Kabupaten Lombok Barat

16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan “Hindari perkawinan usia Anak”

Peringatan 16 hari Anti Kekerasan terhadap perempuan (HKTP) yang di selenggarakan di bencingah Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (19/12) di hadiri oleh Kepala BKPP NTB Hj Baiq Eva Nurcahyani, Asisten III Lombok Barat H. Faturrahim beserta Kepala SKPD. Dalam sambutannya Hj. Eva Nurcahyani menyatakan, Jika kehidupan anak2 diwarnai dgn ketakutan traumatis maka anak-anak tidak bisa berkembang. “Karena itu marilah kita dari pemerintahan untuk melindungi para anak-anak agar terhindar dari kekerasan terhadap anak,” ajaknya.

Saat ini masih banyak tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTB pada tahun 2014 terdapat 1129 kasus, pada tahun 2015 terdapat 1279 kasus dan pada tahun 2016 sebanyak 538 kasus. Di Lombok Barat sendiri terdapat 125 kasus kekerasan terhadap anak-anak dan pada tahun 2016 terdapat 54 kasus. Lombok Barat sendiri berada di bawah Lombok Tengah yakni di Posisi ke 3, sehingga menjadi perhatian agar kekerasan terhadap Ibu dan Anak bisa berkurang dan teratasi. Adapun penyebab dari kekerasan terhadap Perempuan dan anak itu sendiri salah satunya adalah kemiskinan.

Kemiskinan mewarnai kehidupan dan ini menjadi salah satu pemicu kekerasan terhadap ibu dan Anak, dan tehnologi yang makin canggih menjadi salah satu penyebab dari kekerasan anak karena saking mudahnya anak mengakses sesuatu hal yang negatif sekalipun melalui sebuah tehnologi yang semakin serba canggih. Baiq Eva kembali mengingatkan bahwa hal itu merupakan “PR” buat para orang tua dan pemerintahan agar bisa menekan angka kekerasan terhadap ibu dan anak, selain datangnya dari pernikahan dini. “Bukan hanya kekerasan terhadap perempuan dan anak yg akan ditekankan. Perdagangan orang pun merupakan perhatian pemerintah dan ini merupakan PR buat kita semua,” serunya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Deklarasi Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Dalam sambutan Bupati Lobar yg dimana di wakili oleh Asisten III Lombok Barat, H.Faturrahim mengatakan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dengan cara dengan meningkatkan program program sosial dan memperdalam Agama terhadap anak-anak dinilai sebagai salah satu cara untuk menekan angka kekerasan terhadap anak. Kecanggihan tehnologi, pergaulan bebas dan budaya barat sangat besar pengaruhnya terhadap anak-anak kita. (Humas-Lobar)