Giri Menang, Selasa 2 April 2019 – Pasar rakyat menjadi salah satu langkah pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Pasar rakyat juga dapat mendukung kelancaran logistik dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat.

Atas dasar instruksi Presiden Jokowi, maka sepanjang tahun 2019 ini Kementerian Koperasi dan UKM RI berjanji akan membangun 53 pasar rakyat di berbagai daerah sebagai wujud upaya revitalisasi pasar rakyat bagi pedagang kecil di daerah. Kemenkop menyiapkan anggaran sekitar Rp. 53 miliar untuk revitalisasi sebanyak 53 pasar rakyat pada 2019. Untuk satu unit pasar ini dianggarkan sebesar Rp. 950 juta yang bersumber dari APBN 2018 yakni Dana Tugas Pembantuan.

Hal itu dikatakan Menteri Koperasi dan UKM RI Puspayoga saat mengunjungi NTB sekaligus meresmikan Pasar Rakyat Karang Bayan di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (2/4).

Pasar Karang Bayan yang dibangun di atas tanah pemda seluas 1.000 m2 ini menjadi pasar rakyat pertama yang diresmikan secara langsung oleh Menteri Puspayoga. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Menteri Puspayoga.

“Program-program pusat tidak hanya dalam pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan sebagian orang, melainkan pemerataan kesejahteraan seperti pasar rakyat ini serta didukung dengan adanya infrastruktur yang baik akan membuat distribusi kebutuhan-kebutuhan pokok akan lebih cepat. Jika terhambat maka barang akan semakin mahal dan memberatkan masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Puspayoga berpesan agar Pasar Karang Bayan dapat dimanfaatkan dengan baik, serta menjaga kebersihan pasar yang terdiri dari 16 unit toko yang masing-masing berukuran 3×3 meter dan 1 los pasar berukuran sekitar 6×9 meter ini.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengaku sangat mengapresiasi kedatangan Menteri Puspayoga. Fauzan mengakui keberadaan pasar memang sudah cukup lama selesai dibangun, namun dapat digunakan walaupun banyak pedagang yang sudah meminta lantaran belum dihibahkan oleh Kemenkop.

Dengan telah diresmikannya pasar ini, bupati segera memerintahkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Barat untuk mulai menggunakan pasar ini. Sampai saat ini, pedagang yang sudah siap untuk menggunakan Pasar Rakyat itu paling sedikit berjumlah 60 pedagang. Sedangkan yang berbentuk toko, pihak Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan melembagakannya dalam bentuk Koperasi.

“Pesan saya kepada masyarakat, jaga, pelihara, dan manfaatkan dengan baik. Saya yakin masyarakat di sini itu penurut dalam artian positif dan Kepala Desa selaku pemangku adat untuk melihat perkembangan pasar ini,” kata bupati.

Antusias juga datang dari warga setempat. Salah satunya disampaikan salah seorang pedagang Inaq Wardiah yang mengaku sudah tidak sabar menempati pasar tersebut. Ia mengaku bahagia lantaran mulai saat ini dirinya dapat berjualan di tempat yang tetap dan tidak berjualan dipinggir jalan lagi.

“Alhamdulillah saya bisa jualan di sini. Mudah-mudahan pasar ini nanti ramai sehingga saya dan teman-teman lain bisa untung banyak,” ungkap Inaq Wardiah. (Humas dan Protokol Lombok Barat)