Hukum-hukum Penting Seputar Ramadhan

rmdnKembali memasuki bulan Ramadhan, tentu penting untuk me-review hukum-hukum penting seputar Ramadhan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. Penetapan Awal dan Akhir Ramadhan

Awal dan akhir Ramadhan ditetapkan berdasarkan pantauan bulan. Mayoritas ulama berpendapat; jika suatu negeri berhasil melihat bulan, hasil pantauan hilal negeri itu berlaku bagi seluruh kaum Muslim di dunia, tanpa memperhatikan perbedaan mathla‘ maupun batas negara. Ketentuan ini didasarkan hadis sabda Nabi saw.:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Berpuasalah kalian karena melihat hilal dan berbukalah kalian karena melihat hilal. Jika pandangan kalian terhalang, sempurnakanlah hitungan bulan Sya’ban menjadi 30 hari (HR al-Bukhari dan Muslim).

Imam Hashfaki menyatakan, “Perbedaan mathla’ tidak dapat dijadikan pegangan. Begitu juga melihat bulan sabit di siang hari, sebelum zuhur, atau menjelang zuhur. Dalam hal ini, penduduk di wilayah timur harus mengikuti (ru’yat kaum Muslim) yang ada di barat jika ru’yat mereka diterima (sah) menurut syariah.” (Imam al-Hashfaki, Ad-Durr al-Mukhtâr wa Radd al-Muhtâr, II/131-132).

Rukun Puasa

Rukun puasa ada dua: (1) niat pada malam hari; (2) imsak, yakni menahan diri dari semua hal yang membatalkan puasa.

Terkait niat puasa pada malam hari, Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Siapa saja yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tidak ada puasa bagi dirinya (HR Khamsah).

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban mensahihkannya dan me-marfû’-kan hadis ini [Subul as-Salâm, III/305).

Ibnu Umar, Jabir bin Yazid dari golongan Sahabat, al-Nashir, al-Muayyid Billah, Imam Malik, al-Laits dan Ibnu Abi Dzaib mewajibkan niat pada malam hari tanpa membedakan puasa wajib (Ramadhan dan tathawwu’ [Sunnah]). Adapun Imam Syafii, Imam Ahmad bin Hanbal, al-Hadi dan al-Qasim mengharuskan niat pada malam hari khusus untuk puasa fardhu (Ramadhan), tidak untuk puasa sunnah. Mereka menyatakan bahwa puasa tidak sah bila tidak ada niat pada malam hari (Nayl al-Awthar, IV/574).

Orang yang baru berniat puasa Ramadhan pada siang hari karena lupa, ia wajib segera berniat ketika ingat, wajib menahan diri layaknya orang yang sedang berpuasa. Namun, puasanya dihukumi batal dan harus diganti pada hari lain.

Imam Syafii dan Ibnu Mundzir berpendapat bahwa niat harus dilakukan setiap malam bulan Ramadhan. Namun, menurut Imam Malik, Ishaq, dan Imam Ahmad niat puasa sah untuk puasa selama satu bulan. Pendapat Imam Syafii dalam hal ini lebih kuat. Sebab, puasa merupakan ibadah khusus yang waktunya dibatasi (Imam asy-Syaukani, Nayl al-Awthar, hlm. 257).

Apakah sah puasa diniatkan pada siang hari untuk puasa besok harinya? Imam Abu Hanifah menyatakan, “Sah puasa Ramadhan dan puasa yang ditetapkan dengan berniat pada siang harinya.” (Syarh Kabîr, III/23).

Hal-hal yang bisa membatalkan puasa adalah: (1) berniat membatalkan puasa; (2) makan dan minum dengan sengaja; (3) muntah dengan sengaja; (4) bersetubuh atau mengeluarkan air mani dengan sengaja; (5) haid dan nifas; (6) merokok atau memasukkan obat-obatan dari hidung atau mulut. Selain dari enam hal ini tidaklah membatalkan puasa seperti berkumur, menyikat gigi, dan lain sebagainya.

Syarat Wajib Puasa

Puasa diwajibkan atas: (1) Muslim; (2) Balig; (3) Berakal; (4) Suci dari haid dan nifas (bagi wanita); (5) Mukim, tidak sedang safar; (6) Sanggup berpuasa.

Orang kafir tidak wajib berpuasa. Sebab, puasa merupakan ibadah yang disyaratkan di dalamnya keIslaman. Jika orang kafir masuk Islam pada bulan Ramadhan, ia wajib melaksanakan puasa Ramadhan. Jika ia masuk Islam pada siang hari, mulai saat itu ia wajib menahan diri tidak mengerjakan perbuatan yang dapat membatalkan puasa hingga datang saat maghrib. Ini juga berlaku bagi orang yang murtad dari Islam. Apabila orang yang murtad kembali masuk Islam pada saat bulan Ramadhan, ia wajib berpuasa. Jika ia masuk Islam pada malam hari, ia wajib berniat puasa dan mengerjakan puasa mulai subuh hingga maghrib. Jika ia masuk Islam pada siang hari, ia wajib menahan diri dari semua hal yang membatalkan dan merusak pahala puasa. Ia juga wajib meng-qadha’ puasa yang ia tinggalkan pada saat ia murtad (Imam asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab fî Fiqh al-Imâm asy-Syâfi’i, 1/177). Ketentuan ini didasarkan pada firman Allah QS al-Anfal (8) ayat 38.

Anak kecil (belum balig) tidak diwajibkan berpuasa. Ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw.:

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ وَعَنْ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ

Diangkat kalam (taklif hukum) dari tiga orang: (1) dari orang yang tidur hingga ia bangun; (2) dari anak kecil hingga ia balig; (3) dari orang gila sampai ia waras (HR Ashhabus Sunan dan al-Hakim).

Namun demikian, anak kecil hendaknya diajari berpuasa, sebagaimana hadis yang menyatakan, “Kami, para Sahabat, berpuasa sesudah mendengar itu, dan menyuruh anak-anak kecil berpuasa. Kami pergi ke masjid dan kami buat untuk anak-anak mainan dari bulu domba. Bila seorang anak menangis untuk meminta makanan, kami berikan mainan itu kepada dia hingga waktu berbuka.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak wajib meng-qadha’ puasanya tatkala ia masih gila. Bila ia kembali waras pada bulan Ramadhan maka ia wajib melaksanakan puasa, dan imsak pada sisa harinya.

Wanita yang sedang haid atau nifas juga tidak wajib berpuasa. Jika ia telah suci dari haid atau nifasnya, ia wajib meng-qadha’ puasa yang ia tinggalkan selama haid dan nifas. Ini didasarkan pada hadis penuturan Muadz bahwa ‘Aisyah ra. berkata, “Kami haid pada masa Rasulullah saw. Lalu kami diperintahkan supaya meng-qadha’ puasa dan kami tidak diperintahkan untuk meng-qadha’ shalat.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan lain-lain).

Orang yang bepergian juga tidak diwajibkan berpuasa. Mereka boleh berpuasa dalam safarnya atau tidak. Bila ia tidak berpuasa dalam safarnya, ia wajib mengganti puasa sejumlah hari yang ia tinggalkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184).

Puasa pun tidak diwajibkan bagi orang sakit. Bila si sakit sembuh dari sakitnya, ia wajib mengganti sebanyak hari yang ia tinggalkan (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184).

Kata [marîdh] dalam QS al-Baqarah [2]: 184 berfaedah pada makna umum, dan tidak disyaratkan sakit keras atau lemah. Demikianlah pendapat Atha’ dan Ahlu al-Dzahir, Bukhari dan Ibnu Sirin (Imam Ibnu Qudamah, Al-Mughni).

Adapun yang dimaksud dengan orang yang tidak mampu berpuasa pada ayat di atas adalah orang yang sangat tua, atau orang yang tidak sanggup sama sekali berpuasa. Mereka diberi keringanan (rukhshah) tidak berpuasa, tetapi wajib membayar fidyah (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 184).

Syarat Sah Puasa

Syarat sah puasa ada empat: (1) Islam sepanjang hari; (2) Suci dari haid, nifas dan wilâdah; (3) Tamyîz, yakni dapat membedakan antara yang baik dan tidak baik; (4) berpuasa pada waktunya.

Jika salah satu dari empat syarat di atas tidak dipenuhi maka puasanya tidak sah.

Tatacara Meng-qadla’ Puasa

Para ulama berbeda pendapat apakah qadha’ puasa mesti dilakukan berurutan atau tidak. Mayoritas ulama berpendapat boleh memilih antara berurutan atau terpisah-pisah harinya. Rasulullah saw. bersabda:

قَضَاءُ رَمَضَانَ إنْ شَاءَ فَرَّقَ ، وَإِنْ شَاءَ تَابَعَ

Qadha’ puasa Ramadhan boleh dilakukan dengan berurutan atau terpisah-pisah harinya (HR ad-Daruquthni).

Ibnu ‘Abbas ra. berkata, “Tidak mengapa meng-qadha’ puasa dengan terpisah-pisah, sebagaimana firman Allah SWT: Sempurnakan puasa kalian pada hari yang lain.” (Imam asy-Syaukani, Nayl al-Awthâr, hlm. 299).

Batas waktu meng-qadha’ puasa adalah hingga menjelang bulan Ramadhan (Sya’ban). Pendapat ini didasarkan pada hadis riwayat ‘Aisyah ra. yang berkata, “Aku memiliki tanggungan puasa dari bulan Ramadhan. Aku tidak meng-qadha’ puasa itu hingga datang bulan Sya’ban.” (HR al-Bukhari).

Bila seseorang tidak meng-qadha’ puasanya hingga datang bulan Ramadhan berikutnya, sebagian ulama mewajibkan orang tersebut membayar fidyah selain kewajiban meng-qadha’ puasanya. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa orang tersebut tetap wajib qadha’, dan tidak diwajibkan membayar fidyah baik karena udzur atau tidak. Ini adalah pendapat al-Hasan dan ulama Hanafiyyah. Imam Malik, Syafii, Ahmad dan Ishaq sependapat dengan ulama Hanafiyyah jika orang tersebut mempunyai udzur; namun bila tidak ada udzur, wajib membayar fidyah.

