Gunungsari, Diskominfo, Kunjungan Wali Kota Samarinda bersama jajarannya di Kabupaten Lombok Barat dalam rangka peresmian Pembangunan Masjid dan Asrama Santri Pondok Pesantren al Islah Desa Dopang Kecamatan Gunungsari, Selasa 17/11/2020.

Bersama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid Wali Kota Samarinda meresmikan pembangunan Masjid dan Asrama Pondok Pesantren Al Islah Desa Dopang, bantuan dari Wali Kota dan Warga masyarakat Samarinda.

Hadir dalam Acara tersebut Rombongan Besar Wali Kota Samarindah Sekretaris Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK, Anggota DPRD Komisi IV, Kepala Bapedda, Kepala Dinas Dukcapil, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua Dewan Pengawas PDAM, Direktur Utama PDAM, Direktur Umum PDAM, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan, kabag Humas dan Protokol, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Prov. NTB Dr. KH. Zaidi Abdad, Kepala OPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lombok Barat H. Jalulussayuti, SS, Ketua MUI. H. Abdullah M.Pd. Camat Gunungsari, Danramil, Kapolsek, Kepala Desa Dopang, Kepala Desa Guntur Macan, Tokh Agama, Tokoh Masyarakat Desa Dopang.

Dalam kesempat tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si. menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Wali Kota Samarinda bersama jajaran dan seluruh Warga Masyarakat Samarinda yang telah membantu dalam membangun kembali Gedung Pondok Pesantren yang ambruk akibat dilanda Gempa tahun 2018 lalu.

Menurut Bupati Kota Samarinda Sosiologi, psikologi dan tata cara beragama tidak beda jauh dengan masyarakat yang di Lombok Barat.

Akibat gempa banyak rumah dan gedung, baik gedung pendidikan maupun gedung pemerintah yang hancur total namun masyarakat Lombok Barat kuat, tegar dan tangguh menghadapi bencana, dan berusaha bangkit kembali, membangun dan menggiatkan kembali perekonomian, Pariwisata yang merupakan basis industri Kabupaten Lombok Barat baru terasa normal Januari 2020, tetapi baru dua bulan merasakan normal pasca gempa kemudian pada bulan Maret 2020 datang wabah Covid-19, Pariwisata yang menjadi industri andalan Kabupaten Lombok Barat kembali sepi, padahal rekonstruksi pasca Gempa belum sepenuhnya selesai.

“Sampai saat sekarang rumah yang rusak masih tersisa kurang lebih 2.600 rumah dan diberi target oleh BNPB (Pemerintah Pusat) Desember 2020 sudah semua harus tuntas.” Ungkapnya.

Fasilitas publik justru masih banyak belum selesai dari pada rumah warga utamanya Kantor Desa Hampir semua kantor Desa yang terdampak belum sampai 50%, Tempat ibadah, Pondok Pesantren, dan Sekolah-Sekolah terutama Sekolah negeri masih ada beberapa yang belum di bangun.

“Tetapi kami merasa bersyukur sangat banyak bantuan masyarakat terutama  yang ada di luar Lombok atau  NTB.” Ungkapnya.

Menurut Bupati Kota Samarinda adalah daerah yang kedua dari Kalimantan Timur yang diterima langsung oleh Bupati yang memberikan bantuan untuk Pondok Pesantren, yang pertama dari Kabupaten Berau yang dibangun Masjid di Pondok Pesantren TGH Ahmad Hanafi Lendang Re, “dan ini sangat membanggakan.” ucapnya

Bupati menyampaikan jumlah sekolah di Lombok Barat untuk SD memang lebih banyak sekolah Negeri tetapi kalau SMP keatas lebih banyak pondok Pesantren dari pada Sekolah Negeri, hampir setiap Desa ada Pondok Pesantren Bahkan ada beberapa Desa memiliki lebih dari 2 atau 3 Pondok Pesantren. “Sekarang ini di beberapa pondok Pesantrean lagi mengembangkan, konsen betul untuk mencetak para Hafidz/Hafidzah, Kalau ada MTQ Lombok Barat adalah basis peserta MTQ yang ikut dari Kabupaten Lain, sehingga kadang-kadang Lombok Barat sering tidak menjadi juara umum karena Qori’ Qoriah, Hafidz/Hafidzahnya di ambil oleh Kabupaten/Kota lain.” Terangnya.

Ditempat yang sama Wali Kota Samarinda  H. Syaharie Jaang,SH,Msi mengatakan selalu memberikan semangat dan motivasi kepada warga Kota Samarinda apabila mendapat Informasi baik dari televisi maupun berita yang lain tentang bencana di seluruh Indonesia, untuk rame-rame membantu, bergotong royong tanpa membedakan suku agama dan latar belakang.

“Lebih baik membantu dari pada dibantu artinya mudah-mudahan Kalimantan khususnya kota Samarinda dijauhkan dari bencana alam Kebetulan Kalimantan tidak ada Gunung Berapi sehingga dampak gempa bumi, dan tsunami sangat sedikit, untuk itu rasa syukur itulah kami berbuat, Alhamdulillah kami telah meresmikan beberapa dampak bencana, seperti di Jogja, Padang, di Aceh dan di Palu.” ungkapnya

Wali Kota juga memohon doa masyarakat Lombok Barat agar warga Kota Samarinda cepat pulih kembali dari wabah Covid-19 karena di Samarinda masih ada 3 kecamatan yang Merah.

Melihat dari pembangunan masjidnya belum 100% selesai, Wali Kota Samarinda bersama jajaran berkomitmen untuk membantu menyelesaiakan terutama pintu, plapond dan pengecatan sekembalinya dari Lombok.

Sementara itu pimpinan Pondok Pesantren Al Islah Desa Dopang Drs. TGH Zakaria mengatakan mengatakan Pondok Pesantren yang berdiri sejak tahun 1978 ini bangunannya habis runtuh akibat gempa bumi yang melanda Lombok tahun 2018 tidak ada yang tersisa.

“Alhamdulillah berkat kesabaran dan bimbingan serta arahan pak Bupati, kami bisa membangun kembali Pondok pesantren ini.” Ungkapnya.

Beberapa Donatur instansi pemerintah seperti dari PMI Jakarta, Kementrian PUPR Jakarta, Matahari Sakti Group Surabaya, Warga Masyarakat Samarinda yang dimotori oleh Wali Kota Samarinda, BPKH Jakarta datang membantu. (Diskominfotik/Yani/zul)