Memasuki akhir masa bakti Dharma Wanita Persatuan (DWP) 2015 – 2019 sangat dibutuhkan komitmen dan kerjasama yang semakin solid untuk mengupayakan gerak langkah mencapai tujuan bersama. Setiap permasalahan yang timbul perlu untuk segera diatasi dan menyongsong serta mensukseskan penyelenggaran Musyawarah Nasional (Munas) ke IV DWP yang akan diselenggarakan pada bulan Desember 2019 mendatang.

Hal itu dikatakan Ketua DWP Lombok Barat Hj. Sukerniati Moh. Taufiq pada kegiatan HUT DWP yang dipusatkan di Halaman Kantor Desa Taman Sari Kecamatan Gunungsari, Minggu (9/12).

“Dengan demikian tujuan kita untuk mengembangkan DWP menjadi organisasi istri Aparatur Sipil Negara yang profesional dan untuk memperkuat peran serta perempuan dalam pembangunan bangsa akan lebih terwujud,” katanya.

Sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia, sudah selayaknya Dharma Wanita Persatuan mengambil peran strategis dan berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Menurutnya, perempuan bisa mengaktualisasikan dirinya dalam banyak hal sesuai dengan prioritas seperti pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Untuk itu, program peningkatan kualitas dan pengembangan wawasan untuk pengurus dan anggota DWP harus diperluas lagi.

Sementara itu Ketua Panitia HUT DWP Lobar Hj.Erni Ilham mengatakan dalam peringatan HUT Darma Wanita Persatuan (DWP) ke-19 ini DWP Lobar sebelumnya menggelar berbagai kegiatan seperti pengajian, sunatan massal dengan menggandeng DWP Provinsi NTB. Selain itu juga dilaksanakan berbagai macam bakti sosial bekerjasama dengan TP.PKK Lobar.

“Road map pada tahun 2018 adalah tahun optimalisasi program kerja dimana salah satu prioritasnya adalah peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia pengurus dan anggota DWP,” katanya.

Ditempat yang sama Sekretaris Daerah Lobar H. Moh. Taufiq selaku ketua pembina DWP Kab.Lobar mengingatkan agar jangan sampai semangat kerja para kepala OPD berpengaruh gara-gara para istri.

“Maksud saya begini, kalau dari rumah ibu-ibu sudah memberikan masalah kepada para bapak, saya yakin bapak-bapak tidak akan konsentrasi di kantor. Para ibu harus bisa memberikan emosi yang positif kepada para bapak-bapak. Karena sewaktu kita menjabat yang perlu kita sadari, maklumi, pahami, intospeksi diri adalah sebuah jabatan itu pasti ada ujungnya,” jelasnya.

“Karena ibu adalah orang yang paling di segani oleh bapak, jadi ibu itu paling berperan dalam mengingatkan bapak-bapak untuk mematuhi semua aturan yang berlaku,” lanjutnya. (humas)