Oleh :

H.Prasetya Utama, M.Kes.

(Widyaiswara BKD Kab. Lombok Barat)

 

 ” Pada setiap terbit fajar ada dua malaikat berseru:”Wahai anak Adam,aku adalah hari yang baru, aku datang saat ini untuk menyaksikan semua perbuatan engkau. Oleh karena itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya karena aku tak akan kembali lagi padamu hingga hari pengadilan nanti”. (Al Hadits)

“Orang yang menggunakan waktu untuk taat kepada Allah dan melaksanakan aturanNya, maka itulah kehidupan dan umurnya, selain itu tidak dianggap sebagai kehidupan”. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.

Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima (Al Hadits):

  1. SEHAT sebelum SAKIT
  2. MUDA sebelum TUA
  3. KAYA sebelum MISKIN
  4. LAPANG sebelum SEMPIT
  5. HIDUP sebelum MATI

Waktu adalah kehidupan. Waktu laksana pedang. Kalau kita tidak cerdas menguasai waktu, bisa jadi ia yang akan “membunuh kita”. Kadang kita merasa stres-siapa sih yang belum pernah?- Kemungkinan besar itu adalah karena kita merasa pada dasarnya kita tidak punya waktu yang cukup untuk mengerjakan apa yang ingin kita kerjakan pada tingkatan kualitas yang menjadi komitment kita. Dan dalam kondisi tertekan dan kelebihan beban tersebut, keefektifan kita akan cepat sekali merosot. Penting sekali untuk mengendalikan kerangka waktu yang menjadi fokus kita.

Manajemen waktu sebenarnya bukanlah istilah yang cocok karena tantangan yang sebenarnya bukanlah untuk memanajemeni waktu melainkan memanajemeni diri sendiri.

Manajemen waktu adalah sebuah aktivitas untuk memanfaatkan waktu yang tersedia dan potensi-potensi yang tertanam dalam diri kita guna mewujudkan tujuan-tujuan penting yang ingin kita capai dalam kehidupan dengan tetap berusaha untuk mewujudkan keseimbangan antara tuntutan-tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan akal.

Berdasarkan definisi di atas, maka manajemen waktu terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:

Proses : Karena ia dilakukan secara terus menerus dan harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Waktu yang tersedia : Karena dalam kehidupan manusia ada waktu-waktu yang tidak dapat diatur. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bahwa waktu itu terbagi menjadi dua macam, yaitu: waktu yang dapat diatur dan waktu yang tidak dapat diatur.

Waktu yang tidak dapat diatur merupakan waktu yang kita habiskan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok (primer) seperti tidur, makan, istirahat, menjalin hubungan kekeluargaan, dan melakukan urusan-urusan sosial yang penting. la merupakan waktu yang tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain. Tidak diragukan lagi bahwa waktu semacam ini memiliki tingkat urgensi tinggi dalam menjaga keseimbangan hidup kita. Akan tetapi, waktu jenis ini harus berada pada batas-batas yang sewajarnya sehingga tidaklah bijaksana jika kita berlebih-lebihan ataupun untuk menyia-nyiakan waktu-waktu tersebut.

Waktu yang dapat diatur sebagian dapat kita temukan dalam aktivitas kerja kita, sedangkan sebagian lainnya dapat kita temukan dalam kehidupan pribadi kita. Dalam waktu jenis ini terdapat tantangan besar yang berada di hadapan kita, yaitu apakah kita dapat memanfaatkan waktu tersebut dan apakah kita dapat menggunakannya dengan cara yang terbaik? Perhatikanlah bahwa meskipun kita memiliki kemampuan untuk mengaturnya, waktu jenis ini juga terbagi lagi menjadi 2 bagian.

Bagian pertama adalah waktu-waktu dimana Anda berada pada puncak semangat dan etos kerja seperti pada saat-saat pertama Anda memulai pekerjaan atau saat-saat terbaik lainnya yang ada dalam sehari semalam. Bagian kedua adalah saat-saat dimana Anda berada pada tingkat semangat dan etos kerja rendah, seperti pada saat-saat terakhir dari pekerjaan Anda atau saat-saat lainnya dalam sehari-semalam dimana Anda memiliki semangat yang rendah.

