Giri Menang, Jum’At 29 Desember 2017 – Keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Awet Muda Narmada ternyata menjadi penting bagi masyarakat. Terutama masyarakat bagian utara dan timur Kabupaten Lombok Barat. Letaknya yang strategis dan berada di jalan utama lintas kabupaten membuat RS kedua di Lombok Barat ini menjadi tujuan utama masyarakat.

Setelah resmi beroperasi sejak 27 Desember 2016 lalu, jumlah pasien yang diterima melebihi perkiraan pihak RS. “Rata-rata sekarang itu pasien bisa sekitar 130 orang perhari. Sangat membludak untuk ukuran RS yang baru berumur satu tahun,” ujar Direktur Utama RS Awet Muda (RSAM) Narmada, dr. AAN Putra Suryanatha usai acara tasyakkuran satu tahun beroperasinya RSAM Narmada, Kamis (28/12).

RSAM Narmada sendiri saat ini masih berstatus “pratama” atau setara dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Puskesmas yang hanya dapat memberikan layanan dasar.

“Pasien tidak mau dirujuk ke RS lain. Maunya di sini saja. Itu yang memicu kami agar di tahun 2018 nanti bisa naik kelas, sehingga bukan lagi statusnya FKTP yang hanya bisa memberikan layanan dasar, tapi sudah naik menjadi RS kelas D yang bisa memberikan fasilitas rujukan. Jadi puskesmas akan merujuk ke sini dan masyarakat sekitar sini tidak perlu dirujuk ke RS di Gerung atau Mataram lagi,” jelas dr. AAN.

Lebih lanjut, dr. AAN menjelaskan, untuk mempersiapkan diri menjadi fasilitas rujukan, pihaknya akan menambah jumalh dokter spesialis dan beberapa ruang perawatan.

“Tahun ini, kita sudah memiliki tiga orang dokter spesialis, yakni dokter spesialis Penyakit Dalam, Anak dan Patology Klinis. Tahun 2018 nanti, RS akan mendapatkan tambahan tiga orang dokter spesialis lagi, yaitu spesialis Kebidanan, Bedah dan Anastesi. Kita juga akan membangun ruang operasi dan ruang rawat inap pasien kelas I dan kelas II di lantai 2,” katanya.

Sedangakan, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra dalam tasyakkuran yang digelar secara sederhana itu mengaku bangga dengan RS yang diakuinya dibangun dengan susah payah. Diceritakannya, dirinya sejak tahun 2008 berkeyakinan RS ini akan menjadi besar.

“Tahun 2008 saya bilang pada diri saya kalau akan ada Rumah Sakit yang berdiri di tanah ini dan akan menjadi RS yang besar. Padahal di sini (lokasi RS) tanahnya pun belum dibebaskan. Berkat perjuangan yang keras dan ridha Allah SWT, Alhamdulillah di tahun 2012 kita akhirnya dapat anggaran untuk pembangunan RS dari Kemenkes dan akhirnya 27 Desember 2016 kemarin bisa beroperasi,” paparnya.

Dirinya berharap, ke depannya RSAM Narmada mampu menjadi salah satu alternatif rujukan terbaik bagi masyarakat Lombok Barat. “Tahun 2012 kita mulai, 2018 kita songsong dengan pelayanan yang lebih baik,” pesannya.

Turut hadir dalam tasyakkuran tersebut, TGH. Yushi Adnan, jajaran Dikes Lobar, jajaran RSAM Narmada, Camat Narmada, Kepala Desa Narmada, Kepala Desa Nyurlembang, dan Kepala Dusun Lembuak. (romi/humas)