Adapun lokasi study banding sebagaimana dilaporkan Kepala Bakorluh Lobar, HM. Najib diantaranya ke kementerian Pertanian RI, Balai Penelitian Padi di Sukamandi, Balai Penelitian Hortikultura di Lembang dan PT. Sang Hyang Sri di Subang yang merupakan salah satu BUMN yang berada di bawah pembinaan Kementerian Pertanian RI.
Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd ketika melepas para petani swadaya tersebut berharap banyak agar kesempatan seperti ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, efektif dan efisien dalam mengkaji, menimba ilmu dari daerah lain atau institusi pertanian guna kemajuan pertanian di Lombok Barat. “Meski kita di Lombok Barat ini capaian produksi tanaman pangan kita khususnya beras dikatakan surplus, namun tanaman pangan lainnya juga terus kita kembangkan termasuk tanaman hortikultura,” ingat Bupati.
Dalam rangka itulah, kata Bupati, kebijakan strategis dan terintegratif Pemda Lobar terkait persoalan ketahanan pangan ini terus dilakukan dan disuarakan kepada pelaku usaha tani, lintas sektoral karena tidak ingin persoalan pangan ini akan menjadi bumerang bagi keadaan pangan masyarakat. “Persoalan ketahanan pangan tidak saja menyangkut ketersediaan, tetapi juga keterjangkauan dan kualitas pangan itu sendiri bagi konsumsi masyarakat. Karena itu kepada seluruh petani di Lombok barat baik yang tergabung dalam kelompok tani maupun gabungan kelompok tani untuk terus berbuat optimal bagi pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Lombok Barat,” Bupati menekankan.
Pada kesempatan tersebut sebagai bukti perhatiannya yang cukup tinggi atas keberadaan peserta study banding petani swadaya tersebut, Bupati menyerahkan tambahan bantuan biaya operasional selama perjalanan tersebut senilai Rp. 10 juta diterima langsung pimpinan rombongan. (her/Romi/humas)