Mainah tunjukan hasil olahan keripiknyaDesa Sesaot Kecamatan Narmada tidak hanya dikenal sebagai penghasil buah-buahan dan wisata alamnya. Melainkan desa ini juga dikenal dengan aneka ragam cemilan yang terbuat dari hasil perkebunan dan pertanian. Dari hasil usaha yang dianggap sepele ini, pengusaha bisa meraih keuntungan puluhan juta per bulan.

Berkunjung ke Kecamatan Narmada tidak akan habis-habisnya menemukan berbagai macam jenis kreasi dari masyarakat setempat yang bisa menarik wisatawan domestic maupun mancanegara. Dari kreasi masyarakat itu, pengunjung akan menemukan salah satu kelompok usaha milik bersama ‘WAROH MAJU BERSAMA’. Usaha ini ditekuni ibu-ibu rumah tangga yang meluangkan waktunya untuk membuat olahan cemilan yang berasal perkebunan dan persawahan. Cemilan olahannya dijamin akan membuat pengunjung bakal ketagihan dengan rasanya yang renyah dan manis-pedasnya.

Usaha digeluti secara gotong royong ini didirikan sejak tahun 2012 lalu, pada tahap pemula para pendiri mengeluarkan modal sebesar Rp 10 juta. Dari modal itu, mereka menghasilkan puluhan jenis olahan cemilan yang banjir dengan pesanan. Bagi pengunjung berniat mencari cemilan sebagai buah tangan, kita bisa menanyakan ke masyarakat sekitar atasnama inak Mainah di Dusun Penangke Desa Sesaot. Semua orang pasti akan langsung menunjukannya.

Inak Mainah yang ditemui menceritakan, terkait sejarah berdirinya Usaha kelompok ‘WAROH MAJU BERSAMA’, yang saat ini telah berjalan selama lima tahun lebih. Usaha ini berawal dari memproduksi usaha kecil-kecilan, yang kemudian bersatu dengan ibu rumah tangga lainnya dan mendirikan usaha kelompok tersebut.

Semenjak berdiri banyak orderan yang telah memesankan keripiknya. Hasil olahannya pun tidak perlu diragukan karena tahun itupun langsung mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan Komisi Fatwa atau Direktur KL Pom MUI. Tak hanya itu melainkan juga sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga P – IRT No : 215520101165. Selain itu, adanya sertifikasi dari penyuluhan keamanan pangan No: 165/52.01/2012. “ Tahun pertama berdiri telah banyak keluar sertifikasi terkait hasil olahannya,” terang ibu berjilbab ini.

Dari kegigihannya, kelompoknya pada tahun 2013 kembali mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Begitu juga pada tahun 2014 kembali juga mendapatkan penghargaan sertifikasi dari Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi NTB.

Dari prestasi yang didapatkan itu, Mainah berhasil memproduksi varian-varian pembuatan keripik lainnya seperti Kripik Singkong ada Rasa Pedas Manis dijual dari harga Rp 4 ribu hingga Rp 8 ribu, Kripik talas dijual dari harga Rp 4 ribu hingga Rp 8 ribu, keripik pisang dijual dengan harga Rp 9 ribu, keripik ubi ungi dengan harga Rp 9 ribu, begitu juga dengan keripik rasa sapi panggang dan Jagung Manis, Kripik Pisang Rasa Manis dan Original, Kripik Talas Rasa Pedas Manis,Sapi panggang dan Jagung Manis, Kripik Ubi Ungu Rasa Manis dan Original. Sementara itu, cemilan lainnya seperti pisang Sale Rasa Manis, Dodol Nangka Rasa Manis, Manisan Rumput Laut ada Rasa Strobery, Lecci, Nangka Dan Manis, Abon Sapi Rasa Daging Sapi. “ Semua harganya bervariasai dari harga Rp 4 ribu hingga Rp 45 ribu,” jelasnya.

Dari usaha ini, Mainah bisa meraih keuntungan bersih dalam sehari mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Bagi masyarakat yang suka cemilan pada saat membaca, kumpul sama keluarga atau kerabat, berkreasi. Cemilan ini bisa ditemukan beberapa supermarket dan swalayan, toko oleh-oleh, kantin-kantin, lesehan gading, dan lainnya. “ Hasil olahan kami telah tersebar di beberapa toko dan swalayan di Lobar dan Mataram,” ujarnya.

Usaha ini merupakan agroindustri, yang mengolah hasil-hasil pertanian untuk menghasilkan barang jadi siap dipasarkan. Pengembangan agroindustri mempunyai prosfek cerah untuk pertumbuhan baru perekonomian ditingkat nasional, peningkatan nilai tambah, peningkatan pendapatan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat maupun sebagai wahana penyerapan tenaga kerja. Bentuk agroindustri yang banyak berkembang dan banyak kita jumpai adalah agroindusri rumah tangga.(*)

 HERY MAHARDIKA