Bupati LOMBOK BARAT H FAUZAN KHALID dukung gerakan Konsorsium ,”NTB MEMBACA”.

Gerung, Diskominfotik- “BACALAH” Demikian sepenggal Perintah dari Sang Pencipta, sebagaimana yang tertuang dalam kitab suciNya Al-Qur’an. Perintah ini bermakna sangat luas karena semua ciptaan Tuhan dapat dijadikan sebagai Objek untuk kita baca. Dalam konteks yang lebih sempit dapat diartikan sebagai membaca buku, kitab, majalah, koran dan semua media yang menyediakan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh manusia. Sejarah telah mencatat bahwa Tokoh-tokoh hebat adalah orang-orang yang sangat intens meluangkan waktunya untuk membaca.

Kepedulian terhadap rendahnya minat baca dan masalah literasi di NTB, menggugah kesadaran berbagai lintas elemen, komunitas, organisasi sosial masyarakat, tokoh, dunia usaha, perguruan tinggi dan pegiat literasi untuk menghimpun diri dalam sebuah Konsorsium NTB Membaca.

Dari beberapa kali tahapan diskusi yang oleh Konsorsium NTB MEMBACA yang difasilitasi oleh INOVASI NTB, melahirkan ide bahwa ke depan harus ada gerakan yang masif dan sinergi dalam menyelesaikan masalah krisis literasi, khususnya di NTB.

Menindaklanjuti gerakan guna meningkatkan minat baca di daerah, Konsorsium NTB membaca dipimpin oleh Dr. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd., lakukan kunjungan ke Pemerintah Daerah Lombok Barat dan diterima langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si di ruang kerjanya Senin, 09/11/2020.

Bupati didampingi Sekretaris Daerah H. Baihaqi menerima kunjungan Gerakan NTB Membaca yang terdiri dari Ketua nya Dr. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd., Koordinator Sekretariat Publikasi Konsorsium NTB Membaca Wahyudin Pelo, dan Perwakilan Gramedia.

Bupati H. Fauzan Khalid menyambut baik dan sangat mendukung apa yang dilakukan Konsorsium NTB Membaca, karena dengan gerakan ini dapat menumbuhkan dan mengembangkan  budaya literasi di sekolah maupun masyarakat yang tentunya akan berdampak pada meningkatnya, pola pikir,  wawasan dan pengetahuan yang dimiliki.

Menurut Fauzan gerakan ini patut digalakkan agar masyarakat terbiasa untuk membaca dan memahami segala informasi untuk itu Pemerintah Daerah mendorong selain  menyasar sekolah dan Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di seluruh Lombok Barat juga akan menambah Spot-Spot membaca Masyarakat berupa Berugak Baca dan lain-lain.

Sebagai langkah awal Bupati langsung meminta Sekda H. Baehaqi untuk memfasilitasi MoU antara Konsorsium NTB Membaca, Gramedia, Dikbud, Pusda Lobar.

“Nanti akan di sampaikan pada Rapim yang akan datang.” Ungkapnya

Sementara itu Ketua Konsorsium NTB Membaca Dr. Lalu Sirajul Hadi, M.Pd., mengatakan, adapun tujuan kunjungannya ialah ingin memastikan, bahwa pemerintah memiliki kebijakan konkret dalam menyelesaikan masalah krisis membaca di NTB.

Semua elemen harus peduli terhadap literasi ini, kita mengalami fenomena krisis membaca di NTB, ini masalah serius, efek jangka panjangnya akan sangat tidak bagus bagi kualitas SDM masyarakat, dan pasti akan menjadi penghambat serius dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing. “Oleh sebab itu, semua pihak harus peduli, Konsorsium NTB Membaca siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat.” ungkapnya. (Diskominfotik/ Angge)

Penerapan Sistim Merit (Manajeman ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa Diskriminasi).

Gerung, Diskominfotik-Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merupakan lembaga non struktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk menciptakan Pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa.

Asisten Komisioner Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit  Wilayah I Muhlis Irfan saat berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menyampaikan bahwa salah satu dari 5 prioritas kerja 5 tahun ke depan Presiden Jokowi adalah Pembangunan Sumber Daya Manusia.

“ASN sebagai Impelementator Kebijakan Pemerintah, sebagai pelayan Masyarakat dan sebagai perekat persatuan Bangsa harus memiliki profesionalitas yang tinggi, dan untuk mendapatkan ASN yang memiliki profesionalitas tinggi yaitu dengan penerapan Sistim Merit.” paparnya saat audiensi di ruang kerja Sekretaris Daerah Jumat, 16/10/2020.

