Naramda, Diskominfotik – Kejuaraan Virtual Kata Karate Event (VKKE) yang memperebutkan Piala Bupati Lombok Barat (Lobar), Ketua Komite Olahraga Nasioanal Indonesia (KONI) Lobar,  Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora). Babak penyisihan akan dinilai berdasarkan video yang sudah masuk dengan penilaian oleh lima juri yang bertugas. Peserta berasal dari berbagai perguruan di bawah Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), kejuaraan yang berlangsung dari 17 – 19 September 2021 ini di Sando R3, Kecamatan Narmada, Lobar, Sabtu (18/9/2021).

I Wayan Redana Ketua Panitia Kejuaraan Kata Karate Virtual menjelaskan,  “Kegiatan kejuaraan ini kita laksanakan secara virtual diakrenakan situasi masih dalam keadaan Pandemi COVID-19 dan diikuti oleh 300 atlet dari beberapa perguruan karateka di Lobar. ini kita lakasanakan untuk mengobati kerinduan atlet muda dalam mempersiapkan diri untuk kejuaran-kejuaraan lainnya,” ujarnya.

“tujan kami melaksanakan kegiatan ini untuk membentuk atlet karate penerus Zigi Zaresta Yuda, dimana kita ketahui zigi merupakan atlet dari Lingsar Kabupaten Lobar yang meraih medali emas pada perhelatan sea games 2018 lalu, dan merupakan atlet kebanggaan Indonesia dan NTB khususnya Lobar,” tambahnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lobar Maad Adnan, Camat Narmada Busairi,  Kepala Bidang Olahraga Dispora Lobar, Ketua Harian KONI Lobar, dan peserta dari beberapa perguruan yang hadir secara virtual.

”Juri yang bertugas penunjukan langsung dari PB Forki. Salah satunya I Wayan Sedana yang sekaligus  ketua panitia ini merupakan salah satu wasit juri nasional asal Nusa Tenggra Barat (NTB) dan Lobar yang akan bertugas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX Oktober mendatang,” ungkap Kadispora Lobar tersebut.

“Juri yang ditunjuk dalam kejuaraan ini juga dari berbagai perguruan ada INKANAS, INKADO, INKAI dan lain sebagainya. Jadi bisa dipastikan objektif dan profesional,” tambah Maad.

Juri akan menilai langsung pesrta melalui tayangan yang telah di upload oleh panitia. Meskipun digelar secara virtual, kejuaraan tetap berlangsung meriah. Karateka begitu antusias mengikuti kegiatan ini, terbukti hingga batas akhir pendaftaran dan upload video jumlah karateka yang ikut mencapai sekitar 300 karateka yang ikut dari berbagai perguruan di Lobar.

Maad menambahkan, seharusnya kegiatan berlangsung lebih meriah, sebab sesuai rencana awal kejuaraan dilaksanakan dengan system offline. “Hanya saja, karena tidak mendapatkan izin dari berbagai pihak, dan demi menjaga kondusifitas ditengah pandemi COVID-19 panitia kemudian mengubahnya dengan menggunakan metode virtual,” bebernya.

Meski begitu, lanjut Maad, isi dan tujuan tetap sama, yaitu mencari bibit atlet karate yang berkualitas, dan dapat berkompetisi di tingkat nasional, bahkan internasional.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu parameter keberhasilan pembinaan di masing-masing daerah. Utamanya bagi karateka kata.

”Kita patuhi protokol kesehatan, semua koordinasi di rumah atau lokasi masing-masing, juri melakukan penilaian dari hasil pantauan di Youtube, dan ini merupakan terobosan baru dalam kejuaraan di masa pandemi dan mungkin bisa di ikuti oleh cabang olahraga lainnya dimana pelaksanaannya secara virtual,” pungkasnya. Diskominfotik/YL