Kabupaten Lombok Barat

Alit Mambo Beraksi di Pusuk Pass

Giri Menang, Senin 25 November 2019 – Satu event besar pertama diadakan Desa Pusuk Lestari Kec. Batulayar Kab. Lombok Barat. Event ini diberi nama Festival Pesona Pusuk Lestari 2019 dan bertempat di Pusuk Pas. Serangkaian kegiatan dilaksanakan, selain yang inti yaitu minum Tuak Manis (air nira) massal dan eksplore Pusuk Lestari melalui Trail Adventure, juga kegiatan-kegiatan lainnya. Salah satunya atraksi Miksologist andalan Pulau Lombok.

Banyak yang sudah mengenal istilah bartender melalui aksi juggling-nya yaitu seseorang yang bekerja di bar membuatkan minuman bagi pelanggan dengan aksi melempar-lempar botol liquer yang biasanya membuat banyak orang terkesima. Namun istilah Miksologi (Mixology) mulai banyak dikenal dan didengungkan sekitar tahun 2011. Miksologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mencampur minuman dari berbagai bahan yang diperlukan. Miksologi lebih dari sekedar bartender.

Adalah Alyt Mambo, pria asal Kampung Melayu Ampenan, Kota Mataram, yang unjuk kemampuan miksologi dalam Festival Pesona Pusuk Lestari.

Seusai atraksi, di antara lelah Alyt yang baru tampil, Humas Lombok Barat mewawancarai pria lajang 30 tahun ini.

Mengawali cerita, Alyt menjelaskan bahwa juggling merupakan atraksi khusus di bar dengan melempar alat-alat bar baik dari gelas maupun botol. Apa yang ditampilkannya, cerita Alyt, disebut dengan miksologi yaitu ilmu mencampur minuman dengan bahan-bahan tertentu.

“Jadi si pembuat (minuman) itu memiliki ilmu yang lebih dari sekedar bartender, (dengan) ruang lingkupnya adalah bar,” ujar Alyt, Minggu (24/11).

Menurutnya, keterampilan miksologi adalah membuat minuman yang lebih tinggi dari bartender. Bila bartender hanya membuat minuman, seorang miksologis harus memiliki pengetahuan tentang fungsi bahan yang digunakan.

“Jadi bukan sembarangan, kita nyampur-nyampur udah enak, (tapi) kita gak tahu fungsi dari bahan-bahan yang kita gunakan itu untuk apa,” kata pria yang sudah 11 tahun menekuni bidang pembuatan minuman di bar ini.

Alyt menjelaskan, pada dasarnya di bar ada dua jenis minuman utama yaitu mocktail dan cocktail. Cocktail merupakan campuran sari buah dari buah-buahan segar dengan berbagai jenis minuman beralkohol. Sedangkan mocktail merupakan kombinasi jus buah dengan minuman bersoda dan tidak mengandung alkohol. Pada event kali ini, Alyt membuat minuman khusus.

“Jadi minuman yang tadi itu buatan saya sendiri spesial untuk acara ini, bahan dasarnya tuak manis, dan konsep pembuatannya squash,” ujar Alyt meyakinkan.

Dikatakan Alyt, minuman tersebut dibuatnya dengan menetapkan tekstur tuak manis yang agak kental, kemudian ditembakkan dengan soda. Alyt menjaga agar minuman itu rasanya tidak terlalu watering alias terlalu banyak air. Hasilnya, sebut Alyt, minuman yang dibuatnya nikmat.

“Enak sekali karena terbuat dari tuak manis yang sudah alami terus ditembak dengan soda dan live sehingga mengundang rasa haus hilang,” ujar pria yang bekerja freelance, bar trainer, konsultan sekaligus mengajar di SMK Pariwisata Mataram dan Akademi Pariwisata Mataram (sekarang Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram ini.

“Kita pengen minum minum lagi. Saya tambahin mint jadi kesegaran di tenggorokan keluar dari daun mint itu sendiri,” ujar Alyt menggambarkan kualitas rasa minuman racikannya.

Untuk makin membuat daya tarik minumannya, Alyt menambahkan sirup grenadine yang terbuat dari pomegranate atau buah delima untuk pewarnanya. Salah satu juri Lomba Jugggling di Festival Senggigi belum lama ini juga menjelaskan alasannya menggunakan warna yang agak berbeda.

“Banyak orang yang ngeliat tuak itu warnanya merah, pink, saya pengen buat warna tuak itu seperti yang beralkohol tapi tidak ada alkohol sama sekali, pure mocktail,” kata Alyt menjelaskan.

Asal muasal kesukaan Alyt terhadap dunia racik minuman di bar adalah dari keluarganya yaitu empat saudaranya bekerja di pariwisata, khususnya kapal pesiar. Alyt pun pernah bekerja di Kapal Pesiar Princess.