pu

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Wedha Magma Ardhi.

MATARAM – Rencana pembangunan bendungan Meninting mulai menunjukkan titik terang. Mega proyek bendungan yang bakal mengairi lahan di dua kecamatan yakni Gunungsari dan Lingsar Lombok Barat (Lobar) tersebut kabarnya sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Untuk pembebasan lahan, rencananya akan ditanggung tiga pemda, yakni Lobar, Pemprov NTB dan pemerintah pusat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB Wedha Magma Ardhi.

Menurutnya, pembangunan bendungan Meninting bahkan lebih siap jika dibandingkan dengan bendungan Mujur Lombok Tengah (Loteng). “Kemungkinan mulai 2017 sudah mulai dibangun,” kata Ardhi.

Pembangunan bendungan tersebut, dalam jangka panjang, diharapkan bisa berfungsi mengairi dua kecamatan Gunungsari dan Lingsar. Selain itu, juga untuk mengendalikan banjir dan kebutuhan air baku di Kota Mataram. “Karena Mataram akan jadi kota metropolitan yang besar nantinya,” katanya.

Mega proyek bendungan sendiri ditaksir membutuhkan anggaran Rp 1 triliun. Kementerian PUPR juga telah melayangkan surat ke Pemkab Lobar agar menyiapkan pembebasan lahan seluas 110 hektare di Daerah Gunungsari.

Ardhi mengatakan, penuntasan beberapa proyek bendungan memang menjadi salah satu fokus daerah saat ini. Khususnya bendungan yang berfungsi sebagai irigasi teknis untuk lahan pertanian di NTB.

“Pembangunan Bendungan Meninting ini sangat diperlukan di Lombok agar sistem irigasi teknis bisa lebih komprehensif. Kalau ada bendungan tersebut akan menyatukan keseluruhan irigasi teknis kita,” pungkasnya. (uki/r9)