Hadir dalam audiensi tersebut Asisten I Agus Gunawan, Asisten III H. Mahyudin, Inspektur H. Ilham, Kepala BKD-PSDM Suparlan bersama Sekretaris dan Kepala Bidang dan Kasinya.

Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, dan kondisi kecacatan (Tanpa Diskriminasi).

Prinsip sistim merit yaitu mensejajarkan aspek kompetensi, kualifikasi, prestasi kerja, adil dan terbuka.

Tujuan Sistem Merit Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya; Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak; Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat; Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit (nepotisme, primordialisme)

Sementara itu Sekretaris Daerah H. Baihaqi menyampaikan merujuk 8 area penerapan sistem Merit tersebut, Lombok Barat sejak Januari 2020 meluncurkan program Setda menyapa OPD yang tujuannya untuk meningkatkan disiplin ASN, setiap pejabat di Sekretariat Daerah turun langsung ke setiap OPD melakukan pembinaan ASN mulai dari Apel pagi jam 7.30 sampai dengan mengecek kehadiran dan memberikan pembinaan.

“Bagaimanapun kita merujuk dari 8 Sistem itu kalau disiplinnya tidak dibenahi akan mendapatkan kesulitan.” ungkapnya

Dua bulan terakhir ini tingkat kehadiran (disiplin) ASN di Lombok Barat mencapai 98,8%, sisanya yang tidak hadir karena Cuti, Sakit, dan lain-lain. Ini menunjukkan disiplin ASN di Lombok Barat sudah tinggi.

Terkait dengan pemetaan sudah dilakukan oleh BKD PSDM dan untuk waktu 5 tahun ke depan sudah terbaca dan ditahu berapa kebutuhan ASN sesuai latar belakang dan sesuai dengan manajemen ASN untuk bidang-bidang yang dibutuhkan. Sehingga bisa diselaraskan dengan kebutuhan per tahun dan dari pemetaan itu sudah bisa di ketahui berapa yang pensiun setiap bulannya.

Di tempat yang sama Inspektur Inspektorat Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham  menjelaskan Implementasi dari apa yang disampaikan oleh Komisi ASN tadi sudah hampir sebagian besar sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat baik dalam rekrutmen, penempatan ataupun dalam promosi sudah melalui berbagai tahapan.

Terkait dengan evaluasi jabatan setiap kali ada pengisian untuk rencana mengisi jabatan-jabatan yang kosong secara periodik BKD PSDM melakukan evaluasi jabatan.

“Tidak ada pengisian jabatan tanpa melalui proses tahapan tersebut.” ucapnya

Untuk valuasi Kinerja secara rutin setiap bulan dilakukan melalui rapim, secara umum dilakukan oleh Bupati, sedangkan evaluasi kinerja secara keseluruhan dilakukan oleh BKD PSDM dengan mekanisme yang sudah ada.

Kaitan dengan penegakan kode etik ASN sudah banyak dilakukan teguran-teguran bahkan funishmen bahkan sampai pada pemberhentian baik pemberhentian dengan hormat maupun tidak dengan hormat itu sudah dilakukan, inspektorat terlibat juga dalam hal penegakan ini, arsip-arsipnya ini sudah di BKD PSDM.

Kepala BKD PSDM Lombok Barat Suparlan menambahkan untuk menuju merit sistem di Lombok Barat sedang berproses, masih dilakukan pembenahan-pembenahan, ada satu dua yang belum sesuai ini masih dilakukan pembenahan

“Kalau dibandingkan rekrutmen JPT atau roling JPT dengan kabupaten kota yang lain di NTB, Lombok Barat menjadi contoh, karena Lombok Barat tidak pernah lepas dari KASN mulai dari izin pelaksanaan termasuk persyaratan-persyaratan rutin dilakukan komunikasi dengan KASN.” Demikian diungkapkan oleh Kepala BKD yang gemar Olah Raga Bulutangkis ini.(Diskominfotik/zul)

