Giri Menang, Jum’at 13 Oktober 2017 – Mewakili Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam Lomba Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan Akupresur kategori Daerah Terpencil, Dusun Suredadi yang berada di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, pagi tadi dikunjungi tim penilai pusat. Kelima tim dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ini tiba di lokasi penilaian sekitar pukul 08.30 WITA pagi, Jum’at (13/10).

Kedatangan rombongan disambut dengan pengalungan songket anyaman warga oleh Sekda Lobar H. Moh Taufiq didampingi Ketua TP-PKK Lobar, Hj Khaeratun Fauzan Khalid, Ketua DPRD Lobar Hj Sumiatun, Kepala Dinas Kesehatan Lobar H. Rachman Sahnan Putra, para camat dan kades se-Kecamatan Sekotong.

Tim Penilai nantinya akan melihat sejauh mana penerapan pemanfaatan Toga di Lombok Barat. Hal lain yang dinilai antara lain jenis tanaman yang ditanam, pemanfaatan tanaman, pengorganisasian serta peran masyarakat dan lintas sektor dalam upaya pembinaan.

Menghadapi Lomba Toga ini, persiapan matang mulai dari tingkat dusun hingga tingkat provinsi sudah dilakukan. “Dari tiga tahun kita sudah turun lakukan pembinaan. Program ini jelasnya masuk dalam Program Hatinya PKK,” jelas Ketua TP-PKK Lobar, Hj Khaeratun Fauzan Khalid.

Lombok Barat sebelumnya telah mengusulkan dua lokasi kategori untuk lomba Toga ini, yakni Desa Sekotong Tengah untuk kategori Desa Terpencil dan Desa Langko untuk kategori biasa.

“Alhamdulillah dari hasil penilaian lomba Toga kategori terpencil, Desa Sekotong Tengah masuk nominasi,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan H. Rachman Sahnan Putra. Dirinya optimis masuknya Desa Sekotong Tengah mampu memotivasi masyarakat untuk lebih memanfaatkan lahan yang ada. Selain memiliki nilai ekonomis, Toga juga dapat dimanfaatkan dengan menanam tanaman obat-obatan sebagai upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kebugaran.

Sebagai bagian dari Program Nasional yakni dalam pengembangan pelayanan kesehatan tradisional baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas, Dinas Kesehatan Lobar juga telah mengirim tenaga kesehatan untuk pelayanan tradisional seperti akupuntur, herbal dan sebagainya. “Jika nanti berkembang, selain pelayanan konvensional kedokteran akan dibuka pelayanan alternatif di Puskesmas. Karena masyarakat sudah akrab dengan pelayanan pengobatan alternatif secara turun temurun,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda H. Moh. Taufiq mengaku optimis dengan usaha yang telah dilakukan pihaknya. “Ini untuk memperbutkan juara I,II,III dan IV. Kami optimis juara di level nasional,” tegas Sekda saat menyampaikan kata sambutan.

Keyakinan tersebut muncul lantaran komitmen Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang selalu mendukung penuh program tersebut. Bahkan, program serupa juga dilaksanakan di seluruh kecamatan yang ada. Sekda juga berjanji akan meningkatkan dukungan terhadap kelanjutan program ini. “Saya tegaskan kami akan dukung program ini melalui penganggaran tahun 2018,” tegasnya. (budi/humas)