Bila seseorang mati dengan menyisakan puasa Ramadhan, walinya tidak wajib membayar fidyah. Bila si mati bernadzar maka si walinya harus melaksanakan nadzar si mati.   Ketetapan ini didasarkan sabda Rasulullah saw., “Siapa saja yang meninggal dunia, sedangkan ia memiliki tanggungan puasa yang dia tinggalkan, tetapi tidak dikerjakan pada masa hidupnya, dipuasakanlah untuk dia oleh walinya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Atas dasar itu, jumhur ulama sepakat bahwa wali si mati harus mengganti puasa yang ditinggalkan.

Ketentuan Fidyah

Fidyah adalah memberikan makanan kepada fakir miskin setiap hari, dengan takaran sebanyak 1 mud (lebih dari 6 ons). Ketentuan ini didasarkan QS al-Baqarah (2) ayat 184], juga hadis dari Ibnu ‘Abbas, “Siapa saja yang telah sangat tua dan tidak sanggup berpuasa Ramadhan, maka ia memberi fidyah sehari sebanyak 1 mud gandum.” (HR al-Bukhari).

Yang dimaksud orang yang tidak mampu adalah orang yang sudah sangat tua, atau orang yang memang tidak sanggup sama sekali berpuasa. Mereka diberi keringanan (rukhshah) tidak berpuasa, namun wajib membayar fidyah.

Sebagian ulama memasukkan wanita hamil dan menyusui ke dalam kelompok “orang-orang yang tidak mampu berpuasa”. Diriwayatkan dari ‘Ikrimah, bahwa Ibnu ‘Abbas menyatakan, “Ayat tersebut juga berlaku bagi wanita hamil dan yang sedang menyusui.” (HR Abu Dawud).

Ibn Hazm meriwayatkan dari Hammad Ibn Salah dari Ayub dari Nafi’ bahwa seorang perempuan Quraisy yang sedang hamil bertanya kepada Ibnu Umar tentang puasanya. Ibnu Umar menjawab, “Berbukalah dan berilah makan seorang miskin setiap harinya dan tidak usah meng-qadha’-nya.”(Ibn Hazm, Al-Muhalla, VI/263).

Hadis di atas adalah hadis mawqûf.   Sebagian ulama mengamalkan hadits di atas, dan berpendapat bahwa orang yang hamil, menyusui dan orang sakit menahun harus berbuka dan tidak perlu meng-qadha’-nya. Ia hanya diwajibkan membayar fidyah. Itu pun jika ia mampu.

Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah wanita hamil dan menyusui tetap wajib berpuasa jika tidak ada kesulitan atas dirinya. Ia hanya dibolehkan berbuka ketika sudah tidak sanggup meneruskan puasanya karena kesulitan yang membahayakan dirinya dan ia harus meng-qadha’ puasa yang ditinggalkan tanpa harus membayar fidyah. Jika tidak mampu meng-qadha’, ia wajib membayar fidyah.

Termasuk golongan yang tidak mampu berpuasa adalah orang yang sakit sangat akut, menahun dan tidak bisa diharapkan sembuh.

Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Puasa

Dalam kitab At-Targhîb disebutkan, jika seseorang meninggalkan kewajiban puasa dengan sengaja secara i’tiqâdi maka ia telah terjatuh dalam kekufuran. Dalilnya adalah riwayat ad-Dailami dan disahihkan oleh adz-Dzahabi dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:

عُرَى اْلإِسْلاَمِ وَقَوَاعِدُ الدٍّيْنِ ثَلاَثَةٌ عَلَيْهِنَّ أُسُسُ اْلإِسْلاَمِ مَنْ تَرَكَ مِنْهِنَّ وَاحِدَةً فَهُوَ بِهاَ كَافِرٌ حَلاَلُ الدَّمِ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَالصَّلاَةُ اْلمَكْتُوْبَةُ وَصَوْمُ رَمَضَانَ

Sendi-sendi dan dasar-dasar agama Islam ada tiga dan Islam dibangun di atas tiga sendi ini. Siapa saja yang meninggalkan salah satu dari ketiganya adalah kufur dan halallah darahnya, yaitu: mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, shalat fardhu, dan puasa Ramadhan (HR Abu Ya’la).

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. [Syamsuddin Ramadhan An-Nawiy]

Mengunjungi Wisata Religi Makam Keramat Lembar, Kondisi Fasilitasi Umum Butuh Perhatian Pemerintah

juru kunci makam keramat menunjukkan makam yang tenggelam     ditengah laut(1)

Kawasan wisata Pantai Cemara, Desa Lembar Selatan hampir tidak pernah sepi pengunjung setiap hari libur akhir pekan. Setiap akhir pekan, kawasan ini dikunjungi hampir ratusan pengunjung dari daerah Lobar dan sekitarnya.

Keindahan alam pantainya dan tanaman bakau di lokasi wisata ini mejadi “magnet” tersendiri bagi pengunjung. Dilokasi wisata cemara ini juga pengunjung akan disuguhkan wisata religi, Makam Keramat yang setiap hari dikunjungi.

Pantai cemara yang terletak di Dusun Cemara, Desa Lembar Selatan ini berjarak sekitar dua kilometer dari jalur utama Lembar-Gerung. Tidak sulit menjangkau kawasan wisata ini, karena jalannya telah diaspal dan jembatan penghubung telah dibangun. Meski jembatan ini kini diselidiki aparat berwajib karena diduga beramasalah, akan tetapi jembatan ini banyak dirasakan keberadaannya oleh warga setempat dan pengunjung.

Memasuki kawasan wisata Cemara, pengunjung akan melewati jembatan Cemara yang dibangun dua tahun lalu. Jembatan kayu ini, menghubungkan dusun Puyahan dengan dusun Cemara. Jembatan dua jalur (bagi pejalan kaki dan kendaraan) ini juga bisa jadi lokasi penyeberangan pengunjung yang ingin menuju makam Keramat.

Melewati jembatan itu, pengunjung akan disuguhkan pemandangan tanaman bakau yang hijau. Tanaman bakau ini ditanami pada bagian kiri dan kanan di sepanjang jalan paping blok menuju pantai cemare. Di jalur ini, penduduk Cemara memasang fortal untuk meminta iuran seikhlas pengunjung sebelum masuk ke kawasan pantai.

Sekitar 50 meter dari lokasi itu, pengunjung akan masuk ke dusun Cemara. Dusun berpenduduk sekitar 1000 lebih jiwa ini hampir sebagian besar warganya bermata pencaharian menjadi nelayan. Namun berkat dibukanya lokasi wisata ini menjadi salah satu alternatif bagi penduduk untuk mencari nafkah. “karena warga bisa menyewakan ban dan kano untuk renang, juga membuka jasa perahu menyeberang ke gili di Sekotong,”kata Kadus Cemara, Solikin yang saya temui kemarin.

pemandangan di sekitar makam Keramat yang memukau(1) pemandangan tanaman bakau di pantai cemara menjadi salah  satu magnet bagi pengunjung(1)Dikatakan, kawasan cemara ini telah lama tersohor sebagai lokasi wisata bagi warga lokal. Konon, kawasan ini mulai dikenal sebelum zaman Bupati Lobar, HL. Mujitahid. Awalnya lokasi ini dikenal karena makam keramat yang ramai dikunjungi. Lambat laun, kawasan ini pun dikenal sebagai daerah wisata  sehingga ramai dikunjungi selesai Lebaran.

Kawasan ini selalu menjadi pilihan lokasi wisata bagi pengunjung setiap akhir pekan. Hampir tiap akhir pekan jumlah pengunjung mencapai ratusan, “tapi ramainya pengunjung ini tidak diberangi dengan peningkatan sarana prasarana di lokasi wisata ini,’tukasnya.

Sarana prasawana seperti WC umum dan air bersih masih sangat minim di lokasi ini, karena itu warga pun memanfaatkannya dengan menyediakan jasa sewa WC. Begitu pula, air bersih pengunjung kerap kesulitan karena air bersih juga minim tersedia.

Di kawasan Cemara ini sendiri, ada tiga titik lokasi wisata yang selalu ramai dikunjungi yakni Cemara Indah, pantai dan makam Keramat. Lokasi cemara indah ini mulai beberapa waktu lalu dibangun pengembang sedangkan kawasan pantai sendiri kondisinya belum terurus. Sedangkan lokasi wisata makam keramat juga tidak kalah parah kondisinya.

Letaknya yang stategis menyebabkan kawasan wisata Cemara kerap kali menjadi alternative bagi wisatawan lokal dan wistawan mancanegara untuk menuju gili-gili yang ada di Sekotong, seperti Gili Nanggu, Gili sudak, gili Tangkong dan sejumlah gili di kawasan wisata Sekotong.

Makam keramat satu dari sejumlah lokasi wisata di Pantai Cemara yang ramai dikunujungi. Namun patut disayangkan, kondisi lokasi wisata religi ini sangat memperihatinkan, kondisi bangunan tempat `peziarah berzikir, talut disekitar lokasi tersebut rusak tergerus air laut. Parahnya lagi, pengunjung kerap mengeluhkan air bersih yang minim.

Demikian diungkapkan juru kunci Makam Keramat, L. Hadi ditemui di sekitar lokasi makam. “Begini sudah Kondisi lokasi wisata religi makam keramat, bangunan tempat zikir dan talut rusak parah. Parahnya lagi, air bersih tidak ada,”aku L Hadi.

L Hadi merupakan anak bungsu dari L Darsah (juru kunci pertama makam keramat). L Hadi mewarisi juru kunci kedua makam Keramat, menggantikan almarhum bapaknya. Menurut sepengetahuannya, makam Keramat diketahui sejak satu abad lalu. Awalnya makam ini temukan seperti makam umumnya.

Makam ini sendiri ditemukan oleh tokoh agama setempat. Makam ini konon menjadi makam seorang wali bernama Syeh Sayit Alwi Al-Bagdadi, ulama dari Irak. Konon, almarhum masuk menyebarkan islam ke kawasan pulau Lombok.  Awalnya makam ini berada di daratan, namun karena hempasan air laut menyebabkan makam ini sedikit demi sedikit tergerus dan tenggelam.

Seiring waktu, makam ini tergerus air laut. Sehingga wargapun membangunkan petanda menggunakan kayu. Karena kayu itu juga tergerus air laut, akhirnya sekitar tahun 1983 silam warga membangun petanda menggunakan bangunan beton bercat putih. “Saat air surut pengunjung bisa jalan ke makam, tapi saat air pasang (seperti saat dikunjungi) harus menggunakan perahu,’tuturnya.