KABUPATEN LOMBOK BARAT RAIH PREDIKAT WTP UNTUK KE ENAM KALINYA

Giri Menang, 13 Oktober 2020 – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Syarwan mewakili Pemerintah Pusat, menyerahkan plakat dan piagam penghargaan kepada Kabupaten Lombok Barat atas prestasinya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk keenam kali secara berurut-turut. Plakat dan piagam ini diterima langsung Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid dan Wakil Bupati Hj. Sumiatun di Ruang Kerja Bupati di Giri Menang, Gerung, Selasa, (13/10).
Disampaikan Syarwan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penghargaan terkait dengan capaian opini tertinggi dalam penyusunan laporan keuangan yang diraih Lobar yaitu WTP.
Menkeu Sri Mulyani, kata Syarwan, memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas capaian prestasi yang diraih Lobar. Hal ini, lanjutnya, dengan meraih WTP maka Lobar telah membantu Pemerintah Pusat juga untuk meraih opini WTP.
“Karena sinergi yang kuat dan pengelolaan keuangan yang sangat baik artinya mendukung Pemerintah Pusat mendapatkan WTP juga. Pemerintah pusat sudah mendapatkan WTP sejak laporan keuangan tahun 2016,” kata Syarwan.

” Alhamdulillah Kabupaten Lombok Barat sudah enam tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan WTP, seharusnya kalau bukan pandemi ini penghargaannya di Jakarta diserahkan langsung oleh Presiden atau paling tidak oleh Menteri Keuangan,” ujar Syarwan.
Sementara itu, Bupati Fauzan menyampaikan raihan WTP yang keenam kali yang didapat Kabupaten Lombok Barat akan menjadi semangat yang luar biasa bagi Lobar untuk meningkatkan kinerja khususnya dalam hal pengelolaan keuangan. Bahkan, sejak lama kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Lobar Bupati menegaskan bahwa WTP itu adalah bukan kebanggaan.
“WTP itu bukan kebanggaan tapi kewajiban,” tegas Bupati dua periode ini.
Dikatakan Bupati, target Lobar bukan hanya WTP tetapi lebih dari itu.
“Lewat Inspektorat  kita sedang membuat Peraturan Bupati Gardu Mente (Gerakan Terpadu Menuju Nol Temuan), yang akan segera di launching saat rapim (rapat pimpinan, red),” kata Bupati.
Menurut Bupati Lobar kita tidak akan puas hanya dengan laporan keuangan yang bagus tetapi juga menekankan pada output yang jelas, terukur dan terarah.
“Tidak hanya dari sisi laporan keuangan saja tapi juga output-nya harus betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelas Fauzan.
Syarwan pada bagian lain penyampaiannya mengatakan dengan banyaknya prestasi yang diraih Lombok Barat, maka semua ini harus dipertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik.
“Supaya pemerintah ini dipercaya oleh masyarakat dan investor. Karena ini salah satu sebagai instrumen investor untuk mengambil keputusan. Saat kita WTP mereka yakin pengelola keuangannya sudah baik,” ujarnya.
Di tempat yang sama disampaikan Syarwan, karena Lobar sudah meraih WTP 6 tahun berturut-turut, maka kali ini diberikan dua penghargaan yaitu dalam bentuk piagam dan plakat.
“Juga WTP ini salah satu unsur penilaian untuk DID, Dana Insentif Daerah,” jelasnya.
Beberapa hal yang dinilai bagus sehingga Lobar kembali meraih WTP yaitu tahun 2020 ini Dana Desa tersalur 99,31%, dana alokasi khusus (DAK) dari Rp 150 M tersalur Rp 138M. Juga DID yang sudah tersalur 100%.
Sekda Dr. Baehaqi yang juga hadir menyampaikan raihan WTP bagi Lombok Barat karena Lombok Barat dinilai tidak ada temuan signifikan. Bahkan melalui Gardu Mente, kata Sekda, akan diupayakan menjadi nol temuan.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Kominfotik Lombok Barat Ahad Legiarto mengatakan dengan diraihnya WTP untuk yang ke enam kalinya secara berturut-turut ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersungguh-sungguh dalam menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih sehingga kepercayaan Masyarakat terhadap Pemerintah menjadi meningkat. Ini juga tidak terlepas dari kerja keras semua pihak khususnya penyelenggara Pemerintahan yang ada di Kabupaten Lombok Barat tentunya di bawah komando Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat..
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Lombok Barat, Inspektur Inspektorat H.Ilham, Kepala Bapenda Akhmad Saikhu dan Kepala BPKAD Fauzan Husniadi. Sementara itu dari Kanwil DJPb NTB hadir  Kepala Bidang PAPK, Tri Tenggo Sukmono dan Kepala Bidang PPA2 Rabindra Aldi.(Diskominfotik Lobar)

