Giri Menang, 2 Oktober 2019 – Ada yang menarik saat Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengunjungi kafilah Lombok Barat. Bersama Wakil Bupati Hj. Sumiatun dan rombongan, Bupati Fauzan melakukan pengecekan penginapan untuk para kafilah asal Kabupaten Lombok Barat yang berjumlah 56 orang peserta dan 31 orang offisial di Gedung Zainul Hafiz yang berada di Lingkungan Aik Ampat Kelurahan Dasan Geres, Rabu (2/10/2019).

Kedatangan rombongan bupati disambut dengan pembacaan Al-Qur’an oleh salah satu peserta Tilawatil Qur’an Kelas anak-anak putra, Fakih Muzadid.

Fakih Muzadid adalah andalan Lombok Barat di cabang Tilawatil Qur’an golongan anak-anak putra Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Provinsi NTB yang ke XXVIII.

Ia mengaku optimis mampu menyumbangkan prestasi untuk Lombok Barat. Rasa optimis Fakih didasari oleh persiapan yang telah ia lakukan. Mulai dari memfasihkan bacaan hingga irama bacaan yang akan ditampilkannya nanti.

Selain berbagai persiapan yang telah ia lakukan, Fakih juga optimis karena adanya dukungan keluarga, teman-teman, dan pelatihnya. Lebih khusus lagi karena do’a dari orang tuanya.

“Sebelum dikarantina, saya minta dido’akan dulu oleh orang tua agar bisa jadi juara. Dan teman-teman lain juga mudah-mudahan dapat juara,” ujar siswa kelas 6 SDN 1 Montong Are Kediri ini.

Semangat yang sama juga ditunjukkan oleh Naisa Afika. Naisa bukan kafilah dari Lombok Barat. Siswi Kelas IV SDN 1 Pemenang Barat ini adalah utusan dari Kafilah Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk cabang tilawatil Qur’an anak-anak putri.
Ditemui saat melakukan pendaftaran ulang di Bencingah Agung, Naisa mengaku optimis bisa berprestasi di ajang dua tahunan tersebut.

“Saya latihan setiap sore hari diajarkan oleh guru saya, ustadz Sahar,” tutur Naisa.

Semangat-semangat tersebut yang membuat Bupati Lombok Barat gembira namun juga harap-harap cemas. Dalam kunjungannya, Fauzan lalu memberikan semangat dan berharap agar seluruh peserta tampil dengan maksimal serta mampu mempertahankan juara umum yang telah diraih sebelumnya.

“Pertahankan juara umum dan kita juga tuan rumah, karena target kita juara umum,” pinta Fauzan.

Belajar dari pengalaman saat MTQ di Bima dua tahun lalu, kata Fauzan, targetnya hanya juara 3 namun ternyata bisa jadi juara umum.

“Saat ini, saya memiliki keyakinan ini. Bukan sekedar target, tetapi adik-adik mampu untuk melakukan itu semua,” ujar bupati dengan optimis.

Bupati juga meminta agar seluruh pesera berkonsentrasi hanya pada al-Qur’an dan musabaqah.

“Kalau di Bima dulu, handphone peserta disita 3 jam sebelum lomba, maka sekarang jadi 5 jam,” pinta Fauzan kepada official dan pembina.

Hal itu dirasa penting karena menurutnya, tidak menutup kemungkinan para peserta akan kehilangan konsentrasi karena terpengaruh handphone.

“Seperti yang dulu kita lakukan di Bima, saya berasumsi adik-adik itu juara karena kebijakan itu,”ujar Fauzan.