Makam ini sendiri dipercayai keramat oleh sebagian besar pengunjung yang kesana. “Makanya dinamakan makam keramat, karena dikeramatkan.,”ujarnya. Kekeramatan makam ini jelasnya telah banyak terbukti sehingga pengunjung selalu datang ke sana. Sejumlah bukti, pengunjung yang tak bisa punya anak lalu berdoa kepada Allah melalui makam itu, lalu doanya dikabulkan. Selain itu, banyak pengunjung yang berdoa ingin sukses juga tercapai cita-citanya. Ia menekankan, pengunjung bukan meminta kepada makam ini namun kepada Allah.

Pemertintah sendiri pernah mengunjungi lokasi itu, menjanjikan akan membangunkan fasilitas seperti Berugak, tempat duduk pengunjung dan talut. Namun hingga kini, janji itu tak pernah direalisasikan. Sehingga secara swadaya hasil amal para pengunjung yang datang, pengurus makam bisa membangun musalla.

Hal senada disampaikan Kepala Satuan Petugas Linmas Lembar Selatan, L Sahlan, di makam ini kondisi tmepat duduk pengunjung, tempat tahlilan rusak parah. Bangunan yang ada mulai rsak karena telah lama tidan diganti. Yang lebih memperihatinkan, air bersih dilokasi ini tidak ada. “Air bersih minim, sering dikeluhkan pengunjung,’ujarnya.

Untuk menuju makm ini dapat ditmepuh melalui beberapa jalur, bisa melalui Sekotong ke Makam keramat menggunakan perahu. Jakur lainnya, dari Lembar menyeberang menggunakan sampan, jalur dari Dusun Cemara ke Makam menggunakan kendaraan atau jalan kaki dan jalur dari Jembatan Cemara menggunakan perahu ke makam

Komunikasi Yang Efektif Untuk Mempengaruhi Orang

H.Prasetya Utama, M.Kes.

(Widyaiswara BKD Kab.Lombok Barat)

 

comKomunikasi efektif, berasal dari kata komunikasi dan efektif. Secara etimologis, kata efektif seringkali diartikan sebagai mencapai sasaran yang diinginkan (producing desired result), berdampak menyenangkan (having a pleasing effect), bersifat actual dan nyata (actual and real). Dengan demikian Komunikasi Efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh sender atau komunikator, kemudian komunikan atau receiver memberikan respon positif sesuai dengan yang diharapkan.

Jadi komunikasi efektif itu terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dengan komunikan. Dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut (komunikator dan komunikan).

 

Aspek-aspek Komunikasi yang Efektif

Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif:

  1. Kejelasan (Clarity) : bahasa maupun informasi yang disampaikan harus jelas. Dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita mendengar ucapan-ucapan seperti ini : ”Masalahnya ininya belum dianu” Apa yang di maksudkan dengan ini dan anu? Akan lebih mudah dipahami maknanya bila, misalnya, kata ini diganti dengan buku dan kata anu diganti dengan beri. Jadi kalimatnya akan berbunyi: ”Masalahnya bukunya belum diberika.”
  2. 2. Ketepatan (accuracy) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul-betul akurat atau tepat. Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan informasi yang disampaikan harus benar. Benar disini artinya bahwa sesuai dengan apa yang sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja informasi yang disampaikan belum pasti kebenarannya, tetapi apa yang kita sampaikan adalah benar-benar apa yang kita ketahui. Itulah yang dimaksud dengan akurasi disini.
  3. Konteks (contex) : bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan danlingkungan dimana komunikasi itu terjadi. Bisa saja kita menggunakan bahasa dan akurasi yang tepat tetapi karena konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang di harapkan. Contohnya, sepulang dari kantor seorang suami berkata pada istrinya: ”Dindaku, tolong kanda diberikan segelas air nan jernih, kanda haus sekali.” Dari segi kejelasan dan keakuratan bahasa dan informasi tidak ada masalah. Tetapi konteksnya tidak tepat, sehingga reaksinya sang istri mungkin tidak segera mengambilkan air melainkan bertanya tentang keadaan suami.
  4. Alur (Flow) : keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif. Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderung mengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulu sebelum kita menyampaikan maksud kita untuk meminjam uang. Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kali menyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang.
  5. Budaya (culture) : aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga tata karama atau etika. Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda mungkin terkesan kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin suatu hal yang biasa.

         Strategi Membangun Komunikasi yang Efektif

      Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan  dalam menciptakan sebuah

komunikasi yang efektif:

  1. Ketahui mitra bicara (audience). Kita harus sangat mengenal dan memahami dengan siapa kita berbicara. Apakah dengan orang tua, anak-anak, laki-laki atau perempuan, status sosialnya seperti apa, pangkat, jabatan dan semacamnya. Dengan mengetahui audinece kita harus cerdik di dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah fikiran kita. Artinya, bahasa yang dipakai harus sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audience kita. Berbicara dengan orang dewasa tentunya akan sangat berbeda dibandingkan kita berbicara dengan anak-anak. Begitu pula berbicara dengan atasan tentunya akan sangat berbeda ketika kita berbicara dengan bawahan atau teman sejawat. Pengetahuan mitra bicara kita pun harus diperhatikan. Informasi yang disampaikan mungkin saja bukan hal baru bagi mitra kita, tetapi kalau penyampaiannya dengan menggunakan jargon jargon atau istilah-istilah khusus yang tidak dipahami oleh mitra, informasi atau gagasan yang kita sampaikan bisa saja tidak bisa dipahami. Jadi, dengan memperhatikan mitra bicara kita, kita akan dapat menyesuaikan diri dalam bekomunikasi dengannya.
  2. Ketahui tujuan . Tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita menyampaikan informasi. Bila kita bermaksud sekedar menyampaikan informasi, tentu komunikasi bersifat pengumuman. Tetapi bila kita bermaksud membeli atau menjual barang komunikasi kita akan bersifat negosiasi. Kalau tujuan kita untuk menghibur akan pula bahasa yang kita gunakan.
  3. Perhatikan konteks. Konteks disini berarti keadaan atau lingkungan pada saat berkomunikasi. Pada saat berkomunikasi, konteks sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan. Dalam hal pemakaian kata, misalnya. Kata ’hemat’ dalam kalimat : ”Kita harus menghemat uang, waktu dan tenaga kita”, sangat berbeda artinya dalam kata hemat pada kalimat berikut ini: ” Menurut hemat saya, kita harus lebih jujur dan terbuka dalam berkomunikasi dengan semua rekan sekerja.”  Tidak hanya kata dalam konteks kalimat, akan tetapi  cara mengucapkan dan kepada siapa kata itu diucapkan akan membuat makna yang disampaikan akan berbeda pula. ”Ah….dasar gila.” Kalimat ini bisa bermakna cacian atau bisa juga bermakna kekaguman, tergantung bagaimana kita mengucapkannya. Bila diucapkan dengan nada tinggi berarti cacian, tetapi bila diucapkan dengan nada datar apalagi dibarengi dengan gelengan kepala , kalimat ini bisa berarti kekaguman. Ungkapan ”Gila Lu!” kepada teman dekat , pasti dipahami sebagai ungkapan biasa yang tidak bermakna negatif. Tetapi apabila kita sampaikan kepada orang yang belum atau  baru saja kita kenal ungkapan ini tentu dipahami sebagai ungkapan yang memiliki makna negatif. Formalitas dalam konteks tertentu juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang. Coba perhatikan gaya berkomunikasi anatar atasan dan bawahan di lingkungan dunia kerja, bahkan komunikasi antar sesama atasan maupun sesama bawahan pasti berbeda. Apabila orang-orang ini bertemu di mall atau di undangan (tempat resepsi) gaya komunikasi dantara mereka akan sangat lain dengan gaya pada saat mereka berada di kantor.Mengirim bunga pada orang yang berulang tahun atau kepada orang yang kita kasihi akan memiliki makna yang berbeda apabila kita mengirimkan bunga kepada orang yang sedang berduka. Bahkan jenis bunga yang dikirimkan pun akan membawa pesan atau kesan tersendiri. Dengan ilustrasi singkat di atas, maka jelaslah bahwa konteks sangat mempengaruhi makan apapun yang disampaikan.
  1. Pelajari Kultur. Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Orang Jawa atau Sunda pada umunya dikenal kelembutannya dalam bertutur kata. Kelembutan bertutur kata akan sangat baik bila diimbangi dengan cara serupa. Akan tetapi tentu tidak berarti mutlak. Atau orang Batak yang dikenal bernada tinggi dalam bertutur kata. Apakah ketika orang Jawa dan orang Sunda bertemu dalam satu bentuk komunikasi, lantas mereka harus saling merubah budaya, bahasa dan kebiasaan? Tentu saja tidak demikian. Yang penting adalah pelaku komunikasi harus memahami kultur mitra berbicaranya sehingga timbul saling pengertian dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi. ”When in Rome, do as the Romans do.”
  2. Pahami Bahasa. Bahasa menunjukkan bangsa, artinya bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Berbicara identitas berarti berbicara harga diri atau kebanggaan. Dengan memahami bahasa orang lain berarti berusaha menghargai orang lain. Tetapi memahami bahasa`di sini tidak berarti harus memahami semua bahasa yang diapakai oleh mitra bicara kita. Dalam hal ini kita harus memahami gaya masing-masing audience dalam berbahasa. Anak muda dengan gayanya sendiri, orang kantoran, pedagang dan atau seniman. Masing-masing kelompok dan jenis pekerjaan atau usia orang tersebut memiliki gaya dalam berbahasa.

Efektifitas Komunikasi Verbal

Kualitas sebuah komunikasi verbal sangat ditentukan oleh tonalitas suara atau tinggi rendah dan lemah lembutnya suara, keras tidak suara dan perubahan nada suara. Akan tetapi tonalitas  suara saja tidak cukup, karena tonalitas suara bisa saja membuat komunikasi verbal kurang hidup. Oleh karena itu tonalitas suara sebaiknya dibarengi dengan ekspresi atau raut muka yang sesuai.

Sebuah hasil riset menyatakan bahwa dalam komunikasi verbal, khususnya pada saat presentasi, keberhasilan penyampaian informasi 55% tergantung pada bahasa tubuh (body language), postur, isyarat dan eye contact. 38% ditetntukan pleh nada suara dan 7% saja yang ditetntukan oleh kata-kata. Mechribian dan Ferris dalam O’connor dan Seymour).  Riset lain juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara berbarengan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan.

         Masyarakat senang dengan komunikasi lisan pada saat media tulisan memberitakanhal-hal yang tidak jelas, dan msayarakat akan senang menggunakan media tulisan apabila media lisan tidak jelas.