Lombok Barat Berlakukan Pelonggaran Kegiatan Wisata

Giri Menang, 7 Juli 2020. Setelah sebelumnya mengambil kebijakan menutup sementara tempat-tempat wisata karena Covid-19, Pemkab Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pariwisata memberlakukan pelonggaran kegiatan usaha wisata. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, H. Saepul Akhkam ketika memberikan pemaparan pada Rapat Pimpinan II (Rapim II) yang dihadiri Bupati H Fauzan Khalid, Wakil Bupati Hj Sumiatun, Sekretaris Daerah H Baehaqi dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lobar bertempat di Aula Utama Kantor Bupati Lobar, Senin (6/6).
Dipaparkan Akhkam, langkah pelonggaran diambil setelah melakukan dialog dan adanya kebijakan dari pimpinan dan Gugus Tugas Covid-19 untuk melakukan pelonggaran. Tidak hanya itu pihaknya juga telah beberapa kali melakukan video conference mempertemukan para pemangku kepentingan pariwisata.
“Terkait kondisi pasca Covid-19 kami mengambil kebijakan untuk menutup sementara wisata, setelah kami berdialog banyak hal dan kemudian ada kebijakan dari pimpinan dan Satgas Covid-19 untuk mulai melakukan pelonggaran,” papar Akhkam.
Dikatakan, Dispar Lobar telah melakukan brainstorming dengan semua pihak wisata mengingat posisi Lobar yang berada pada level cukup mengkhawatirkan tentang penyebaran Covid-19, tetapi berdasarkan survie CSI NTB ini termasuk reletif baik di dalam penanganan Covid-19.
Kata kadis yang juga Plt Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lobar ini, ada tujuh area protokol kesehatan yang telah disosialisasikan yaitu usaha akomodasi berupa hotel, usaha makan minum, usaha daya tarik wisata, desa wisata, usaha kolam renang, serta aktivitas laut dan Pantai (diving dan snorkling).
Tujuh area pelaksanaan protokol kesehatan ini, paparnya, harus dibuktikan apakah benar-benar diterapkan atau tidak. Pelaksanannya, sambungnya, harus disupervisi.
“Lalu kami kemudian mempelajari apa yang dilakukan oleh kabupaten/kota lain, kami bedah lagi terkait protocol kesehatan. Contoh, apakah kolam renang tersebut bisa digunakan atau tidak dan akhirnya kami membuat tolak ukur dari supervisi misalnya sebuah hotel yang memiliki kolam renang maka dia harus melakukan sirkulasi air yang lebih ketat melakukan kaporitisasi,” jelas Akhkam.
Hal lain disampaikan Akhkam yaitu jasa kepariwisataan terbanyak ada di Kec. Batulayar. Yaitu sekitar 541 (65%) ada di kecamatan ini. Oleh karena ini, sambung Akhkam, jasa kepariwisataan ini akan menjadi konsentrasi perhatian ke depan termasuk para karyawan yang terdampak.
“Setelah kami melakukan pendataan terhadap pelaku pariwisata di Lombok Barat setidaknya paling sedikit 5 Ribu orang terdampak langsung berupa pengurangan dari sekian persen hak-hak mereka ketika bekerja,” paparnya.

Sumber Humas Lobar

Manfaat Teknologi Informasi Sangat Dirasakan pada Masa Covid-19

Gerung, Diskominfo – Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat dan dan canggih, sangat membantu dalam melaksanakan perkerjaan. Bahkan kalau tidak ada teknolgo informasi kita tidak dapat mengerjakan pekerjaan dalam keadaan penyebaran covid-19.  Demikian dikatakan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khlaid pada Rapat Pimpinan (Rapim) II Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang dihadiri Wakil Bupati, Sekda, Asisten, Kepala  OPD, Sekretaris OPD dan Camat se Lombok Barat di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (6/7/2020).

Dikatkatakan, manfaat teknologi informasi itu sejauh mana mampu dan menguasinya.  Bila mampu menguasai samapai isi-isinya, maka manfaatnya sangat luar biasa. Manfaat teknologi informasi bagi Pemerintah adalah untuk mendorong transparansi, menjamin akses masyarakat terhadap informasi secara menyeluruh mulai dari perencanaan, program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

“Teknologi informasi dan teknologi ini sekarang kita rasakan sangat penting. Di masa covid- 19 ini kalau bisa kita  bayangkan, kalau tidak ada yang namanya teknologi informasi,   apa yang bias kita kerjakan dalam keadaan penyebaran covid -19 . Untunglah ada teknologi informasi. Dan saya yakin manfaatnya yang kita rasakah sejauh mana kita mampu memanfaatkannya. Sejauh mana penguasaan kita terhadap teknologi informasi itu.  Kadang-kadang  ada di antara kita,WA pun tidak bisa.  Yang bisa memanfaatkan sampai isi-isinya,  itu akan luar biasa”, ungkapnya.

