Gerung – Diskominfotik,  warga Lombok barat yang pulang dari luar daerah dan luar negeri melalui pelabuhan  Lembar maupun  bandara  Internasional Zaenudin Abdul Majid Lombok sesuai Protokol Penanganan Covid 19 di bawa ke SKB Gunungsari untuk dilakukan screening, warga yang memiliki indikasi gejala terinfeksi covid 19 akan dikarantina, sedangkan orang tanpa gejala dipulangkan dengan ketentuan tetap menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Demikian diungkap Kepala Dinas perhubungan HM Najib saat ditemui media ini Selasa, (28/4/20).

Dari hasil pendataan yang dilakukan melalui posko bandara dan pelabuhan,  terdapat 994 warga Lobar yang pulang dari luar negeri maupun luar daerah.

“Posko yang kami siapkan di bandara dan pelabuhan, ada sekitar 1000 warga Lobar yang pulang dari luar daerah dan luar negeri (eks PMI),” jelasnya.

Kebanyakan kata Najib, mereka dari luar daerah. Sedangkan jamaah kloster Goa tidak termasuk karena mereka sudah terlebih dahulu pulang. Sejak awal penularan virus Corona di NTB, pihaknya menyiapkan posko di bandara dan pelabuhan untuk mencatat warga Lobar.

Pihaknya menyiagakan petugas dan kendaraan di masing-masing tempat penjemputan hingga 24 jam. Setiap warga datang didata, dari mana dan kemana tujuannya. Sekaligus Nomor HP warga juga direkap. Data ini kata dia, sangat membantu Dikes dalam penanganan, dengan mengarahkan puskesmas menelusuri warga di masing-masing tempat tinggal warga. Bahkan kata dia, Pihaknya bisa mendeteksi warga yang diketahui pasien positif ketika pulang pertama kali dari pelabuhan. Selaim itu, mendeteksi warga yang baru pulang kerja di kapal pesiar dari luar negeri.

“Ini kami arahkan langsung screening, jadi cepat bisa dideteksi” imbuhnya.

Pun diakuinya, data warga yang pulang jauh lebih lengkap dibandingkan daerah lain. Namun karena pelayanannya di tutup untuk komersial dan pelabuhan tak melayani penerbangan penumpang,  maka pihaknya pun menarik kendaraan dan petugas dari bandara dan pelabuhan.

“Kami juga membantu pengangkutan warga yang dari luar daerah ke puskesmas atau SKB ataupun ke sanggar belajar,” terang dia. (Ihn)