Tahun 2012 merupakan masa panen bagi UPT (Unit Pelaksana Tugas ) BPK ( Badan Penyuluh Kecamatan ) Gunungsari meraih penghargaan tingkat Nasional. Sebagai bentuk apresiasi, kemarin mereka menggelar acara tasyakuran atas sejumlah keberhasilan  yang membagakan tersebut.

Kepala UPT BPK Gunungsari I Made Jelantik mengatakan, meski puas dengan prestasi  yang telah diraih, jajarannya tetap memasang target  di tahun ini.  Mereka fokus untuk menyabet penghargaan THL( tenaga harian lepas ) TBPP ( tenaga bantu penyuluh pertanian ) dan Gapoktan  berprestasi tingkat nasional.

“Semua jajaran bekerja sesuai motto yang kami miliki yakni ikhlas berbagi, rela membuka diri dan sumber daya manusia (SDM) berkualitas,”kata Made kepada Lombok Post.

Selain itu, mereka juga menerapkan  prinsip 5 “as” sebagai seorang penyuluh. Bekerja dengan jelas,cerdas, berkelas, ikhlas dan tuntas. Tentunya jika semuanya bisa diterapkan akan membuat para pengguna jasa yakni masyarakat puas.

Ada tiga prestasi tingkat nasional yang diraih UPT BPK Gunungsari di 2012. Pertama, ditetapkan sebagai balai penyuluhan kecamatan berprestasi nasioanal 2012, unit kerja pelayanan publik terbaik sehingga mendapat penghargaan  abdi bakti kelas utama dan penyuluh perikanan teladan.

Prestasi di tingkat nasional juga sudah pernah diraih mereka di tahun sebelumnya. Seperti penyuluh pertanian  teladan di 2009 dan 2011, penyuluh swadaya pertanian 2011, serta petani teladan tahun 2008.

Made yang menjabat sejak tahun 1994 di UPT BPK Gunungsari menyatakan, semua prestasi yang berhasil mereka reguk hanya alat untuk memotivasi kinerja mereka agar bisa lebih baik. Tujuan akhir dari semua yang mereka lakukan  adalah member pelayanan terbaik terutama pada pelaku usaha dalam rangka meningkatkan  pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Terkait dedikasi yang di lakukan  para penyuluh, Kepala Bapeluh (Badan Penyuluh) Lobar HM Najib mengatakan pihaknya tidak tinggal diam. Sejumlah usaha untuk meningkatkan grade dan prestisius para penyuluh sudah dilakukan.

Diantaranya, tahun 2012 Bapeluh berhasil memperjuangkan pembayaran honor bagi para THL, selama satu tahun penuh. Di tahun yang sama mereka juga mengangkat 23 PNS mendapat jabatan Fungsional sebagai penyuluh.

Sumber : Lombok Post, Jum’at 1 Maret 2013