Sisi Lain Penanaman Mangrove di Pantai Cemare, Lembar

Pesisir Kecamatan Lembar rawan terjadi bencana alam. Pohon bakau, yang sejatinya menjadi penangkal abrasi maupun tsunami, banyak yang hilang. Guna mengatasi itu, Korem 162/WB melakukan penanaman mangrove.

***

A-BOKS-2HUTAN mangrove memegang peranan penting bagi kehidupan. Khususnya untuk masyarakat pesisir. Menjaga ekosistem laut sekaligus menjadi tameng utama bila terjadi bencana.

Kondisi pesisir selatan Lombok Barat, di wilayah Lembar hingga Sekotong, cukup mengkhawatirkan. Keberadaan hutan mangrove mulai menipis.

Ini tidak lepas dari masyarakat yang banyak menebang pohon mangrove untuk keperluan pribadi tanpa menggantinya dengan bibit baru. Akibatnya terlihat di sepanjang pesisir Lembar. Hanya tersisa sedikit saja pohon mangrove.

Melihat itu, Korem 162/WB berinisiatif melakukan penghijauan mangrove. Penanaman mangrove ini menyasar wilayah Pantai Cemare, Kecamatan Lembar.

Dandim 1606/Lobar Letkol Inf Ardiansyah mengatakan, penghijauan ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan bumi. Menjaga pesisir pantai di Lobar dari serangan abrasi. Sekaligus menjaga ekosistem lautnya.

”Ini sekaligus sebagai rangkaian peringatan HUT Kodam IX/Udayana yang ke-59,” kata Letkol Inf Ardiansyah, Selasa (24/5).

Mangrove tentunya mempunyai banyak kegunaan. Tidak hanya kegunaan secara ekonomi, tapi juga sebagai tameng untuk melindungi dari bencana alam seperti tsunami.

“Mangrove ini juga mengurangi abrasi akibat terpaan ombak. Serta meredam gelombang besar. Jadi manfaatnya banyak sekali bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, Mangrove yang telah ditanam, dapat dijaga bersama-sama. Ditumbuhkan hingga besar, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.

Sebab, jika Mangrove semakin sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali, maka yang merasakan dampak langsungnya adalah masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir.

“Kami berharap keterlibatan masyarakat untuk turut menjaga dan melindungi. Tentunya nanti akan dibantu dari TNI. Jangan sampai terjadi abrasi karena tidak ada yang menjaga dan melindungi Mangrove,” jelas dia.

Dandim pun mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kelestarian alam. Tidak saja mangrove, tetapi sejumlah pohon yang berada di hutan harus dijaga kelestariannya. ”Jaga kelestarian hutan, karena hutan merupakan paru-paru dunia,” ujarnya.

Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan penghijauan ini. Tak peduli dengan lumpur dan terik matahari di lokasi penanaman mangrove.

Sebagian pelajar yang masih duduk di sekolah dasar, turut serta dalam kegiatan ini. Ada yang nampak serius menanam bibit mangrovenya. Namun tak sedikit pula yang asyik menjahili temannya dengan cara menyiram lumpur dan air laut ke arah temannya. (Wahidi Akbar S./Giri Menang/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/05/25/tni-turun-tangan-masyarakat-tak-mau-kalah-semangat/