Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Zaini Arony, Minggu (26/8) kemarin, berkenan menghadiri acara puncak ritual Lebaran Topat. Lebaran Topat yang digelar sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri, digelar di Pesisir Pantai Duduk, Desa Batulayar Kecamatan Batulayar. Sedikitnya, ratusan peserta yang menghadiri acara tersebut. Mereka adalah, Bupati, Wabup Lobar, Sekda, Pejabat lingkup Pemprov.NTB, Pimpinan SKPD se-Lobar, Muspida, Lembaga-lembaga Islam, serta masyarakat desa Batulayar.

Sama seperti perayaan lebaran topat pada tahun sebelumnya, kegiatan serupa selalu dimeriahkan dengan berbagai lomba. Di antaranya adalah lomba ‘Bebeduk’ (memukul bedug), lomba menganyam kulit ketupat, lomba dulang sesaji  serta puluhan lomba bernuansa Islam yang digelar sejak beberapa pekan sebelumnya. Para peserta terdiri dari masyarakat setempat, pelaku pariwisata, pengusaha hotel dan restaurant serta murid sekolah.

Yang paling unik dari sebagian ritual tahunan ini adalah, ritual membelah ketupat ukuran jumbo. Masyarakat setempat menyebutnya ‘Inen Topat’ atau induknya ketupat. Namun banyak kalangan menanyakan, mengapa harus ketupat. Salah seorang sesepuh masyarakat setempat, H.Abdul Kasim menyebutkan, Ketupat itu bentuknya persegi empat. “Ini melambangkan empat arah mata angin” jelas mantan Ketua DPRD Lobar ini.

Di tempat yang sama, Bupati Lobar, H.Zaini Arony mengungkapkan, kegiatan Lebaran Topat ini disebutnya sebagai sebuah ritual keagamaan yang terus dipertahankan. Karena hal ini, dilihat dari sisi religius merupakan pemersatu umat, pemersatu hubungan antara manusia atau hablumminannas. Ini dilhat dari ratusan bahkan ribuan masyarakat yang datang berkunjung .Mereka datang sekedar menyaksikan ritual tahunan yang kita sebut Lebaran Topat. “Ini mohon dipertahankan, jangan sampai punah” harapnya seraya menambahkan, selain itu, dilihat dari sisi ekonomi, betapa lebaran topat ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat maupun pengelola wisata. “Kita lihat banyak pedagang asongan maupun warung yang buka kala itu”, ungkap bupati.

Selain kedua dampak positif yang ditumbulkan oleh gelaran lebaran topat, hal lain yang memberikan dampak positif adalah, kunjungan wisatawan. Panitia sengaja menggelar ritual Lebaran Topat ini dibeberapa titik lokasi wisata. Diantaranya adalah di Pantai Cemare (Lembar), Pantai Duduk (Senggigi) dan Taman Narmada. Di lokasi wisata inilah, masyarakat tumpah ruah seraya ingin melepas rasa kemenangan setelah sebulan lamanya terkekang oleh kewajiban puasa di bulan Ramadan lalu. Para wisatawan, tidak saja datang dari Lobar, melainkan juga dari Lombok Timur dan Lombok Tengah. Ini terlihat dari meningkatnya arus lalu lintas yang memasuki ketiga lokasi kegiatan Lebaran Topat tersebut. Namun begitu, Polda NTB dan jajarannya melakukan antisipasi keamanan dari acara lebaran topat ini. (L.Pangkat Ali)