Giri Menang, Kamis 9 November 2017 – Program Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang masuk ke desa beberapa waktu terakhir dinilai cukup baik. Kepala Desa Sesaot, Yuni Hariseni mengakui, salah satu program Pemkab Lobar di desanya mampu meningkatkan kesejahteraan warganya. Terlebih setelah Desa Sesaot ditetapkan sebagai destinasi wisata yang menjadi salah satu kawasan Sustainable Tourism Observatorium (STO) oleh Kementerian Pariwisata.

“Program yang sudah masuk sejak kepemimpinan H. Fauzan Khalid sebagai bupati saat ini banyak mengalami perubahan yang bisa kita rasakan. Salah satunya program pengembangan destinasi pariwisata di Desa Sesaot. Hal ini tentunya mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Ada sekitar seratus teman-teman kita yang berkerja dalam kawasan wisata Sesaot ini,” ungkap Yuni di hadapan Bupati H. Fauzan Khalid dalam acara silaturahmi bupati dengan warga Desa Sesaot, Rabu (8/11).

Yuni memaparkan, dukungan Pemkab Lobar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah mampu membantu perkembangan home industry di Desa Sesaot. Beberapa home industry yang mengolah Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), mampu menghasilkan produk dengan nilai ekonomis tinggi.

“Kita sudah punya koperasi kawasan dan kita juga sudah bekerja sama dengan 35 hotel yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat untuk mengambil suplay buah dari Hasil Hutan Bukan Kayu yang sudah dikemas sedemikian rupa,” jelasnya.

Selain itu, jumlah kunjungan wisata dinilai semakin meningkat. “Hasil dari wisata Sesaot yang makin hari makin ramai pengunjung, kita bisa memperoleh 50 juta perbulannya,” ujar satu-satunya Kepala Desa wanita di Lobar ini.

Dalam kesempatan itu, bupati juga meminta bantuan saran dan kritikan para warga dalam program pembangunan Lombok Barat. Permintaan bupati langsung disambut antusias warga yang hadir.

Udin salah satu warga meminta dibuatkan jogging track di kawasan wisata Sesaot. Menurutnya, selain menarik pengunjung, fasilitas itu juga dapat digunakan warga setempat.

“Untuk yang senang bersepeda, ini bentuk untuk menggaet para pengunjung. Dengan jarak sekitar 7 kilometer melintasi Desa Sesaot, Desa Pakuan dan Desa Buwun Sejati yang dikenal dengan sebutan kawasan wisata Sekawan Sejati dan telah ditetapkan sebagai kawasan STO itu,” jelas Udin semangat.

Mendengar usulan itu, Bupati Fauzan Khalid yang juga gemar bersepeda ini langsung menyanggupinya. “Tapi tidak tahun ini, kita akan buatkan tahun 2018. Insya Allah bulan juni,” janjinya.

Ditambahkannya, kawasan wisata Sekawan Sejati merupakan kawasan wisata berkelanjutan yang akan dikembangkan tentunya dengan mengingat anggaran dan prosesnya yang dilakukan secara bertahap.

“Untuk infrastruktur jalan saja di tahun 2018 kita akan perbaiki jalan mulai dari depan kantor Desa Suranadi sampai Desa Pakuan. Untuk tahun 2017 ini, kita mampu perbaiki jalan dari Nyiurlembang sampai depan kantor Desa Suranadi dengan jalan standar nasional,” jelasnya.

Tidak lupa, bupati menghimbau seluruh warga Desa Sesaot untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan dan isinya. (andy/humas)