Giri Menang, Kamis 28 Februari 2019 – Pimpinan Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy didampingi Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq meresmikan Gedung SDN 3 Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Kamis (28/2). Bangunan yang baru selesai pengerjaannya ini merupakan bantuan dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas untuk wilayah terdampak gempa di Lombok. Bangunan sekolah yang dibangun terdiri dari tujuh ruangan, yakni enam ruang kelas dan satu ruang guru. Sekolah ini juga dilengkapi dengan empat buah kamar mandi, masing-masing dua buah untuk guru dan murid.

Turut hadir dalam peresmian tersebut di antaranya Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Hendrayadi, Camat Batulayar Syahruddin, Sekda Lombok Timur Rahman Farli, dan masyarakat sekitar.

Sebelumnya, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas bersama para pimpinan daerah terdampak telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk komiten Kompas membantu pembangunan puskesmas dan sekolah di NTB. Selain SDN 3 Bengkaung, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas juga membantu pembangunan SDN 3 Sajang di Lombok Timur dan Puskesmas Nipah di Lombok Utara.

Kepedulian dan perhatian Harian Kompas terhadap mutu pendidikan itu sangat luar biasa. Itu terbukti dengan terwujudnya bantuan yang merupakan sumbangan para pembaca Harian Kompas. Para pembaca langsung tergerak begitu mendengar ada gempa pada 5 Agustus lalu di Lombok dengan skala gempa yang cukup besar yang menimbulkan kerusakan rumah yang cukup banyak.

“Kami langsung bergerak untuk segera membuka dompet bantuan dari para pembaca Harian Kompas untuk Gempa Lombok. Setelah dana terkumpul dan kami mensurvey ke lapangan, apa yang dibutuhkan oleh warga dan akhirnya memutuskan untuk membantu pembangunan sekolah dasar,” jelas Pimpinan Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.

“Kita memilih lokasi ini karena pertimbangan muridnya yang banyak. Sama seperti di SD Negeri 3 Sajang Lombok Timur. Kami memprioritaskan untuk yang paling terdampak gempa maupun secara fisik bangunan yang sudah tidak layak pakai atau rusak berat,” lanjutnya menambahkan.

Mewakili Pembaca Harian Kompas, Ninuk meminta para siswa, guru dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar untuk bersama-sama menjaga dan memelihara bangunan sekolah.

“Dengan adanya gedung sekolah yang baru semoga anak-anak dapat belajar lebih baik, lebih bersemangat. Dan Kami berencana akan membantu perpustakaannya dengan buku bacaan sehingga minat baca mereka juga meningkat,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda H. Moh. Taufiq sangat mengapresiasi semangat para pembaca Harian Kompas membantu Lombok. Terlebih bangunan sekolah yang dibangun sangat bagus.

Taufiq mengatakan, tingkat kerugian akibat gempa di Lombok Barat adalah bidang pendidikan. Dibutuhkan dana sebesar Rp. 262 miliar untuk perbaikan Paud, TK, SD, SMP, SMA dan Madrasah/Aliyah. Sementara untuk bidang kesehatan sekitar Rp. 4,5 miliar. Sedangkan sarana ibadah seperti masjid dan pura memerlukan dana perbaikan sebesar Rp. 30 miliar.

“Perhatian kompas tidak bisa diragukan. Di mana ada bencana, Kompas selalu terdepan dalam hal bantuan kemanusiaan. Dengan musibah dan ujian yang kita terima di Lombok Barat semoga adik-adik bisa semangat dan rajin untuk belajar,” harap sekda.

Salah seorang guru Aminudin mengaku dengan adanya bangunan baru ini dirinya menjadi lebih bersemangat meningkatkan mutu pendidikan mulai dari proses belajar mengajar.

“Di kurikulum 2013 budaya literasi yang dibentuk di sekolah sebelum masuk ke ruang kelas, 15 menit kita adakan kepada murid untuk baca-baca buku di perpustakaan setiap hari. Dengan proses baca buku seperti ini kita tanamkan kebiasaan. Karena orang bisa karena biasa,” ujarnya. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/kompas-dan-pemkab-lombok-barat-resmikan-sekolah-bantuan-terdampak-gempa/