Perkembangan teknolgi informasi juga memudahkan dalam mempercepat dan akurasi pengambilan keputusan. Dengan teknolgo informasi tidak memandang  tempat dan waktu dalam melaksanakan pekerjaan.  Bupati Fauzan sudah lama mengangankan adanya tanda tangan digital sebagai solusi mempercepat pengambilan keputusan dan menandatangani surat-surat penting lainnya.

“Ada lagi misalnya dari dulu kita ingin sekali  ada tanda tangan digital. Misalnya saya di kantor, pak sekda di luar daerah di Jakarta, asisten di Jakarta, surat-surat bisa di tanda tangan. Begitu pula sebaliknya saya bisa tanda tangan di mana saja.  Sehingga kita tidak saling menunggu dalam mengambil suatu kebijakan.

Fauzah Khalid dalam kesempatan tersebut juga meminta Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat Ahad Legiarto untuk menindak lanjuti MoU antara Universitas Mataram dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang ditanda tangani bersama di awal acara Rapim II.

Diharapkan,  MoU tersebut tidak hanya di atas kertas dan formalkan dalam acara Rapim II.  Dinas Kominfo diminta aktif  berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak Universitas Mataram  untuk melaksanakan sesuai yang tertuang dalam MoU.

Penanda tanganan MoU dilaksanakan oleh Wakil Rektor Universitas Mataram Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Yusron Saadi, ST., M.Sc., Ph.D  dengan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan dilanjutkan penanda tanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Mataram dengan Kepala Dinas Kominfo Lombok Barat.

Wakil Rektor Yusron Saadi dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa MoU yang di tanda tangani merupakan kelanjutan dari tahun-tahun  sebelumnya. Adapun tahun 2020 ini program yang dikerjasamakan di bidang teknologi informasi adalah mengenai Smart City di Kabupaten Lombok Barat.  Dikatakan pihaknya memerlukan MoU ini harus diformalkan agar seluruh sevitas akademik dapat berperan serta segai kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“kita memerlukan MoU ini diformalkan, sebenarnya sudah harus di tanda tangani ketika Hari Ulang Tahun Lombok Barat April lalu, tetapi karena pandemi Covid-19 baru dilakukan sekarang. Banyak MoU yang harus dilakukan oleh Universtas Mataram yang akan di tanda tangani antara lain tentang pariwisata di Lombok Barat”, ungkapnya.  Diskominfo Lombok Barat/rasidibragi

‘Ijo Nol Dedoro’ Jadi Gaya Hidup, Pinta Bupati

Giri Menang – 2 Maret 2020. Hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) ke-62 tahun 2020 ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan peringatan serupa di tahun-tahun sebelumnya. Kali ini HUT Lobar lebih ditekankan pada kepedulian semua pihak baik Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Lombok Barat maupun masyarakat Lobar untuk lebih peduli pada lingkungan dan kebersihan. Karena itu, tema HUT Lobar tahun ini dipilih “Ijo, Nol Dedoro”.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan, tema HUT dijadikan sebagai gaya hidup dan penerapannya harus mulai dari diri sendiri serta harus konsisten dengan tema yang diangkat.

“Kita semua harus konsisten, saya juga harus konsisten. Di ruangan kerja jangan ada lagi makanan atau minuman plastik. Kita harus cerminkan nilai-nilai yang kita angkat dalam HUT ke-62 ini,” tegas Bupati Fauzan pada Rapat Pimpinan (Rapim) II yang berlangsung di Aula Bupati Lombok Barat, Giri Menang.

Selain itu, bupati juga mengatakan, tidak ada target yang mudah atau muluk, tetapi hal itu bisa tercapai dengan bersama-sama bergerak dengan ditopang kebersamaan. Untuk mencapai keberhasilan itu dibutuhkan kebersamaan dan menyampingkan ego personal.

“Tidak ada keberhasilan personal, tidak ada keberhasilan lembaga, tidak ada keberhasilan bupati, yang ada adalah keberhasilan kita semua masyarakat Lombok Barat. Ini gampang diucapkan tetapi sulit (dilaksanakan) ,” tekan bupati.

