Giri Menang, Rabu 15 Agustus 2018 – Pagi tadi (15/8), Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid kembali mengunjungi masyarakat yang terdampak gempa di beberapa titik pengungsian. Sebelumnya, bupati terpaksa istirahat selama satu hari penuh karena sakit akibat kelelahan.

Didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Kepala Bagian Humas dan Protokol beserta jajaran, bupati meninjau kondisi warga di titik pengungsian Dusun Kapek Bawah dan Dusun Kapek Atas di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari. Dalam kunjungannya bupati juga menyerahkan bantuan berupa puluhan tikar, terpal, sarung, selimut, air mineral dan obat-obatan.

Di Dusun Kapek Bawah, bupati bahkan sempat menunaikan Shalat Zuhur berjamaah di bawah tenda pengungsi. Bupati bersama warga juga menyolati jenazah Hj. Saini, salah seorang pengungsi yang meninggal dunia. Diketahui, kondisi almarhumah memburuk pasca gempa yang mengguncang Lombok secara bertubi-tubi.

“Walaupun demikian, Pemerintah Daerah terus berusaha dan berupaya membantu masyarakat di dalam percepatan penanganan pasca gempa. Bantuan apa yang kurang dan diperlukan di pengungsian untuk segera melapor ke posko melalui pak kadus. Termasuk keperluan kesehatan,” himbau Bupati Fauzan.

Dalam kesempatan itu, Fauzan juga menginformasikan penanganan bagi rumah warga yang rusak. Sesuai arahan Presiden Jokowi, pemerintah akan memberikan bantuan tabungan bagi warga terdampak gempa yang rumahnya mengalami kerusakan.

“Rumah rusak berat akan diberikan ganti rugi sebesar Rp. 50 juta. Sedangkan rumah rusak sedang sebesar Rp. 25 juta dan rumah rusak ringan sebesar Rp. 10 juta,” ungkapnya.

Saat ini warga di pengungsian mengeluhkan pasokan air bersih. Ketiadaan air bersih di beberapa lokasi pengungsian pasca-gempa menyebabkan sumur dan mata air jadi kering. Akibatnya, warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Termasuk di Dusun Kapek Bawah dan Kapek Atas. Untuk itu, bupati melalui Dinas Kesehatan berjanji akan segera mendirikan tandon air di kedua dusun tersebut.

Air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan penting saat terjadinya bencana. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Lobar, H. Rachman Sahnan Putra usai mendampingi bupati.

“Hingga hari ini, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan beberapa NGO sudah memasang dua puluh tandon air di beberapa titik. Besok ini kita akan pasang tiga unit tandon lagi masing-masing di Gegerung dan Sigerongan untuk Kecamatan Lingsar. Kemudian di Desa Bukit Tinggi di Kecamatan Gunung Sari. Dua lagi segera kita pasang di Dusun Kapek Bawah dan Kapek Atas ini,” kata Rachman.

Rachman menjelaskan, ada beberapa solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di titik-titik pengungsi. Pertama, jika lokasi tersebut memiliki mata air, cukup dengan memasang tandon air termasuk pasang mesin untuk menarik air. Jaringan perpipaan yang didirikan masyarakat atau sumur masyarakat juga dapat jadikan mata air.

Sedangkan untuk lokasi yang tidak memiliki mata air akan didirikan tandon air saja. Selanjutnya pemenuhan air akan dilakukan oleh pihak PDAM atau BPBD Lobar.

“Kita koordinasikan titik-titik mana saja yang harus mereka isi. Dan mereka siap. Misalnya saja dua hari yang lalu kita sudah pasang enam titik di Desa Selat. Tiap hari diisi mereka,” ungkapnya.

Selain di titik pengungsian, pihaknya juga memperhatikan pasokan air bersih di rumah sakit dan puskesmas. Rencananya, Dikes juga akan mendirikan toilet portable. (Humas Lobar)