabarkan rencana Mekaki Marathon tersebut.

Begitu juga pekan depan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Lombok Barat akan menggelar Car prerday di Jakarta sekaligus melaunching Mekaki Marathon ini bersama Menteri Pariwisata RI. “Semua event ini tujuannya member kabar pada dunia bahwa Lombok ini kuat dan mampu bangkit untuk bisa lebih maju lagi,” ujar Ispan. (her/Abror/KIM Al-Falah)

BANGKITKAN PARIWISATA, PEMKAB LOMBOK BARAT SIAPKAN EMPAT BIG EVENT

Giri Menang, Sabtu 22 September 2018 – Industri pariwisata Lombok khususnya di Senggigi Lombok Barat pasca gempa hampir sembilan puluh persen kolaps. Hanya beberapa hotel yang berani buka walaupun bisa dikatakan belum sepenuhnya efektif. Sebelumnya, Senggigi dinilai sebagai kawasan wisata yang sangat representatif dengan berbagai fasilitas untuk kebutuhan wisatawan.

Untuk memulihkan dunia pariwisata pasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah menyiapkan empat event wisata besar. Event pertama yang digelar melalui Dinas Pariwisata Lobar yakni Festival Pesona Senggigi 2018. Festival bertema “Rowah Asuh Gumi” ini berlangsung pada Jum’at-Sabtu (21-22/9/2018) di Pasar Seni Senggigi.

“Masyarakat NTB khususnya Lombok Barat dilanda gempa yang akibatnya industri pariwisata sempat mati suri. Dengan kegiatan ini kita siap bangkit kembali dan membangun industri pariwisata lebih maju lagi,” kata Bupati H. Fauzan Khalid membuka Festival Pesona Sengigi 2018, Jum’at (21/9).

Pembukaan diawali dengan zikir dan doa. Harapannya untuk menghilangkan bala dengan harapan Lombok dapat segera pulih dan bangkit kembali.

“Festival Senggigi dengan tema ‘Rowah Asuh Gumi’ ini kita Roah yakni mohon ampun dan minta maaf kepada Allah SWT dan menyampaikan kepada Allah SWT bahwa kita siap kembali merubah diri menjadi lebih baik lagi,” tambah bupati.

Untuk menghibur masyarakat sekaligus sebagai trauma healing, Festival Senggigi dikemas dengan balutan budaya khas Lombok. Mulai dari Bazaar, Festival Tari Daerah, aneka lomba, atraksi dan hiburan.

Ditambahkan bupati, event selanjutnya yang disiapkan Pemkab Lobar antara lain Mekaki Marathon yang akan digelar 28 Oktober 2018. Untuk Mekaki Marathon 2018 akan dilaunching bersama Menteri Pariwisata saat Car Free Day 30 September mendatang di Jakarta. Soft launchingnya sendiri sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu. Saat ini ratusan runners sudah terdaftar dan siap kembali menaklukan Mekaki.

Selanjutnya, Pemkab Lobar akan kembali menggelar Senggigi Jazz di bulan November dan ditutup dengan ritual budaya Perang Topat.

“Besok saya minta agar Perang Topat selain menyampaikan sinyal bahwa Lombok Barat aman damai dan kaya dengan budaya, kami ingin agar beri sinyal ke dunia luar bahwa Lombok Barat sangat mencintai dan menghormati kebhinekaan,” pungkasnya.

Seluruh rangkaian event yang disiapkan Pemkab Lobar menjadi genderang kebangkitan pariwisata di NTB khususnya Lombok Barat. Diharapkan masyarakat dapat membantu pemerintah bersama-sama membangun Lombok seperti sedia kala.

1 226 227 228 229 230 395