Pak Kadis, Minggu Depan Harus Menyala!

jalur-billGIRI MENANG-Penerangan Jalan Umum (PJU) jalur Baypass BIL II ditarget mulai menyala seluruhnya, pekan depan. Terlebih, pengerjaannya sudah melebihi batas waktu yakni pada tanggal 30 Agustus lalu. “Yang penting mi­nggu depan mulai menyala. Nanti kita ajak kadis-kadis lewat jalan itu dan Senin depan harus sudah nyala,” tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Lobar Moch. Taufiq saat Rapim, kemarin.

 Diakui, belum selesainya masalah PJU di sepanjang Jalur Bypass BIL II itu memang menjadi momok tersendiri bagi Lobar. Sekda sendiri mengaku, sempat mendapat sentilan dari Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi terkait jalur BIL yang gelap di Lobar. “Saya janji ke pak gubernur dua minggu nyala dan ini sebenamya sudah melebihi batas waktu itu, ” katanya.

 “Mohon Pak Kadis Tata Kota, jalur BIL dua segera dinyalakan,” tegasnya lagi.

Selain kegiatan penuntasan PJU di jalur Bypass BIL II, pada Rapim tersebut, Sekda juga mengingatkan proyek-proyek lain di tahun berjalan ini agar tidak sampai molor. Ia meminta masing-masing pihak terkait turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan.

 “Proyek yang sudah ditender pemantauannya perlu ditingkat kan. Jangan sampai lewat batas waktu, apalagi melewati Desember,” imbaunya.

Asisten II Setda Lobar H Poniman sendiri mengungkapkan, sejauh ini, ada beberapa kegiatan yang progresnya memang butuh atensi lebih. Ia mencontohkan, ada delapan paket di Dikbudpora yang tenggang waktunya sampai Oktober. Namun, progresnya baru sekitar 50-62 persen.

 Begitu pun dengan salah satu proyek di Dinas Pariwisata de­ngan tenggat waktu satu bulan lagi tetapi progress pengerjaan masih 55 persen. “Kalau melihat masa waktu pengerjaan tinggal sebentar tetapi capaian pengerjaan masih di tengah-tengah. Ini perlu dapat perhatian,” kata Poniman.

 Di samping itu, masih ada pula beberapa paket kegiatan yang belum juga masuk ULP. “Harusnya 107 paket tapi yang sudah selesai 102 sedang dalam proses. Lima paket belum,” ungkapnya.

 Terhadap lima paket yang belum lelang ini, kemungkinan tidak bisa dilaksanakan. “Yang sudah masuk anggaran tetapi belum masuk ULP itu kemungkinan tidak bisa dilak­sanakan,” pungkasnya.

 Bupati Lobar Fauzan Khalid mengaku tak puas atas capaian realisasi kegiatan sejauh ini. Ia menekankan, perlunya perbaikan pada prinsip perencanaan di kemudian hari. (uki/r5)

 Sumber: Harian Lombok Post, Selasa 6 September 2016