Pada perkembangan jaman saat ini, komunikasi pada organisasi modern atau organisasi yang maju menggunakan media yang tersedia yaitu video display terminal, E-mail, net camera, Voice mail, dan bahkan SMS.

Efektifitas Komunikasi Non Verbal

Ada beberapa hal yang dapat kita kembangkan dalam meningkatkan efektifitas komunikasi non verbal, yaitu: Cara berpakaian, Waktu dan Tempat.

  1. Cara Berpakaian Cara berpakaian telah mengkomunikasi siapa dan apa status seseorang, baik dalam pekerjaan sehari-hari maupundalam waktu-waktu tertentu seperti; pesta, rapat-rapat, kunjungan resmi dan sebagainya. Masyarakat cenderung memiliki percayaan diri yang tinggi kalau ia berpakaian danberpenampilan secara sempurna. Demikian juga deangan adanya perbedaan cara berpakaian. Bahkan cara berpakaian ini pun telah mengelompokkan jenis pekerjaan seseorang. Kita mengenal adanya istilah ”white collar” dan ”blue collar” yang bisa menceritakan status dan kedudukan seseorang di dalam sebuah perusahaan. Kenyataan menunjukkan bahwa pada saat seseorang wawancara untuk melamar  sebuah pekerjaan, mereka yang berpakaian tidak tepat  (misalnya hanya memakai jeans dan T-Shirt) dibandingkan dengan mereka yang berpakaian tepat (full dress, berdasi dan rapi). Yang berpakaian tepat akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk mendapatkan posisi pekerjaan yang dicarinya. Jadi pakailah pakaian yang tepat untuk suasana yang tepat pula.
  1. Waktu Bagi sebagian orang, waktu adalah sesuatu yang sangat berarti. ”Time is money” adalah prinsip yang dipegang oleh para pengusaha bahkan oleh orang-orang yangmemanfaatkan hidupnya untuk suatu produktifitas yang bermanfaat.  Dokter, akuntan, dosen, bahkan sebagian guru seringkali dibayar berdasarkan jam kerja. Dalam konteks organisasi, dimana masing-masing bagian memiliki tugas yang harus diselesaikan, maka komuikasi secara tepat sangatlah diperlukan. Artinya, dalam berkomunikasi hendaklah memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
  1. Tempat Sama seperti waktu, tempatpun sangat menentukan efektifitas sebuah komunikasi. Kantor adalah tempat bekerja, restoran adalah tempat makan, lapangan golf adalah tempat olah raga dan sebagainya. Meskipun demikian seringkali urusan rumit di kantor bisa terselesaikan dengan baik di meja makan, atau lapangan olahraga.

Di samping itu ada beberapa fungsi yang dapat menunjukkan komunikasi non verbal, yaitu:

  • Repetition (pengulangan). Pengulangan pesan dari individu dilakukan dengan verbal.
  • Contradiction (pertentangan/penyangkalan). Penyangkalan pesan yang dilakukan terhadap seseorang. Misalnya; mengangkat bahu, menggelengkan kepala, melambaikan tangan.
  • Subtitution (pengganti pesan). Misalnya seseorang berkomunikasi dengan Fire in his eyes (mendelik), mengepalkan tangan.
  • Complementing (melengkapi pesan verbal). Mengatakan bagus sambil menunjukkan ibu jari, mengatakan orang tidak waras sambil menyilangkan telunjuk di kening.
  • Accenting (penekanan). Penekanan disini artinya menggari bawahi pesan verbal. Misalnya berbicara dengan sangat pelan.

Penutup dan Kesimpulan

Berkomunikasi dengan tepat adalah dengan menggunakan hati nurani saat berkomunikasi. Ada beberapa alasan mengapa hati perlu dihidupkan dalam berkomunikasi dengan orang lain, yaitu setiap orang tidak hanya memiliki akal rasionalitas tetapi juga hati yang berfungsi untuk merasakan dan meninmabng sesuatu, sehingga setiap kata atau sikap tidak hanya ditangkap oleh akal namun juga akan diolah oleh rasa.

Kata-kata adalah cerminan isi hati seseorang. Setiap orang berpeluang untuk menginterpretasi setiap pesan yang kita produksi dan kita komunikasikan. Untuk itu sesungguhnya kata-kata atau sikap adalah informasi tentang diri kita, tentang siapa kita dan bagaimana karakter kita. Sebuah pesan akan membangun citra diri kita.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan  untuk berkomunikasi dengan hati  adalah dengan membangun kepekaan atau sensitifitas diri kita terhadap sikap-sikap orang lain. Dengan mencermati bahasa tubuh orang lain saat mereka berinteraksi dengan kita.

Sikap-sikap bahasa tubuh tersebut menjelaskan tentang apa yang sedang terjadi dalam pikiran mereka saat berkomunikasi dengan kita. Karena bahasa tubuh adalah sebagai penjelas dan peneguh atas pesan-pesan verbal yang diproduksi oleh seseorang.

Kemudian perlihatkan kepedulian kita terhadap orang lain pada hal-hal sekecil apapun yang dilakukannya. Misalkan pada saat  dia sedang butuh sesuatu, maka tanyakan dan penuhilah kebutuhannya tanpa  harus dia memintanya. Karena dengan hal seperti ini kita dapat mempengaruhi orang lain berdasarkan kebutuhan mereka.

Selain itu perlu dioptimalkan indera kita dengan mengamati sikap dan tidakan komunikasi orang lain. Dengarkan dengan penuh antusias setiap perkataan mereka, menjadi pendengar yang baik. Mendengar secara aktif dan penuh perhatian. Artinya kita melihat dan mencermati dengan teliti sikap dan bahasa tubuh mereka tentang apa yang sebenarnya ingin mereka sampaikan.

Merasakan perasaan mereka dengan penuh empati, membantu kebutuhan mereka tanpa harus terlebih dahulu mereka mengungkapkannya. Dan mulailah dari kita untuk memulainya dan siap melaksanakan dari hal-hal yang kecil.

Wujud komunikasi yang baik :

  1. Bersedia mendengarkan
  2. Melatih kemampuan mendengar
  3. Memberi kesempatan orang lain untuk mendengar
  4. Bersikap antusias dengan lawan bicara
  5. Tampilkan wajah bersahabat
  6. Jadikan diri kita aman dan nyaman bagi orang lain
  7. Pilih dan rasakan setiap kata yang diucapkan
  8. Bicara yang penting dan bermanfaat
  9. Tulus dalam setiap ucapan dan tidak berpura-pura.

Peraih Kick Andy Hero dan SheCan, Fitri Sosok Pejuang Bagi Dunia Pendidikan Anak-anak

Foto Fitri Nugrahabingrum menunjukkan penghargaan She Can dari Trans MediaKediri – Melihat sosok Fitri Nugrahaningrum yang penuh kesederhanaan, bersahaja dan cerdas, maka tak heran jika ia dianugerahi seabrek penghargaan baik lokal dan nasional.
Berkat dedikasinya terhadap dunia pendidikan anak-anak, wanita tunanetra asal Dusun Karang Bedil Desa Kediri Kecamatan Kediri ini terpilih sebagai penerima anugerah Kick Andy Hero yang tayang di Metro TV. (lebih…)

4 Langkah Teknik Berpikir Jernih Untuk Menemukan Ide Brilian dan Solusi jitu

Mengapa Harus Berpikir Jernih?

Sering kali masalah begitu mudah dipecahkan saat kita berpikir jernih. Saat pikiran kita kacau, dunia terasa gelap sehingga solusi pun tidak nampak, padahal ada di depan kita. Akhirnya kita stress, mengambil keputusan yang salah, dan hanya memberikan solusi sesaat. Saat keputusan diambil hanya merupakan solusi sesaat, bisa jadi malah menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Dengan Teknik Berpikir Jernih Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah

Dengan berpikir jernih, kita bisa menemukan solusi atau mengatasi masalah kita tanpa masalah. Bukan berarti kita tidak akan menemukan masalah yang lain karena masalah bagian hidup kita, tetapi kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak memperparah keadaan.

Dengan berpikir jernih, kita bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah yang lain. Setiap masalah yang kita hadapi, bisa kita selesaikan dengan tuntas dan kita pun mendapatkan hadiah yang luar biasa bagi kehidupan berupa hikmah.

Apa Itu Berpikir Jernih?

Berpikir jernih adalah saat kita berpikir, pikiran kita bersih dari emosi negatif, pikiran negatif, dan persepsi yang salah terhadap masalah. Hal-hal yang mengotori pikiran kita bisa membahayakan hasil pemikiran kita. Pertama kita tidak bisa melihat masalah dengan benar sebab pandangan kita tertutupi oleh kotoran. Tidak bisa melihat masalah dengan jelas akan menjadikan diri kita mengambil solusi yang salah.

Ibarat seorang dokter yang salah diagnosa pasen, maka bisa menangani pasen dengan salah. Ibarat seorang montir mobil yang salah mendeteksi keruksakan mobil, maka dia bisa salah menangani mobil. Kejelasan kita melihat masalah adalah kunci awal untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Penyebab kedua adalah saat pikiran kita tertutupi oleh berbagai hal yang negatif, kita tidak akan mampu melihat solusi, tidak akan mampu melihat ide-ide yang sebenarnya berlimpah, bahkan tidak mampu mencerna nasihat yang bisa saja merupakan nasihat emas tetapi terlihat seperti lumpur. Ibarat Anda memakai kacamata kotor, maka penglihatan Anda bisa terganggu.

Penyebab Pikiran Tidak Jernih

Penyebab utamanya adalah kondisi emosi yang sedang negatif. Kondisi emosi yang negatif akan mengundang pikiran-pikiran negatif sehingga memenuhi pikiran kita. Jika mood kita sedang jelek, marah, tertekan, dan kepepet sering kali dibayangi oleh rasa takut dan keinginan untuk segera menyelesaikan masalah dengan tergesa-gesa.

Pikiran negatif menjadikan kita banyak pikiran, sehingga pikiran kita malah memikirkan berbagai hal yang sebenarnya tidak perlu kita pikirkan. Pikiran-pikiran yang tidak kita perlukan seolah seperti sampah yang berserakan dan mengotori jalan. Saat jalan sudah kotor, Anda tidak bisa melihat jalan dengan jelas, padahal bisa saja ada lubang besar yang membahayakan. Begitu juga dengan pikiran, jika banyak “sampah” pikiran negatif, kita tidak akan bisa melihat solusi.