Menurut bupati, hal yang harus dilakukan adalah dengan membuang ego personal. Tidak bisa terbentuk ego sektoral jika ego personal masih dikedepankan. Cara menekan ego personal kata bupati, adalah dengan cara menunjuk kekurangan atau kelemahan kepada diri sendiri. Selanjutnya berusaha memperbaiki dan mencari kelebihan orang lain. Setelah itu secara bersama-sama bekerja untuk mencapai target bersama yang sudah ditetapkan.

Asisten III Setdakab Lombok Barat H. Mahyudin mengatakan, launching kegiatan HUT Lobar ke-62, 17 April 2020 ini akan dimulai pada Senin 8 Maret 2020 mendatang. Dengan mengkampanyekan ‘Ijo Nol Dedoro’, di seluruh perkantoran dan sekolah. Ia menekankan agar setiap isi pidato di setiap sekolah maupun perkantoran menyangkut sadar kebersihan sehingga Lobar menjadi benar-benar tidak ada sampah atau nol sampah.

“Semua kepala OPD pidato tentang itu (Nol Dedoro, red) termasuk di sekolah. Insyallah nanti kita launching di salah satu madrasah untuk mengkampanyekan nol dedoro ini. Supaya nyambung dengan program provinsi,” imbuhnya.

Mahyudin juga menambahkan, HUT Lobar ke-62 tahun ini dihajatkan mulai dari pemerintah dan untuk masyarakat Lobar, maka kegiatan setiap OPD dibiayai oleh OPD yang menyelenggarakan. Mahyudin juga menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang harus dikolabolarasikan seperti Forest Tracking yang akan dilaksanakan di Kecamatan Narmada. Kegiatan ini akan mengambil rute Desa Sesaot menuju Desa Kumbi. Pada waktu bersamaan direncanakan akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tentang pemberdayaan masyarakat sekitar hutan serta akan dilaunching di pintu pendakian Rinjani melalui Sesaot.

“Oleh masyarakat di sana kita akan disambut oleh pesta rakyat yang menampilkan berbagai produk desa sekitar. Untuk itu kalo membawa air jangan menggunakan plastik dan jangan buang plastik sepanjang jalan serta jangan bawa bekal. Tapi kita belanja di sana agar bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Mahyudin.

OPTIMALKAN PAD DARI SEKTOR PARIWISATA, LOMBOK BARAT AKAN BENTUK DMO

Giri Menang, Senin, 2 Maret 2020 – Destination Management Organisation ( DMO) atau Pengelolaan destinasi wisata secara terpadu merupakan struktur organisasi pengelolaan pariwisata. Di dalamnya ada obyek wisata, atraksi wisata, fasilitas wisata, kawasan wisata dan ada masyarakat serta layanan wisata di dalam satu destinasi wisata. DMO ini dinilai penting untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih optimal lagi.

“Sebenarnya kita sudah melaksanakan ini di Senggigi, tetapi kita masih berjalan sendiri-sendiri mungkin nanti DMO ini ada management yang mengelola,” jelas Plt. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Hj Lale Prayatni dihadapan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, Sekda Lombok Barat H Baehaqi dan seluruh pejabat eselon II, III se Lombok Barat pada Rapat Pimpinan (Rapim) II, di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Senin (2/3).

Lebih jauh Hj Lalel Prayatni yang juga Asisten Bidang Pembangun Setda Lombok Barat ini memaparkan, DMO ini merupakan pembentukan dan pengembangan organisasi tata kelola destinasi pariwisata, apabila DMO ini sebagai penyelenggara tata kelola.

DMO ini bisa juga sebagai penyelenggara tata kelola suatu destinasi, sehingga DMO dipandang sebagai sistem tata kelola.

“Jadi, kita tinggal pilih apakah DMO ini kita yang membentuk ataukah kita buatkan di dalam sistem tata kelola,” jelasnya.

Menurut mantan Kepala Bapenda Lombok Barat ini, DMO ini adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan tata kelola destinasi pariwisata secara berkelanjutan, berbasis proses dimulai dari sejak perencanaan hingga operasional serta penataannya.

Lale menegaskan, tujuan dari dibentuknya DMO tidak lain adalah agar destinasi wisata yang ada bisa dikelola secara profesional, bermutu serta memiliki daya saing.

Ke depan rencananya DMO di Lombok Barat akan dibentuk di destinasi pariwisata, seperti di Senggigi dan Sekotong.

” Yang paling penting dari itu semua adalah harus adanya saling koordinasi antar sektor termasuk dengan masyarakat,” harapnya.

