Permintaan KTP di Kuripan Cukup Tinggi
Camat Kuripan, M. Zakaria justru berterima kasih dan sangat terbantu dengan adanya pelaksanaan E-KTP ini bagi pelayanan kebutuhan masyarakatnya akan KTP. Banyak pemanfaatan KTP bagi warganya, diantaranya untuk transaksi perbankan, sebagai calon TKI, melamar pekerjaan, maupun transaski bisnis lainnya.
Untuk pembuatan E-KTP ini nantinya akan dipusatkan di kantor Camat Kuripan. Tentu guna mengantisipasi ledakan permintaan E-KTP ini oleh masyarakat, pihaknya berencana akan membuat Surat Edaran atau permakluman kepada seluruh masyarakat se Kecamatan Kuripan mellaui Kepala Desa dan Kadus setempat terkait jadwal yang diberikan untuk pembuatan KTP ini. “Ini semata-mata kita lakukan untuk mengurangi antrean yang cukup lama bagi pemohon KTP. Karena itu kami berharap agar perangkat pendudukung E-KTP ini bisa segera dikirim ke Kecamatan Kuripan untuk memulai actionnnya,” kata camat.
Bahkan jika E-KTP ini sudah dimulai di Kecamatan Kuripan, pihaknya siap memberikan pelayanan hingga sore hari meski jam kantor sudah ditutup. Ini semata-mata dilakukan menurutnya, agar target penyelesaian pembuatan E-KTP ini bisa tuntas sebagaimana yang ditargetkan Pokja E-KTP Lombok Barat. (Hernawardi)
Camat Sekotong: Diperlukan Mobile Keliling Bagi Pelayanan Dusun Terpencil
Camat Sekotong L. Edi Sadikin tak kalah semangatnya untuk mensukseskan pelaksanaan E-KTP ini di wilayahnya, meski luas wilayahnya seperempat dari luas Lombok Barat, dimana sebaran penduduknya juga masih banyak terpencar dan topografi alamnya juga banyak daerah pegunungan. Meski demikian Mik Edi panggilan akrabnya siap menyukseskan E-KTP ini sebagaimana target tiga bulan ke depan harus tuntas seperti ditekankan Bupati.
Sekotong kata Camatnya, terdiri dari 9 desa, 85 dusun dengan target sejumlah 33 ribu warga yang siap dilayani dalam pembuatan E-KTP ini. Meski angka sasaran tersebut terbilang cukup besar, namun baginya tak ada alasan di wilayah Sekotong E-KTP ini mandek, meski kendala diakuinya banyak yang terjadi dalam pelaksanaannya.
Kendala dimaksud yang paling menonjol, kata mantan pejabat eselon III di Dishutbnun Lobar ini yakni keterjangkauan pelayanan administrasi warganya yang tinggal cukup jauh ke pelosok-pelosok pegunungan. Ia mencohkan jarak tempuih yang cukup jauh memakan waktu berjam-jam bila ada warganya dari dusun terpencil mendatangi kantor desa. Karena itu dia berharap jika dalam pembuatan E-KTP ini pihaknya bisa dibantu dengan mobile keliling E-KTP untuk menyasar warga di lokasi-lokasi terpencil dengan system jemput bola. “Kami tetap oftimis E-KTP di wilayah Sekotong akan bisa tuntas sebagaimana target yang sudah ditentukan,” kata Edi ditanya soal target pelaksnaan E-KTP ini. (hernawardi).
Abdul Manan, S.Sos: Karena Sudah Berikrar Mau Tak Mau Harus Sukses
Bagi Camat Narmada, Abdul Manan, S.Sos pelaksanaan E-KTP di wilayahnya harus disukseskan dan tuntas hingga tiga bulan ke depan sebagaimana diminta Bupati Lobar. Keinginan sukses E-KTP di wilayahnya ini terinspirasi oleh ikrar sukses E-KTP yang sebelumnya dibacakan serempak oleh 10 Camat se Lobar saat lounchin E-KTP Lombok Barat di kantor Camat Gerung, (6/5) lalu. “Mau tidak mau kita harus siap, karena kita sudah berikrar,” kata camat yang syarat akan prestasi di wilayah yang dipimpinnya ini.
Menurut bang Manan, sapaan akrabnya, di Kecamatan Narmada sendiri terdapat 21 desa, 119 dusun dengan target sasaran E-KTP ini sebanyak 70 ribu orang dengan penduduk keseluruhannya mencapai 92 ribu orang. Angka sebanyak itu tidaklah mengherankan, karena untuk kabupaten Lombok Barat Kecamatan Narmadalah yang terbanyak penduduknya.
Oftimisme menyukseskan pelaksanaan E-KTP ini diyakni camat jika semua komponen penyelenggara dan elemen masyarakat serta masyarakat Narmada seluruhnya bisa bekerjasama dengan baik, apalagi didukung oleh peralatan dan pasilitas pendukung yang memadai. Meski demikian ia juga mengakui selama ini permintaan KTP secara manual di wilayahnya cukup tinggi. Hanya saja selama ini terkendala oleh blangko dari Disdukcapil yang masih kosong hamper seminggu. Sementara masyarakat setempat sangat membutuhkan sekali untuk berbagai keperluan seperti transaski keuangan, bisnis maupun melamar pekerjaan, perkawinan maupun bagi calon TKI yang ingin ke luar negeri.
Camat mengusulkan kepada Dukcapil Lobar, kalau bisa pelaksanaan E-KTP di Lombok Barat ini bisa menerapkan pola seperti di Serang, Banten. Di Serang, kata Manan, petugas Kecamatan diberikan kelengkapan memadai seperti laptop dan alat perekam yang bisa dibawa kemana-mana dan bisa langsung menyentuh masyarakat pedesaan terpencil sekalipun. “Namun bukan berarti keterbatasan sarana dan prasarana dalam E-KTP ini tidak bisa dijadikan alas an E-KTP ini tidak jalan. Harus jalan, harus sukses, ingat ikrar sukses E-KTP yang sudah kit abaca bersama,” kata Camat member sinyal semangat kepada rekan camat lainnya. (Hernawardi).
Hamka: Sinergitas Semua Pihak Dukung E-KTP Sukses
Camat Kediri, Hamka S.Sos, MM tak kalah semangat dan oftimismenya untuk segera menuntaskan pelaksanaan E-KTP ini di wilayah yang dikenal kota santri yang dipimpinnya. Dengan ketersediaan pasilitas pendukung yang sudah ada nantinya dan sinergitas semua pihak di kecamatan Kediri, Hamka yakin pelaksanaan E-KTP di Kecamatan Kediri akan menuai sukses. “Pokoknya kita harus oftimis dan jadi yang terdepan di Lombok Barat ini dalam program E-KTP ini,” ucap Camat yang dikenal kalem ini.
Hamka juga menyebut target tiga bulan E-KTP harus sudah tuntas sebagaimana diarahkan Bupati, juga siap dilaksanakannya di lapangan. Apalagi sebelumnya dibacakan ikrar sukses E-KTP ini sebagai bentuk pertanggungjawaban seorang Camat.
Dari jumlah 10 desa se Kecamatan Kediri, 74 dusun dengan jumlah penduduk 82 ribu orang, Kecamatan Kediri menargetkan 52 ribu orang yang akan disasar dalam pembuatan E-KTP ini. “Insya Allah sukses, doakan saja agar semuanya berjalan baik,” harap Hamka kepada ini. (Hernawardi)