Teknik-teknik Berpikir Secara Jernih

Teknik berpikir jernih atau cara berpikir secara jernih ada bisa dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini

Langkah pertama adalah membersihkan hati kita. Semuanya berawal dari hati, saat hati kita jernih maka otomatis kita akan berpikir jernih.

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu, bagaimana cara membersihkan hati kita? Jika kita membaca berbagai literatur maka istighfar, dzikr, dan ibadah pada umumnya adalah sarana untuk membersihkan hati kita. Silahkan baca kita Tazkiyatun Nafs, disana dijelaskan bagaimana ibadah-ibadah dan dzikr akan membersihkan hati kita. Orang-orang yang selalu berdzikr dan menjalankan ibadah dengan ikhlas dan penuh kekhusyu’an akan memiliki hati yang bersih sehingga mampu berpikir jernih.

Langkah kedua adalah mengembalikan fungsi akal. Saat emosi negatif yang sedang menguasai diri kita, maka posisi akal akan lemah. Yang berkuasa adalah emosi seperti rasa khawatir, takut, was-was, dan ragu. Untuk itu, kita harus berusaha mengembalikan fungsi akal agar berfungsi sebagaimana mestinya. Kuncinya adalah dengan cara menenangkan diri disaat emosi sedang negatif.

Banyak cara yang bisa dilakukan. Mulainya dengan yang sederhana seperti menenangkan diri. Anda bisa berhenti sejenak, jalan-jalan dulu, membaca Al Quran dulu, shalat hajat dulu, dan berbagai aktivitas lainnya yang menenangkan sehingga emosi negatif bisa terkikis. Kuncinya jangan buru-buru mengambil keputusan disaat emosi sedang negatif. Berhentilah sejenak, redakan emosi Anda.

Langkah ketiga ialah gunakan akal. Setelah kita berhasil mengalahkan emosi negatif, maka akan siap bekerja. Untuk memaksimalkan potensi akal, ada banyak teknik berpikir yang bisa kita gunakan. Misalnya ada teknik problem solving, berpikir sistematis, mind maping, dan berbagai teknik-teknik lainnya termasuk teknik berpikir kreatif.

Langkah keempat agar pemikiran kita lebih dahsyat ialah dikombinasikan dengan otak kanan. Otak kanan berkaitan dengan imajinasi yang akan memberikan gambaran besar pada diri Anda, kemudian perinciannya adalah tugas otak kiri. Kadang otak kanan berkaitan dengan emosi, jadi pastikan emosi Anda sudah positif agar kinerja otak kanan Anda tidak terpengaruh oleh emosi negatif. Insya Allah dengan berpikir jernis kita bisa menemukan ide brilian, solusi jitu, dan gagasan-gasan untuk hidup lebih baik.

Sumber:http://www.motivasi-islami.com/teknik-berpikir-jernih/

Menengok Potensi Kerajinan Topeng di Labuapi, Diekspor ke Beberapa Negara, Perajin Butuh Bantuan Modal dan Pasar

foto hasil kerajinan topeng labuapi(1)Desa Labuapi, Kecataman Labuapi sudah dikenal menjadi sentra pengerajin topeng dan kerajinan kayu sejak tahun 1995. Krisis moneter yang melanda negara ini pada tahun 1998 pun bahkan tidak mempengaruhi kegiatan perajin di desa ini. Bahkan, kerajinan kayu ini mencapai masa jayanya pada era krisis tersebut.  Namun belakangan setelah kejadian bom bali hingga sekarang, kerajinan ini mulai meredup.  Penyebabnya, pascabom bali tersebut pangsa pasar kerajinan ini pun ikut terkena imbas sebab sebagian besar dipasarkan ke Bali.

Selain itu, minimnya perhatian pemerintah daerah (Pemda) Lobar terhadap pembinaan para pengerajin salah satu penyebab para pengerajin banyak yang banting setir ke usaha lain. Akibatnya, kerajinan topeng di desa ini diambang mati suri karena banyak ditinggal oleh para pengerajinnya. Salah seorang perajin yang masih bertahan adalah Saheh (40), asal dusun Labuapi Desa Labuapi. Ia mengakui, memulai usaha sebagai perajin topeng sejak 17 tahun silam, persisnya tahun 1998-1999. Ketika itu, kerajinan topeng tengah naik daunnya. “Dulunya hampir 100 persen warga di kampung ini sebagai perajin, tapi sekarang jauh berkurang,”tutur Saheh ketika ditemui di rumahnya minggu kemarin.

Dulunya, kerajinan topeng menjadi salah satu sumber utama mata pencaharian masyarakat setempat. Waku itu, hampir disetiap rumah warga  ada saja membuat kerajinan topeng. Ada kelompok pembuat topeng, pengamplas, pemahat, hingga proses finisihing. Bahkan karena majunya kerajinan ini saat itu, anak SD – SMP pun ikut mencari uang melalui kerajinan ini.
Warga pun membentuk paguyuban untuk terus mempertahankan eksistensi kerajinan ini. kelompok-kelompok dibentuk secara swadaya untuk terus mengembangkan usaha ini, sebagai sektor utama di desa setempat. Dari sisi tingkat produksi kerajinan topeng waktu itu pun jauh lebih banyak, per bulan para perajin bisa memproduksi mencapai 3-5 ribu topeng per bulan karena banyak yang memesan.  Sehingga hampir setiap pekan ada saja pengerajin yang berangkat ke bali mengirim topeng.
Namun setelah tahun 2002, pascabom bali kerajinan ini mulai cenderung meredup. Kelompok yang tadinya aktif menjadi kurang aktif, sehingga banyak pengerajin yang pindah ke usaha lain. Ada yang ke bekerja di gudang, proyek dan sebagai buruh. Namun ia sendiri tetap bertahan karena ingin mempertahankan kerajinan topeng khas Labuapi. “Saya tetap bertahan,”ujarnya.

FOTO PERAJIN TOPENG DI LABUAPI TENGAH MEMAHATKemerosotan kerjainan ini saat itu,  karena pengaruh pemasaran. Karena pengaruh kejadian bom bali, pemasaran topeng ini pun terkena imbas. Sebab bebanyakan pemasaran topeng dikirim ke bali. Ditambah minimnya perhatian pemerintah daerah kerajinan ini pun semakin terpuruk. Tingkat produksi pun jauh menurun hampir 50 persen dari sebelumnya. “Pengunjung dan pemesan sepi, para perajin pun banyak yang gulung tikar,”katanya. Praktis saat ini, dari ratusan perajin yang dulunya menekuni usaha ini, sekarang hanya bisa dihitung dengan jari.

Ia mengaku, selama belasan tahun sebagai perajin tidak pernah dibantu baik itu akses modal dan peralatan oleh pemda dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Padhal katanya, para perajin kesulitan akses modal. Ketika harus memenuhi pesanan dalam partai besar, para perajin ini kerap kali kesulitan modal untuk biaya produksi karena pemesan hanya memberikan DP 5 persen. Sehingga  banyak perajin terpaksa saling pinjamkan uang untuk menutupi sementara biaya produksi, setelah dibayar lunas oleh pemesan barulah bisa didibayar.

Para perajin juga terkendala peralatan, kebanyakan para perajin membeli peralatan secara swadaya. Bahkan, ia terpaksa menggadaikan BPKB kendaraannya untuk bisa membeli peralatan seperti kompresor, pemahat, parang dan parang. Sementara untung yang diperoleh para perajin sendiri tidak terlalu besar, dibandingkan biaya produksi jauh lebih besar. Harga jual topeng bervariasi tergantung ukuran dan kualitas, kalau kualitas topeng bagus harga jualnya Rp 55 ribu, sedangkan yang berukuran kecil Rp 40. “Itupun modalnya Rp 40 ribu, untugnnya hanya Rp 15 ribu, itu pun masih kotor belum dihitung untuk para guide,”ujarnya.

Untuk menghidupkan lagi kerajinan di desanya, ia berharap pemda melirik para perajin yang masih ada. Pemda harus memberikan akses peralatan dan permodalan untuk mengembangkan usaha kerajinan topeng yang menjadi mata pencaharian turun temurun di desa itu. Terpisah, camat Labupai, Baiq Mustika tak menampik jika kerajinan topeng memang mulai menurun. Karena itu pihanya akan berupaya menghidupkan lagi kerajinan yang smepat jarya di era tahun 1998 lalu tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas perindag dan dinas koperasi untuk pembinaan pengerajin,”ujarnya.
Pemda katanya pasti akan mengembangkan kerajinan ini karena adanya program desa tematik, sebab Desa Labuapi bersama Desa Kuranji Dalang sendiri masuk desa wisata. Diharapkan dengan ditetapkannya sebagai desa tematik, maka usaha ini kembali bisa dikembangkan lagi. Untuk sementara, pemda dan kecamatan minimal perlu menjadi pengguna pertama hasil kerajinan topeng di desa Labuapi. Hasil kerajinan bisa dibeli untuk keburuhan ornament di kantor.

Rawan Diklaim Daerah Lain

Kerajinan topeng yang dihasilkan pengerajin di Desa Labuapi telah banyak dipasarkan ke daerah lain seperti Jakarta, Bali. Bahkan kerajinan topeng ini, merambah hingga ke luar negeri seperti Australia, Singapura, dan India. Namun sayangnya, kerajinan ini kebanyakan dikirim melalui daerah lain sebut saja Bali sehingga rawan diklaim.  Menurut Saheh (40), salah seorang perajin topeng ditemui Minggu kemarin di rumahnya di Labuapi, kebanyakan perajin di desa labuapi mengirim barang ke bali. Pangsa pasar, topeng ini lebih banyak ke Bali. “Banyak dikirim ke bali, setelah itu nanti dikirim ke daerah lain bahkan Negara lain,”akunya.

