Giri Menang: Doktor Manajemen Pendidikan alumnus IKIP Jakarta (UNJ) yang juga Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, M.Pd. dalam sambutannya pada acara silaturrahmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lobar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Abhariyah Jereneng Terong Tawah Kec. Labuapi Senin kemarin (21/5) mengatakan sekaligus mengajak untuk memulai kemajuan dari mimpi. Di hadapan undangan dan santriwan santriwati Ponpes, Zaini menyampaikan bahwa mimpi itu penting.

“Anak-anakku kalian harus punya cita-cita, kita harus punya mimpi terlebih dahulu,” ujarnya bersemangat. Masyarakat Lobar menurutnya harus punya mimpi, obsesi, cita-cita yang dibarengi dengan kerja keras dan kerja cerdas.

Apa yang disampaikan Bupati Zaini menyerupai apa yang pernah disampaikan Robert. H. Goddard, Bapak Roket Modern: “sulit mengatakan apa yang mustahil, mimpi hari kemarin adalah harapan hari ini dan kenyataan esok hari (It is difficult to say what is impossible, for the dream of yesterday is the hope of today and the reality of tomorrow). Dan bahwa manusia hidup karena punya cita-cita, punya mimpi, buat apa hidup tanpa cita-cita. Manusia tanpa mimpi tanpa cita-cita ibarat burung tanpa sayap (a man without ambition is like a bird without wings).

Para santri yang hadir diharapkan Zaini agar terus belajar dan belajar.“Tugas kalian adalah belajar dan penyesalan di kemudian hari tidak berguna, “ucapnya. Belajar adalah untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Bupati yang memang sangat konsen memperhatikan dunia pendidikan ini selanjutnya mengatakan bahwa sejarah orang-orang dahulu maju karena ilmu, karena pendidikan.

Sementara itu, Ketua Baznas Lobar, TGH. Mukhlis Ibrahim dalam perkenalan Baznas menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Zaini di tengah-tengah kesibukannya bisa menyempatkan diri untuk mengikuti langsung pendistribusian zakat mal yang diperoleh dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) se-Lobar. Disebutkan TG Mukhlis, dana Baznas Lobar yang sudah terkumpul dalam 8 bulan sebesar Rp 2,168 M.

“Pendistribusian hari ini (21/5) adalah yang ke-3, yang pertama di Ponpes At-Tahzib Kekait Gunugsari, kedua Ponpes As-Sa`adah Labuapi,” cerita TG Muhlis dan menyebutkan hari Rabu (23/5) akan dilanjutkan ke Ponpes At-Tamimi Kediri. Dijelaskannya, dana Baznas Lobar dprioritaskan untuk Ponpes, masakin yaitu keluarga miskin yang punya anak sekolah cerdas yang diberikan dalam bentuk beasiswa, serta panti asuhan sebanyak 29 pantai asuhan. TG Mukhlis merinci, untuk beasiswa siswa diambil 4 orang per desa dengan masing-masing Rp 400 ribu/siswa. Sedang untuk mahasiswa masing-masing dijatah 1 orang per desa senilai Rp 1 juta/mahasiswa.

“Kita berharap Lobar bisa bangkit dari keterpurukan, keterbelakangan, bisa berprestasi dan mandiri,” harap TG Muhlis. Terkait perkenalan dan silaturrahmi yang dilakukan Baznas, TG Muhlis membacakan satu Hadits Nabi Muhammad SAW yaitu “Barangsiapa ingin diperbanyak rizkinya, diperpanjang umurnya maka obatnya adalah silaturahmi”. “Tidak ada obat panjang umur di apotek, di rumah sakit, tapi obatnya adalah silaturrahmi” ujarnya.

Pada bagian lain sambutannya, Bupati Zaini yang juga Dewan Pembina Baznas Lobar mengatakan zakat yang diperoleh tujuan akhirnya untuk pendidikan. “Di Lobar kita memiliki sekitar 60 Ponpes dengan kondisi kaya, sedang dan miskin, “sebut bupati yang dilanjutkan bahwa secara umum Ponpes-ponpes yang ada perlu bantuan dari pemerintah dan masyarakat. Keberadaan dana Baznas menurut bupati bisa membantu dalam meningkatkan pembangunan di Lobar. Anggaran Pemkab Lobar yang terbatas bisa dimanfaatkan untuk pembangunan yang lain seperti infrastruktur jalan.

Jumlah bantuan per Ponpes disebutkan Zaini berkisar antara Rp 20 hingga Rp 25 juta, tergantung jumlah santri dan jumlah lembaga yang dimilikinya. Dana Baznas untuk membantu yang miskin maka itu terutama untuk yang miskin dalam usia produktif, di mana siswa-siswa atau mahasiswa-mahasiswa yang miskin bisa sekolah, bisa berpendidikan. Kepada para Kades, bupati memerintahkan agar melakukan seleksi secara benar terhadap mereka yang berhak menerima supaya tepat sasaran.

Ketua DPD Partai Golkar NTB ini juga mengatakan tahun ini (2012), Pemkab Lobar telah menyediakan dana Rp 200 juta untuk operasional Baznas. “Dana itu tidak diambil dari dana Baznas, dana Baznas untuk pendidikan,” ujar Zaini. Disebutkannya, dana Rp 200 juta itu akan digunakan untuk sepeda motor tiap kecamatan dan mobil untuk Baznas kabupaten. Selain itu, direncanakan Baznas Lobar juga akan memiliki gedung tersendiri yaitu di sekitar bundaran BIL. Di sekitar BIL juga akan dibangun perpusatakaan daerah. Yang keduanya mendukung pendidikan.

Kepada anggota dewan yang hadir, Bupati Zaini mengucapkan terima kasih. Terutama karena berkat DPRD Lobar, kini sudah ada Perda Zakat. “Berapapun kecilnya pungutan kepada masyarakat harus ada payung hukumnya,” ujar Zaini. Dengan adanya Perda Zakat maka bisa dibuat Perbup Zakat dan kemudian Baznas Lobar sendiri membuat Juknis-juknis tertentu.

Acara terakhir yaitu pembagian bantuan kepada Ponpes Al-Abhariyah sebesar Rp 25 juta dan 35 siswa dan 6 mahasiswa miskin yang ada di desa-desa se-Kec. Labuapi di antaranya Parampuan, Bajur, Terong Tawah, Kuranji dan Karang Bongkot. Dalam acara yang berlangsung sederhana itu juga dihadiri para pengurus Baznas Lobar lainnya di antaranya TGH. Muh. Subki As-Sasaki (Wakil), TGH. Muh. Yusuf (Wakil), TGH. Mahrum (Sekretaris), Drs. H. Faturrahim (Bendahara), TGH. MS. Udin, TGH. Azhar Rasyidi, Khairul Toha, TGH. Zubaidi, H. Abdul Kasim, serta tuan rumah yang juga Dewan Pembina bersama-sama bupati, TGH. Ulul Azmy. (Muhammad Busyairi/Ahmad Ardipati-Humas)