Pimpinan rombongan, Mayor Laut BI.Y.Hamel mengemukakan, diterimanya kunjungan taruna AAL oleh Pemkab Lobar merupakan satu kehormatan, karena bisa bersandar di dermaga Lembar dan berada di kabupaten Lombok Barat. “Maksud kedatangan kami adalah sebagai bentuk silaturahmi. Karena berada di Lombok Barat, tidak salah jika kami mengunjungi tuan rumah,” katanya.
Disebutkan Hamel, dari 70 orang taruna ini, 4 orang diantaranya merupakan taruna putri. Mereka adalah taruna angkatan pertama bagi TNI AL dalam menerima taruna putri. Namun kata Hamel, TNI AL tidak membedakan mana putra dan putri, yang penting mereka memiliki tanggung jawab yang sama di pundak mereka dalam melaksankan tugas nantinya. Sejak beberpa hari yang lalu, para taruna ini mengunjungi kantor Gubernur NTB, Kapolda, Dan Lanal, Dan Rem, Dan Lanud dan Pemkab Lobar.
Diharapkan, para taruna ini bisa menambah kekuatan personil dalam pangkalan, TNI AL, marinir dan KRI. Karena sejatinya menurut Hamel, NTB merupakan salah satu provinsi yang terkenal dengan kepulauannya. Mereka para taruna-taruni ini turut akan menjaga daerah ini dalam pangkalan maupun dalam KRI. “Di pundak mereka nanti akan diberi tugas menjaga NKRI termasuk perairan di NTB,” harapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Lobar melalui Skretaris Daerah (Sekda) Lobar, H.M.Uzair dalam kata penerimaan menyatakan gembira, bisa menerima para taruna yang berkunjung ke wilayah hukumnya. Pada kesempatan itu, Uzair mengakui, salah satu hal yang menjadi sebuah catatan dalam mengenal wilayah. Karena kata Uzair, selat Lombok merupakan wilayah perairan yang konon paling dalam. Uzair juga memperkenalkan seluruh wilayah yang ada di Lobar. Termasuk pelabuhan Lembar yang merupakan pintu masuk di Indonesia Timur untuk jalur laut. “Kami perlu memperkenalkan semuanya termasuk perangkat pemerintah sebagai reperensi, siapa tahu ada taruna nantinya ditugaskan di Lombok,” katanmya.
Kata Uzair, kendati kunjungan ini dalam tempo yang singkat, namun memberikan memori yang baik dalam mengenal wilayah Lobar. Apalagi dilihat dalam peta, Pulau Lombok hampir tidak kelihatan, karena wilayah ini memang kecil. Namun segala pasilitas yang ada serba mencukupi, tidak ada yang macet dibandingkan di Surabaya ataupun Jakarta. “Ini yang patut kami syukuri, karena pasilitas pendukung di wulayah kamicukup memadai,” tegas Uzair di hadapan Asisten Bidang Administrasi Umum, HM.Taufik, sejumlah pimpinan SKPD serta seluruh taruna AAL.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Kepala Departemen (Kadep) Marinir AAL Surabaya, Letkol Marinir Umar Foruk, Palaklut, Mayor Laut (P), BI.Y Hamel serta Poso PS Lanal Mataram, Mayor Laut (P), Dedy H. (L.Pangkat Ali-Pranata Humas Pelaksana)