Ia sendiri tidak tahu, apakah kerjainan yang dikirim melalui Bali itu tetap atas nama produk asal Lobar. Namun, dkhawatirkan hasil kerainan itu bisa saja diatas namakan produk dari Bali. Meskipun katanya, para pemesan baik itu dari luar negeri mengetahui kualitas topeng yang dihasilkan perajin Labuapi.
Pemasaran topeng ini, tidak saja melalui Bali namun juga merambah  Jakarta. Di Jakarta, biasanya topeng ini dijajakan saat pameran. “Sering kali kerajinan kami dibawa ke Jakarta untuk ikut pameran,”imbuhnya.
Ia mengaku, selain diorder oleh pemesan dari daerah lain ia juga menerima orderan dari  Austalia, Singapura dan India. Ia memperbanyak jaringan dengan pemesan dari luar negeri, sebagai upaya mempertahankan eksistensi kerajinan topeng. Total orderan dari sejumlah Negara itu bervariasi, pemesan dari Australia senilai Rp 7 juta, dari Singapura Rp 15 juta. Sedangkan dari india, Rp 30 juta.
Ia mengaku topeng labuapi masih banyak dicari karena kualitas topeng dari Labuapi memang berbeda dengan daerah lain, ada kekhasan tersendiri dari sisi kualitas sehingga banyak diburu pemesan baik dalam dan luar negeri. Untuk mempertahankan itu, ia sendiri menjaga betul kualitas bahan baku topeng.

Beberapa waktu lampau, biasanya topeng-topeng tersebut dibuat dari kayu Pohon Mahogani. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pohon mahogani menjadi sulit dicari, bahan tersebut diganti dengan kayu pohon lainnya. Seperti Pohon Mangga, Pohon Nangka, atau Pohon Kelengkeng. Bahan-bahan untuk membuat kerajinan tersebut juga tidah hanya berasal dari Desa Labuapi saja. Misalnya kulit kerang atau cukil didatangkan dari desa penghasil cukil, yaitu Desa Lendang Re. Demikian juga dengan bahan-bahan lainnya.
Proses pembuatan topeng ini juga dilakukan secara cermat, mulai dari baku. Proses pembuatan mulai dari cukli, lalu diamplas. Begitu pula tahap penggambaran hingga pengkilatan benar-benar dilakukan secara apik, supaya topeng yang dihasilkan tidak jamuran.”Kalau jamuran dikilatin lagi, tambah biaya,”ujarnya. Karena itu tahap pengkilatan dan pengamplasan beberapa kali untuk memperoleh hasil yang bagus. Barulah tahap terakhir difinishing.

Pengirim : Zubaidi, Jurnalisme Warga

Teluk Mekaki Pantai Terpencil di Sekotong

foto pemandangan di teluk Mekaki sekotong yang banyak diminati investor namun sayang belum terealisasi2(1)Nama kawasan wisata teluk Mekaki mungkin tdak asing bagi masyarakat Lombok Barat khususnya, bahkan bagi para wisatawan baik lokal dan mancanegara. Kawasan yang belakangan menjadi perhatian karena masuk prioritas pembangunan pemerintah pusat dalam program MP3EI ini telah lama menjadi salah satu destinasi wisata di Lobar.

Namun karena pengembangannya terbengkalai, sehingga kawasan ini pun kalah tenar  dengan kawasan wisata lain seperti pantai Senggigi di utara, kawasan Mandalika di Loteng dan Pantai Ping di Lotim. Namun jika para pengunjung berkesempatan berkunjung ke kawasan ini, maka dipastikan  pengunjung akan ketagihan ingin kembali lagi karena takjub akan pemandangan alammnya masih alami dan “perawan”.

Hal ini dibuktikan oleh  penulis  ketika berkunjung ke kawasan itu beberapa waktu lalu. Kawasan Teluk Mekaki berada di Sekotong bagian Barat, persisnya di Desa Pelangan. Pantai ini terbilang terpencil, namun menyimpan pemandangan alam yang menakjubkan. Tidak salah jika pemerintah pusat dan daerah mengembangkan kawasan ini menjadi salah satu destimasi wisata andalan kedepan.

foto destinasi wisata di teluk Mekaki Desa Pelangan Kecamatan Sekotong yang belum digarap maksimalPerjalanan menuju pantai Mekaki dari Gerung (ibu kota kabupaten) berjarak sekitar 30 kilometer lebih, untuk tiba di kawasan itu dapat ditempuh sekitar dua lebih perjalanan menggunakan kendaraan. Disepanjang  perjalanan menunuju kawasan itu memasuki daerah Sekotong, para pengunjung bisa menikmati pemandangan alam pantai. Pengunjung akan disuguhkan panorama pantai-pantai nan indah, mulai dari pantai Batu kijuk, Tawun, sekotong indah, Elak-elak, gili gede hingga tiba di Pelangan.

Selain disuguhkan pemandangan pantai, para pengunjung juga bisa menikmati wisata kuliner di sepanjang jalur pantai Batu kijuk. Di kawasan ini, dijajaki ikan bakar yang aromanya menggugah selera dan merangsang lidah ingin mencicipi. “Disini selalu ramai pengunjung, apalagi hari minggu,”kata Mahnun pengunjung yang ditemui dilokasi.

Beberapa kilometer dari Batu kijuk, pengunjung akan menemukan pelabuhan penyeberangan di Desa Tawun. Dermaga pemnyeberangan yang selesai dibangun taahun 2013 ini menjadi salah satu akses ke gili tangkong, nanggu dan sudak atau disebut Gitanada. Sayangnya pelabuhan ini  belum dilengkapi fasilitas pendukung seperti WC, dan pusat informasi bagi wisatawan.
Bentuk jalan yang berliku dan naik turun membuat anda dengan mudah bisa menyaksikan keindahan pantai-pantai Sekotong lainnya dari kejauhan selama perjalanan. Ketika menanjak menuju jalur mekaki, di sisi kiri kanan jalan daerah Rembut Petung, nuansa berbeda akan banyak ditemukan. Beberapa titik di pegunungannya yang menjadi sumber batu emas dipenuhi tenda-tenda para penambang akan dengan mudah dijumpai di pinggir jalan. Perjalanan menanjak dan berliku menambah suasana extreme perjalanan.

foto pemandangan di teluk Mekaki sekotong yang banyak diminati investor namun sayang belum terealisasi.2jpgSesampainya di puncak perbatasan, para pengunjung bisa melihat bibir pantai dengan samudera luasnya dari kejauhan. Deburan ombak yang menciptakan buih buih putih berbaur dengan kilau pasir putih pantai Mekaki. Pantai Mekaki dari sudut pandang ini akan terlihat begitu indah karena airnya yang membiru dikelilingi bukit bukit hijau. Dan sekitar ratusan meter dari bibir pantai, jalanan tanah berbatu tidak beraspal akan dilalui, namun tetap bisa dilalui dengan nyaman karena tidak bergelombang.

Di pantai Mekaki, pengunjung akan menyaksikan bibir pantai yang membentuk lengkungan bulan sabit. Pasir pantai dengan butiran putih berbiji besar , deburan ombak yang kalem dan juga kadang-kadang terlihat sangat extreme. Kombinasi warna air laut membiru ke bagian tengahnya membuat para wisatawan yang datang merasa betah untuk berlama lama ditempat ini.
Namun, seperti kelemahan objek pariwisata di Lombok lainnya, konidis jalan, akes telekomunikasi, dan air yang begitu sulit. Disamping itu, tidak ada penunjuk arah yang bisa diandalkan untuk sampai kesini. Hanya mengandalkan bertanya ke warga.

Penulis: Zubaidi, Jurnalisme Warga

Melihat Potensi Wisata Sejarah di Sekotong

Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pantai Barat Sekotong

foto senjata meriam diduga peninggalan jepang kondisinya memperihatinkan karena tak diperhatikan pemerintah1Sekotong, Sekitar 3,5 tahun bangsa Jepang menjajah Indonesia, sebelum dikalahkan sekutu ditandai dengan runtuhnya Hiroshima dan Nagasaki. Konon, ekspansi penjajahan bangsa Jepang pada masa itu meluas hingga ke pulau Lombok, beberapa lokasi strategis pun sempat dikuasai untuk dijadikan markas pertahanan menangkal serangan musuh.

Jejak-jejak penjajahan itupun masih ada di pesisir pantai Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong. Konon lokasi ini menjadi pertahanan terkuat Jepang pada zaman itu. Di sini terdapat beberapa peninggalan bersejarah pada zaman penjajahan Jepang yang bisa ditemukan. Konon beberapa fasilitas ini dibangun masyarakat Lombok waktu itu atas perintah para penjajah. (lebih…)

Manajemen Waktu

Oleh :

H.Prasetya Utama, M.Kes.

(Widyaiswara BKD Kab. Lombok Barat)

 

 ” Pada setiap terbit fajar ada dua malaikat berseru:”Wahai anak Adam,aku adalah hari yang baru, aku datang saat ini untuk menyaksikan semua perbuatan engkau. Oleh karena itu manfaatkanlah aku sebaik-baiknya karena aku tak akan kembali lagi padamu hingga hari pengadilan nanti”. (Al Hadits)

“Orang yang menggunakan waktu untuk taat kepada Allah dan melaksanakan aturanNya, maka itulah kehidupan dan umurnya, selain itu tidak dianggap sebagai kehidupan”. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.

Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima (Al Hadits):

  1. SEHAT sebelum SAKIT
  2. MUDA sebelum TUA
  3. KAYA sebelum MISKIN
  4. LAPANG sebelum SEMPIT
  5. HIDUP sebelum MATI

Waktu adalah kehidupan. Waktu laksana pedang. Kalau kita tidak cerdas menguasai waktu, bisa jadi ia yang akan “membunuh kita”. Kadang kita merasa stres-siapa sih yang belum pernah?- Kemungkinan besar itu adalah karena kita merasa pada dasarnya kita tidak punya waktu yang cukup untuk mengerjakan apa yang ingin kita kerjakan pada tingkatan kualitas yang menjadi komitment kita. Dan dalam kondisi tertekan dan kelebihan beban tersebut, keefektifan kita akan cepat sekali merosot. Penting sekali untuk mengendalikan kerangka waktu yang menjadi fokus kita.

Manajemen waktu sebenarnya bukanlah istilah yang cocok karena tantangan yang sebenarnya bukanlah untuk memanajemeni waktu melainkan memanajemeni diri sendiri.

Manajemen waktu adalah sebuah aktivitas untuk memanfaatkan waktu yang tersedia dan potensi-potensi yang tertanam dalam diri kita guna mewujudkan tujuan-tujuan penting yang ingin kita capai dalam kehidupan dengan tetap berusaha untuk mewujudkan keseimbangan antara tuntutan-tuntutan pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan akal.