Pada Rapim II tersebut juga diekspose Rencana Pengelolaan Management Resiko oleh BPKP Perwakilan NTB, Ekspose Target Kinerja Tahun 2020 oleh Sekretaris Daerah, Ekspose tentang Pembentukan Awik-Awik Desa oleh Asisten Pemrintahan dan Aparatur, Ekspose Hasil Study Tiru Pemda Lombok Barat ke Kabupaten Banyuangi dan DMO dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Langsung sampai Bulan Februari 2020.

HUT 62 LOMBOK BARAT, MUARA KEGIATAN FOCUS ZERO WASTE

Giri Menang, Selasa 25 Februari 2020-Pemerintah Provinsi NTB, tengah menjalankan program bebas sampah atau zero waste. Kabupaten/kota di NTB diharapkan fokus agar daerahnya bersih dari sampah terutama sampah plastik. Di Kabupaten Lombok Barat, dalam rangka memeriahkan hari jadinya yang Ke 62, seluruh agenda kegiatan fokus pada bersih sampah.

“Sesuai permintaan Bupati, seluruh kegiatan OPD dalam rangka memeriahkan HUT Lombok Barat, ditetapkan bermuara pada program zero waste,” kata Asisten III bidang Umum dan Kesra, H Mahyudin saat memimpin rapat persiapan HUT Lombok Barat ke 62 di Ruang Jayengrana, Selasa (25/2/2020).

Dalam rapat ini, seluruh OPD hadir. Mereka mempresentasikan rencana agenda kegiatannya masing-masing. Disperindag misalnya, berencana akan menggelar pameran produk unggulan, termasuk melibatkan pedagang kaki lima (PKL). Demikian juga dengan Dinas Koperasi akan menggelar Gebyar UMKM. Intinya adalah, seluruh agenda kegiatan yang melibatkan publik dan banyak orang, semuanya tidak ada kesan bahwa, sampah berserakan di areal kegiatan.

Selain itu Dinas Pariwisata akan menggelar Lombok Barat Adventires, sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang dan penggabungan antara komunitas motor trail. Diharapkan, pihak kepolisian, Dandim, Pol PP dan masyarakat, turut membantu agar hutan yang diterabas supaya tetap bersih dan tidak merusak lingkungan.

Di tempat yang sama, Asisten II bodang Ekonomi Pembangunan, Hj Lale Prayatni mengemukakan, pada HUT sebelumnya kegiatan Forest Tracking tetap digelar. Rencananya, kegiatan yang dikomandoi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini akan di gelar di Hutan Kumbi, Desa Pakuan, kecamatan Narmada.

Memasuki tempat ini kata Lale, seluruh peserta tidak boleh membawa bekal makanan, apalagi dalam bentuk wadah plastik. Tapi cukup membawa uang, karena di tempat ini masyarakat setempat siap menyediakan makanan sesuai standar dan terhindar dari sampah.

Selain itu, kegitn forest tracking sengaja digelar di hutan Kumbi, karena akan dikolaborasikan dengan launching jalur pendakian ke Rinjani melalui Sesaot-Rinjani. “Kita cukup membawa uang, karena kita juga mau belanja hasil hutan seperti pakis dan lainnya,” pinta Lale.

Asisten III Mahyudin menyimpulkan bahwa, bagi OPD yang belum mempresentasekan agenda kegiatannya, ditunggu sampai hari Kamis 27 Februari 2020. Untuk membuat jadwal dan mengelompokkannya kemudian diserahkan kepada Bagian Pemerintahan seagai panitia induk.

“Seluruh agenda yang sudah terkaper. Akan menjadi salah satu agenda yang dibahas pada gelaran Rapim mendatang,” jelas Mahyudin.

2020, Pemkab Lombok Barat Akan Sapa Desa

Giri Menang, Rabu 29 Januari 2020 – Satu lagi program terbaru dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) di awal tahun 2020 ini. Program ini diberi nama “Pemda Menyapa Desa”.

Program ini bertujuan sebagai ajang silaturahim antara Pemkab Lobar dengan pemerintah desa untuk mendekatkan hubungan antara Pemda Lobar dengan masyarakat setempa. Hal ini disampaikan Asisten I Pemkab Lobar H. M. Ilham pada Rapat Pimpinan (Rapim) II Kabupaten Lobar di Aula Utama Kantor Bupati, Rabu (29/1).