Kapan waktu-waktu puncak Anda dalam sehari semalam? Setiap orang memiliki waktu-waktu puncak yang berbeda orang lain. Oleh karena itu, berusahalah untuk mengenali diri Anda sendiri. Apakah waktu-waktu puncak Anda itu telah difungsikan dan dimanfaatkan secara optimal? Apakah ada sebagian dari waktu-tersebut yang hilang? Bagaimana caranya agar waktu-waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik?

Jika Anda telah mampu untuk menentukan waktu-waktu puncak yang Anda miliki dalam sehari semalam, maka hal ini merupakan sebuah langkah yang besar karena Anda akan dapat memanfaatkan waktu-waktu puncak tersebut dengan baik yaitu dengan meletakkan   ke   dalamnya   sejumlah   urusan yang membutuhkan konsentrasi penuh, seperti prioritas-prioritas utama urusan-urusan yang sulit, atau hal-hal yang terasa berat bagi diri Anda.

Jika Anda menghadapi urusan-urusan semacam itu pada waktu-waktu tersebut, maka Anda akan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan urusan-urusan yang mudah dan terasa ringan. Akan tetapi, jika Anda memulai aktivitas Anda dengan urusan-urusan yang mudah dan ringan, maka Anda akan habiskan waktu-waktu terbaik yang Anda miliki sehingga tidak akan memiliki kecenderungan atau keinginan untuk melakukan urusan-urusan yang penting dan berat karena Anda sudah merasa bosan dan semangat sudah menurun.

Potensi-potensi yang dimiliki : Karena upaya untuk memanfaatkan waktu itu disandarkan pada berbagai potensi dan kecerdasan yang kita miliki. Jika potensi dan tingkat kecerdasan Anda bagus dan dinamis, maka Anda akan lebih mampu untuk memanfaatkan waktu daripada orang lain.

Tujuan-tujuan penting : Hal ini dikarenakan upaya untuk memanfaatkan waktu harus dilakukan pada urusan-urusan penting yang ada dalam kehidupan kita, bukan pada tujuan-tujuan yang kecil dan tidak bermanfaat.

Mewujudkan keseimbangan : Hal ini dikarenakan semua tujuan, tugas, dan pekerjaan harus dibagi secara adil, proporsional dan seimbang, yaitu antara ibadah, pekerjaan, dan kehidupan pribadi Anda sehingga tidak ada salah satu aspek yang jauh lebih besar porsinya daripada aspek-aspek lainnya yang ada dalam kehidupan ini.

Berbagai kebutuhan : Maksudnya ada sejumlah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dengan cara memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, seseorang harus menciptakan keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan akal dalam hidupnya.

Islam, agama kita yang agung, telah datang untuk memperkenalkan akan pentingnya waktu dan cara menggunakannya dengan baik. Bukankah waktu itu merupakan substansi dan kehidupan? Allah swt. Berfirman:

“Demi Masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran”.(QS 103:1-3)

Tips mengatur waktu dengan baik:

  1. Tetapkan tujuan atau sasaran
  2. Pelajarilah kembali tujuan-tujuan, rencana-rencana dan prioritas-prioritas Anda.
  3. Letakkanlah tujuan-tujuan Anda itu dalam sebuah rencana periodik atau program kerja.
  4. Buatlah daftar pekerjaan (kegiatan) yang akan dilakukan setiap hari.
  5. Fokuskan diri Anda terlebih dahulu pada hal-hal penting
  6. Tutuplah semua jalan (hal) yang dapat memalingkan Anda dari tujuan-tujuan tersebut.
  7. Manfaatkanlah waktu-waktu luang.

 

  1. Menyusun Skala Prioritas

Menyusun prioritas adalah suatu kegiatan menyusun sejumlah tujuan, tugas dan pekerjaan dimulai dari yang paling utama dan paling penting hingga seseorang mencapai tujuannya.

Menyusun prioritas dilakukan karena Anda menyadari bahwa waktu yang kita miliki terbatas sementara tugas, pekerjaan atau tujuan yang hendak dicapai.