Berdasarkan definisi di atas, maka manajemen waktu terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:

Proses : Karena ia dilakukan secara terus menerus dan harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Waktu yang tersedia : Karena dalam kehidupan manusia ada waktu-waktu yang tidak dapat diatur. Oleh karena itu, kita harus mengetahui bahwa waktu itu terbagi menjadi dua macam, yaitu: waktu yang dapat diatur dan waktu yang tidak dapat diatur.

Waktu yang tidak dapat diatur merupakan waktu yang kita habiskan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok (primer) seperti tidur, makan, istirahat, menjalin hubungan kekeluargaan, dan melakukan urusan-urusan sosial yang penting. la merupakan waktu yang tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain. Tidak diragukan lagi bahwa waktu semacam ini memiliki tingkat urgensi tinggi dalam menjaga keseimbangan hidup kita. Akan tetapi, waktu jenis ini harus berada pada batas-batas yang sewajarnya sehingga tidaklah bijaksana jika kita berlebih-lebihan ataupun untuk menyia-nyiakan waktu-waktu tersebut.

Waktu yang dapat diatur sebagian dapat kita temukan dalam aktivitas kerja kita, sedangkan sebagian lainnya dapat kita temukan dalam kehidupan pribadi kita. Dalam waktu jenis ini terdapat tantangan besar yang berada di hadapan kita, yaitu apakah kita dapat memanfaatkan waktu tersebut dan apakah kita dapat menggunakannya dengan cara yang terbaik? Perhatikanlah bahwa meskipun kita memiliki kemampuan untuk mengaturnya, waktu jenis ini juga terbagi lagi menjadi 2 bagian.

Bagian pertama adalah waktu-waktu dimana Anda berada pada puncak semangat dan etos kerja seperti pada saat-saat pertama Anda memulai pekerjaan atau saat-saat terbaik lainnya yang ada dalam sehari semalam. Bagian kedua adalah saat-saat dimana Anda berada pada tingkat semangat dan etos kerja rendah, seperti pada saat-saat terakhir dari pekerjaan Anda atau saat-saat lainnya dalam sehari-semalam dimana Anda memiliki semangat yang rendah.

Kapan waktu-waktu puncak Anda dalam sehari semalam? Setiap orang memiliki waktu-waktu puncak yang berbeda orang lain. Oleh karena itu, berusahalah untuk mengenali diri Anda sendiri. Apakah waktu-waktu puncak Anda itu telah difungsikan dan dimanfaatkan secara optimal? Apakah ada sebagian dari waktu-tersebut yang hilang? Bagaimana caranya agar waktu-waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik?

Jika Anda telah mampu untuk menentukan waktu-waktu puncak yang Anda miliki dalam sehari semalam, maka hal ini merupakan sebuah langkah yang besar karena Anda akan dapat memanfaatkan waktu-waktu puncak tersebut dengan baik yaitu dengan meletakkan   ke   dalamnya   sejumlah   urusan yang membutuhkan konsentrasi penuh, seperti prioritas-prioritas utama urusan-urusan yang sulit, atau hal-hal yang terasa berat bagi diri Anda.

Jika Anda menghadapi urusan-urusan semacam itu pada waktu-waktu tersebut, maka Anda akan memiliki waktu yang cukup untuk melakukan urusan-urusan yang mudah dan terasa ringan. Akan tetapi, jika Anda memulai aktivitas Anda dengan urusan-urusan yang mudah dan ringan, maka Anda akan habiskan waktu-waktu terbaik yang Anda miliki sehingga tidak akan memiliki kecenderungan atau keinginan untuk melakukan urusan-urusan yang penting dan berat karena Anda sudah merasa bosan dan semangat sudah menurun.

Potensi-potensi yang dimiliki : Karena upaya untuk memanfaatkan waktu itu disandarkan pada berbagai potensi dan kecerdasan yang kita miliki. Jika potensi dan tingkat kecerdasan Anda bagus dan dinamis, maka Anda akan lebih mampu untuk memanfaatkan waktu daripada orang lain.

Tujuan-tujuan penting : Hal ini dikarenakan upaya untuk memanfaatkan waktu harus dilakukan pada urusan-urusan penting yang ada dalam kehidupan kita, bukan pada tujuan-tujuan yang kecil dan tidak bermanfaat.

Mewujudkan keseimbangan : Hal ini dikarenakan semua tujuan, tugas, dan pekerjaan harus dibagi secara adil, proporsional dan seimbang, yaitu antara ibadah, pekerjaan, dan kehidupan pribadi Anda sehingga tidak ada salah satu aspek yang jauh lebih besar porsinya daripada aspek-aspek lainnya yang ada dalam kehidupan ini.

Berbagai kebutuhan : Maksudnya ada sejumlah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dengan cara memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, seseorang harus menciptakan keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan jasmani, rohani dan akal dalam hidupnya.

Islam, agama kita yang agung, telah datang untuk memperkenalkan akan pentingnya waktu dan cara menggunakannya dengan baik. Bukankah waktu itu merupakan substansi dan kehidupan? Allah swt. Berfirman:

“Demi Masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran”.(QS 103:1-3)

Tips mengatur waktu dengan baik:

  1. Tetapkan tujuan atau sasaran
  2. Pelajarilah kembali tujuan-tujuan, rencana-rencana dan prioritas-prioritas Anda.
  3. Letakkanlah tujuan-tujuan Anda itu dalam sebuah rencana periodik atau program kerja.
  4. Buatlah daftar pekerjaan (kegiatan) yang akan dilakukan setiap hari.
  5. Fokuskan diri Anda terlebih dahulu pada hal-hal penting
  6. Tutuplah semua jalan (hal) yang dapat memalingkan Anda dari tujuan-tujuan tersebut.
  7. Manfaatkanlah waktu-waktu luang.

 

  1. Menyusun Skala Prioritas

Menyusun prioritas adalah suatu kegiatan menyusun sejumlah tujuan, tugas dan pekerjaan dimulai dari yang paling utama dan paling penting hingga seseorang mencapai tujuannya.

Menyusun prioritas dilakukan karena Anda menyadari bahwa waktu yang kita miliki terbatas sementara tugas, pekerjaan atau tujuan yang hendak dicapai.

Skala Prioritas

 

KUADRAN I

Penting dan Mendesak

Contoh:

·         Ibadah wajib

·         Berobat ke dokter

·         Menyusun laporan yang sudah jatuh tempo

·         Menyelesaikan tugas yang jatuh tempo

 

KUADRAN II

Penting tetapi Tidak Mendesak

Contoh:

·         Membuat perencanaan

·         Mencicil penyusunan laporan

·         Olah raga

·         Membaca

 

KUADRAN III

Tidak Penting tetapi Mendesak

Contoh:

·         Menjawab telepon

·         Menerima tamu tak di undang

 

 

KUADRAN IV

Tidak Penting dan Tidak Mendesak

Contoh:

·         Nonton TV

·         Membaca Koran berlarut-larut

 

Untuk menyusun skala prioritas, Anda bisa membagi kegiatan yang Anda lakukan menjadi empat kuadran. Pengelompokan kegiatan ke dalam empat kuadran di atas bukanlah suatu hal yang mutlak. Anda bisa mengelompokkan sesuai dengan kriteria yang Anda miliki. Pengelompokan ini bertujuan untuk memandu dan memudahkan Anda dalam menentukan prioritas pekerjaan agar dapat diselesaikan tepat waktu dan membantu Anda dalam menyusun perencanaan.

Penjelasan dari ke empat kuadran tersebut adalah:

  1. Janganlah Anda selalu berpasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak.
  2. Jangan menumpuk pekerjaan hingga tiba batas waktunya. Selesaikan pekerjaan penting tetapi tidak mendesak sedikit-demi sedikit sehingga tidak semua pekerjaan berada di Kuadran I dan menjadi penting dan mendesak yang akan membuat Anda stress dan tidak selesai tepat waktu.
  3. Menjawab telepon atau menerima tamu yang tidak penting harus dibatasi oleh waktu. Jangan terlarut untuk melakukan aktivitas di kuadran III.
  4. Kuadran I: memberi perhatian pada kuadran ini dengan cara memposisikannya dengan benar sehingga kita tidak hanya disibukkan untuk memenuhi kegiatan pada kuadran ini. Jika kita memposisikannya dengan benar, maka kita juga dituntut untuk tidak menghadapi hal-hal yang bersifat mendesak dengan panik.
  5. Kuadran II: Hal-hal yang masuk pada kotak ini tidak harus dilakukan segera, akan tetapi kita harus menyusun rencana dan jadwal agar tujuan tercapai.
  6. Jauhkan diri Anda dari Kuadran III dan IV, beri perhatian padanya tetapi jangan berlebihan. Banyak orang yang berlebih-lebihan melakukan kegiatan pada kuadran ini. Mereka tidak menyadari bahwa itu adalah membuang-buang waktu dan bisa menjauhkan Anda dari tujuan.

Petunjuk menyusun prioritas:

  1. Susun prioritas menurut kebiasaan pribadi sukses, yaitu berusaha untuk mencapai keunggulan pribadi untuk mencapai tujuan
  2. Susun prioritas untuk semua tujuan, jangka pendek dan jangka panjang
  3. Efektivitas adalah kemampuan untuk menggunakan waktu yang tersedia untuk melakukan sejumlah prioritas sesuai tujuan.
  4. Ingat: Anda adalah orang paling tepat untuk menyusun prioritas Anda
  5. Bersipalah untuk mengubah prioritas jika keadaan di luar control Anda.
  6. Belajar untuk mengatakan “TIDAK” untuk hal yang tidak bermanfaat
  7. Biasakan membawa agenda

Kaidah Fiqih Islam yang difokuskan untuk menjaga kemaslahatan umat juga memiliki kaitan erat dengan konsep prioritas. Kaidah tersebut adalah:

  1. Syariat Islam tidak memerintahkan sesuatu kecuali jika unsur kemaslahatannya lebih dominan dan tidak melarang kecuali kemudharatannya lebih dominan.
  2. Meninggalkan kerusakan harus didahulukan daripada mendatangkan kemaslahatan.
  3. Jika terdapat banyak kemaslahatan, maka kemaslahatan yang paling tinggi yang harus didahulukan.
  4. Jangan membahayakan diri sendiri dan orang lain

 

Urgensi Public Speaking Untuk Aparatur Sipil Negara

 Oleh:

H.Prasetya Utama, M.Kes

(Widyaiswara BKD Kab.Lombok Barat)

 

 

Pendahuluan

Public speaking merupakan kemampuan mutlak yang harus dimilik oleh setiap pemimpin, jika kita lihat, para pemimpin besar dunia Hitler, Barack Obama, hingga Presiden Soekarno mempunyai kemampuan public speaking yang luar biasa. Begitu pentingnya Public Speaking bagi seorang pemimpin, maka tidak bisa tidak kemampuan tersebut harus dilatih secara serius. Kemampuan Public Speaking yang sederhana, tidak mungkin bisa membawa pengaruh yang kuat pada para pengikutnya. karena itu dibutuhkan keterampilan khusus dan teknik tertentu agar public speaking yang dilakukan dapat lebih efektif.

