Gula darah tinggi ternyata berhubungan dengan penyusutan otak. Kesimpulan itu berdasarkan hasil penelitian  terhadap 250 laki-laki dan perempuan yang memiliki kadar gula darah tinggi tapi tidak menderita diabetes.Mereka cenderung mengalami penyusutan bagian otak yang terkait dengan memori dan pengolahan emosional.

Hasil dari penelitian ini, sebagaimana dilansir dari ABC, penyusutan otak tetap terjadi meskipun para responden telah mengendalikan faktor gaya hidup seperti merokok dan menurunkan berat badan.

“Penemuan ini dapat berkontribusi pada reevaluasi konsep kadar glukosa darah normal serta definisi diabetes,” tulis ilmuwan sekaligus direktur Neuroimaging dan Laboratorium Otak di Australian National University di Canberra, Australia, Dr Nicolas Cherbuin.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan penyakit diabetes dengan penurunan kognitif.penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology, menyimpulkan bahwa pengendalian kadar gula darah dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada orang yang tidak menderita diabetes.

Beberapa studi menunjukkan bahwa kontrol gula darah dapat membantu mengatur respon inflamasi tubuh, yang telah dikaitkan dengan penyusutan otak.

Teori lain menyatakan bahwa kadar gula darah tinggi dapat membuat darah menjadi lengket, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan pembuluh darah otak.

Para ahli mengatakan bahwa penelitian ini mendukung masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat supaya kadar gula darah tetap terjaga.

“Ini sejalan dengan penelitian lain yang telah dipublikasikan dan menambah semua data mengenai diabetes yang dapat mempengaruhi kesehatan otak,” kata direktur Memory Disorders Program, Dr R. Scott Turner , yang merupakan seorang profesor neurologi di Georgetown University Medical Center.

Untuk pasien non-diabetes dengan kadar gula darah tinggi, Turner menganjurkan agar mereka menjalani pola makan yang tinggi akan serat sayuran serta rendah karbohidrat dan protein.

Sumber : www.antaranews.com