Giri Menang, Rabu 21 Agustus 2019 – Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Lombok Barat, H. Moh. Taufiq mengatakan, pemerintahannya saat-saat ini sedang dalam euforia dengan juara. Pada bulan Agustus ini, ada dua juara satu yang diraih di tingkat nasional. Beberapa hari yang lalu, Desa Suranadi sukses sebagai juara satu Lomba Desa tingkat Regional. Sebelumnya juga meraih juara lomba TPID serta lomba yang lain. Semua ini, kata sekda, sebagai bentuk dukungan pemerintah dan masyarat pada setiap lomba yang digelar.

“Setiap lomba tentu kami berharap jangan juara tiga atau juara empat. Kami selalu mentargetkan juara satu,” sebutnya pada saat menyambut Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) di SMPN 3 Gerung, Rabu (21/8/2019).

Di hadapan tim penilai, sekda menyebutkan, kalau saja pada LSS ini terpleset, itu artinya nasib. Yang jelas lanjutnya, akan berusaha secara maksimal, karena semua target juara ini disesuaikan dengan visi Lombok Barat yakni, Mantap. Dalam visi ini ada terselip kata berprestasi. Berprestasi di segala bidang, termasuk prestasi pada LSS yang sedang digelar hari ini.

“Dalam LSS di Lombok Barat ini, diwakili oleh LSS di tingkat TK (TK Islam Terpadu Salsabila), SDN 1 Beleka, SMPN 3 Gerung, dan SMAN 1 Gunugsari,” rinci sekda.

Sesuai komitmen daerah sebutnya, dalam rangka pengembangan pendidikan dan kesehatan sangat tinggi. Searah dengan ini, Lombok Barat juga mencanangkan bebas stunting tahun 2024. Di bidang pendidikan, dilakukan kerjasama dengan UNICEF dalam bentuk kegiatan sarapan dan makan bersama. Ini dikaitkan dengan sosialisasi bagaimana pentingnya gizi bagi anak-anak didik.

Dalam penilaian LSS ini, sekda berharap, tertib penilaian harus melalui obyektifitas yang kuat. Karena resiko menjadi juara pasti ada konsekuensinya, termasuk banyaknya daerah yang melakukan study banding.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Penilai LSS tingkat Provinsi NTB, Ahmad Mashuri, tidak mau kalah dengan sekda Taufiq yang awalnya menyampaikan sebuah pantun. Mashuri pun membuka sambutannya dengan membawakan sebuah pantun.

“Naik sepeda pakai sepatu, Semoga menjadi juara satu,” sebut Mashuri yang disambut aplaus meriah seluruh hadirin yang memenuhi aula.

Mashuri memuji, melihat penyambutan sekda, sudah terlihat ada kesan juara satu. Namun semua itu tergantung juri dengan menilai kelengkapan indikator-indikator yang ada. Kalau memang meyakinkan menjadi juara, tentu juara itu tak kan kemana.

“Lomba ini sebenarnya ajang pembinaan saja, tidak melulu melihat dari sisi fisik. Kalau ada tembok sekolah yang ‘bokel’ sedikit, ya belum tentu berarti kalah, pasti ada indikator lain yang bisa mendongkrak” katanya.

Secara terpisah, Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 3 Gerung, Ahmad Turmuzi berharap yang terbaik. Karena pihaknya sudah berusaha maksimal semampunya, sehingga bisa keluar sebagai juara pada LSS tingkat kabupaten Lombok Barat. Dengan juara ini tentu SMPN 3 Gerung mewakili dalam LSS di tingkat provisi NTB.

“Untuk persiapan LSS ini, jauh-jauh hari kami sudah melakukan persiapan. Insya Allah kami bisa yang terbaik,” katanya optimis seraya menyebut sejumlah indikator dalam penilaian.

Kata Turmuzi, indikator utamanya adalah, penerapan dan pelaksanaan masalah Pola Hidup Besih dan Sehat (PHBS).