Selain sebagai ajang silaturahmi, kata Ilham, program ‘Pemda Menyapa Desa’ juga dimaksudkan untuk menyerap berbagai keluhan dan aspirasi di desa. Selanjutnya pemda bisa menyampaikan atau menginformasikan program-program prioritasnya. Tidak hanya itu, pemda juga bisa melakukan pembinaan terhadap desa serta desa juga bisa melakukan konsultasi publik. Kegiatan ‘Pemda Menyapa Desa’, lanjut Ilham, di antaranya adalah melakukan pembinaan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada desa terhadap hal-hal yang dinilai perlu mendapat pembinaan mulai dari pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan Sholat Jumat bersama.

”Program ‘Pemda Menyapa Desa’ akan dibentuk 4 tim, tim satu akan dipimpin langsung oleh Bupati, tim dua oleh Sekda , tim tiga dipimpin oleh Asisten 1 dan tim empat dipimpin oleh Asisten 3,” ujar Ilham.

“Program ini akan dilakukan setiap Jumat, mulai dari tanggal 31 Januari ini, dan rencananya akan diawali tim satu yang dipimpin Bupati sekaligus membuka secara resmi program pemda menyapa desa,” tambah Ilham.

Output dari program ini, harap Ilham, agar permasalahan-permasalah di desa bisa segara dipetakan dan dikanalisasi sehingga permasalahan tidak menjadi liar. Sering kali, lanjut Ilham, sebagian desa tidak tahu tempat berkonsultasi atau menyampaikan permasalahannya, sehingga banyak kabar-kabar dari luar atau melalui media sosial yang sering menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Output lainnya adalah agar respon Pemkab Lobar juga bisa lebih cepat dalam membuat program atau kegiatan yang menyelesaikan persoalan desa. Tidak hanya itu, tegas Ilham, program ini bisa menjadi model sosialisasi program yang lebih masif kepada desa.

 

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/2020-pemkab-lombok-barat-akan-sapa-desa

SUMIATUN SEMPROT OPD

Giri Menang, Rabu 29 Januari 2020 – Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) Hj. Sumiatun kembali meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih berinovasi dan memberikan terobosan program-program di instansinya.

“Apakah bapak-bapak akan melaksanakan program dan meningkatkan motivasi kerja di Lombok Barat ini dan selalu bekerja dan berkoordinasi dengan baik?. Sasarannya adalah kita bekerja dengan baik. Itu intinya,” tegasnya di hadapan peserta Rapat Pimpinan (Rapim) II Pemkab Lobar yang digelar di Aula Kantor Bupati, Rabu (29/1).

Sejak mendampingi Bupati Fauzan Khalid, Sumiatun mengaku penilaiannya atas kinerja OPD masih kurang optimal. Salah satu hal yang menjadi perhatian Sumiatun adalah keterlembatan penyelesaian pekerjaan pembangunan atau proyek. Bahkan ada proyek yang sampai diputus kontrak karena kehabisan waktu.

“Kali ini saya akan mengultimatum Kepala OPD. Jika tahun 2020 masih saja terjadi proyek yang terlambat, saya persilahkan saudara mundur atau dimundurkan dari jabatannya. Ini sebagai peringatan untuk bapak-bapak dari Pak Bupati, saya dan Pak Sekda,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Lobar Ahad Legiarto memaparkan kondisi tender untuk tahun anggaran tahun 2020 di Lobar. Dijelaskan Ahad, tahun ini ada 118 paket yang terdiri dari 72 paket pekerjaan konstruksi dan 46 paket pengadaan barang dan jasa.

“Sampai saat ini seharusnya OPD telah melaksanakan dan telah menyelesaikan Surat Keputusan penunjukan KPA dan PPK,” ujarnya.

Untuk percepatan, pihaknya telah melakukan percepatan dalam meng-entry data pada SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan, red). Sebelum tanggal 27 Januari kemarin, tambah Ahad, SiRUP yang tayang baru mencapai 17,8 persen.

“Kemudian kami melakukan workshop kemarin dan Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 70,8 persen.

Beberapa OPD lanjut Ahad, sudah 100 persen mengentry SiRUP. Antara lain, Bappeda, Sekertariat DPRD, Kantor Camat Sekotong, Camat Narmada, BKD-PSDM, Dukcapil Lobar, dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Lobar.

“Mohon dukungannya kepada Kepala OPD untuk memantau Admin SiRUP-nya dan menugaskan langsung kalau ada kesulitan bisa langsung meng-entry di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. Kemudian untuk percepatan tender konstruksi perencanaan untuk segera, dan yang sudah siap dilelang kami menunggu di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa,” tutupnya.

 

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/sumiatun-semprot-opd

1 2 3 4 5 6 8