Public Speaking adalah kegiatan mengkomunikasikan pesan tertentu kepada lebih dari 2 orang pendengar. Public Speaking juga adalah kombinasi antara pengalaman, kemampuan diri, manajemen serta seni dalam berbicara di depan umum (Charles Bonas Sirait, 2007). Tujuan berbicara adalah menyampaikan pesan, sehingga dalam berbicara perlu diperhatikan situasi dan keragaman pendengar sehingga pesan dapat diterima dengan sebaik-baiknya.

Seni berbicara di depan umum bukan hanya perlu dimiliki oleh pejabat atau muballigh atau pembicara publik lainnya, tetapi perlu dikuasai oleh semua orang, karena keahlian ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan juga kepercayaan publik. Di era komunikasi seperti sekarang ini, semakin diperlukan apalagi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara(ASN), maka seharusnya menpunyai kompetensi/kemampuan ilmu berbicara ini untuk dapat mempengaruhi orang lain secara efektif.

Dalam materi ini akan dipaparkan beberapa teknik meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik.

  1. Model Komunikasi

Komunikasi yang ideal adalah apabila pesan yang dikirim oleh pengirim diterima dengan baik berupa umpan balik yang sesuai oleh penerima pesan. Tetapi pada kenyataannya, komunikasi seringkali mengalami gangguan, sehingga umpan balik yang diharapkan pengirim tidak dapat tercapai. Misalnya dalam komunikasi kampanye, ada banyak faktor yang dapat menjadi pengganggu sampainya pesan dari pengirim, yaitu antara lain, relawan, media, dll. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor gangguan ini dalam menyampaikan pesan.

Pesan yang sampai kepada penerima secara langsung akan bisa sangat jauh berubah bila diterima oleh pendengar tidak langsung, apalagi bila semakin panjang tahapan pesan tersebut ke sumber pesan. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu dipersiapkan dalam berbicara di depan publik, yaitu :

  1. Merumuskan pesan
  2. Memahami pendengar
  3. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat

 

  1. Urgensi merumuskan pesan :
  • Pesan Anda adalah inti dari strategi komunikasi Anda
  • Pesan Anda adalah visi yang memotivasi basis pemilih Anda dan memenangkan suara dari para pemilih yang dapat dipengaruhi
  • Pesan Anda harus:
    • Mewakili nilai-nilai yang Anda miliki
    • Berbicara kepada orang-orang dengan menggunakan bahasa yang berarti/yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari mereka
    • Hubungkanlah pandangan anda dengan pandangan pemirsa yang jadi target Anda
  1. Beberapa tipe pendengar :
  • Pihak Anda/Basis Pemilih Anda – berencana untuk mendukung proyek/ide anda dan tidak akan mengubah pikiran mereka
  • Pihak Lawan – berencana untuk mendukung lawan anda dan tidak akan mengubah pikiran mereka
  • Pemilih yang Dapat Dipengaruhi – saat ini belum memutuskan/memilih, dan akan menetapkan pilihan mereka berdasarkan kesuksesan komunikasi pesan anda
  1. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat.

Lima elemen penting dalam menyampaikan pesan dengan efektif

  1. Jelas & Singkat Padat – mudah dimengerti
  2. Mendorong – bagi para pemilih yang dapat dipengaruhi
  3. Memberikan kontras – membedakan Anda dari yang lain
  4. Berhubungan – dengan apa yang dianggap penting bagi pemilih yang dapat dipengaruhi
  5. Disampaikan secara konsisten – sampai Anda bisa mendengarnya, terus menerus… terus menerus… terus menerus…

Perlu diingat, bahwa Pesan seharusnya tidak berubah setiap saat, hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan politis, sebaiknya pesan disampaikan bukan sebagai pidato dan bukan hanya slogan. Upayakan berbicara dengan hati- gunakanlah bahasa yang berarti dan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pendengar akan lebih menanggapi pesan-pesan yang bersifat positif daripada yang negatif.

Ada 5 cara memengaruhi publik, yaitu pertama memberikan hiburan (entertainment) bagi publik, kedua membagi informasi dengan mereka, ketiga memberikan pengalaman yang menimbulkan motivasi, keempat memberikan inspirasi dan kelima transformasi, atau melaksanakan perubahan.

Jagalah agar pesan tetap sederhana dan sering-seringlah ulangi mengatakan pesan itu

Jika Anda belum bosan dengan pesan Anda, berarti Anda belum cukup menyampaikannya. Karena, PENGULANGAN adalah kunci untuk mempengaruhi. Menurut Gary Orren’s “Persuasion”, yaitu rule of 3, dimana pengulangan pesan yang efektif adalah sebanyak 3 kali. Gunakan maksimal 3 jenis topik/sub topik dari semua pesan-pesan Anda, karena penyampaian pesan melalui 3 topik atau 3 kali pengulangan adalah cara yang paling efektif diterima pendengar. Secara khusus, dalam berpidato, perlu diperhatikan hal-hal berikut :Pidato terdiri dari :

  1. Pembukaan – Katakan kepada para penonton apa yang akan Anda sampaikan
  2. IsiSampaikan kepada para penonton
  3. PenutupanKatakan kepada mereka apa yang telah Anda sampaikan

Perencanaan, melakukan persiapan dan berlatih adalah kunci utama agar pidato anda berhasil.

Ketika berada di depan publik, sikap tubuh Anda juga menjadi penentu keberhasilan diterimanya pesan Anda, karena penyerapan informasi selain melalui verbal, juga melalui para verbal dan non verbal. Bahkan, pesan yang disampaikan secara non verbal ternyata lebih mudah diserap (ñ55%) daripada para verbal (38%) dan verbal (7%).

Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam bersikap dinamis dalam berbicara, yaitu :

Kontrol Tubuh – Gerakan – Kontak Mata – Variasi Vokal

  1. Kontrol Tubuh berdiri dengan sikap santai menghadap pemirsa dengan sikap nyaman dan berat tubuh seimbang.
  2. Gerakan Gunakan tangan dengan cara yang sama seperti ketika Anda berbicara empat mata dengan seseorang. Jadilah diri Anda sendiri. Hindari meletakkan tangan tetap di satu posisi dan terus-menerus berada dalam posisi tersebut. Hindari gerakan yang memperlihatkan Anda gugup – menarik-narik kuping, memainkan rambut, atau menggaruk-garuk lengan Anda.
  3. Kontak Mata Kontak mata yang dilakukan dengan baik akan membuat pemirsa merasa terlibat dan membantu Anda mengetahui reaksi pemirsa. Pandang ruangan dengan mata Anda. Juga seluruh ruangan. Carilah wajah pemirsa yang ramah di depan, belakang, tengah, kiri dan kanan ruangan.
  4. Intonasi / Variasi Vokal
  • Di dalam sebuah pidato, suara pembicara bisa keras atau lembut. Intonasi dapat membuat penyampaian menjadi ringan atau serius, tajam atau berempati.
  • Jalannya pidato dapat bervariasi antara lambat dan cepat. Penggunaan JEDA menciptakan penekanan dan jeda juga merupakan hal yang natural dalam penyampaian pidato/pesan.

Beberapa tips dalam Public Speaking :

  1. Melibatkan audiens
  • Komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar dapat saling memberi feedback
  • Menyerap informasi hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal
  • Sedikit kontak pribadi, tidak melakukan kontak mata, dan tidak memanggil dengan nama peserta
  • Membuat peserta pasif
  • Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku peserta
  • Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya

2. Teknik mengajukan pertanyaan :

  • Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
  • Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
  • Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
  • Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan kepandaiannya
  • Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta
  • Perhatikan peserta yang diam
  • Tunggu jawaban beberapa saat

3. Teknik merespon dari jawaban pendengar :

  • Perhatikan jawaban verbal dan non-verbal
  • Variasikan respon untuk jawaban yang berbeda
  • Puji jawaban yang benar
  • Perbaiki jawaban yang salah dengan cara tidak mengkritik

4. Mengakhiri pembicaraan

  • Simpulkan pembicaraan
  • Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema anda
  • Buat pertanyaan yang dramatis
  • Jika ide anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya

5. Beberapa hal yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika berbicara di depan umum :

  • Mengulangi gerakan yang sama terus menerus
  • Menggunakan gerakan tangan secara berlebihan walaupun bervariasi
  • Menyembunyikan tangan dalam saku
  • Berpegangan erat-erat pada podium sepanjang pembicaraan
  • Menggunakan gerakan-gerakan yang liar dan tidak terkendali atau isyarat-isyarat yang tidak jelasBeberapa mitos yang menghambat kemampuan berbicara :

Kegugupan adalah pertanda kelemahan, Anda harus sempurna, Anda harus punya bakat, Anda harus menjadi pelawak, Semua yang Anda katakan harus penting, Kegugupan saya lebih buruk dari kegugupan orang lain, Tugas itu terlalu menakutkan dan sulit untuk ditangani, Anda harus bersikap ramah untuk menghadapi penonton, Semuanya berakhir kalau Anda melakukan satu kesalahan, Semuanya berakhir kalau Anda melakukan satu kesalahan. Demikian beberapa uraian dan kiat dalam melakukan public speaking, untuk menguasai ilmu berbicara di depan publik, tidak ada cara lain selain melakukan latihan sesering mungkin, yaitu dengan misalnya berlatih berlatih di depan cermin, berlatih di depan orang yang dipercaya, berlatih dengan merekam, atau berlatih di tempat pertemuan. Kemampuan berbicara di depan publik disamping amat diperlukan oleh seorang ASN dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, juga dapat menjadi aset bagi karir atau pribadinya.

IF YOU THINK YOU CAN ……YOU CAN

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan keberkahan atas setiap urusan Anda

Referensi :

Bahan-bahan pelatihan public speaking dari National Democratic Institute (NDI)   2. Charles Bonar Sirait, “The Power of Public Speaking”, Gramedia, 2007

1 55 56 57 58 59 70