Giri Menang, Minggu 15 April 2018 – Menteri Sosial RI Idrus Marham menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial Pangan Beras Sejahtera (Rastra) di NTB. Secara Seremonial, penyaluran dilakukan di Gedung PSPM Mataram, Lombok Barat, NTB, Minggu (15/4/2018). Secara bergiliran bantuan diberikan oleh Kementerian Sosial RI, Pjs Bupati Lombok Barat H. L. Saswadi, Ketua DPRD Lombok Barat Imam Kafali, Kepala Dinas Lombok Barat Hj. Ambaryati, Ketua DPRD Provinsi NTB Isvie Rupaedah, Kepala Dinas Sosial NTB dan Wakapolda NTB Tajudin, Bupati Bima, perwakilan Bulog dan pihak BRI. Dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan bagi 10 siswa berprestasi dari keluarga penerima manfaat (KPM) PKH berupa tabungan.

Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI, Andi ZA Dulung mengatakan total anggaran bantuan sosial yang disalurkan ke NTB mencapai 1,239 triliun rupiah. Di mana semuanya langsung diterima penerima bantuan di rekening masing-masing.

“Kita juga menjamin semua PKH mendapat rastra. Dan yang istimewa lagi, kalau rastra tahun lalu sebanyak 5 kg masih bayar, tahun ini 10 kg tanpa potongan alias gratis,” jelas Andi.

Berdasarkan data Kemensos, terdapat 325.320 keluarga penerima PKH dengan nominal bantuan Rp. 615.250.030.000 pada tahun 2018. Terdiri dari 321.727 keluarga PKH Reguler dengan nominal bantuan Rp. 608.064.030.000, kemudian sebanyak 1.985 keluarga PKH Disabilitas dengan nominal bantuan Rp. 3.970.000.000, dan 1.608 keluarga PKH Lanjut Usia dengan nominal bantuan Rp. 3.216.000.000. Sementara untuk rastra ada 473.049 keluarga dengan nominal Rp. 624.424.680.000.

PKH sendiri merupakan program pemerintah yang dilaksanakan sejak tahun 2007 sebagai langkah percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial. Dengan demikian, diharapkan penerima manfaat dapat memiliki akses yang lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi termasuk menghilangkan kesenjangan sosial, keterberdayaan dan keterasingan sosial yang selama ini melekat pada diri warga miskin.

Idrus berharap, bantuan yang diberikan Kemensos juga dapat memotivasi keluarga untuk dapat berkembang.

“Kalau bantuan dari Kemensos ada 1.2 triliun setiap tahun, masih ada juga program-program yang kita berikan. Kita harapakan bahwa bantuan yang diberikan ini juga ada bagian-bagian yang dapat memotivasi keluarga supaya mereka bisa mengembangkan usaha-usaha kecil. Yang paling penting karena bantuan itu untuk pendidikan anak-anak, kita harapkan benar-benar digunakan untuk pendidikan anak-anak sehingga bisa tamat sekolah, nanti bisa membantu membiayai keluarga. Jadi dengan demikian mereka bisa naik kelas. Dari yang tadinya tidak mampu menjadi mampu dan mandiri,” ujar Idrus. (romi/humas)