Giri Menang, Jum’at 23 Maret 2019 – Hingga saat ini pemerintah pusat sudah mentransfer sekitar Rp 5,1 triliun dana rehabilitasi rekonstruksi pascagempa di NTB. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertatap muka dengan masyarakat korban terdampak bencana gempa sekaligus memastikan pencairan dana rehab rekon di NTB yang berlangsung di Gedung Hakka Gerimax Narmada, Lombok Barat, Jumat (23/3).

Dalam kunjungannya ke NTB kali ini, Presiden Jokowi juga didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan sejumlah menteri. Kedatangan rombongan presiden disambut Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah, dan sejumlah kepala daerah korban terdampak gempa di NTB.

“Saya datang di hadapan masyarakat sekalian memastikan apakah uangnya sudah masuk di masing-masing rekening pokmas. Alhamdulillah uangnya sudah masuk sebelum Desember itu Rp. 3,5 triliun dan kemarin kita tambah lagi Rp. 1,6 triliun. Dan sudah terkumpul di NTB Rp. 5,1 triliun,” jelas Presiden Jokowi.

Selain di NTB, kata Jokowi, pemerintah juga berkomitmen membangun rumah untuk warga korban bencana di Donggala, Palu, Lampung dan Banten. Khusus untuk NTB, Jokowi berjanji akan memberikan perhatian penuh.

Mantan Wali Kota Solo ini juga berjanji akan kembali mengunjungi NTB dalam waktu dua atau tiga bulan ke depan untuk memastikan pembangunan rumah bagi korban gempa telah diselesaikan.

“Kalau saya pas nggak ke sini jangan merasa ditinggalin. Saya tetap akan ke sini dan menyelesaikan program ini. Saya akan pastikan 2-3 bulan lagi saya akan ke sini. Jangan ragu kalau kita ingin menyelesaikan ini. Karena kan masih ada yang belum terdaftar, nah itu yang harus diselesaikan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta kepada menteri yng mendampingi agar bisa cepat menyelesaikan pembangunan rumah masyarakat korban gempa.

“Prosedur yang dulu kita lakukan sebanyak 17 prosedur dan sudah kita hapus, sekarang tinggal empat prosedur. Menurut saya sudah cepat dan saya senang masyarakat sekarang antusias semuanya memakai rumah tahan gempa,” ungkapnya.

Sejak Juli 2018 hingga Maret 2019 tercatat jumlah rumah rusak akibat gempa di NTB sekitar 78.581. Sementara total rumah yang sudah dibangun dengan model rumah instan sederhana sehat (Risha) sebanyak 111, sedang dalam proses pembangunan 1.675. Adapun rumah model rumah kayu (Rika) yang sudah dibangun sebanyak 593, sedang dalam proses pembangunan 79. Rumah model rumah konvensional (Riko) sudah terbangun sebanyak 994, sedang dalam proses pembangunan 32. Berikutnya rumah model Rumah Cetak Raswari Indonesia (RCI) sedang dalam proses pembangunan sebanyak 39.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat ditemui usai acara menuturkan ada tambahan dana yang masuk sekitar Rp. 300 miliar lebih.

“Dan itu sebabkan saya katakan Lombok Barat sudah 100% uangnya sudah dicairkan. Saya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Alhamdulillah Lombok Barat yang paling cepat dalam proses bantuan gempa dari rusak berat, sedang dan ringan. Dan untuk Rp. 25 juta yang rusak sedang hari senin pencairannya,” katanya.

Fauzan menambahkan, uang untuk data susulan dari hasil uji publik di Lombok Barat sekitar 3000 rumah yang rusak sudah dikirim ke pusat hari Rabu kemarin dan akan segera diproses.

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/kunjungi-ntb-jokowi-pastikan-proses-pencairan-dana-lancar/