Skala Prioritas

 

KUADRAN I

Penting dan Mendesak

Contoh:

·         Ibadah wajib

·         Berobat ke dokter

·         Menyusun laporan yang sudah jatuh tempo

·         Menyelesaikan tugas yang jatuh tempo

 

KUADRAN II

Penting tetapi Tidak Mendesak

Contoh:

·         Membuat perencanaan

·         Mencicil penyusunan laporan

·         Olah raga

·         Membaca

 

KUADRAN III

Tidak Penting tetapi Mendesak

Contoh:

·         Menjawab telepon

·         Menerima tamu tak di undang

 

 

KUADRAN IV

Tidak Penting dan Tidak Mendesak

Contoh:

·         Nonton TV

·         Membaca Koran berlarut-larut

 

Untuk menyusun skala prioritas, Anda bisa membagi kegiatan yang Anda lakukan menjadi empat kuadran. Pengelompokan kegiatan ke dalam empat kuadran di atas bukanlah suatu hal yang mutlak. Anda bisa mengelompokkan sesuai dengan kriteria yang Anda miliki. Pengelompokan ini bertujuan untuk memandu dan memudahkan Anda dalam menentukan prioritas pekerjaan agar dapat diselesaikan tepat waktu dan membantu Anda dalam menyusun perencanaan.

Penjelasan dari ke empat kuadran tersebut adalah:

  1. Janganlah Anda selalu berpasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak.
  2. Jangan menumpuk pekerjaan hingga tiba batas waktunya. Selesaikan pekerjaan penting tetapi tidak mendesak sedikit-demi sedikit sehingga tidak semua pekerjaan berada di Kuadran I dan menjadi penting dan mendesak yang akan membuat Anda stress dan tidak selesai tepat waktu.
  3. Menjawab telepon atau menerima tamu yang tidak penting harus dibatasi oleh waktu. Jangan terlarut untuk melakukan aktivitas di kuadran III.
  4. Kuadran I: memberi perhatian pada kuadran ini dengan cara memposisikannya dengan benar sehingga kita tidak hanya disibukkan untuk memenuhi kegiatan pada kuadran ini. Jika kita memposisikannya dengan benar, maka kita juga dituntut untuk tidak menghadapi hal-hal yang bersifat mendesak dengan panik.
  5. Kuadran II: Hal-hal yang masuk pada kotak ini tidak harus dilakukan segera, akan tetapi kita harus menyusun rencana dan jadwal agar tujuan tercapai.
  6. Jauhkan diri Anda dari Kuadran III dan IV, beri perhatian padanya tetapi jangan berlebihan. Banyak orang yang berlebih-lebihan melakukan kegiatan pada kuadran ini. Mereka tidak menyadari bahwa itu adalah membuang-buang waktu dan bisa menjauhkan Anda dari tujuan.

Petunjuk menyusun prioritas:

  1. Susun prioritas menurut kebiasaan pribadi sukses, yaitu berusaha untuk mencapai keunggulan pribadi untuk mencapai tujuan
  2. Susun prioritas untuk semua tujuan, jangka pendek dan jangka panjang
  3. Efektivitas adalah kemampuan untuk menggunakan waktu yang tersedia untuk melakukan sejumlah prioritas sesuai tujuan.
  4. Ingat: Anda adalah orang paling tepat untuk menyusun prioritas Anda
  5. Bersipalah untuk mengubah prioritas jika keadaan di luar control Anda.
  6. Belajar untuk mengatakan “TIDAK” untuk hal yang tidak bermanfaat
  7. Biasakan membawa agenda

Kaidah Fiqih Islam yang difokuskan untuk menjaga kemaslahatan umat juga memiliki kaitan erat dengan konsep prioritas. Kaidah tersebut adalah:

  1. Syariat Islam tidak memerintahkan sesuatu kecuali jika unsur kemaslahatannya lebih dominan dan tidak melarang kecuali kemudharatannya lebih dominan.
  2. Meninggalkan kerusakan harus didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan.
  3. Jika terdapat banyak kemaslahatan, maka kemaslahatan yang paling tinggi yang harus didahulukan.
  4. Jangan membahayakan diri sendiri dan orang lain