Gerung, Diskominfotik – Kesehatan masyarakat merupakan hak dasar yang terbaik dan wajib dilindungi. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) memberi perhatian besar terutama bagi Kesehatan Ibu, Bayi baru lahir dan anak Balita. Dalam mengupayakan peningkatan Kesehatan itu, banyak bekerjasama dengan berbagai Mitra Pembangunan Daerah baik dari dalam maupun luar daerah.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam Pers release yang dikeluarkan Dinas Kesehatan mengapresiasi  kemampuan Staf Kesehatan yang memberikan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dari hulu ke hilir melalui pelayanan fasilitas tingkat pertama di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, pelayanan pada unit-unit terkait ibu bersalin dan bayi baru lahir di RSUD.

Bupati Fauzan juga mengatakan “di era pandemi covid-19 yang dilanjutkan dengan era Adaptasi Kebiasaan Baru, direkomendasikan agar bayi baru lahir tidak sering dibawa ke sarana pelayanan kesehatan kalau tidak dalam kondisi mendesak (emergency). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan transmisi Covid-19,” ungkapnya dalam press release yang dikrim ke Kominfo, Selasa (1/9/2020).

Melalui dukungan UNICEF dan Organisasi profesi  Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) NTB, Bupati akan meluncurkan inovasi Sistem Pemantaun Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga, yang memungkinkan ibu-ibu di rumah dapat memantau kesehatan bayinya secara mandiri dengan menggunakan format yang didesain secara sederhana namun dapat secara komprehensif memberikan gambaran kondisi kesehatan bayi baru lahir dalam semua aspek.

“Ibu dapat melakukan pemantauan secara harian yang memberikan tanda check (tanda rumput) pada pilihan kondisi bayi, bila berada pada kolom hijau, maka bayi dalam keadaan aman. Namun bila berada pada kolom merah, maka bayi harus segera dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Dengan demikian, Kesehatan bayi baru lahir terjaga dan mendapat perhatian secara baik oleh keluarga dan masyarakat, dan rujukan bila ada risiko sekecil apapun dapat segera dilakukan tepat waktu. Hal ini, tentu akan berdampak pada penurunan kasus kematian pada bayi baru lahir dan anak di kabupaten Lombok Barat.

Manfaat sistem pemantauan bayi baru lahir berbasis keluarga ini sangat relevan. Sekalipun bayi berada di rumah, bayi tersebut tetap mendapat perhatian terukur secara Kesehatan oleh keluarganya sendiri dengan menggunakan Instrumen/ Formulir Pemantauan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga ini. Peran tenaga Kesehatan dalam kunjungan neonatus/ bayi baru lahir tetap harus dilaksanakan sesuai Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Ni Made Ambarwati mengucapkan Penghargaan yang tinggi kepada PKK Kabupaten Lombok Barat, yang telah menangkap dan mengampu inovasi Sistem Pemantauan kesehatan Bayi baru lahir berbasis keluarga ini  menjadi satuan gerak langkah PKK, yang akan terus – menerus mengawal pelaksanaannya sehingga memberikan kemanfaatan yang luarbiasa untuk bayi, anak – anak, ibu dan keluarga di Kabupaten Lombok Barat.

Penghargaan tinggi pula disampaikan kepada Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTB (bekerja sama dengan PKK Provinsi NTB) telah berkomitmen memperluas pelaksanaan Sistem Pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga ke seluruh Kabupaten dan Kota di NTB, pada tahun 2020.

“Dengan perbaikan kualitas pelayanan KIA oleh sektor Kesehatan dan sektor-sektor terkait dan pada tingkat masyarakat, semoga pelaksanaan inovasi sistem pemantauan kesehatan bayi baru lahir berbasis keluarga ini, dampak percepatan penuruan kematian AKI/ AKB khususnya percepatan penurunan kasus kematian bayi baru lahir dapat kitacapai bersama di Kabupaten Lombok Barat,” harap Ambarwati.

Dikatakan, Program ini akan di lounching pada Hari Kesatuan Gerak PKK Kabupaten Lombok Barat yang akan dilaksnakan 3 September mendatang yang dipusatkan di Kantor Camat Kuripan. Diskominfo/Zul