Lingsar, Diskominfo –  Secara umum pendataan terdampak gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam lalu hingga Sabtu (18/8/2018) sore pukul 19.00 Wita menunjukkan pergerakan jumlah korban meninggal dunia, luka berat, luka ringan, luka sedang, jumlah pengungsi maupun sarana prasarana umum, pendidikan, kesehatan yang terdampak gempa.

Rekafitulasi data korban dan kerusakan lainnya akibat gempa bui yang terjadi di Lombok Barat beberapa waktu lalu menyebutkan, korban terdampak gempa sebanyak 267.723 jiwa, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 45 jiwa, luka-luka sebanyak 959 jiwa, pengungsi sebanyak 220.747 jiwa. Rumah rusak sebanyak 56.828 unit.

Rumah rusak terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 22.506 unit, rumah rusak sedang 14.854 unit dan rumah rusak ringan sebanyak 19.468 unit. Sementara itu untuk fasilitas peribadatan sebanyak 461 unit, fasilitas kesehatan 50 unit, fasilitas pendidikan 175 unit, jembatan 7 buah dan kios 294 unit kios.

Kepala BPBD Kabupaten Lombok Barat HM. Najib ditemui Sabtu (18/8/2018) di Posko Tanggap darurat Bencana (TDB) Lobar di Kantor Camat Lingsar mencatat data yang ter update setiap hari merupakan data sementara yang sifatnya fluktuatif dan sewaktu-waktu bisa berubah. Karena hingga saat ini sampai seminggu ke depan, tim masih terus melakukan pendataan di lapangan dimana setiap hari tim diharuskan melaporkan perkembangan yang terjadi terutaa kaitannya denganjumlah korban terdampak gempa maupun rumah rusak yang ada di titik lokasi gempa.

Menurut Najib, Pemerintah Daerah saat ini bekerjasama dengan anggota tim penanggulangan bencana Lombok Barat yang sudah terbentuk juga akan tetap melakukan evaluasi setiap harinya untuk menyepakati kebutuhan-kebutuhan mendesakyang diperlukan pengungsi terdampak agar segera didistribusikan secepatnya.

“Bahkan kita sudah mengusulkan kebutuhan-kebutuhan emergency yang diperlukan ke Gubernur NTB melalui Kalaksa BPBD NTB. Jadi Kalaksan BPBD NTB meminta kita juga untuk menginventarisir kebutuhan-kebutuahan para krban terdampak gempa untuk segera kita mendapatkan logistik cadangan dari provinsi bila perlu dari pemerintah pusat,” tukas Najib.

Najib juga memperjelas upaya yang dilakukan Bupati Lombok Baat H. Fauzan Khalid untuk membangun Rumah Hunian Sementara (RHS) bagi para pengungsi yang dilengkapi dengan sarana prasarana memadai khususnya untuk kebutuhan sanitasi dan air bersih. (her/rasidibragi/MC Lobar)